Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUGAS

JARINGAN KOMPUTER

Dosen Pengampu :

Rony Teguh, S.Kom., M.T., Ph.D.

Disusun Oleh :

Felik Rolantius Jovito 223010503022

Muhammad Amin Rahim Hidayat 223010503027

Nadia Nura Izzati 223010503039

Candra Wijaya 223020503052

Andika Rizky Putra Prirhatama 223020503057

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Tujuan
1.1.1. Memahami Konsep Model OSI (Open Systems Interconnection)
1.1.2. Memahami Model TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol)
1.1.3. Menjelaskan dan membandingkan model OSI (Open Systems
Interconnection) dan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol) dalam jaringan komputer.
1.1.4. Menjelaskan kesimpulan dari serial film “The Playlist”.

1.2 Landasan Teori


1.2.1. Model OSI Layer
Menurut Wiliam (1986), OSI merupakan singkatan dari Open
System Interconnection adalah standard komunikasi yang diterapkan
di dalam jaringan komputer. Standard itulah yang menyebabkan
seluruh alat komunikasi dapat saling berkomunikasi melalui jaringan.
Dahulu ketika OSI belum digunakan, perangkat komunikasi yang
berasal dari vendor berbeda tidak dapat saling berkomunikasi. Alat
komunikasi yang diciptakan oleh IBM tidak dapat berkomunikasi
dengan vendor lain.
Open Systems Interconnection (OSI) model juga merupakan
suatu referensi untuk memahami komunikasi data antara dua buah
sistem yang saling terhubung. Model Layer OSI dibagi dalam dua
group yaitu upper layer dan lower layer. OSI layer membagi proses
komunikasi menjadi tujuh lapisan. Setiap lapisan berfungsi untuk
melakukan fungsi-fungsi spesifik untuk mendukung lapisan diatasnya
dan sekaligus juga menawarkan layanan untuk lapisan yang ada di
bawahnya[1]. Bagian Layer – Layer pada OSI dapat dilihat pada
gambar di bawah ini:
Gambar 1.1 Bagian Layer pada OSI

1. Physical Layer : Lapisan ini adalah lapisan terbawah dalam


model OSI dan bertanggung jawab atas koneksi fisik antara
perangkat dalam jaringan. Tugas utamanya adalah mengatur detail
fisik dari transmisi data, termasuk media transmisi seperti kabel
tembaga, serat optik, atau gelombang radio. Ini mencakup
spesifikasi kabel, konektor, dan teknologi transmisi lainnya.
Perangkat seperti repeater dan hub beroperasi di lapisan ini, yang
membantu memperkuat dan mengulang sinyal yang lemah untuk
memperluas jangkauan jaringan.
2. Data-Link Layer : Lapisan ini berada di atas lapisan fisik dan
bertanggung jawab atas manajemen transfer data antara perangkat
dalam jaringan yang terhubung langsung satu sama lain. Lapisan
ini menentukan format frame data dan kontrol akses media.
Protokol seperti Ethernet dan Token Ring beroperasi di lapisan
ini. Lapisan ini juga mengelola alamat fisik perangkat (MAC
address) dan mendeteksi dan memperbaiki kesalahan yang terjadi
selama transmisi data.
3. Network Layer : Lapisan ini menyediakan mekanisme untuk
routing data antara jaringan yang berbeda. Protokol seperti
Internet Protocol (IP) dan Internetwork Packet Exchange (IPX)
beroperasi di lapisan ini. Lapisan ini menentukan alamat logis (IP
address) untuk perangkat dan menggunakan informasi ini untuk
melakukan routing data melalui jaringan. Perangkat seperti router
beroperasi di lapisan ini, yang mengarahkan paket data antar
jaringan.
4. Transport Layer : Lapisan ini bertanggung jawab atas transfer
data antara host-endpoints dengan menggunakan protokol seperti
Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP). Lapisan ini memecah data menjadi paket-paket
kecil dan memastikan pengiriman yang andal serta pengurutan
paket yang tepat. TCP menyediakan koneksi yang dapat
diandalkan dan pengiriman data yang terjamin, sedangkan UDP
memberikan pengiriman yang lebih cepat tetapi tidak terjamin.
5. Session Layer : Lapisan ini mengelola koneksi antara aplikasi di
perangkat yang berkomunikasi. Ini mendefinisikan cara
pembukaan, pemeliharaan, dan penutupan sesi antara aplikasi
yang berkomunikasi. Lapisan ini juga mengatur dialog antara
aplikasi, memungkinkan mereka untuk memulai komunikasi,
mengirim dan menerima data, serta mengakhiri sesi secara aman.
6. Presentation Layer : Lapisan ini bertanggung jawab atas
translasi, enkripsi, dan kompresi data yang dikirimkan melalui
jaringan. Ini memastikan bahwa data yang dikirimkan oleh
aplikasi disajikan dalam format yang dapat diterima oleh
perangkat penerima. Misalnya, lapisan ini dapat mengubah
encoding karakter dari satu format ke format lainnya, seperti dari
EBCDIC ke ASCII. Selain itu, lapisan ini juga dapat melakukan
enkripsi data untuk keamanan selama transmisi.
7. Application Layer : Lapisan ini adalah lapisan teratas dalam
model OSI dan bertanggung jawab atas interaksi langsung dengan
aplikasi pengguna. Ini menyediakan antarmuka antara aplikasi dan
layanan jaringan di bawahnya. Protokol seperti File Transfer
Protocol (FTP), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), dan Simple
Mail Transfer Protocol (SMTP) beroperasi di lapisan ini. Ini
adalah lapisan di mana aplikasi pengguna berinteraksi dengan
jaringan, seperti browsing web, mengirim email, atau mentransfer
file.

1.2.2. Model TCP/IP


TCP/IP merupakan standar komunikasi data yang digunakan
dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer
lain. TCP/IP merupakan jaringan terbuka yang bersifat independen
terhadap mekanisme transport pada jaringan fisik yang digunakan,
sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan
skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP
(IP Address) yang mengizinkan banyak komputer untuk dapat saling
berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat
routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan
sistem-sistem berbeda untuk membentuk jaringan yang heterogen[2].
Bagian Layer – Layer pada TCP/IP dapat dilihat pada gambar di
bawah ini:
Gambar 1.2 Bagian Layer pada TCP/IP

1. Network Access Layer : Ini adalah lapisan terbawah dalam


Model TCP/IP yang bertanggung jawab atas koneksi fisik antara
perangkat dalam jaringan dan mengatur transfer data dalam bentuk
frame melalui media fisik. Lapisan ini memastikan bahwa data
yang dikirimkan dari satu perangkat ke perangkat lain dalam
jaringan dapat diakses secara fisik. Contoh protokol yang
beroperasi di lapisan ini termasuk Ethernet, Wi-Fi, dan juga
teknologi seperti DSL atau kabel koaksial. Lapisan ini
menentukan cara-cara seperti bagaimana bit-bit data diubah
menjadi sinyal fisik yang dapat ditransmisikan melalui kabel atau
gelombang radio.
2. Network Layer : Lapisan ini mirip dengan Network Layer dalam
model OSI. Bertanggung jawab atas pengiriman paket data antara
jaringan yang berbeda, termasuk tugas seperti routing dan
pengalamatan. Protokol utama yang beroperasi di lapisan ini
adalah Internet Protocol (IP). IP mengelola pengalamatan dan
routing paket data melalui jaringan. Ini berperan penting dalam
menjaga komunikasi yang efisien antara perangkat yang terhubung
ke internet. Selain itu, lapisan ini juga berisi protokol lain seperti
ICMP (Internet Control Message Protocol) yang digunakan untuk
mengirim pesan kesalahan atau informasi kontrol dalam jaringan.
3. Transport Layer : Lapisan ini bertanggung jawab atas
pengiriman data antara host-endpoints dengan protokol seperti
Transmission Control Protocol (TCP) atau User Datagram
Protocol (UDP). TCP menyediakan koneksi yang andal dan
terjamin, memastikan bahwa data dikirimkan dalam urutan yang
benar dan tidak hilang, dengan melakukan tindakan pengiriman
ulang jika diperlukan. Sementara UDP lebih cocok untuk aplikasi
yang membutuhkan pengiriman data yang lebih cepat tanpa perlu
memastikan pengiriman yang andal. Lapisan ini mengontrol aliran
data, pengiriman, dan penerimaan data antara aplikasi.
4. Application Layer : Ini adalah lapisan teratas dalam Model
TCP/IP dan terdekat dengan pengguna akhir. Lapisan ini
menghubungkan aplikasi dengan jaringan dan menyediakan
berbagai protokol aplikasi untuk berbagai kebutuhan. Contoh
protokol aplikasi yang beroperasi di lapisan ini termasuk HTTP
(Hypertext Transfer Protocol) untuk web browsing, FTP (File
Transfer Protocol) untuk mentransfer file, SMTP (Simple Mail
Transfer Protocol) untuk pengiriman email, dan banyak lagi.
Lapisan ini memungkinkan pengguna akhir untuk berinteraksi
dengan jaringan dan menggunakan berbagai layanan yang tersedia
di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. 7 Layer OSI Model
2.1.1. Physical Layer (Layer 1)
a) Bertanggung jawab atas koneksi fisik antara perangkat :
Lapisan ini memungkinkan transmisi bit mentah melalui media
fisik seperti kabel tembaga, serat optik, atau gelombang radio. Ini
adalah lapisan yang menentukan bagaimana bit-bit data diubah
menjadi sinyal fisik yang dapat ditransmisikan melalui kabel atau
gelombang radio.
b) Mengelola transmisi dan penerimaan aliran bit mentah
melalui media fisik (seperti kabel, serat optik, dll.) : Fungsi
utama lapisan ini adalah untuk mengelola transmisi dan
penerimaan data dalam bentuk bit mentah melalui media fisik.
c) Mendefinisikan spesifikasi perangkat keras seperti konektor,
tingkat tegangan, dan spesifikasi kabel : Fungsi utama lapisan
ini adalah untuk mengelola transmisi dan penerimaan data dalam
bentuk bit mentah melalui media fisik.
Contoh: Kabel Ethernet. Kabel Ethernet digunakan untuk
menghubungkan perangkat ke jaringan. Ini adalah contoh yang sangat
umum dari koneksi fisik yang dikelola oleh lapisan fisik.
Penggunaan: Bertanggung jawab atas koneksi fisik antara perangkat.
Misalnya, menghubungkan komputer ke jaringan melalui kabel
Ethernet.
2.1.2. Data Link Layer (Layer 2)
a) Memastikan transfer data yang handal melintasi tautan fisik :
Lapisan ini memastikan transfer data yang handal melintasi tautan
fisik antara perangkat. Ini termasuk deteksi dan koreksi kesalahan
yang mungkin terjadi.
b) Menangani alamat MAC (Media Access Control), yang unik
untuk setiap perangkat : Data Link Layer mengelola alamat
MAC (Media Access Control), yang unik untuk setiap perangkat
dalam jaringan. Ini memungkinkan perangkat dalam jaringan
untuk mengidentifikasi satu sama lain.
c) Mengatasi deteksi dan koreksi kesalahan yang mungkin
terjadi pada lapisan fisik : Lapisan ini juga mengatasi deteksi
dan koreksi kesalahan yang mungkin terjadi pada lapisan fisik
selama transmisi data.
Contoh: Ethernet Frame. Ethernet Frame adalah contoh dari
bagaimana data diorganisir dan dikirimkan di lapisan ini. Ini
membantu memastikan transfer data yang handal melintasi tautan
fisik.
Penggunaan: Memastikan transfer data yang handal melintasi tautan
fisik. Contoh penggunaannya adalah pengiriman data antara dua
komputer dalam jaringan lokal.
2.1.3. Network Layer (Layer 3)
a) Mengelola alamat perangkat, mengidentifikasi perangkat, dan
menentukan jalur yang diambil data berdasarkan kondisi
jaringan : Lapisan ini mengelola alamat perangkat,
mengidentifikasi perangkat, dan menentukan jalur yang diambil
data berdasarkan kondisi jaringan.
b) Bertanggung jawab atas pengalihan pket di seluruh jaringan :
Network Layer bertanggung jawab atas pengalihan paket data di
seluruh jaringan, termasuk melalui beberapa jaringan jika perlu.
c) Protokol IP (Internet Protocol) adalah protokol umum yang
digunakan dalam lapisan ini : Protokol IP adalah protokol yang
paling umum digunakan dalam lapisan ini. Ini bertanggung jawab
atas pengalamatan dan routing paket data melalui jaringan.
Contoh: IP Addressing. IP Addressing adalah cara untuk mengelola
alamat perangkat dan menentukan jalur data berdasarkan kondisi
jaringan. Misalnya, router menggunakan lapisan ini untuk
mengarahkan paket data ke tujuan yang benar di internet. Dengan
menggunakan alamat IP, setiap perangkat dalam jaringan dapat
diidentifikasi secara unik dan data dapat dikirimkan ke tujuan yang
tepat.
Penggunaan: Mengelola alamat perangkat dan menentukan jalur data
berdasarkan kondisi jaringan. Misalnya, router menggunakan lapisan
ini untuk mengarahkan paket data ke tujuan yang benar di internet.
2.1.4. Transport Layer (Layer 4)
a) Memastikan transmisi data lengkap dan bebas dari
kesalahan : Transport Layer bertanggung jawab atas memastikan
bahwa data dikirimkan secara lengkap dan bebas dari kesalahan.
Ini dilakukan dengan menggunakan protokol seperti TCP
(Transmission Control Protocol) yang menyediakan mekanisme
untuk memastikan pengiriman data yang andal.
b) Mengelola komunikasi ujung ke ujung, segmentasi, dan
perakitan kembali data : Lapisan ini mengelola komunikasi
ujung ke ujung antara aplikasi, termasuk segmentasi dan perakitan
kembali data. Ini memastikan bahwa data yang dikirim oleh
aplikasi di satu ujung jaringan diterima dengan benar oleh aplikasi
di ujung lainnya.
c) Protokol seperti TCP (Transmission Control Protocol) dan
UDP (User Datagram Protocol) beroperasi di lapisan ini :
Transport Layer mendukung protokol seperti TCP (Transmission
Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). TCP
menyediakan koneksi yang andal dan terjamin, sedangkan UDP
lebih cocok untuk aplikasi yang membutuhkan pengiriman data
yang lebih cepat tanpa perlu memastikan pengiriman yang andal.
Contoh: TCP (Transmission Control Protocol). TCP digunakan untuk
mengelola komunikasi ujung ke ujung, seperti pengiriman file atau
browsing web. Protokol ini memastikan transmisi data yang lengkap
dan terjamin dengan mengatur tindakan pengiriman ulang jika
diperlukan untuk memastikan pengiriman data yang andal.
Penggunaan: Memastikan transmisi data lengkap dan bebas dari
kesalahan. TCP digunakan untuk mengelola komunikasi ujung ke
ujung, seperti pengiriman file atau browsing web.
2.1.5. Session Layer (Layer 5)
a) Mengelola sesi antara aplikasi : Lapisan ini mengelola sesi
antara aplikasi yang berkomunikasi, termasuk mendirikan,
mengelola, dan mengakhiri koneksi antara aplikasi.
b) Mendirikan, mengelola, dan mengakhiri koneksi antara dua
aplikasi : Session Layer bertanggung jawab atas mendirikan,
mengelola, dan mengakhiri koneksi antara aplikasi. Ini termasuk
autentikasi pengguna dan rekoneksi setelah koneksi terputus.
c) Mengatasi autentikasi dan rekoneksi setelah terputus :
Lapisan ini juga mengatasi autentikasi pengguna dan melakukan
proses rekoneksi jika koneksi antara aplikasi terputus secara tidak
terduga.

Contoh: API (Application Programming Interface). API adalah


contoh dari bagaimana Session Layer dapat digunakan dalam konteks
aplikasi. API digunakan untuk mengelola sesi antara aplikasi dan
menetapkan, mengelola, serta mengakhiri koneksi antara aplikasi.
Misalnya, saat menggunakan aplikasi berbasis web, sesi dimulai
ketika pengguna masuk dan berakhir ketika mereka keluar.

Penggunaan: Mengelola sesi antara aplikasi dan menetapkan,


mengelola, serta mengakhiri koneksi antara aplikasi. Misalnya, saat
menggunakan aplikasi berbasis web, sesi dimulai ketika pengguna
masuk dan berakhir ketika mereka keluar.

2.1.6. Presentation Layer (Layer 6)


a) Menerjemahkan data dari lapisan aplikasi ke dalam format
perantara : Presentation Layer bertanggung jawab atas
menerjemahkan data dari format yang digunakan oleh aplikasi ke
dalam format perantara yang dapat diproses oleh jaringan.
b) Mengelola enkripsi dan dekripsi data yang diperlukan untuk
lapisan aplikasi : Lapisan ini juga mengelola enkripsi dan
dekripsi data yang diperlukan untuk lapisan aplikasi, memastikan
keamanan data selama transmisi.
c) Memastikan bahwa data berada dalam format yang dapat
digunakan dan dapat dimengerti oleh lapisan aplikasi :
Presentation Layer memastikan bahwa data dalam format yang
dapat digunakan dan dimengerti oleh lapisan aplikasi, serta
memungkinkan enkripsi dan dekripsi data jika diperlukan.

Contoh: SSL (Secure Sockets Layer). SSL adalah contoh dari


bagaimana Presentation Layer digunakan untuk memastikan
keamanan data selama transmisi. SSL digunakan untuk
menerjemahkan data ke format yang dapat dimengerti oleh lapisan
aplikasi, serta mengelola enkripsi dan dekripsi data. Misalnya, SSL
digunakan saat mengakses situs web melalui protokol HTTPS untuk
memastikan bahwa data yang dikirimkan antara browser dan server
aman dari pihak yang tidak sah.

Penggunaan: Menerjemahkan data ke format yang dapat dimengerti


oleh lapisan aplikasi, serta mengelola enkripsi dan dekripsi data. SSL
digunakan untuk memastikan keamanan data selama transmisi, seperti
saat mengakses situs web melalui HTTPS.

2.1.7. Application Layer (Layer 7)


a) Terdekat dengan pengguna akhir : Lapisan Aplikasi adalah
lapisan teratas dalam model OSI dan terdekat dengan pengguna
akhir. Ini menyediakan antarmuka pengguna dan layanan aplikasi.
b) Mengelola antarmuka pengguna dan layanan aplikasi :
Lapisan ini mengelola antarmuka pengguna dan layanan aplikasi,
serta menyediakan berbagai fungsionalitas untuk aplikasi
pengguna seperti email, transfer file, dan penjelajahan web.
c) Contoh fungsionalitas lapisan aplikasi termasuk email,
transfer file, dan penjelajahan web : Fungsionalitas lapisan ini
termasuk berbagai protokol aplikasi seperti HTTP (Hypertext
Transfer Protocol) untuk penjelajahan web, FTP (File Transfer
Protocol) untuk mentransfer file, dan SMTP (Simple Mail
Transfer Protocol) untuk pengiriman email.
Contoh: HTTP (Hypertext Transfer Protocol). HTTP adalah contoh
dari bagaimana lapisan aplikasi mengelola antarmuka pengguna dan
layanan aplikasi. Protokol ini digunakan saat mengakses situs web
menggunakan browser web, memungkinkan pengguna untuk
berinteraksi dengan berbagai layanan yang tersedia di internet seperti
halaman web, gambar, dan video.
Penggunaan: Terdekat dengan pengguna akhir, mengelola antarmuka
pengguna dan layanan aplikasi. Contoh penggunaannya adalah saat
menggunakan browser web untuk mengakses situs web menggunakan
protokol HTTP.

2.2. Perbandingan OSI dan TCP/IP


OSI (Open Systems Interconnection) dan TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol) adalah dua model referensi jaringan yang
digunakan untuk memahami dan mendesain arsitektur jaringan. Meskipun
keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu menyediakan kerangka kerja
untuk komunikasi jaringan, namun mereka memiliki beberapa perbedaan
dalam jumlah layer dan fungsionalitasnya.
Berikut adalah perbandingan antara OSI dan TCP/IP:
2.2.1 Jumlah Layer:
a) OSI : Terdiri dari 7 layer.
b) TCP/IP : Terdiri dari 4 layer.
2.2.2 Perbedaan Layer:
a) Physical Layer : Baik OSI maupun TCP/IP memiliki layer ini,
yang bertanggung jawab untuk transmisi bit mentah melalui
media fisik.
b) Data Link Layer : Dalam OSI, layer ini dibagi menjadi dua sub-
layer: Logical Link Control (LLC) dan Media Access Control
(MAC). Sedangkan dalam TCP/IP, kedua sub-layer ini digabung
menjadi satu layer yang disebut Link layer.
c) Network Layer : Kedua model memiliki layer ini, yang
bertanggung jawab untuk routing paket melalui jaringan.
d) Transport Layer : Sama-sama memiliki layer ini, yang
menyediakan komunikasi antara dua host, termasuk kontrol
aliran, deteksi kesalahan, dan multiplexing.
e) Session Layer : Hanya ada dalam OSI, yang menyediakan,
mengatur, dan mengakhiri sesi antara dua aplikasi yang
berkomunikasi.
f) Presentation Layer : Hanya ada dalam OSI, yang mengatur format
data untuk pertukaran antara aplikasi.
g) Application Layer : Terdapat di kedua model, yang menyediakan
antarmuka untuk aplikasi jaringan.
2.2.3 Fungsionalitas:
a) OSI : Lebih modular dan mendetail dalam mendefinisikan
fungsionalitas setiap layer. Masing-masing layer memiliki tugas
spesifik dan tidak tumpang tindih.
b) TCP/IP : Lebih praktis dan digunakan secara luas dalam
implementasi jaringan. Beberapa fungsionalitas layer digabung
untuk efisiensi.
Dari perbandingan di atas, yang paling mencolok adalah penggabungan
antara Data Link Layer dan Physical Layer dari OSI menjadi satu layer yang
disebut Link layer dalam TCP/IP. Selain itu, TCP/IP menghilangkan Session
Layer dan Presentation Layer dari OSI, dengan asumsi bahwa fungsi-fungsi
ini dapat ditangani oleh aplikasi dan protokol aplikasi. Meskipun demikian,
baik OSI maupun TCP/IP memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-
masing, dan keduanya masih relevan dalam dunia jaringan saat ini.
2.3. Kesimpulan dari Film “Playlist”
“The Playlist” adalah serial film di Netflix dengan total 6 episode,
masing-masing berdurasi sekitar 45 menit. Serial ini menelusuri perjalanan
perusahaan Spotify, cocok untuk mereka yang ingin memahami sejarah dan
evolusi layanan streaming musik tersebut.
Cerita berpusat pada pengusaha teknologi Swedia Daniel Ek dan
rekannya, Martin Lorentzon, yang berusaha merevolusi industri musik
dengan layanan streaming legal, Spotify. Mereka meluncurkan layanan
tersebut untuk memberikan akses legal kepada pengguna sambil memerangi
pembajakan musik ilegal yang merajalela. Namun, mereka juga harus
bersaing dengan perusahaan teknologi besar dari Silicon Valley.
Dalam drama “The Playlist”, kita akan melihat bagaimana Daniel Ek,
seorang programmer visioner, menciptakan aplikasi yang menjadi kekuatan
besar di industri musik global. Namun, dengan kesuksesan tersebut, juga
muncul dilema terkait hak-hak musisi dan keadilan dalam industri musik.
Episode terakhir menyoroti ketegangan antara Ek sebagai pemimpin
perusahaan yang kuat dan musisi yang berjuang untuk mendapatkan royalti
yang adil dari layanan streaming.
Serial ini membawa pemirsa ke dalam perjalanan emosional dan penuh
tantangan yang dihadapi oleh pendiri Spotify, sambil menggambarkan
kompleksitas industri musik modern. Dengan karakter yang mendalam dan
narasi yang kuat, “The Playlist” menyuguhkan cerita yang menginspirasi dan
mengajak pemirsa untuk merenungkan dampak teknologi terhadap budaya
dan ekonomi musik.
BAB III
KESIMPULAN

Memahami konsep Model OSI dan Model TCP/IP merupakan langkah


krusial dalam memahami struktur dan proses komunikasi dalam jaringan
komputer. Model OSI menguraikan proses komunikasi menjadi tujuh lapisan yang
terpisah, mulai dari fisik hingga aplikasi, sedangkan Model TCP/IP membagi
proses komunikasi menjadi empat lapisan, yaitu jaringan, internet, transportasi,
dan aplikasi. Meskipun kedua model ini memiliki perbedaan dalam jumlah lapisan
dan cara mereka mengatur proses komunikasi, keduanya memiliki tujuan yang
sama, yaitu memastikan interoperabilitas dan koneksi yang andal dalam jaringan
komputer. Dalam menjelaskan dan membandingkan kedua model ini, kita
menemukan bahwa Model OSI memberikan gambaran yang lebih terperinci
tentang proses komunikasi, sementara Model TCP/IP lebih sederhana dan lebih
banyak digunakan dalam praktiknya. Namun, keduanya merupakan kerangka
kerja yang penting dalam memahami jaringan komputer modern.
Sementara itu, melalui serial film “The Playlist”, kita disuguhkan cerita
yang menginspirasi tentang perjalanan Daniel Ek dan Spotify dalam merevolusi
industri musik melalui layanan streaming. Serial ini menggambarkan tantangan,
kesuksesan, dan dilema etis yang dihadapi oleh perusahaan teknologi dalam
mengubah dinamika industri musik global. Dengan karakter yang mendalam dan
narasi yang kuat, “The Playlist” memberikan pemirsa pemahaman yang lebih
dalam tentang dampak teknologi terhadap budaya dan ekonomi musik.
DAFTAR PUSTAKA

Endre, E., Hillborg, C., Stenberg, U. 2022. The Playlist. Netflix


https://www.netflix.com/id-en/title/81186296

Vicky Bin Djusmin. 2015. HOTSPOT BERBASIS KONEKSI PPPoE (POINT TO


POINT PROTCOL OVER ETHERNET) DENGAN OTENTIKASI USER
MANAGER MIKROTIK PADA WARNET STARCOM
https://journal.uncp.ac.id/index.php/computare/article/view/168/159

Nurul H., Suwadi. 2016. Analisis Kinerja TCP/IP untuk Jaringan Nirkabel
Bergerak 3G di Surabaya
https://media.neliti.com/media/publications/191511-ID-analisis-kinerja-
tcpip-untuk-jaringan-ni.pdf

Wikipedia. (2024, 14 April). OSI model. https://en.wikipedia.org/wiki/OSI_model

Wikipedia. (2024, 14 April). TCP/IP model.


https://simple.wikipedia.org/wiki/TCP/IP_model

Anda mungkin juga menyukai