Memori Semikonduktor memiliki sifat Random Access (akses acak) yang datanya
dapat diakses dalam waktu yang tetap namun tidak mempedulikan lokasi letak data tersebut
dalam memori. Dengan adanya Sifat Akses Acak atau Random Access ini, Memori
Semikonduktor dapat lebih efisien dalam mengakses data baik dalam penyimpanan maupun
pencarian data. Hal ini sangat berbeda dengan perangkat memori yang bersifat Memori Urut
seperti Compact Disk (CD) dan Tape Magnetik. Memori Urut hanya dapat mengakses data
secara berurutan karena batasan gerakan mekanikal dari media penyimpanannya yang
mengharuskan pengaksesan data secara berurutan. Dengan demikian waktu akses Perangkat
Memori Urut ini menjadi lebih lama dari memori semikonduktor yang memiliki sifat Random
Access ini.
Secara umum, waktu akses satu byte pada Memori Semikonduktor adalah dalam
hitungan beberapa nanodetik sedangkan waktu akses satu byte pada Hard disk adalah dalam
kisaran milidetik. Oleh karena itu, Memori Semikonduktor sering digunakan sebagai Memori
Utama (Primary Storage) pada Komputer.
Dalam sebuah Chip Memori Semikonduktor, setiap Bit data biner disimpan dalam
sirkuit kecil yang disebut dengan Sel Memori. Sel Memori tersebut terdiri dari satu hingga
beberapa Transistor. Sel-sel Memori diletakan dalam Array persegi panjang pada permukaan
Chip. Sel-sel Memori 1 bit dikelompokan dalam satuan kecil yang disebut dengan “Kata”
yang diakses bersama-sama sebagai alamat memori tunggal. Memori yang dihasilkan untuk
kepanjangan Kata adalah berdasarkan kelipatan 2 seperti 1, 2, 4 dan 8 bit.
Jenis-Jenis Memori Semikonduktor
Teknologi Memori Semikonduktor pada umumnya dapat dibagi menjadi dua kategori
utama berdasarkan pengoperasiannya dalam menahan data ketika tidak diberikan Tegangan.
Kedua Kategori utama tersebut adalah :
Kelebihan Memori: