Anda di halaman 1dari 5

Praktikum Teknik Gelombang Mikro

POLINEMA

Kelompok :
No NIM Nama

BAB 3 DIRECTIONAL COUPLER

TEORI
Directional Coupler adalah sebuah piranti pasif Microwave yang
digunakan untuk mensample Tegangan Maju maupun Tegangan
Pantul. Secara umum sebuah Directional Coupler digambarkan sebagai
berikut:

Forward 1 2 Through

Couple 4 3 Isolate

Gambar 3.1 Konsep Directional Coupler


Dari Gambar 3.1. diatas terlihat bahwa Directional Couple
merupakan piranti 4 Port ( 4 terminal ) dimana Port 1 adalah port
Masukan dimana Energi diinjeksikan. Energi akan mengalir menuju
Port 2 dan sebagian Energi akan di”kopel” menuju Port 4. Energi akan
diisolasi agar tidak mengalir pada Port 3. Kinerja dari Directional
Coupler secara ringkas dinyatakan dengan matrik S berikut ini.

0 −𝑗√1 − 𝑘 2 0 𝑘
−𝑗√1 − 𝑘 2 0 𝑘 0
0 𝑘 0 −𝑗√1 − 𝑘 2
[ 𝑘 0 −𝑗√1 − 𝑘 2 0 ]

1|Halaman
Praktikum Teknik Gelombang Mikro
POLINEMA

dengan k adalah faktor Kopling


Matrik diatas dapat jabarkan sebagai berikut :
a. S11, S22, S33, S44 =0 Tiap port mempunyai Impedansi = Zo
b. S12 = √1 − 𝑘 2 Jika pada Port 1 diinjeksikan sinyal, maka
sinyal tersebut akan tersalurkan pada Port 2 dengan nilai
Insertion Loss sebesar √1 − 𝑘 2
c. S13 = k Jika pada Port 1 diinjeksikan sinyal, maka
sinyal tersebut akan terkopel ke Port 4 dengan nilai atenuasi
sebesar k.
d. Piranti Directional Coupler adalah piranti yang bersifat
Reciprocal sehingga fungsi Port dapat saling dipertukarkan

Salah satu teknik untuk mewujudkan sebuah Directional Coupler


adalah dengan membuat 2 buah Strip logam sepanjang 1/4 λ dan
saling didekatkan dengan jarak S (sebagaimana Gambar 3.2)
Forward Through

Sample Isolate

Gambar 3.2 Directional Coupler

Kinerja dari sebuah Directional Coupler dinyatakan dengan


parameter- parameter berikut ini:
a. Insertion Loss : 20 log ( S21 )
b. Return Loss : 20 log ( S11 )
c. Coupling : 20 log ( S31 )
d. Directivity : 20 log ( S31 ) – 20 log ( S41)
Secara teori, strip-strip dalam Directional Coupler mengalami 2
mode aliran arus, yaitu:

2|Halaman
Praktikum Teknik Gelombang Mikro
POLINEMA

a. Aliran arus dengan arah aliran yang sama. Mode ini disebut
mode Even dan Impedansi Karakteristik Strip pada saat itu
disebut Zoe
b. Aliran arus yang saling berlawanan pada kedua strip. Mode ini
disebut mode Odd dan menyumbangkan nilai Impedansi
Karakteristik Zoo
Hubungan antara nilai Coupling dengan parameter Zoe, Zoo dan Zo
dinyatakan dengan persamaan berikut ini:

1+𝑘 1 + 10−𝐶/20
𝑍𝑜𝑒 = 𝑍𝑜√[ ] = 𝑍𝑜√[ ]
1−𝑘 1 − 10−𝐶/20

1−𝑘 1 − 10−𝐶/20
𝑍𝑜𝑜 = 𝑍𝑜√[ ] = 𝑍𝑜√[ ]
1+𝑘 1 + 10−𝐶/20

𝑍𝑜 = √𝑍𝑜𝑒 . 𝑍𝑜𝑜
Sedangkan hubungan antara W (lebar Strip) dan S (jarak Strip)
terhadap Zoe dan Zoo diformulasikan secara terinci oleh Kirschning
dan Jansen (1984)

TUJUAN
a. Dapat merancang Directional Coupler berbasis MikroStrip
b. Mengetahui pengaruh jarak spasi (S) antar strip terhadap
parameter Directional Coupler

ALAT DAN BAHAN


a. Perangkat Lunak AWR atau QUCS

LANGKAH PERCOBAAN
a. Dengan Software TxLine pilihlah Tab CoupledMSLine

3|Halaman
Praktikum Teknik Gelombang Mikro
POLINEMA

b. Gunakan bahan dielektrik FR4 dengan tebal (h) = 1600 um,


Konduktor = Copper, er = 4.4, T = 35 um, frekuensi = 800 MHz dan
untuk nilai parameter lainnya dapat dilihat pada list dibawah ini
a. L = 30 mm
b. W = 3 mm
c. Spasi 0.25, 0.5, 1, 1.5 mm
c. Simulasikan nilai Koefisien Pantul ( S[1,1] ), Koefisien Transmisi (
S[1,2] ), Koefisien Coupling ( S[1,4] ) dan Koefisien Isolasi ( S[1,3] )
untuk range frekuensi 500 MHz sampai 1.5 GHz dengan Step
10MHz

DATA PERCOBAAN

ANALISA DATA
S (mm) S[1,1] S[2,1] S[3,1] S[4,1] Directiv.
0.25
0.5
0.75
1
1.5

4|Halaman
Praktikum Teknik Gelombang Mikro
POLINEMA

KESIMPULAN

5|Halaman

Anda mungkin juga menyukai