Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

Percobaan 3
PENGUKURAN IMPEDANSI ANTENA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Praktikum Antena dan Propagasi
Semester 6

PEMBIMBING :
Koesmaridjanto, ST.,MT

PENYUSUN :
Anisa Yulia Haryanti
1641160125
JTD 3C

JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2019
PENGUKURAN IMPEDANSI ANTENA

1. Tujuan
 Mengukur dan mengetahui nilai impedansi antenna, Z, koefisien pantul |Γ|, dan
VSWR.

2. Peralatan yang dibutuhkan


 RF Impedance Analyzer
 Konektor adapter APC-7 to N female to BNC female
 Kabel koaksial 50Ω (0.5 m)
 Antenna folded dipole dan antenna dipole λ/2

3. Set-Up Perangkat
1. Setelah menekan saklar jala-jala alat ukur ini (power line), Impenace Analyzer
membutuhkan waktu 10-15 menit untuk melakukan pemanasan, selama waktu
pemanasan pada display A tertampil kode H-17 dan alat ini tidak dapat melakukan
pengukuran besaran apapun (Catatan : pemakai tidak diperbolehkan menekan
tombol apapun). Setelah pemanasan selesai, maka akan muncul angka-angka secara
acak pada display A dan display B.
2. Tekan tombol CALIBRATION untuk melakukan kalibrasi secara otomatis dengan
program kalibrasi sendiri yang akan dimemori oleh instrument. Kalibrasi dilakukan
dengan pengukuran 3 macam terminasi standart (0 Ω, 0 S, 50 Ω).
Prosedur kalibrasi :
a. Pasang terminasi 0 Ω, kemudian tekan tombol CALIBRATION, indicator
display A menunjukkan pada R dan display B pada X artinya instrument ini
terkalibrasi pada 0Ω, kemudian tekan tombol START, frekuensi akan running
secara otomatis mulai dari 1 MHz sampai 1000 MHz, setelah frekuensi 1000
MHz berhenti, pada display muncul karakter CAL dan pada display B muncul
karakter END yang artinya kalibrasi untuk 0Ω sudah selesai. Lepas terminasi
0Ω.
b. Pasang terminasi 0 S ( ), ganti indicator display A pada G dan display B pada
B artinya instrument ini terkalibrasi pada 0 S, kemudian tekan tombol START,
frekuensi akan running secara otomatis mulai dari 1 MHz sampai 1000 MHz,
setelah frekuensi 1000 MHz berhenti, pada display muncul karakter CAL dan
pada display B muncul karakter END yang artinya kalibrasi untuk 0 S sudah
selesai. Lepas terminasi 0 S.
c. Pasang terminasi 50 Ω, kemudian tekan tombol START, frekuensi akan
running secara otomatis mulai dari 1 MHz sampai 1000 MHz, setelah frekuensi
1000 MHz berhenti, pada display muncul karakter CALL dan pada display B
muncul karakter END yang artinya kalibrasi untuk 50Ω sudah selesai. Tekan
tombol CALIBRATION untuk mengembalikan operasi instrument pada
kondisi normal.

Terminasi 50Ω masih dalam kondisi terpasang, pastikan untuk dummy load
(beban tiruan) 50Ω tersebut pada frekuensi 1 MHz sampai 1000 MHz nilai
resistansinya sama dengan atau mendekati 50Ω dengan cara meletakkan
indicator pada display A adalah |Z| dan indicator pada display B pada θ (deg)
dan tekan tombol SPOT FREQ dengan masukkan angka mulai 1 MHz sampai
1000 MHz secara bertahap sehingga nilai resistansinya sama dengan 50Ω,
apabila nilainya tidak sama dengan 50Ω, maka instrument perlu dikalibrasi
ulang.

Gambar 1: Skema rangkaian pengkalibrasian RF Impedansi


analyzer
4. Prosedur Operasi Alat
Sebelum melakukan pengukuran, pastikan Impedance Analyzer telah siap digunakan
untuk pengukuran dengan cara

1. Pasang terminasi 50Ω pada titik ukur Impedance Analyzer


2. Pilih fungsi DISPLAY A dan indicator pada posisi |Z| dan θ (deg)
3. Inputkan data frekuensi dengan menekan tombol-tombol pada PARAMETER SPOT
FREQ dan DATA pada frekuensi secara acak 10MHz, 50MHz, 100MHz, 250MHz,
500MHz, dan 1000MHz. apabila setiap frekuensi yang dientrikan, DISPLAY A
menunjukkan 50Ω atau mendekati 50Ω dan DISPLAY B menunjukkan θ (deg) = 0°
atau mendekati 0°, maka Impedance Analyzer sudah bisa dan siap digunakan untuk
pengukuran.
4. Apabila ketika dientrikan data frekuensi dan frekuensi yang dimaksud diatas ternyata
tidak menunjukkan angka 50Ω dan 0°, maka perlu dilakukan kalibrasi.

4.1Prosedur Memilih ELEC LG Untuk Test Adapter (Termasuk Juga Saluran


Transmisi)
Mengkompensasi pannjang saluran transmisi pada titik ukur

a. Pasang test adapter


b. Pilih frekuensi kerja device yang akan diukur
c. Letakkan parameter pengukuran pada |Γ|
d. Hubungkan kabel yang akan digunakan untuk pengukuran (panjang kabel tidak
boleh lebih besar dari 99,999 cm panjang elektrik), tanpa beban
e. Memfungsikan tombol berlabel ELEC LG dengan terlebih dahulu menekan tombol
berwarna biru
f. Masukkan angka ‘coba-coba’ ELEC LG dan coba lagi dengan angka-angka yang
berbeda, sehingga display A menunjukkan angka 1 (Γ = 1) atau mendekati 1 dan
display B menunjukkan angka 0° atau mendekati.

4.2Bagaimana Memilih Fungsi Frekuensi


Gunakan tombol/knop pada bagian display A dan display B untuk memilih parameter
yang akan diukur.

4.3Bagaimana Memilih Frekuensi


a. Tekan tombol PARAMETER SPOT FREQ untuk mengaktifkan fungsi pengaturan
frekuensi
b. Masukkan angka frekuensi uji yang diinginkan melalui tombol DATA
c. Tekan tombol ENTER
Contoh : frekuensi uji 174.0 MHz

Gambar 2: Contoh memilih frekuensi


4.4Pengukuran Impedansi, Z Dan Koefisien Pantul, |Γ| Antena Folded Dipole

Gambar 3: Skema rangkaian pada pengukuran impendansi

1. Set-up seperti gambar


2. Tentukan frekuensi resonansi dari antenna yang diukur pada Impedance
Analyzer sesuai pada table A
3. Tentukan parameter pengukuran impedansi, Z dan koefisien pantul |Γ| pada
Impedance Analyzer
4. Amati dan catat pada display A dan display B
5. Atur frekuensi sesuai dengan table A dan catat impedansi dan koefisien pantul
antenna.
6. Pada frekuensi berapa didapatkan impedansi 75Ω dan koefisien pantulnya |Γ|
7. Pada frekuensi berapa koefisien pantul, |Γ| yang terkecil dan berapa
impedansinya.

4.5Pengukuran Impedansi, Z Dan Koefisien Pantul, |Γ| Antena Dipole λ /2


1. Ukur panjang fisik antenna dipole λ/2 dan berapa panjang gelombang (λ)
antenna tersebut.
2. Hitung frekuensinya dan digunakan sebagai referensi frekuensi tengah.
3. Tentukan electric length (panjang listrik) saluran yang digunakan untuk
frekuensi tengah pada antena dipole λ/2.
4. Pergunakan interval frekuensi 8 MHz untuk 5 kanal ke bawah dan 5 kanal ke
atas seperti table A.
5. Ulangi langkah 2 sampai 7 seperti pada pengukuran sebelumya
5. Hasil Percobaan
5.1 Tabel Kalibrasi
FREKUENSI DISPLAY A DISPLAY B
(MHz) Z (Ω) (degree °)
1 49,87 -0,34
10 49,99 -0,12
50 49,45 -0,12
100 49,48 0,04
250 49,65 -0,23
500 49,88 -0,33
1000 50,14 -0,17

5.2 Pengukuran Impedansi, Z dan Koefisien Pantul, |Γ| Antena Folded Dipole
(Tabel A Untuk Antena Folded Dipole)
Tabel Pengukuran Impedansi, Z dan Koefisien Pantul, |Γ| Antena Folded Dipole
FREKUENSI DISPLAY A DISPLAY B DISPLAY A DISPLAY B SWR
(MHz) Z (Ω) (degree °) |Γ| (degree °)
174 24,51 66,69 0,6645 12,7 4,961
181 33,03 57,68 0,5761 117,20 3,718
188 54,67 52,32 0,4896 83,31 2,918
195 74,03 38,94 0,401 35,78 2,338
202 83,58 35,89 0,1962 -31,30 1,488
209 88,56 32,88 0,4022 46,19 2,345
217 96,56 32,78 0,4319 37,49 2,52
224 95,76 36,48 0,4511 41,12 2,64
231 94,36 36,24 0,4513 41,29 2,644
75 Ω = 196 MHz
Impedansi Antena (Ω)
120
100
Impedansi (Ω)

80 96.56 95.76 94.36


83.58 88.56
60 74.03 75
40 54.67
20 33.03
24.51
0
174 181 188 195 196 202 209 217 224 231
Frekuensi (MHz)

Impedansi (Ω)

Gambar 1 Grafik Impedansi Antena Folded Dipole (Ω)

Koefisien Pantul |r|


0.7

0.6 0.6645
Koefisien pantul

0.5 0.5761

0.4 0.4896
0.4319 0.4511 0.4513
0.401 0.395 0.4022
0.3

0.2

0.1 0.1962

0
174 181 188 195 196 202 209 217 224 231
Frekuensi (MHz)

Koefisien Pantul

Gambar 2 Grafik Koefisien Pantul Antena Folded Dipole (|r|)


SWR
6

5
4.961
4
SWR

3 3.718
2.918
2 2.52 2.64 2.644
2.338 2.32 2.345
1 1.488

0
174 181 188 195 196 202 209 217 224 231
Frekuensi (MHz)

SWR

Gambar 3 Grafik SWR Antena Folded Dipole

Perhitungan Tabel A

1. F=174 MHz 6. F=209 MHz


1 + 0,6645 1 + 0,4022
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,6645 1 − 0,4022
= 4,961 =2,345

2. F=181 MHz 7. F=217 MHz


1 + 0,5761 1 + 0,4319
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,5761 1 − 0,4319
= 3,718 =2,52

3. F=188 MHz 8. F=224 MHz


1 + 0,4896 1 + 0,4511
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,4896 1 − 0,4511
= 2,918 =2,64

4. F=195 MHz 9. F=231 MHz


1 + 0,401 1 + 0,4513
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,401 1 − 0,4513
= 2,338 =2,644

5. F=202 MHz
1 + 0,1962
𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,1962
= 1,488
5.3 Pengukuran Impedansi, Z dan Koefisien Pantul, |Γ| Antenna Dipole λ /2 (Tabel
B Untuk Antenna Dipole λ /2)

λ
= 30 𝑐𝑚
2
λ = 30 × 2 = 60 cm
𝑐 3 × 108
𝑓= = = 500 𝑀𝐻𝑧
λ 60𝑥10−2

Electric Length = 95,72 cm


Tabel Pengukuran Impedansi, Z dan Koefisien Pantul, |Γ| Antenna Dipole λ /2
FREKUENSI DISPLAY A DISPLAY B DISPLAY A DISPLAY B SWR
(MHz) Z (Ω) (degree °) |Γ| (degree °)
454 34,47 -0,08 0,1678 167,4 1,402
462 42,52 3,11 0,0877 0,8 1,192
476 63,50 16,45 0,181 53,64 1,442
484 73,19 21,67 0,2548 47,26 1,683
492 72,31 19,25 0,2355 56,72 1,616
500 73,50 20,11 0,2451 60,19 1,649
508 67,50 18,50 0,1988 79,80 1,496
516 67,99 23,22 0,2671 80,25 1,728
524 64,11 21,19 0,2522 78,65 1,674
532 63,22 20,16 0,2122 77,16 1,538
540 62,10 18,63 0,1966 73,26 1,489
75 Ω = 489 MHz

Impedansi (Ω)
80
70
73.19 72.31 73.5
60 67.5 67.99
63.5 64.11
Impedansi (Ω)

63.22 62.1
50
40
42.52
30
34.47
20
10
0
454 462 476 484 492 500 508 516 524 532 540
Frekuensi (MHz)

Impedansi (Ω)

Gambar 4 Grafik Impedansi Antena Dipole λ/2 (Ω)


Koefisien Pantul |r|
0.3

0.25
0.2671
0.2548 0.2522
Koefisien pantul

0.2 0.2355 0.2451


0.2122
0.1988 0.1966
0.15 0.181
0.1678
0.1

0.05 0.0877

0
454 462 476 484 492 500 508 516 524 532 540
Frekuensi (MHz)

Koefisien Pantul

Gambar 5 Grafik Koefisien Pantul Antena Dipole λ/2 (|r|)

SWR
2
1.8
1.6
1.683 1.728 1.674
1.4 1.616 1.649
1.496 1.538 1.489
1.2 1.402 1.442
SWR

1 1.192
0.8
0.6
0.4
0.2
0
454 462 476 484 492 500 508 516 524 532 540
Frekuensi (MHz)

SWR

Gambar 6 Grafik SWR Antena Dipole λ/2


Perhitungan Tabel B

1. F= 454 MHz 7. F= 508 MHz


1 + 0,1678 1 + 0,1988
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,1678 1 − 0,1988
= 1,402 = 1,496

2. F= 462 MHz 8. F= 516 MHz


1 + 0,0877 1 + 0,2671
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,0877 1 − 0,2671
= 1,192 = 1,728

3. F= 476 MHz 9. F= 524 MHz


1 + 0,181 1 + 0,2522
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,181 1 − 0,2522
= 1,442 = 1,674

4. F= 484 MHz 10. F= 532 MHz


1 + 0,2548 1 + 0,2122
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,2548 1 − 0,2122
= 1,683 = 1,538

5. F= 492 MHz 11. F= 540 MHz


1 + 0,2355 1 + 0,1966
𝑆𝑊𝑅 = 𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,2355 1 − 0,1966
= 1,616 = 1,489

6. F= 500 MHz
1 + 0,2451
𝑆𝑊𝑅 =
1 − 0,2451
=1,649

Anda mungkin juga menyukai