TUGAS 3 (TIGA)
NAMA :
SEFNIYOWANITA
NIM :
856599451
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
TUGAS 3
MATA KULIAH : PDGK4106. PENDIDIKAN IPS DI SD
1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal yang
berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran IPS
SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait metode
pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk
mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan
pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!
Jawab :
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan inquiri
(Inquiry training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itu
bersifat indipenden (bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada
penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis. Metode latihan inkuiri didasarkan
atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya dengan mengajukan suatu situasi teka-teki
kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan
peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya konfrontasiintelektual. Adapun
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah :
1) Menyajikan masalah. Guru menunjukkan situasi yang mengandung masalah dan menentukan
prosedur inkuiri yangakan ditempuh oleh siswa.
2) Pengumpulkan data dan verifikasi data. Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah
yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untukmembuktikan hakikat objek dan kondisi serta
menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3) Mengumpulkan unsur baru. Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan
data (unsur baru). Maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang
mendukung, mengajukan hipotesisdan mengetes sebab akibat.
4) Merumuskan penjelasan. Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara
mendetail, rapi, dan sistematis.
5) Menganalisis terhadap Proses Inkuiri. Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini
sangat penting untukmengetahui sejauhmana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila
menemui beberapa kekurangan dicoba untuk memperbaiki secara sistematis.
Contoh yang rancangan yang terkait metode pembelajaran IPS di SD yang berlandaskan
pendekatan kognitif yang saya ambil adalah pada kelas 5 SD semester 2 (dua).
Satuan Pendidikan : SD Negeri 001/IV Kota Jambi
Kelas/Semester : IV (Empat)/ 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kompetensi Dasar Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang.
Materi Pokok Rumah adat Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat
Hasil Belajar a. Siswa dapat menggali informasi tentang rumah adat dari Provinsi
Jambi
b. Siswa dapat menggali informasi tentang rumah adat dari Provinsi
Sumatera Barat
c. Siswa membandingkan ciri-ciri dari rumah adat Provinsi Jambi dan
Provinsi Sumatera Barat.
d. Siswa dapat memberikan contoh contoh sikap saling menghargai
terhadap perbedaan rumah adat.
Indikator a. Menggali informasi tentang rumah adat Provinsi Jambi.
b. Menggali informasi tentang rumah adat Provinsi Sumatera Barat.
c. Membandingkan ciri-ciri rumah adat Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera
Barat.
d. Memberikan contoh sikap saling menghargai terhadap perbedaan rumah
adat.
Ada 3 ciri pada metode social yaitu : 1) adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat
menumbuhkan terciptanya suasana diskusi; 2) adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam
pemecahan masalah; 3) adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis. Ketika guru
menggunakan inkuiri sosial dalam pembelajaran maka guru harus berperan sebagai pembimbing,
dimana guru membimbing siswa janganlah seperti orang yang memberikan perintah namun guru
bersikap sebagai seorang motivator dan reflektor.
Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, maka perlu merancang sebuah pembelajaran.
Berikut merupakan cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan
pendekatan sosial dengan menggunakan tahap-tahap penerapan metode inkuiri sosial.
1. Tahap Orientasi
Siswa dengan banuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang akan dijadikan
pokok bahasan dalam pembelajaran. Masalah dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa sosial
dikelas atau disekolah ataupun juga masyarakat sekitar sekolah.
2. Tahap Hipotesis
Tahap ini merupakan acuan dalam usaha menemukan pemecahan masalah.Untuk membuat
hipotesis yang baik, ada beberapa kriteria yang harus dipenihu untuk membuat sebuah hiptoses
yaitu :
a. Valid atau mempunyai kejelasan untuk melakukan pengujian (menguji apa yang seharusnya
diuji).
b. Kompatibilitas, yaitu kesesuaian antara hipotesis dengan pengalaman siswa atau guru yang
pernah diperoleh.
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan
pembuktiannya.
3. Tahap definisi
Siswa pada tahap ini siswa mengadakan pembahasan tentang pengertian latihan-latihan yang
terdapat dalam hipotesis.
4. Tahap Eksplorasi
Pada tahap ini siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.
5. Tahap Pembuktian
Dalam tahap ini, siswa mengumpulkan data dengan metode yang sesuai. Misalnya, melaui
wawancara, angket dan observasi. Jika data telah terkumpul, kemudian diadakan analisis data untuk
disimpulkan, apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6. Tahap Generalisasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari model inkuiri sosial. Pada tahap ini telah dapat disusun
pernyataan terbaik dalam pemecahan masalah. Generalisasi yang dihasilkan hendaknya disusun
secara sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Berikut adalah contoh penerapan metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan pendeatan sosial
pada kelas tinggi yaitu kelas 5 semester 1.
Satuan Pendidikan : SD Negeri 001/IV Kota Jambi
Kelas/Semester : V (Lima)/ 1 (Satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil Belajar
IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam
evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawab :
Dalam evaluasi hasil belajar IPS di SD pada aspek kognitif terdapat 2 tingkatan, yaitu :
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (knowledge)
Evaluasi yang mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang mengungkap
penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi,
pengertian dan sejenisnya. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang
mengungkap pengetahuan, antara lain : apa, siapa, dimana, kapan, sebutkan. Sebagai
contoh yaitu :
Siapakah nama bapak Proklamator kita?
Dimanakan pertama kali bendera merah putih di kibarkan?
Berapakah jumlah provinsi yang ada di Indonesia saat ini?
b. Sintesis (synthesis)
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal dan kreatif. Siswa
dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta,unsur-unsur yang bersifat khusus, diambil suatu
kesimpulan atau generalisasi). Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan sintesis
yaitu Susunlah dengan kata-katamu, apa yang mungkin terjadi, buatlah perkiraan apa yang
terjadi, bagaimanakah.
contoh yaitu :
Menurut pendapat Ananda, apa yang terjadi jika kita sebagai warga negara tidak peka
terhadap kerusakan hutan yang semakin hari kian parah?
Bagamana tindakan Ananda, jika disuatu daerah budaya yang telah ada sejak dari nenek
moyangnya di rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab?
Apakah yang Ananda lakukan agar warga di sekolah kita dapat menumbuhkan
kesadaran untuk membuang sampah dan memilahnya sesuai jenis sampah?
c. Evaluasi (evaluation)
Merupakan penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi.
Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis
dapat dikuasai dengan baik. Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut adanya
standar atau kriteria yang jelas. Kemungkinan jawaban siswa berbeda-beda, tapi dengan
perbedaan jawaban akan memperluas segi penalaran siswa sehingga mereka mempunyai
cakrawala yang luas. Kata-kata berikut dapat digunakan untuk pertanyaan evaluasi antara lain
berilah pendapat bahwa…, bandingkan!, bedakanlah!, berilah alasan!, berikan kritik!, alternatif
mana yang lebih baik!, setujukah anda!.
contoh yaitu :
Menurut pendapat Ananda, apakah benar salah satu penyebab kerusakan hutan itu
karena menebangan pohon-pohon tanpa tebang pilih?
Cara manakah menurut pendapat Ananda yang paling tepat untuk mengurangi
pengangguran?
Manakah yang lebih baik menurut pendapat Ananda, mengenal tarian daerah Jambi
melalui buku atau melalui tayangan video?
4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!
Jawab :
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi social antara seseorang dengan orang lain,
sengan kelompok atau antar kelompok. Untuk dapat terjadi interaksi social, harus ada kontak social
dan komunikasi. Sebelum menyusun alat evaluasi, maka perlu kiranya untuk membuat sebuah
perencanaan sehingga alat evaluasi yang disusun benar-benar baik. Dalam merancang alat evaluasi
perlu memahami hal-hal dibawah ini :
1. Kompetensi Dasar. Merupakan konten atau kompetensi yang terdiri dari beberapa dimensi
yang bersumber dari kompetensi inti yang dikuasai oleh siswa yang dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal serta ciri-ciri dari sebuah pelajaran.
2. Materi Pokok. Merupakan pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari sebagai
sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrument
penilaian yang disusun berdasarkan indicator pencapaian pembelajaran.
3. Hasil Belajar. Merupakan perwujudan dari perilaku belar yang biasanya terlihat dalam
perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan dan kemampuan.
4. Indikator Materi. Merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar secara spesifik yang
dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian dari sebuah tujuan pembelajaran.
Berikut adalah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial pada mata pelajaran IPS Kelas 4
SD semester 2
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan aktivitas ekonomi dan sumber daya alam
Materi Pokok
Kegiatan Ekonomi
Hasil Belajar
1. Menjelaskan pengertian kegiatan ekonomi
2. Menjelaskan jenis-jenis kegiatan ekonomi
3. Menjelaskan aktivitas dari kegiatan ekonomi
Indikator Materi
1. Menjelaskan tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi
2. Menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi
3. Mendiskusikan aktivitas apa saja yang menjadi kegiatan ekonomi
Dari materi diatas, maka indicator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkapakn nilai sosial
sebagai berikut :
a. Dengan bekerjasama bersama teman dalam kelas, siswa dapat menjelaskan tentang jenis-jenis
kegiatan ekonomi.
b. Dengan melakukan diskusi bersama-sama, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis kegiatan
ekonomi dan aktivitas apa saja yang menjadi kegiatan ekonomi.
Berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator tes bagian a :
1. Dalam kegiatan ekonomi, apa yang sebaiknya dilakukan orang-orang yang bekerja di kegiatan
produksi dan kegiatan distribusi?
Berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator tes bagian b :
1. Pada kegiatan ekonomi khususnya pada kegiatan produksi, aktivitas apa yang seharusnya
dilakukan agar produksi meningkat?
5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra
(2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan masalah secara
kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model
pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut
pendapat ahli di atas!
Jawab :
Model Pemecahan Masalah secara Kelompok ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank
Johnson dalam Udin S. Winataputra (2003), di mana model ini menitikberatkan pada pemecahan
masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Kemampuan pemecahan
masalah secara kelompok ada beberapa unsur yaitu :
a. dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendaki,
b. sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami dan memakai
informasi yang relevan dengan keadaan yang aktual,
c. sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan kemungkinan pemecahan
masalah, memutuskan dan mempergunakan cara pemecahan yang terbaik dan efektif.
Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh Johnson dan
Johnson sebagai berikut :
a. Definisi masalah
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu merumuskan dengan
baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah. Untuk perumusan masalah ini dianjurkan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Tampunglah secara terbuka semua
pernyataan masalah; 2) Rumuskan kembali setiap pernyataan sehingga dapat memperoleh
gambaran yang ideal dan aktual. Pilihlah salah satu definisi yang penting dan dapat dipecahkan.
b. Diagnosis Masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab timbulnys masalah.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan yang mendorong ke arah
situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan yang menghambat ke arah tersebut.