Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MATA KULIAH

PDGK4106. PENDIDIKAN IPS DI SD

TUGAS 3 (TIGA)

NAMA :
SEFNIYOWANITA

NIM :
856599451

UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
TUGAS 3
MATA KULIAH : PDGK4106. PENDIDIKAN IPS DI SD

1. Jika anda sebagai seorang guru di dalam sebuah kelas dan menjadi nahkoda bagi kapal yang
berisi penumpangnya adalah murid anda. Anda harus mengajarkan metode pembelajaran IPS
SD yang berlandaskan pendekatan kognitif. Rancanglah dan berilah contoh terkait metode
pembelajaran IPS SD dengan berlandaskan pendekatan kognitif digunakan untuk
mengajarkan materi pendidikan IPS di SD kepada peserta didik anda sesuai dengan
pengalaman anda sebagai seorang guru profesional!
Jawab :
Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah latihan inquiri
(Inquiry training). Metode ini berangkat dari suatu kenyataan bahwa perkembangan individu itu
bersifat indipenden (bebas). Oleh karena itu, dalam penerapannya lebih menitikberatkan pada
penyelidikan yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis. Metode latihan inkuiri didasarkan
atas terjadinya konfrontasi intelektual. Guru memulainya dengan mengajukan suatu situasi teka-teki
kepada siswa untuk dipecahkan/diselidiki. Guru dalam kegiatan ini harus mampu menyajikan
peristiwa-peristiwa yang membangkitkan siswa untuk terjadinya konfrontasiintelektual. Adapun
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah :
1) Menyajikan masalah. Guru menunjukkan situasi yang mengandung masalah dan menentukan
prosedur inkuiri yangakan ditempuh oleh siswa.
2) Pengumpulkan data dan verifikasi data. Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah
yang diajukan. Tahap ini dimaksudkan untukmembuktikan hakikat objek dan kondisi serta
menyelidiki peristiwa situasi masalah.
3) Mengumpulkan unsur baru. Siswa bersama guru mengadakan eksperimen dan pengumpulan
data (unsur baru). Maksud kegiatan eksperimen ini adalah memisahkan variabel yang
mendukung, mengajukan hipotesisdan mengetes sebab akibat.
4) Merumuskan penjelasan. Siswa bersama guru merumuskan penjelasan atau uraian secara
mendetail, rapi, dan sistematis.
5) Menganalisis terhadap Proses Inkuiri. Siswa menganalisis pola-pola penemuan. Tahapan ini
sangat penting untukmengetahui sejauhmana proses inkuiri telah dilaksanakan dan apabila
menemui beberapa kekurangan dicoba untuk memperbaiki secara sistematis.
Contoh yang rancangan yang terkait metode pembelajaran IPS di SD yang berlandaskan
pendekatan kognitif yang saya ambil adalah pada kelas 5 SD semester 2 (dua).
Satuan Pendidikan : SD Negeri 001/IV Kota Jambi
Kelas/Semester : IV (Empat)/ 2 (Dua)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kompetensi Dasar Mengidentifikasi keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis, dan agama di
provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia serta hubungannya
dengan karakteristik ruang.
Materi Pokok Rumah adat Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat
Hasil Belajar a. Siswa dapat menggali informasi tentang rumah adat dari Provinsi
Jambi
b. Siswa dapat menggali informasi tentang rumah adat dari Provinsi
Sumatera Barat
c. Siswa membandingkan ciri-ciri dari rumah adat Provinsi Jambi dan
Provinsi Sumatera Barat.
d. Siswa dapat memberikan contoh contoh sikap saling menghargai
terhadap perbedaan rumah adat.
Indikator a. Menggali informasi tentang rumah adat Provinsi Jambi.
b. Menggali informasi tentang rumah adat Provinsi Sumatera Barat.
c. Membandingkan ciri-ciri rumah adat Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera
Barat.
d. Memberikan contoh sikap saling menghargai terhadap perbedaan rumah
adat.

Tahapan penerapan pendekatan kognitif


Tahapan Uraian Kegiatan
1. Menyajikan Masalah Guru mengajukan pertanyaan sebagai berikut :
 Apa yang ananda ketahui tentang rumah adat yang terdapat
di Provinsi Jambi dan rumah adat yang terdapat di Provinsi
Sumatera Barat?
 Uraikan bagaiman sikap Ananda dalam menghargai
perbedaan dari kedua rumah adat tersebut!
2. Mengumpulkan Data dan Siswa mengumpulkan data-data terkait ciri-ciri, bentuk dan
Verifikasi Data
sebagainya mengenai rumah adat yang terdapat di Provinsi
Sumatera Barat. Pengumpulan data yang dilakukan siswa bisa
dilakukan melalui buku-buku sumber ataupun mencarinya
dengan browsing di internet yang berkaitan dengan materi
Tahapan Uraian Kegiatan
tersebut.

Pada tahap verifikasi data ditanyakan tentang ciri-ciri rumah adat,


bentuk dari rumah adat Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera
Barat secara sistematis.
3. Mengumpulkan Unsur Guru bersama siswa mencocokkan secara langsung antara
Baru
informasi dengan rumusan masalah yang dirumuskan dan
menemukan unsur-unsur baru yang dapat digunakan untuk
menjawab permasalahan.
4. Merumuskan Penjelasan Guru memfasilitasi siswa dalam merumuskan penjelasan untuk
menjawab data atas masalah secara detail, rapid an sistematis.
5. Menganalisis terhadap Siswa dengan difasilitasi oleh guru menganalisis pola-pola
Proses Inkuiri
penemuannya, serta siswa menilai efektivitas proses inkuiri yang
dilakukan. Jika dirasa ada kekurangan, maka memperbaiki
kekurangan tersebut

2. Terdapat banyak metode pembelajaran dengan pendekatan apapun di dalam mengajarkan


kegitan belajar mengajar pendidikan IPS di SD salah satunya yaitu metode pembelajaran
melalaui pendekatan sosial. Analisislah penggunaan metode pembelajaran IPS SD kelas
tinggi berdasarkan pendekatan sosial!
Jawab :
Pendekatan sosial mengutamakan hubungan individu dengan masyarakat dan memusatkan
perhatiannya kepada proses sosial yang merupakan negosiasi sosial. Pendekatan sosial berangkat
dari dua asumsi. Pertama, masalah-masalah sosial diidentifikasi atas dasar kesepakatan yang
diperoleh dalam proses sisial dan menggunakan prinsip sosial pula. Kedua, proses-proses sosial
yang demokratis perlu dikembangkan untuk memperbaiki masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan
terus menerus. Salah satu metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan social yaitu inkuiri
social dimana metode ini berangkat dari kenyataan bahwa siswa sering menghadapi masalah-
masalah sosial.

Ada 3 ciri pada metode social yaitu : 1) adanya aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat
menumbuhkan terciptanya suasana diskusi; 2) adanya penetapan hipotesis sebagai arah dalam
pemecahan masalah; 3) adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis. Ketika guru
menggunakan inkuiri sosial dalam pembelajaran maka guru harus berperan sebagai pembimbing,
dimana guru membimbing siswa janganlah seperti orang yang memberikan perintah namun guru
bersikap sebagai seorang motivator dan reflektor.

Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna, maka perlu merancang sebuah pembelajaran.
Berikut merupakan cara merancang penggunaan metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan
pendekatan sosial dengan menggunakan tahap-tahap penerapan metode inkuiri sosial.
1. Tahap Orientasi
Siswa dengan banuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial yang akan dijadikan
pokok bahasan dalam pembelajaran. Masalah dapat bersumber dari peristiwa-peristiwa sosial
dikelas atau disekolah ataupun juga masyarakat sekitar sekolah.

2. Tahap Hipotesis
Tahap ini merupakan acuan dalam usaha menemukan pemecahan masalah.Untuk membuat
hipotesis yang baik, ada beberapa kriteria yang harus dipenihu untuk membuat sebuah hiptoses
yaitu :
a. Valid atau mempunyai kejelasan untuk melakukan pengujian (menguji apa yang seharusnya
diuji).
b. Kompatibilitas, yaitu kesesuaian antara hipotesis dengan pengalaman siswa atau guru yang
pernah diperoleh.
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan
pembuktiannya.

3. Tahap definisi
Siswa pada tahap ini siswa mengadakan pembahasan tentang pengertian latihan-latihan yang
terdapat dalam hipotesis.

4. Tahap Eksplorasi
Pada tahap ini siswa mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.

5. Tahap Pembuktian
Dalam tahap ini, siswa mengumpulkan data dengan metode yang sesuai. Misalnya, melaui
wawancara, angket dan observasi. Jika data telah terkumpul, kemudian diadakan analisis data untuk
disimpulkan, apakah hipotesis diterima atau ditolak.

6. Tahap Generalisasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dari model inkuiri sosial. Pada tahap ini telah dapat disusun
pernyataan terbaik dalam pemecahan masalah. Generalisasi yang dihasilkan hendaknya disusun
secara sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa.
Berikut adalah contoh penerapan metode pembelajaran IPS di SD berdasarkan pendeatan sosial
pada kelas tinggi yaitu kelas 5 semester 1.
Satuan Pendidikan : SD Negeri 001/IV Kota Jambi
Kelas/Semester : V (Lima)/ 1 (Satu)
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kompetensi Dasar Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintah di Indonesia.


Pokok Bahasan Penduduk dan sistem pemerintah di Indonesia
Hasil Belajar a. Mengidentifkasi keadaan penduduk di Indonesia
b. Mendeskripsikan peran dan tanggungjawab pemerintah
Indikator a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan,
persebaran dan kepadatan penduduk di Indonesia
b. Menginterpretasi berbagai grafik penduduk
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab dan akibat perpindahan penduduk
yang terjadi di Indonesia
e. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan
pemerintahan pusat.

Tahapan penerapan pendekatan kognitif


Tahapan Uraian Kegiatan
Tahap Orientasi Siswa dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan
masalah yang berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak,
golongan penduduk muda, persebaran tidak merata dan
kepadatan yang tinggi. Salah satu akibatnya adalah munculnya
masalah social, yaitu kemiskinan masih di tambah penodongan,
pencurian, tuna susila dan tuna wisma. Rumusan masalahnya
adalah “Faktor-faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di
suatu daerah?”. Jadi, masalah pokoknya adalah terjadinya
kemiskinan.
Tahap Hipotesis Siswa dengan bantuan guru menyusun hipotesis sebagai berikut:
a. Kondisi fisik suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat pendidikan yang
rendah, mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
Tahap Definisi Siswa membahas pengertian dari istilah yang ada pada hipotesis
Tahapan Uraian Kegiatan
a. Kondisi fisik adalah keadaan lingkungan alam yang
mempunyai pengaruh terhadap peri kehidupan manusia,
misalnya keadaan SDA pada suatu daerah.
b. Kualitas SDA adalah derajat kemampuan manusia untuk
mengelola SDA yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
c. Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan yang
ditimbulkan structural/buatan.
d. Pada golongan penduduk muda, bentuk grafik penduduknya
seperti pyramid, yaitu golongan penduduk usia muda jauh
lebih besar daripada usia dewasa dan tua.
Tahap Eksplorasi Siswa mengadakan pengajuan hipotesis dengan logika deduksi
dan mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta
asumsi-asumsi yang mendasarinya.
Tahap Pemikiran Siswa melakukan pembuktian dengan jalan melakukan
pengumpulan data melalui metode-metode pengumpulan data
yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Setelah data
lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan
dengan hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu
diterima atau tidak.
Tahap Generalisasi Siswa dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik
sebagai jawaban atas masalah yang dibahas.
a. Kondisi disik yang jelek akan mendukung terjadinya
kemiskinan di suatu daerah.
b. Kualitas SDA yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan
di suatu daerah.

3. Terdapat beberapa aspek kognitif dalam merancang dan menyusun alat evaluasi hasil Belajar
IPS di SD. Terkait hal tersebut, telaah dan berilah contoh 2 tingkatan aspek kognitif dalam
evaluasi hasil belajar IPS SD!
Jawab :
Dalam evaluasi hasil belajar IPS di SD pada aspek kognitif terdapat 2 tingkatan, yaitu :
1. Evaluasi yang mempunyai tingkatan lebih rendah
a. Evaluasi yang mengungkap pengetahuan (knowledge)
Evaluasi yang mengungkap pengetahuan merupakan pertanyaan atau tes yang mengungkap
penalaran dalam kategori terendah. Evaluasi ini hanya mengungkap tentang fakta, definisi,
pengertian dan sejenisnya. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang
mengungkap pengetahuan, antara lain : apa, siapa, dimana, kapan, sebutkan. Sebagai
contoh yaitu :
 Siapakah nama bapak Proklamator kita?
 Dimanakan pertama kali bendera merah putih di kibarkan?
 Berapakah jumlah provinsi yang ada di Indonesia saat ini?

b. Evaluasi yang mengungkap pemahaman (comprehension)


Evaluasi ini menuntut siswa untuk memahami atau mengerti apa yang telah dipelajari. Siswa
dituntut dapat menjelaskan apa yang telah dipelajari dengan bahasanya sendiri. Tidak hanya
dapat mengingat dan menghafal informasi namun dapat memilih dan mengorganisasikan
informasi itu. Termasuk dapat menafsirkan gambaran, grafik, bagan dan lain-lain dengan
kata-katanya sendiri. Kata-kata yang sering dipakai untuk evaluasi (pertanyaan) yang
mengungkap pemahaman, antara lain: mengapa, jelaskan, uraikan., berilah
ulasan!, bandingkan!
contoh yaitu :
 Mengapa ada wacana untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta?
 Jelaskan menurut pendapatmu, apa yang terjadi jika tingkat produksi rendah sedangkan
permintaan pasar meningkat!
 Bandingkan dengan bahasamu sendiri, mana yang lebih berpengaruh terhadap
peningkatan ekonomi antara faktor geografis dan faktor transportasi?
 Uraikanlah dengan bahasamu sendiri, bagaimana proses terjadinya sebuah kain yang
dimulai dari kapas!

c. Evaluasi yang mengungkap penerapan (application)


Pada penerapan (aplikasi) ini, siswa dapat menggunakan informasi yang diterima untuk
memecahkan sesuatu masalah. Kata-kata yang digunakan untuk mengungkap penerapan
(application) biasanya seperti demonstrasikan, tunjukkanlah, klasifikasikan, carilah
hubungan, Tuliskan, Gambarkanlah.
contoh yaitu :
 Tunjukkan lah pada peta provinsi penghasil timah terbanyak di Indonesia!
 Gambarkan grafik penduduk Indonesia berdasarkan mata pencahariannya!
 Demontrasikanlah bagaimana terjadinya gerhana bulan dengan menggunakan alat
peraga yang Ananda siapkan sendiri!
 Carilah hubungan antara tingkat pendidikan dengan mata pencaharian penduduk!

2. Evaluasi yang mempunyai tingkatan yang lebih tinggi


a. Analisis (analysis)
Merupakan jenjang pertanyaan dari kelompok tingkat tinggi yang menuntut siswa untuk
berpikir secara mendalam, kritis bahkan menciptakan sesuatu yang baru. Untuk menjawab
pertanyaan analisis siswa harus mampu menguraikan sebab, motif atau mampu mrngadakan
deduktif (dari suatu generalisasi hal umum, dicari faktanya ke hal yang khusus). Pertanyaan
analisis tidak hanya mempunyai satu jawaban yang benar, melainkan berbagai alternatif.
Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan analisis antara lain sebutkan bukti-bukti,
mengapa, tunjukkan sebab-sebabnya, analisislah, berilah alasan.
contoh yaitu :
 Faktor-faktor apa saja yan menyebabkan terjadinya sebuah inflasi?
 Berdasarkan data yang telah Ananda dapatkan tentang persebaran kerusakan hutan di
Indoensia, uraikan bagaimana cara mengatasi kerusakan hutan tersebut!

b. Sintesis (synthesis)
Pertanyaan yang mengungkap sintesis menuntut siswa berpikir orisinal dan kreatif. Siswa
dituntut berpikir induktif (dari faktor, fakta,unsur-unsur yang bersifat khusus, diambil suatu
kesimpulan atau generalisasi). Beberapa kata yang dapat dipakai untuk pertanyaan sintesis
yaitu Susunlah dengan kata-katamu, apa yang mungkin terjadi, buatlah perkiraan apa yang
terjadi, bagaimanakah.
contoh yaitu :
 Menurut pendapat Ananda, apa yang terjadi jika kita sebagai warga negara tidak peka
terhadap kerusakan hutan yang semakin hari kian parah?
 Bagamana tindakan Ananda, jika disuatu daerah budaya yang telah ada sejak dari nenek
moyangnya di rusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab?
 Apakah yang Ananda lakukan agar warga di sekolah kita dapat menumbuhkan
kesadaran untuk membuang sampah dan memilahnya sesuai jenis sampah?

c. Evaluasi (evaluation)
Merupakan penilaian menuntut siswa untuk melakukan kegiatan berpikir yang paling tinggi.
Dia dapat melakukan itu apabila pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis dan sintesis
dapat dikuasai dengan baik. Pertanyaan yang mengungkap evaluasi menuntut adanya
standar atau kriteria yang jelas. Kemungkinan jawaban siswa berbeda-beda, tapi dengan
perbedaan jawaban akan memperluas segi penalaran siswa sehingga mereka mempunyai
cakrawala yang luas. Kata-kata berikut dapat digunakan untuk pertanyaan evaluasi antara lain
berilah pendapat bahwa…, bandingkan!, bedakanlah!, berilah alasan!, berikan kritik!, alternatif
mana yang lebih baik!, setujukah anda!.
contoh yaitu :
 Menurut pendapat Ananda, apakah benar salah satu penyebab kerusakan hutan itu
karena menebangan pohon-pohon tanpa tebang pilih?
 Cara manakah menurut pendapat Ananda yang paling tepat untuk mengurangi
pengangguran?
 Manakah yang lebih baik menurut pendapat Ananda, mengenal tarian daerah Jambi
melalui buku atau melalui tayangan video?

4. Sebelum menyusun alat evaluasi, kita perlu merencanakannya sehingga alat evaluasi yang
disusun betul-betul baik. Analisislah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial!
Jawab :
Nilai dan sikap sosial terjadi apabila ada interaksi social antara seseorang dengan orang lain,
sengan kelompok atau antar kelompok. Untuk dapat terjadi interaksi social, harus ada kontak social
dan komunikasi. Sebelum menyusun alat evaluasi, maka perlu kiranya untuk membuat sebuah
perencanaan sehingga alat evaluasi yang disusun benar-benar baik. Dalam merancang alat evaluasi
perlu memahami hal-hal dibawah ini :
1. Kompetensi Dasar. Merupakan konten atau kompetensi yang terdiri dari beberapa dimensi
yang bersumber dari kompetensi inti yang dikuasai oleh siswa yang dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik siswa, kemampuan awal serta ciri-ciri dari sebuah pelajaran.
2. Materi Pokok. Merupakan pokok-pokok materi pembelajaran yang harus dipelajari sebagai
sarana pencapaian kompetensi dan yang akan dinilai dengan menggunakan instrument
penilaian yang disusun berdasarkan indicator pencapaian pembelajaran.
3. Hasil Belajar. Merupakan perwujudan dari perilaku belar yang biasanya terlihat dalam
perubahan, kebiasaan, keterampilan, sikap, pengamatan dan kemampuan.
4. Indikator Materi. Merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar secara spesifik yang
dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui ketercapaian dari sebuah tujuan pembelajaran.
Berikut adalah rancangan alat evaluasi tentang nilai dan sikap sosial pada mata pelajaran IPS Kelas 4
SD semester 2
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan aktivitas ekonomi dan sumber daya alam

Materi Pokok
Kegiatan Ekonomi
Hasil Belajar
1. Menjelaskan pengertian kegiatan ekonomi
2. Menjelaskan jenis-jenis kegiatan ekonomi
3. Menjelaskan aktivitas dari kegiatan ekonomi

Indikator Materi
1. Menjelaskan tentang jenis-jenis kegiatan ekonomi
2. Menyebutkan jenis-jenis kegiatan ekonomi
3. Mendiskusikan aktivitas apa saja yang menjadi kegiatan ekonomi

Dari materi diatas, maka indicator tes (kisi-kisi soal) yang mengungkapakn nilai sosial
sebagai berikut :
a. Dengan bekerjasama bersama teman dalam kelas, siswa dapat menjelaskan tentang jenis-jenis
kegiatan ekonomi.
b. Dengan melakukan diskusi bersama-sama, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis kegiatan
ekonomi dan aktivitas apa saja yang menjadi kegiatan ekonomi.

Berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator tes bagian a :
1. Dalam kegiatan ekonomi, apa yang sebaiknya dilakukan orang-orang yang bekerja di kegiatan
produksi dan kegiatan distribusi?
Berikut adalah alat evaluasi atau tes dari indikator tes bagian b :
1. Pada kegiatan ekonomi khususnya pada kegiatan produksi, aktivitas apa yang seharusnya
dilakukan agar produksi meningkat?

5. Model yang dikemukakan oleh David Johson dan Frank Johnson dalam Udin S.Winataputra
(2003) menjelaskan bahwa model pemecahan masalah menitikberatkan masalah secara
kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Analisislah penerapan model
pembelajaran IPS SD dengan menggunakan pendekatan pemecahan masalah menurut
pendapat ahli di atas!
Jawab :
Model Pemecahan Masalah secara Kelompok ini dikemukakan oleh David Johnson dan Frank
Johnson dalam Udin S. Winataputra (2003), di mana model ini menitikberatkan pada pemecahan
masalah secara kelompok, yaitu pada kemampuan mengambil keputusan. Kemampuan pemecahan
masalah secara kelompok ada beberapa unsur yaitu :
a. dapat menghasilkan kesepakatan tentang sesuatu keadaan yang dikehendaki,
b. sepakat menetapkan struktur dan prosedur untuk menghasilkan, memahami dan memakai
informasi yang relevan dengan keadaan yang aktual,
c. sepakat untuk menetapkan struktur dan prosedur untuk menemukan kemungkinan pemecahan
masalah, memutuskan dan mempergunakan cara pemecahan yang terbaik dan efektif.

Langkah-langkah pemecahan masalah secara kelompok yang dikemukakan oleh Johnson dan
Johnson sebagai berikut :
a. Definisi masalah
Definisi masalah merupakan langkah yang paling sulit. Apabila mampu merumuskan dengan
baik maka langkah selanjutnya akan lebih mudah. Untuk perumusan masalah ini dianjurkan
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Tampunglah secara terbuka semua
pernyataan masalah; 2) Rumuskan kembali setiap pernyataan sehingga dapat memperoleh
gambaran yang ideal dan aktual. Pilihlah salah satu definisi yang penting dan dapat dipecahkan.

b. Diagnosis Masalah
Langkah kedua ini kita ingin mengetahui dimensi dan sebab-sebab timbulnys masalah.
Tujuannya adalah untuk mengetahui sifat dan besarnya kekuatan yang mendorong ke arah
situasi yang ideal dan kekuatan-kekuatan yang menghambat ke arah tersebut.

c. Merumuskan alternatif strategi


Dalam kelompok ketiga ini kelompok harus mencari dan menemukan berbagai alternatif cara
pemecahan masalah, di mana kelompok harus kreatif, berpikir divergen, memahami
pertentangan antar idea dan punya daya temu yang tinggi.

d. Merumuskan alternative strategi


Penentuan dan penerapan suatu strategi Setelah berbagai alternatif strategi pemecahan
masalah diperoleh maka kelompok pada tahap ini memutuskan untuk memilih alternatif mana
yang akan dipakai. Tahap ini mengandung dua aspek utama pemecahan masalah, yaitu:
1) pengambilan keputusan yaitu suatu proses mengambil suatu pilihan dari berbagai alternatif
tindakan:
2) keputusan penerapan, yaitu suatu proses untuk mengambil tindakan yang diperlukan
sehingga menghasilkan pelaksanaan tersebut.

e. Evaluasi keberhasilan strategi


Dalam langkah kelima ini kelompok mempelajari: apakah strategi itu berhasil diterapkan
(evaluasi proses), apakah akibat penerapan strategi itu (evaluasi hasil) dan apakah keadaan
aktual sudah lebih mendekati keadaan yang ideal daripada sebelum penerapan.

Anda mungkin juga menyukai