TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Menyimak
7
8
5. Proses Menyimak
11
pokok cerita, membuat peta konsep bahan simakan, membuat prediksi terhadap
bahan simakan dan sebagainya.
b) Daya Ingat Siswa Terhadap Bahan Simakan
Apabila siswa dapat memahami apa yang disimaknya maka siswa akan
dengan mudah mengingat apa yang disimaknya. Untuk meningkatkan pemahaman
siswa terhadap apa yang disimaknya, menurut Abidin Yunus (2012:96) guru harus
menguasai benar strategi pemahaman saat menyimak, yaitu bertukar ide, beradu
argumen, menyusun respons terhadap isi bacaan, dan berbagai jenis kegiatan
lainnya. Tanpa strategi tersebut siswa hanya mampu memiliki kemampuan
menyimak yang semu, yaitu hanya mampu menjawab pertanyaan seputar bahan
simakan tanpa mengerti atau memahami bahan simakan.
Defenisi daya ingat menurut kamus lengkap psikologi adalah fungsi yang
terlibat dalam mengenang atau mengalami lagi pengalaman masa lalu. Daya ingat
merupakan kemampuan untuk memanggil kembali informasi yang telah
dipelajarinya dan yang telah disimpan dalam otak. Daya ingat seseorang tidak
terlepas dari kemampuan otaknya untuk menyimpan informasi. Faktor yang
Mempengaruhi Daya Ingat, proses mengingat atau memori menurut Ahmadi
(2004) yang dikutip dari skripsi Afriani Ade Putri, (2014) banyak dipengaruhi
oleh berberapa faktor yaitu :
a. Faktor Individu. Proses mengingat dipengaruhi dari dalam individu seperti
sifat, keadaan jasmani, keadaan rohani dan umur. Mengingat akan lebih
efektif apabila individu memiliki minat yang besar, motivasi yang kuat,
memiliki metode tertentu dalam pengamatan dan pembelajaran, dan
memiliki kondisi fisik dan kesehatan yang baik.
b. Faktor objek yang diingat. Sesuatu yang memiliki organisasi dan struktur
yang jelas, mempunyai arti, mempunyai keterkaitan dengan individu,
mempunyai intensitas rangsangan yang cukup kuat lebih mudah diingat
oleh seseorang.
c. Faktor Lingkungan. Proses mengingat akan lebih efektif apabila ada
lingkungan yang menunjang dan terhindar dari adanya gangguan-
gangguan.
16
Weir (1990) dalam jurnal Sumadi (2010) yang berjudul Penilaian Hasil
Pembelajaran Kemahiran Berbahasa Indonesia Dengan Pendekatan Komunikatif
mengatakan penilaian kemahiran menyimak terdiri dari tes menyimak intensif dan
tes menyimak ekstensif.
1) Menyimak intensif
Ada dua jenis tes menyimak intensif, yaitu dictation dan listening recall.
Prosedur penilaian menyimak dalam tes dikte (dictation) adalah (1) menyuruh
siswa untuk menyimak teks lisan dan pada saat yang bersamaan siswa
ditugasi untuk menuliskan teks lisan yang disimak itu; (2) mengoreksi
perbedaan teks tulis yang dihasilkan dengan teks lisan yang disimaknya; dan
(3) menskor dan memberikan nilai pada teks tulis yang dihasilkan siswa
berdasarkan kriteria tertentu.
Teknik dan prosedur penilaian Listening recall adalah (1) memperdengarkan
teks lisan kepada siswa; (2) memberikan “teks tulis” yang sama dengan teks
lisan yang baru diperdengarkan kepada siswa, tetapi teks tersebut dikosongkan
sehingga seperti cloze test dengan model selectivedeletion gap filling; (3) siswa
disuruh mengisi kata-kata yang dikosongkan. Jumlah isian benar yang
dilakukan siswa merupakan gambaran kemampuan menyimak ingatan
(listening recall) siswa tersebut.
2. Menyimak Ekstensif
17
Nilai = x 100
atau pilihan ganda); (b) tingkat pemahaman (bentuk teks yang digunakan adalah
esai ataupun bentuk objektif); (c) tes kemampuan menyimak tingkat penerapan
(butir tes yang terdiri dari pernyataan yang diperdengarkan dan gambar-gambar
sebagai alternatif jawaban yang terdapat di dalam lembar tugas); dan tes
kemampuan menyimak tingkat analisis ( tes tingkat analisis lebih kompleks dan
sulit dari pada butir tes pada tingkat pemahaman).
B. Kerangka Berfikir
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir yang telah diuraiakan
diatas, maka pertanyaan peneliti dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana
kemampuan menyimak siswa kelas IV SD Negeri 068003 Perumnas Simalingkar
Medan Tahun Ajaran 2018/2019?”
20
D. Defenisi Operasional
1. Penelitian adalah, suatu kegiatan mengumpulkan dan menganalisis data
berupa fakta atau informasi dengan tujuan mengetahui sebab-akibat dari
sebuah permasalahan yang akan diteliti dan memberikan solusi terhadap
masalah tersebut.
2. Kemampuan adalah sebuah kesanggupan atau kekuatan melakukan
sesuatu hal. Kesanggupan yang dimaksud adalah kesanggupan dalam
menyimak pembelajaran lisan maupun tulisan.
3. Menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan informasi, berupa
informasi lisan dengan penuh perhatian dan merupakan bagian dari
interaksi dalam berkomunikasi.
4. Kemampuan menyimak adalah kesanggupan seseorang untuk melakukan
kegiatan mendengarkan informasi berupa informasi lisan dengan penuh
perhatian dan merupakan bagian dari interaksi dalam berkomunikasi.