1
2.1 Pengertian Menyimak
Bahasa merupakan anugerah yang diberikan Allah
Swt. kepada manusia agar dapat berinteraksi
antarsesama. Pemerolehan dan pembelajaran
bahasa bersifat sepanjang hayat dan disesuaikan
dengan keperluan. Pemerolehan dan pembelajaran
adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan
kedua hal tersebut memiliki perbedaan tetapi
tujuannya sama yakni sebagai peranti untuk
mendukung komunikasi.
Pemerolehan bahasa dilakukan oleh manusia
sejak dari ayunan dengan mengenai bunyi-bunyian.
Dari bunyi tersebut, selanjutnya akan meningkat
menjadi kata, frasa, dan kalimat. Untuk yang lebih
kompleksnya dapat berupa paragraf dan wacana.
Pemerolehan bahasa dilakukan tanpa sadar.
Berbeda halnya dengan pembelajaran bahasa yang
dilakukan dengan sengaja untuk mencapai tujuan
tertentu. Pembelajaran bahasa dapat bersifat formal
ataupun informal seperti pengajaran dan
pembelajaran bahasa yang dilakukan di sekolah.
Menyimak dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) bermakna mendengarkan
(memperhatikan) baik-baik apa yang diucapkan
atau dibaca orang. Seseorang yang mendengarkan
2
belum tentu dikatakan penyimak yang baik. Bisa
saja apa yang dia dengarkan tidak diproses dalam
peranti pemerolehan bahasa ataupun disebut LAD
(Andra, 2018). Hal itu dapat dilihat saat guru
menjelaskan materi dan seluruh siswa mendengar
setiap perkataan guru tersebut. Akan tetapi, ada
beberapa di antaranya yang telah mendengarkan
dengan baik tetapi ada yang tidak paham ataupun
terdapat informasi yang terlewatkan. Oleh karena
itu, menyimak dan mendengarkan memiliki
perbedaan. Seorang yang sekadar mendengarkan
belum tentu menerapkan menyimak yang baik.
3
2.2 Jenis-jenis Menyimak
1) Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif atau dalam bahasa
Inggris extensive listening adalah kegiatan
menyimak yang tidak perlu bimbingan langsung.
Dalam kegiatan menyimak ekstensif diharapkan
penyimak dapat memperoleh informasi berupa
kosakata dari bahan yang disimak. Contoh
menyimak ekstensif adalah mendengar radio dan
menonton televisi.
2) Menyimak Intensif
Menyimak intensif dalam bahasa Inggris
disebut intensive listening. Kegiatan menyimak
intensif dilakukan dengan pengawasan dan
pengarahan langsung. Contoh menyimak intensif
adalah mengerjakan Ujian Kompetensi Berbahasa
Indonesia (UKBI) ataupun tes kemampuan
berbahasa Inggris seperti TOEFL (Test Of English as
a Foreign Language).
3) Menyimak Sosial
5
Menyimak sosial dilakukan merupakan
rutinitas yang tidak terpisahkan dalam kehidupan.
Pada kegiatan ini diharapkan adanya pertukaran
informasi dan bersifat komunikatif. Kegiatan
menyimak sosial di dalamnya mencakup dua hal,
yakni (1) menyimak secara sopan santun dan (2)
menyimak dengan penuh perhatian.
4) Menyimak Sekunder
Menyimak sekunder merupakan kegiatan
yang terjadi karena kebetulan ataupun tidak
disengaja. Contoh dari menyimak sekunder ini
adalah saat seseorang kakak menulis tanpa sengaja
mendengarkan suara radio yang diputarkan oleh
sang adik. Bagi sebagian orang yang membutuhkan
konsentrasi tinggi, gangguan suara sangat dihindari
sehingga di kantor bagian tertentu dibuat kedap
suara. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya aktivitas menyimak sekunder.
5) Menyimak Estetik
Menyimak estetik disebut juga menyimak
apresiatif (apreciational listening) atau disebut
sebagai fase terakhir dari kegiatan menyimak secara
kebetulan dan termasuk ke dalam menyimak
6
ekstensif (Hijriah, 2016). Contoh menyimak estetik
ini adalah menyimak pembacaan puisi, cerita,
drama dan lain-lain. Kegiatan menyimak estetik
mampu membangkitkan emosi seperti gembira,
sedih, ataupun marah.
6) Menyimak Kritis
Siswa melakukan menyimak secara kritis
untuk memperoleh kebenaran suatu informasi.
Contoh dari kegiatan menyimak kritis ini adalah
penilaian juri terhadap peserta lomba berpidato.
Juri akan menyimak secara kritis dan penuh
konsentrasi untuk memperoleh informasi berupa
kelebihan dan kekurangan para peserta. Selain itu,
contoh menyimak kritis lainnya adalah pada saat
ujian skripsi dosen akan mendengarkan dengan
saksama presentasi yang dilakukan oleh
mahasiswa.
7) Menyimak Konsentrasi
Menyimak konsentrasi sering juga disebut
study-type listening atau menyimak yang
merupakan jenis telaah. Kegiatan yang tercakup
dalam menyimak konsentrasi antara lain menyimak
7
untuk mengikuti petunjuk serta menyimak urutan
ide, fakta penting, dan sebab akibat.
8) Menyimak Kreatif
Menyimak kreatif adalah jenis menyimak yang
mengakibatkan dalam pembentukan atau
rekonstruksi seorang anak secara imajinatif
kesenangan akan bunyi, visual atau penglihatan,
gerakan, serta perasaan kinestesis yang disarankan
oleh suara atau ujaran yang didengarnya.
9) Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif merupakan menyimak
intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi
dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan,
karena penyimak harus mengajukan pertanyaan.
Dalam kegiatan menyimak interogatif penyimak
mempersempit serta mengarahkan perhatiannya
pada pemerolehan informasi atau mengenai jalur
khusus.
10
berbicara. Tidak jarang hasil yang disimak kadang
berbeda interpretasi antara penyimak yang satu
dengan yang lainnya. Hal itu disebabkan
kemampuan mendapatkan, menganalisis, dan
mengevaluasi hasil simakan itu berbeda.
Ketidakmampuan simakan yang optimal dapat
dipengaruhi oleh kemampuan kognitif dan
pengalaman (Utami & Irawati, 2017). Oleh karena
itu, salah satu kemampuan berbahasa yang diukur
adalah keterampilan menyimak.
Terdapat empat tingkatan dalam menyimak
sebagaimana yang dipaparkan oleh Tompkin (Saleh
Abbas, 2006: 63). Pertama, tingkatan yang paling
rendah adalah menyimak marginal. Pada tingkatan
ini, penyimak hanya mampu membedakan suara
seseorang dengan suara yang ribut di jalan yang
ramai. Kedua, menyimak apresiatif. Tingkatan ini
penyimak mendengar pembaca, pembicara,
penyanyi atau musik untuk dinikmati. Ketiga,
menyimak attentive yang Menuntut konsentrasi dan
interaksi pendengar agar dapat memperoleh
pemahaman tentang pesan yang disampaikan.
Keempat, menyimak kritis. Pada tingkatan ini
diharapkan penyimak dapat mengevaluasi dan
11
menilai masukan yang didengar kemudian
merefleksi pesan dengan memberikan respons.
15
Menurut (Hamid, 2015) penyimak yang baik
apabila individu mampu menggunakan waktu
ekstra untuk mengaktifkan pikiran pada saat
menyimak. Saat menyimak, perhatiannya tertuju
pada objek bahan yang disimak. Pada saat itulah
akan didapatan proses menyimak yang efektif, yang
lemah, dan menyimak yang kuat. (Cambell dkk.,
2006: 16)
2.6 Rangkuman
Menyimak merupakan aktivitas yang melibat indra
pendengaran. Menyimak berbeda dengan
mendengarkan karena menyimak sampai pada
pemahaman sedangkan mendengarkan tidak
sampai pada tahapan pemahaman. Keterampilan
menyimak harus dikuasai dan diterapkan dengan
optimal bagi para pembelajar agar materi yang
dipaparkan oleh pengajar dapat ditangkap dan
dicerna dengan baik.
Ditinjau berdasarkan intensitas, menyimak
terbagi menjadi menyimak ekstensif dan intensif.
Menyimak ekstensif terdiri atas menyimak
sekunder, menyimak pasif, dan menyimak estetis.
Selanjutnya, menyimak intensif terbagi menjadi
menyimak kritis, menyimak konstrantif, dan
16
menyimak kreatif. Dalam proses belajar mengajar,
menyimak intensif cenderung lebih dominan
diterapkan agar memperoleh pemahaman yang
tepat.
Bagi mahasiswa, praktik menyimak
wawancara merupakan hal yang paling sering
diterapkan. Hal itu disebabkan, wawancara
merupakan salah satu metode untuk pengumpulan
data. Keterampilan menyimak tersebut harus
dibiasakan agar keterampilan menyimak semakin
meningkat dan berkorelasi dengan kemampuan
akademik.
2.7 Latihan
A. Pilihan Ganda
Bagian 1
Putarlah audio pada tautan ini
https://youtu.be/iQNLfgHueu8
Soal 1—3
1. Pendidikan vokasi harus fokus menyusun
kurikulum yang memberikan pemahaman ...
a. holistik
b. intrinsik
c. partisipatif
d. mitigasi
17
2. Mitigasi bencana pengangguran dan
kemiskinan yang dihadapi kaum muda
Indonesia dapat teratasi melalui
a. pendidikan vokasi jalur formal
b. pendidikan vokasi, baik jalur nonformal
maupun informal
c. pendidikan vokasi, baik jalur formal
maupun nonformal
d. pendidikan vokasi, baik jalur formal
maupun informal
Bagian 2
Soal 4—6
4. Singkatan dari K3 adalah
a. Keselamatan dan kesehatan kerja
b. kesehatan, Keselamatan dan kesehatan
kerja
c. Keselamatan kerja, dan kesehatan
d. kerja, Keselamatan dan kesehatan
18
5. Tujuan dari K3 adalah
a. mencegah, mengurangi, bahkan
menihilkan risiko kecelakaan kerja
b. mencegah, mengurangi, bahkan
menihilkan risiko kecelakaan kerja
c. mencegah, mengurangi, bahkan
menihilkan risiko kecelakaan kerja
d. mencegah, mengurangi, bahkan
menihilkan risiko kecelakaan kerja
B. Esay
19
1. Jenis menyimak yang bagaimanakah harus
dikuasai oleh mahasiswa vokasi agar
mendukung kompetensi vokasi?
2. Bagaimana perbedaan antara mendengar,
mendengarkan, dan menyimak? Lalu jelaskan
masing-masing perbedaan tersebut dengan
menyertakan contoh!
3. Berikan pendapat Anda bagaimana korelasi
antara menyimak dengan kompetensi yang
harus dikuasai oleh lulusan pendidikan tinggi
vokasi!
20
Daftar Pustaka
21
22