Anda di halaman 1dari 22

BAB I KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA

INDONESIA

1
Gambar 1. Peta bahasa-bahasa daerah di Indonesia
(Badan Bahasa, 2019).

1.1 Kedudukan dan Fungsi Bahasa


Dasar hukum penggunaan bahasa Indonesia
termaktub dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal
35 yang berbunyi “Bahasa Negara adalah bahasa
Indonesia”. Penjabaran lebih lanjut terkait
penggunaan bahasa Indonesia diturunkan dalam
Undang-Undang (UU) Nomor 24 Tahun 2OO9 tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan.

2
Fungsi bahasa Indonesia sebagaimana diatur
dalam UU No. 24 Tahun 2009 adalah sebagai jati diri
bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu
berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi
antardaerah dan antarbudaya daerah. Selanjutnya,
Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara
berfungsi sebagai
a. bahasa resmi kenegaraan,
b. pengantar pendidikan,
c. komunikasi tingkat nasional,
d. pengembangan kebudayaan nasional,
e. transaksi dan dokumentasi niaga,
f. sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media
massa.
Adapun penjelasan secara mendetail terkait fungsi
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara adalah
sebagai berikut.

1) Bahasa Resmi Kenegaraan


Bahasa resmi kenegaraan dipakai oleh pejabat negara
dalam pidato kenegaraan. Pejabat negara tidak hanya
menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato

3
kenegaraan di dalam negara tetapi juga wajib
menggunakan bahasa Indonesia dalam pidato di luar
negeri (Jazeri & Maulida, 2018). Penekanan
penggunaan bahasa Indonesia dalam pidato
kenegaraan dijelaskan dalam Pasal 28, yakni sebagai
berikut.
“Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato
resmi Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara
yang lain yang disampaikan di dalam atau di luar
negeri.”

2) Pengantar Pendidikan
Indonesia memiliki 718 bahasa yang telah
divalidasi oleh Badan Bahasa, Kemdikbud (Badan
Bahasa, 2019). Meskipun memiliki jumlah bahasa
yang banyak, tetapi bahasa Indonesia wajib
digunakan sebagai bahasa pengantar pendidikan. Hal
itu diwujudkan dengan penggunaan bahasa
pengantar berkaitan dengan proses belajar mengajar
di jenjang sekolah maupun perguruan tinggi.
Penjabaran mengenai penggunaan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pengantar pendidikan dijelaskan
dalam Pasal 25.

4
3) Komunikasi Tingkat Nasional
Penggunaan bahasa Indonesia di tingkat
nasional dipakai untuk menyeragamkan pemahaman
terkait peristilahan dan maksud yang ingin
disampaikan. Hal itu disebabkan Indonesia memiliki
718 bahasa daerah. Adanya bahasa Indonesia mampu
memperlancar komunikasi antarsuku dan bahasa
yang berbeda-beda.

4) Pengembangan Kebudayaan Nasional


Keberagaman budaya yang dimiliki di Indonesia
dapat diperkenalkan secara luas oleh masing-masing
suku dengan menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh semua kalangan. Untuk itu, bahasa
Indonesia merupakan nasional dan dapat dipahami
oleh semua masyarakat Indonesia. Dengan
penggunaan bahasa Indonesia tersebut, kekayaan
budaya yang ada dapat diperkenalkan ke khalayak
ramai melalui tulisan maupun lisan.

5) Transaksi dan Dokumentasi Niaga

5
Penggunaan bahasa Indonesia sebagai
transaksi dan dokumentasi niaga dapat dimati pada
aktivitas di pasar. Bahasa Indonesia dipakai untuk
berinteraksi dan di dalamnya terjadi proses tawar-
menawar. Tentu bahasa merupakan bagian terpenting
saat proses transaksi tersebut. Ketika pembeli dan
penjual sepakat terkait harga dan barang tersebut,
otomatis proses niaga telah terjadi.
Kecanggihan teknologi sering memanfaatkan
bahasa sebagai transaksi dan dokumentasi niaga.
Misalnya, seorang sales menawarkan produk tertentu
melalui telepon. Apabila si penerima tersebut
mengiyakan apa yang dikatakan oleh sales, otomatis
produk tertentu yang ditawarkan disetujui. Tidak
jarang ada beberapa ‘korban’ yang merasa bingung
tiba-tiba produk tertentu telah tiba ataupun jumlah
gajinya berkurang karena potongan produk yang
ditawarkan melalui telepon.

6) Sarana Pengembangan dan Pemanfaatan Ilmu


Pengetahuan, Teknologi, Seni, dan Bahasa
Media Massa

6
UU No. 24 Tahun 2009 tidak menyebutkan
sanksi terkait pelanggaran terhadap penggunaan
bahasa. Berbeda halnya dengan bendera, lambang
negara, lagu kebangsaan yang memiliki pasal yang
khusus membahas sanksi. Akan tetapi, untuk bahasa
Indonesia lebih ditekankan kepada pembinaan bahasa
(Anto, Hilaliyah, & Akbar, 2019).
Wujud nyata yang dapat dilihat terkait
pemakaian bahasa Indonesia sebagai pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah ketika suatu
produk tersebut dipasarkan, produk itu fitur yang
terdapat di dalamnya wajib menggunakan bahasa
Indonesia. Hal lainnya yang dapat diamati adalah
buku petunjuk/buku pengoperasian produk tersebut
dituliskan dalam bahasa Indonesia. Begitu juga
halnya dengan pemanfaatan bahasa dalam seni dapat
dilihat dari berbagai kesenian yang ada seperti tarian
daerah saat dipertontonkan disertai dengan sinopsis
dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan pemanfaatan bahasa
Indonesia pada media massa, UU No. 24 Tahun 2009
memuat pasal khusus yang membahasnya, yakni

7
pada Pasal 29 ayat (1) dan (2) sebagaimana disajikan
di bawah ini.
Pasal 39
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam
informasi melalui media massa.
(2) Media massa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa
asing yang mempunyai tujuan khusus atau sasaran
khusus.

Selain UUD 1945 dan UU No. 24 Tahun 2009,


pada 2019, Presiden Republik Indonesia, Ir. H Joko
Widodo menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 63 Tahun 2019 tentang Penggunaan Bahasa
Indonesia. Penerbitan Perpres No. 63 Tahun 2019
tersebut membuat bahasa Indonesia semakin dikenal
di mancanegara dan bagi warga negara asing yang
mengikuti pertemuan di ilmiah di Indonesia. Jika
sebelumnya seminar internasional yang dilaksanakan
di Indonesia menggunakan bahasa asing, tetapi sejak
diterbitkan PP No. 63 tersebut, bahasa Indonesia
dapat digunakan dalam forum seminar internasional.
Hal tersebut sebagaimana terdapat dalam bagian
kedelapan belas sebagaimana disajikan di bawah ini.

8
Bagian Kedelapan
Forum yang Bersifat Nasional atau Forum yang
Bersifat Internasional di Indonesia
Pasal 27
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum
yang bersifat nasional atau forum yang bersifat
internasional di Indonesia.
(2) Forum yang bersifat nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan forum yang
berskala antardaerah dan berdampak nasional.
(3) Forum yang bersifat internasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan forum yang
berskala antarbangsa, berdampak
internasional, dan diselenggarakan oleh instansi
pemerintah dan/atau masyarakat, baik dengan
dukungan maupun tanpa dukungan pihak
asing.
(4) Dalam forum yang bersifat internasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), warga
negara asing dapat menggunakan Bahasa Asing
dan penyelenggara wajib menyediakan
terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
(5) Dalam forum yang bersifat internasional
sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
penyelenggara wajib menyediakan terjemahan
Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Asing.
Sumber: Perpres No. 63 Tahun 2019

1.1.1 Kedudukan Bahasa Indonesia

9
Sama seperti bahasa daerah, bahasa Indonesia
juga merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan
oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia (Wildan,
dkk., 2015; Winastya, 2022). Kedudukan bahasa
Indonesia terbagi menjadi dua, yakni (1) Sebagai
bahasa nasional dan (2) Sebagai bahasa negara.
Adapun uraiannya adalah sebagai berikut.

1.1.1.1 Sebagai Bahasa Nasional


Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional di antaranya memiliki fungsi:
(1) lambang kebanggaan nasional;
(2) lambang identitas nasional;
(3) alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang
berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan
bahasanya, dan;
(4) alat perhubungan antarbudaya dan
antardaerah.

Keempat fungsi di atas saling menguatkan antara


satu dengan yang lain. Misalnya, fungsi bahasa
Indonesia sebagai kebanggaan nasional juga bertalian
dengan identitas nasional. Kedudukan bahasa
Indonesia dapat diwujudkan dengan pengutamaan

10
bahasa Indonesia. Hal itu dapat dilakukan dalam
forum resmi non-resmi agar keempat fungsi tersebut
dapat diwujudkan dengan sempurna.

1.1.1.2 Sebagai Bahasa Negara


Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara di antaranya memiliki fungsi:
(1) bahasa resmi kenegaraan,
(2) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga
pendidikan,
(3) bahasa resmi di dalam perhubungan pada
tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
serta pemerintahan, dan
(4) bahasa resmi dalam pengembangan
kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern.

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara bersifat


resmi dan keresmian terkait kosakata mengacu pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berkaitan dengan
konstruksi kalimat, kebakuan tersebut diatur dalam
tata bahasa baku bahasa Indonesia. Upaya untuk
mengoptimalkan kedudukan bahasa Indonesia
11
sebagai bahasa negara dapat dilihat dari program
pemerintah seperti pengutamaan bahasa Indonesia di
ruang publik. Penggunaan bahasa Indonesia diatur
secara lengkap dalam UU No. 24 Tahun 2009 yang
dimuat dalam Bagian Kedua Penggunaan Bahasa
Indonesia. Dalam bagian tersebut dijabarkan mulai
dari Pasal 26 s.d. Pasal 40.

1.2 Hakikat Bahasa


Bahasa memiliki empat ciri utama, yakni (1)
bunyi ujar (lisan( yang berwujud lambang, (2)
memiliki sistem, (3) bermakna, dan (4) memiliki fungsi
(Santoso, dkk., 2021). Keempat ciri tersebut menjadi
penanda dapat dikategorikan bahasa ataupun
sekadar bunyi-bunyian. Misalnya, pada ciri pertama
bahasa pada hakikatnya bunyi ujar (lisan) yang
berwujud lambang dapat dijelaskan dengan bentuk
penulisan seperti penulisan vokal dan konsonan.
Sebelum bahasa tulis ditemukan, awalnya pengguna
bahasa melakukan komunikasi dengan menggunakan
bahasa yang telah disepakati secara lisan.
Ciri bahasa memiliki sistem dapat diamati
dengan vokal ataupun konsonan dalam suatu bahasa

12
ketika disusun memiliki makna. Misalnya, suatu
kelompok menyusun bunyi yang berasal dari fonem-
fonem /a/, /t/, /o/, /s/  [atos] dan memberi
makna keras (Santoso et al., 2021). Oleh karena itu,
sistem bahasa pada suatu kelompok terbentuk dari
penggunanya.
Bahasa memiliki makna dapat dilihat dari bunyi
yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Berbeda
halnya dengan tangisan bayi yang menghasilkan
bunyi tetapi maknanya tidak dapat dipahami oleh
orang lain. Makna bahasa dapat dilihat pada kamus
ataupun makna yang telah disepakati bersama oleh
pengguna bahasa tersebut.
Ciri bahasa berupa memiliki fungsi dapat
diamati pada bagian sebelumnya di mana fungsi
bahasa yang diatur dalam UU No. 24 Tahun 2009
adalah jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana
pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana
komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.
Selain dari itu, fungsi bahasa dapat berupa (1) alat
untuk menyatakan ekspresi, (2) alat untuk integrasi
dan adaptasi sosial, (3) alat kontrol sosial.

13
1.3 Sifat Bahasa
Bahasa memiliki tujuh sifat di antaranya (1) indah, (2)
manusiawi, (3) produktif, (4) dinamis, (5) variatif, (6)
konvensional, (7) arbiter (Santoso et al., 2021).
Bahasa bersifat indah dapat dilihat dari penggunaan
bahasa untuk nyanyi-nyanyian, puisi, pantun, dan
karya sastra lainnya. Kehadiran bahasa pada karya
tersebut mampu menggerakkan kesenangan,
kesedihan, ataupun kemarahan para pendengar.
Sifat bahasa berupa manusiawi dapat dimaknai
dengan bahasa hanya dihasilkan oleh alat ucap
manusia. Apabila ada bunyi yang hampir sama
dengan bahasa, itu tidak dapat dikategorikan bahasa.
Sama halnya dengan suara yang dihasilkan oleh
burung beo, burung tersebut bersifat meniru tetapi
tidak dapat memproduksikan bahasa. Hal ini
berkaitan dengan sifat bahasa yang produktif yang
berarti dengan sejumlah unsur yang terbatas dapat
dibentuk ujaran-ujaran bahasa yang hampir tidak
terbatas (Sitepu & Rita, 2017).

14
1.4 Rangkuman
Kedudukan bahasa Indonesia terbagi menjadi dua
yakni (1) sebagai bahasa nasional dan (2) sebagai
bahasa negara. Dari kedudukan tersebut dijabarkan
mengenai masing-masing fungsi. Kedudukan bahasa
Indonesia tersebut telah diikrarkan sejak Sumpah
Pemuda, 28 Oktober 1928. Penegasan penggunaan
bahasa Indonesia diatur dalam UUD 1945, UU No. 24
Tahun 2009, Perpres, dan peraturan—peraturan
lainnya.
Bahasa memiliki empat ciri utama yakni (1)
bunyi ujar (lisan( yang berwujud lambang, (2)
memiliki sistem, (3) bermakna, dan (4) memiliki
fungsi. Keempat ciri tersebut wajib dimiliki oleh setiap
bahasa apa pun dan di mana pun. Selain dari ciri,
bahasa memiliki sifat di antaranya (1) indah, (2)
manusiawi, (3) produktif, (4) dinamis, (5) variatif, (6)
konvensional, (7) arbiter.

15
1.5 Latihan
A. Pilihan Ganda
1. Berikut ini pernyataan yang benar terkait butir
sumpah pemuda yang ketiga adalah ...
a. Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia
b. Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia
c. Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbahasa satu, bahasa Indonesia
d. Kami putra dan putri Indonesia berjanji
berbahasa satu, bahasa Indonesia

2. Bahasa memiliki dua kedudukan, yakni ...


a. sebagai bahasa nasional dan bahasa
resmi
b. sebagai bahasa nasional dan bahasa
persatuan
c. sebagai bahasa nasional dan bahasa
internasional
d. sebagai bahasa nasional dan bahasa
negara

3. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa


negara di antaranya memiliki fungsi, kecuali ...
a. Bahasa resmi kenegaraan.
b. Bahasa pengantar resmi di lembaga-
lembaga pendidikan.
c. Bahasa resmi di dalam perhubungan
pada tingkat nasional untuk kepentingan

16
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan.
d. Alat pemersatu berbagai-bagai
masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya.

4. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa


nasional di antaranya memiliki fungsi,
kecuali ...
a. lambang kebanggaan nasional
b. lambang identitas nasional
c. bahasa resmi di dalam perhubungan pada
tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan serta pemerintahan
d. alat pemersatu berbagai-bagai
masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya

5. Adapun dasar hukum penggunaan bahasa


Indonesia yang benar, kecuali ...
a. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009
b. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
c. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2019
d. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2019

6. Peraturan presiden yang membahas terkait


penggunaan bahasa adalah ...
a. Perpres Nomor 63 Tahun 2019
b. Perpres Nomor 62 Tahun 2019
c. Perpres Nomor 69 Tahun 2013
d. Perpres Nomor 62 Tahun 2013

7. Bunyi Undang-Undang 1945 pasal 36 yang


tepat adalah ...
17
a. Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.
b. Bendera Negara Indonesia ialah Sang
Merah Putih.
c. Lambang Negara ialah Garuda Pancasila
dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
d. Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah Indonesia
Raya.

8. Berikut ini ciri-ciri bahasa, kecuali ...


a. bunyi ujar (lisan( yang berwujud lambang
b. memiliki sistem
c. bermakna
d. bervariasi

9. Berikut ini sifat bahasa, kecuali ...


a. dinamis
b. variatif
c. konvensional
d. deklarasi

10. Bahasa berfungsi sebagai kontrol sosial.


Manakah yang benar terkait fungsi tersebut ...
a. Bahasa dipakai sebagai alat interaksi.
b. Bahasa dipakai sebagai alat penyesuaian
diri dengan lingkungan.
c. Bahasa merupakan alat komunikasi yang
paling efektif untuk menyampaikan
gagasan, pikiran, maksud dan tujuan
kepada orang lain
d. Bahasa dipakai sebagai alat perhubung
antarbudaya.

18
B. Esay
1.Cermatilah gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar tersebut, berikan pendapat Anda


terkait penggunaan bahasa Indonesia yang tidak
sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2009!

2.Cermatilah gambar di bawah ini!

19
Berdasarkan gambar tersebut kemukakan pendapat
Anda berkenaan dengan penggunaan bahasa
Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing!

3. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin


pesat membuat bahasa Indonesia semakin bergeser.
Misalnya, untuk membuat suatu aplikasi komputer
dipakai bahasa asing dengan bahasa pemrograman
tertentu. Apa saran dari Anda agar fungsi dan
kedudukan bahasa Indonesia tetap merujuk pada
UUD 1945 dan UU No. 24 Tahun 2009 jika melihat
persoalan tersebut? Jelaskan!

4. Sebagai mahasiswa perguruan tinggi vokasi, apa


yang Anda lakukan untuk memajukan bahasa
Indonesia menjadi bahasa internasional?

5. Berikan masing-masing satu contoh terkait sifat


bahasa!

20
Daftar Pustaka

Anto, P., Hilaliyah, H., & Akbar, T. (2019).


Pengutamaan Bahasa Indonesia: Suatu Langkah
Aplikatif. El Banar : Jurnal Pendidikan dan
Pengajaran, 2(1), 17–24.
https://doi.org/10.54125/elbanar.v2i1.21
Badan Bahasa. (2019). Bahasa dan Peta Bahasa di
Indonesia.
https://doi.org/https://petabahasa.kemdikbud.g
o.id/
Jazeri, M., & Maulida, S. Z. (2018). Hambatan dan
Harapan Pemartabatan Bahasa Indonesia.
Indonesian Language Education and Literature,
4(1), 52. https://doi.org/10.24235/ileal.v4i1.2493
Santoso, A., Martutik, Andoyo, Supriyatna, A., &
Setiawati, L. (2021). Bahasa Indonesia. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sitepu, T., & Rita. (2017). Bahasa Indonesia Sebagai
Media Primerkomunikasi Pembelajaran.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2(1),
67–73.
Wildan, Hasibuan, N. H., Barus, S., Malik, A., &
Miftahulkhairah. (2015). Bahasa Indonesia untuk
Akademik. Jakarta: BKS PTS - Barat.
Winastya, K. P. (2022). Fungsi Bahasa Indonesia
Sebagai Bahasa Negara, Perlu Diketahui.
Merdeka.Com. Diambil dari
https://www.merdeka.com/trending/fungsi-
bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-negara-perlu-
diketahui-kln.html

21
22

Anda mungkin juga menyukai