Anda di halaman 1dari 4

Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan

Vol.14, 1 (April, 2022), pp. 61-70


ISSN: 2087-9490 EISSN: 2597-940X, DOI: 10.35445/alishlah.v14i1.973
ANALISIS IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGGUNAAN BAHASA
INDONESIA PADA PIDATO RESMI KENEGARAAN

ARTICLE INFO ABSTRACT


Bahasa Indonesia merupakan Bahasa resmi Negara
Keywords:
Kesatuan Republik Indonesia. Sejak lahir dan dikuatkan dalam
keyword 1; bahasa Indonesia peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, Bahasa
keyword 2; undang-undang
Indonesia terus digunakan dan berkembang sebagai bahasa
keyword 3 kedaulatan
komunikasi warga negara Indonesia. Penggunaan Bahasa
(List three to five pertinent Indonesia secara resmi diatur dan tertuang dalam UUD 45 Pasal
keywords specific to the article; 36 yang berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia”.
yet reasonably common within Demikian dikukuhkan dalam Undang-Undang No. 24 tahun
the subject discipline; use lower 2009 stentang bendera, Bahasa, lambing negara, serta lagu
case except for names). kebangsaan. Tapi bagaimana penggunaannya dalam pidato
kenegaraan forum resmi internasional? Dalam forum resmi
Article history: internasional Bahasa Indonesia tetap wajib digunakan dalam
penyampaian pidato baik presiden maupun pejabat
Received xxxx-xx-xx
pemerintahan laiinya.
Revised xxxx-xx-xx
Accepted xxxx-xx-xx

This is an open access article under the CC BY-NC-SA license.

Corresponding Author:
First name Last name
Affiliation 1; e-mail@e-mail.com

1. PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak lahir dan
dikuatkan dalam peristiwa Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, Bahasa Indonesia terus digunakan
dan berkembang sebagai bahasa komunikasi warga negara Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia
secara resmi diatur dan tertuang dalam UUD 45 Pasal 36 (UIN, 1945) yang berbunyi, “Bahasa negara
adalah Bahasa Indonesia”. Demikian dikukuhkan dalam Undang-Undang No. 24 tahun 2009 stentang
bendera, Bahasa, lambing negara, serta lagu kebangsaan.
Begitu pentingnya, Bahasa Indonesia pun diwajibkan sebagai bahasa pengantar di bidang
Pendidikan, dan pelayanan administrasi publik pemerintahan. Sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia
merupakan symbol identitas bangsa Indonesia.(Pemerintah RI, 2009) Maka dari itu, sebagai warga negara
Indonesia, di manan pun berada, wajib untuk menggunakan Bahasa Indonesia dalam forum resmi
kenegaraan. Dalam hal ini, pejabat pemerintahan yang diutus ke luar negeri, atau pejabat pemerintah
saat menerima kunjungan perwakilan dari negara lain wajib menggunakan bahasa Indonesia dalam
forum resmi kenegaraan.
Hal di atas diperkuat juga dengan terbitnya Peraturan Presiden (Prepres) Nomor 63 (Pemerintah
Republik Indonesia, 2019) yang mengatur tentang penggunaan Bahasa Indonesia, termasuk di dalamnya
aturan penggunaan Bahasa Indonesia bagi pejabat negara yang menyampaikan pidato resmi kenegaraan

http://journal.staihubbulwathan.id/index.php/alishlah
Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 4, 1 (April 2022): p-pp 62 of 70

baik dalam forum resmi dalam maupun luar negeri. Dalam Perpres tersebut diatur dalam Bab 2 mengenai
Ketentuan Penggunaan Bahasa Indonesia, Bagian keempat tentang pidato resmi Presiden, Wakil
Presiden, dan pejabat negara lainnya.
Dalam artikel ini, penulis mencoba untuk menelaah penggunaan Bahasa Indonesia yang
disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, dan Pejabat pemerintahan lainnya dalam penyampaian
pidato resmi kenegaraan baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah.
Berpijak pada pengertian pidato adalah upaya penyampaian gagasan dan pikiran untuk
disampaikan kepada khalayak (Fitiana, n.d.2013), maka pidato selayaknya dapat dimengerti maksud dan
tujuannya kepada para pendengar/ khalayak. Terkait penggunaan Bahasa Indonesia, pidato, khususnya
pidato yang mengundang bangsa asing selayaknya menggunakan bahasa mudah dimengerti oleh para
hadirin yang hadir. Maka dari itu muncullah bahasa bahasa resmi PBB yang ditetapkan. Bahasa-bahasa
tersebut adalah bahasa Inggris, Perancis, Spanyol, Cina, Arab, Rusia (Maru Lis, 1993). Penunjukan
bahasa-bahasa tersebut sebenarnya tidak terlepas dari sejarah politik yang mewarnainya. Lalu
bagaimana dengan Bahasa Indonesia?

2. METODE
Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dari berbagai sumber yang terkait. Adapun
sumber literatur yang digunakan adalah Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang bendera, Bahasa, lambing negara, serta lagu
kebangsaan, serta Presiden (Prepres) Nomor 63 Tahun 2019 yang mengatur tentang penggunaan Bahasa
Indonesia. Dari sumber literatur tersebut akan dianalisis mengenai implementasi kebijakan penggunaan
Bahasa Indonesia dalam proses penyampaian pidato dalam forum resmi kenegaraan baik di dalam negeri
maupun luar negeri.

3. DISKUSI DAN PENEMUAN


Menurut UUD 1945, Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2009, dan Perpres Nomor 63 tahun
2019 dapat diartikan bahwa Bahasa Indonesia adalah Bahasa yang wajib digunakan oleh seluruh
anggota bangsa. Tidak terkecuali pejabat pemerintahan dari Presiden hingga pejabat daerah. Dalam
kaitannya Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai Bahasa pengantar dalam pidato di forum resmi
kenegaraan baik yang melibatkan tamu dari dalam maupun luar negeri.
Berdasarkan uraian di atas, kita kembali kepada efektivitas Bahasa dalam berkomunikasi. Harold
D. Lasswell dalam Onong Uchjana Effendy (2004) menjelaskan bahwa komunikasi ialah menjawab
pertanyaan “Who Says What in Which Channel to Whom With What Effect?” Maka kita bisa melihat ada 5
komponen komunikasi yaitu: komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek. Beranjak dari
pernyataan tersebut, bagaimana penggunaan Bahasa Indonesia dalam forum resmi internasional?
Pemerintah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dalam Undang-Undang No. 24
tahun 2009 menyebutkan bahwa pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan. Dalam penjelasannya, bahasa
internasional apa yang dikehendaki dalam peraturan perundang-undangan itu? Dari frasa
“internasional” sekurang-kurangnya ada empat konsep, yaitu (1) bahasa resmi PBB, (2) bahasa
perhubungan antarnegara, (3) bahasa inggris sebagai bahasa dunia, dan (4) bahasa Esperanto
(badanbahasa.kemdikbud.go.id).
Kita asumsikan bahwa bahasa yang digunakan dalam forum resmi internasional yang
dilaksanakan di dalam maupun luar negeri adalah bahasa PBB dengan asumsi bahwa sebagian besar
negara di dunia ini adalah anggota PBB. Maka bahasa yang digunakan adalah bahasa yang diakui oleh
PBB. Dari pernyataan tersebut, jelas sangat bertentangan dengan semangat yang diusung oleh negara
kita melalui seperangkat peraturannya tentang penggunaan bahasa Indonesia dalam forum resmi

Author Name/Title
Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 4, 1 (April 2022): p-pp 63 of 70

pidato kenegaraan. Ya! Pernyataan tersebut bisa disebut benar. Akan tetapi kita kembalikan lagi
kepada semangat pendirian negara ini. Dalam proses pembentukan negara, NKRI ditopang oleh
Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 36. Bangsa Indonesia bisa berdiri sampai saat ini karena
salah satunya adalah bahasa pemersatu, yaitu bahasa Indonesia.
Kita bisa melihat pidato Bapak Presiden Jokowi dalam forum internasional G20 pada tahun 2022
di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Presiden menyampaikan pidato resmi kenegaraan dengan
menggunakan bahasa Indonesia (TV, 2022), dan juga pada saat serat terima presidensi G20 di Italia,
Presiden Joko Widodo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya, dengan kutipan sebagai
berikut, “ Indonesia merasa terhormat dengan melanjutkan Presidensi G20 tahun 2022. Presidensi 2022
di Indonesia akan mendorong upaya Bersama untuk pemulihan ekonomi dunia…” untuk lengkapnya
ada dalam tautan berikut (TV, 2021) Penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa lainnya dalam forum
internasional, saat ini juga dimudahkan dengan adanya teknologi translator yang secara cepat bisa
menerjemahkan bahasa tertentu ke bahasa yang dimengerti oleh audien.
Dari dua pidato resmi kenegaraan di atas pada G20 2021 dan G20 2022 dapat kita pastikan bahwa
penggunaan bahasa Indonesia selalu menjadi paling utama karena bahasa merupakan symbol
kedaulatan bangsa. Dengan menggunakan bahasa Indonesia dalam forum resmi internasional.

4. SIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan oleh
oleh seluruh pejabat negara setingkat presiden hingga pejabat daerah dalam forum resmi kenegaraan.
Hal tersebut didukung dan tertuang dalam aturan dasar negara kita yaitu UUD 45, Peraturan
Pemerintah No. 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan,
dan peraturan Presiden No. 63 tahun 2019 tentang penggunaan Bahasa Indonesia dalam pidato forum
resmi kenegaraan.

DAFTAR PUSTAKA

Fitiana, U. D. (2013). Public Speaking Kunci Sukses Bicara di depan Public Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Pemerintah Republik Indonesia. (2019). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2019
Tentang Penggunaan Bahasa Indonesia. (007313), 1–28. Retrieved from
https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/175936/Perpres_Nomor_63_Tahun_2019.pdf

Pemerintah RI. (2019). UU RI No. 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta
Lagu Kebangsaan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

TV, K. (2021). [FULL] Pidato Presiden Jokowi di Hadapan Pemimpin Dunia Saat Indonesia Resmi
Pimpin G20. Retrieved January 3, 2023, from Youtube website:
https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=UgyOktj6nbI

TV, K. (2022). [FULL] Pidato Lengkap Presiden Jokowi di KTT G20 di Depan Para Pemimpin Dunia:
We Must End The War. Retrieved January 3, 2023, from Youtube website:
https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=k6lN2cweaOs&t=142s

Uchjana Effendi, O. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: Rosdakarya.

UIN. (1945). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構造分


析Title. 105(3), 129–133. Retrieved from

Author Name/Title
Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan,Vol. 4, 1 (April 2022): p-pp 64 of 70

https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:BDsuQOHoCi4J:https://media.neliti.co
m/media/publications/9138-ID-perlindungan-hukum-terhadap-anak-dari-konten-berbahaya-
dalam-media-cetak-dan-ele.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id

Author Name/Title

Anda mungkin juga menyukai