Dosen pengampu :
Penyusun :
MARET 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Sholawat beserta salam kami sampaikan kepada junjungan kita, Baginda Rasulullah SAW
yang telah menghijrahkan umatnya minal kufri ilal iman, kecintaannya kepada umat melebihi
cintanya kepada dirinya sendiri.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penyusun mengakui masih banyak terdapat
kejanggalan-kejanggalan dan kekurangan dalam makalah ini. Dan kami sebagaimana
manusia biasa yang menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan, baik tata
bahasa, susunan kalimat maupun isi dan pengalaman yang penyusun miliki dalam penulisan
makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun harapkan
demi kesempurnaan makalah ini dimasa yang akan datang.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat luas.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................5
2.1 Payung Hukum Bahasa Indonesia................................................................................................5
2.2 UUD 1945 bab XV pasal 36..........................................................................................................5
2.3 UU No 24 Tahun 2009 (Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara).............................................5
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
Kesimpulan......................................................................................................................................10
Saran................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan salah satu unsur identitas nasional. Identitas nasional merupakan
jati diri suatu bangsa yang tidak di miliki oleh bangsa lain. Sehingga bahasa indonesia
merupakan jati diri dari bangsa indonesia. Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa
melayu yang merupakan bahasa pergaulan antar etnis (lingua franca atau bahasa
penghubung) yang mampu merekatkan suku – suku yang ada di Indonesia. Bahasa indonesia
sebagai bahasa nasional pertamakali di rumuskan dalam Kongres Pemuda Indonesia tanggal
28 Oktober 1928, yang berisi tiga deklarasi tentang nasionalisme Indonesia terkait dengan
kesatuan bangsa, kesatuan tanah air, dan bahasa persatuan Indonesia. Dan setelah
kemerdekaan bahasa indonesia di tetapkan sebagai bahasa nasional, seiring dengan
disahkannya Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam UUD 1945 bab 15 pasal 36 menetapkan bahwa bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara. Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap kosakata dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa asing maupun dari bahasa daerah di Indonesia. Dalam seminar
politik bahasa nasional yang dilaksanakan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
pada bulan Februari 1975 dan kemudian dikukuhkan dalam Undang-Undang No. 24 Tahun
2009, menetapkan fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukan sebagai bahasa nasional. Fungsi
tersebut: (1) sebagai lambang kebanggaan nasional, (2) sebagai lambang identitas nasional,
(3) sebagai bahasa persatuan nasional dari masyarakat yang berbeda-beda bahasa daerah, dan
(4) sebagai bahasa perhubungan antarbahasa dan antarbudaya.
1.3 Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara, usaha dalam pelestarian, pembinaan, dan
mengembangkan bahasa Indonesia menjadi tanggung jawab setiap warga negara Indonesia.
Oleh karena itu, pengembangan bahasa Indonesia yang baik dan benar seharusnya mendapat
perhatian dan penanganan yang sungguh-sungguh, dari pemerintah dan seluruh masyarakat
indonesia.
5
Penggunaan Bahasa Indonesia
A. Pasal Tulis
No Pasal Bunyi
8. Pasal 37 (1) asa Indonesia wajib digunakan dalam informasi tentang produk
barang atau jasa produksi dalam negeri atau luar negeri yang
6
beredar di Indonesia.
(2) Informasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
dilengkapi dengan bahasa daerah atau bahasa asing sesuai
dengan keperluan. Produk-produk maupun jasa yang beredar di
Indonesia sudah menggunakan bahasa Indonesia. Dengan
penggunaan bahasa Indonesia tersebut akan sangat membantu
masyarakat Indonesia dalam mengenali produk dan jasa yang
ada.
B. Pasal Lisan
No Pasal Bunyi
3. Pasal 32 (1) Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat
nasional atau forum yang bersifat internasional di Indonesia.
(2) Bahasa Indonesia dapat digunakan dalam forum yang bersifat
internasional di luar negeri.
7
lingkungan kerja pemerintah dan swasta.
(2) Pegawai di lingkungan kerja lembaga pemerintah dan swasta
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum mampu
berbahasa Indonesia wajib mengikuti atau diikutsertakan dalam
pembelajaran untuk meraih kemampuan berbahasa Indonesia.
Pasal 40
Pasal 41
(1) Pemerintah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra
Indonesia agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sesuai dengan perkembangan zaman.
(2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh lembaga kebahasaan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan, pembinaan, dan pelindungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 42
(1) Pemerintah daerah wajib mengembangkan, membina, dan melindungi bahasa dan sastra
daerah agar tetap memenuhi kedudukan dan fungsinya dalam kehidupan bermasyarakat
sesuai dengan perkembangan zaman dan agar tetap menjadi bagian dari kekayaan budaya
Indonesia.
(2) Pengembangan, pembinaan, dan pelindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara bertahap, sistematis, dan berkelanjutan oleh pemerintah daerah di bawah
koordinasi lembaga kebahasaan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengembangan, pembinaan, dan pelindungan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 43
(1) Pemerintah dapat memfasilitasi warga negara Indonesia yang ingin memiliki
kompetensi berbahasa asing dalam rangka peningkatan daya saing bangsa.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai fasilitasi untuk meningkatkan kompetensi berbahasa
asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 44
8
(1) Pemerintah meningkatkan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional secara
bertahap, sistematis, dan berkelanjutan.
(2) Peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikoordinasi oleh lembaga kebahasaan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan fungsi Bahasa Indonesia menjadi bahasa
internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Lembaga Kebahasaan
Pasal 45
Lembaga kebahasaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 ayat (2), Pasal 42 ayat (2), dan
Pasal 44 ayat (2) dibentuk sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan bertanggung
jawab kepada Menteri.
Pasal 25
(1) Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-
Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang
diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang
dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa.
(2) Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berfungsi sebagai jati diri bangsa,
kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi
antardaerah dan antarbudaya daerah.
(3) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat
nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa payung hukum
bahasa indonesia merupakan dasar hukum yang mengatur penggunaan bahasa indonesia
dan sudah ditetapkan dalam UUD 1945 bab XV pasal 36 yang berbunyi “ bahasa negara
adalah bahasa indonesia” dari pernyataan tersebut menegaskan bahwa bahasa indonesia
sebagai bahasa nasional memiliki kedudukan yang sangat kuat, digunakan dalam urusan
kenegaraan dan urusan pemerintahan.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dan bahasa Negara berdasarkan Undang-
Undang Nomor 24 tahun 2009 yang khusus tentang bahasa termuat dalam pasal 26
sampai 45. Peran Undang-undang nomer 24 tahun 2009 tentang bahasa indonesia
diantarnya sebagai dasar hukum penggunaan bahasa indonesia. Oleh karena itu, peran
undang-undang tersebut dapat memberikan penguat dalam penggunaan bahasa, di dalam
masyarakat indonesia.
Saran
Ditengah era globalisasi saat ini kita sebagai generasi penerus bangsa hendaknya
dapat menjaga dan mengembangkan bahasa indonesia sesuai dengan isi dari Undang-
Undang yang mengatur tentang bahasa negara. Sehingga Bahasa Indonesia tetap terjaga
dan dapat terus berkembang. Dan juga kita sebagai generasi penerus bangsa harus bangga
dengan Bahasa Indonesia sebagai identitas nasional negara Indonesia.
10
DAFTAR PUSTAKA
Neneng, W. “Analisis dasar hukum bahasa indonesia sebagai bahasa nasional”. Jurnal
cendekia hukum, Vol.4, 1, hlm. 77-87
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 24 tahun 2009, tentang bendera, bahasa, dan
lambang negara, serta lagu kebangsaan. UU 24 Tahun 2009 (ugm.ac.id)
Arti Payung Hukum di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). 2 Arti Payung Hukum di Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (lektur.id)
11