Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

UNDANG-UNDANG TENTANG BAHASA


“ Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pembinaan dan
pengembangan Bahasa Indonesia”

Dosen Pengampu:
Dr. Hasriani S.Pd.,M.Pd
Disusun Oleh :
KELOMPOK 9

RAHMI SEPTIANA 220501502033


RISYA ANNISA 220501500030
ANDI REZKY AMALIA RAMADHANI 220501502038
ANGGI JUNIANINGRUM MUHAS 220501501066

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2022/2023

Alamat; Kampus parangtambung, Jalan Mallengkeri, Makassar 90224


Laman: http://tbs.unm.ac.id
KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini
disusun berdasarkan pengumpulan dari berbagai sumber, dan untuk memehuni tugas ini.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan serta menambah wawasan
kita mengenai Undang Undang Dalam Bahasa. Penulis menyadari bahwa tugas ini sangat
jauh dari sempurna, masih banyak kelemahan dan kekurangan. Akhirnya penyusun
mengharapkan semoga makalah ini dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspriasi kepada pembaca.Setiap saran, kritik, dan komentar yang bersifat membangun
dari pembaca sangat penulis harapkan untuk meningkatkan kualitas dan
menyempurnakan tugas ini.

Pinrang, 06 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
a. Latar Belakang ......................................................................................................... 1
b. Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
c. Tujuan Penulisan .................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 1
a. Lahirnya Undang-undang Bahasa ........................................................ 2
b. Berikut beberapa undang-undang bahasa Indonesia ............................. 3
BAB III PENUTUP ......................................................................................... ..5
a. Kesimpulan .................................................................................................5
b. Saran ...........................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa sebagai sebuah 4okum4 sangat berperan dalam mengungkapkan suatu
gagasan, baik secara tertulis maupun secara lisan.Pemahaman seseorang terhadap suatu
gagasan akan mudah jika pengungkapan gagasan itu ditata secara teratur, rapi, dan lugas.
Di Indonesia selain terdapat bahasa Indonesia, juga terdapat banyak bahasa daerah yang
membuat masyarakat setiap daerah berkomunikasi dengan bahasa yang berbeda-beda.
Pada tahun 2015 tercatat bahwa Negara Indonesia memiliki 746 buah bahasa.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan dalam berinteraksi secara lisan
maupun tulisan. Bahasa Indonesia yang terdiri atas 4okum4 atau 4okum4a dari suatu hasil
budaya Melayu merupakan sejarah panjang munculnya bahasa persatuan kita.1 Mulai dari
pembentukan ejaan resmi bahasa Melayu di masa penjajahan 4okum4al Belanda,
pembentukan badan penerbit buku bacaan bahasan Melayu dan perkembangan bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia lewat peristiwa Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia telah
diresmikan ke dalam Konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia.
B. Rumusan Masalah

Bagaimana implementasi UU No. 24 tahun 2009, Pasal 36, Ayat (1), (2), dan (3)tentang
nama geografis dan nama bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman dan
lain-lain di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

Untuk mengetahui penyebab implementasi Pasal 36, Ayat (1), (2), dan (3) tidak
terealisasi dengan optimal.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lahirnya Undang-undang Bahasa


Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari
berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia,
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Bahasa Indonesia
dinyatakan kedudukannya sebagai Bahasa Negara ( Bahasa Resmi ) pada tanggal 18
Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan
bahwa Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36). Pada tanggal 25 – 28
Februari 1975, Hasil perumusan seminar polotik bahasa Nasional yang diselenggarakan di
Jakarta. Menyatakan Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
adalah :
1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan.
2. Bahasa Indonesia sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan
Sebuah Pengaturan mengenai Bahasa Indonesia dalam Undang-Undang No. 24
Tahun 2009 mengenai Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.
Dasar landasan teori gambaran Bahasa Indonesia dalam Undang – Undang berkembang
sejak Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 yang menjadi tonggak pertama
Bahasa Indonesia mulai digunakan di kalangan Bangsa Indonesia

Bahasa sebagai sebuah sistem sangat berperan dalam mengungkapkan suatu gagasan,
baik secara tertulis maupun secara lisan.Pemahaman seseorang terhadap suatu gagasan
akan mudah jika pengungkapan gagasan itu ditata secara teratur, rapi, dan lugas.

Pada tahun 2009 Presiden Republik Indonesia dan DPR menge-sahkan


berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia No 24 Tahun 2009, tentang
Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan Indonesia
Raya. Dalam Bab III undang-undang tersebut terdapat pasal-pasal yang berisi
kebijakan bahasa nasional, yaitu Pasal 25 sampai dengan Pasal 45.
Pasal yang dijadikan pokok bahasan dalam karangan ini adalah Pasal 36 yang terdiri
atas 3 ayat, yaitu
• Ayat (1) berbunyi “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nama geografi di
Indonesia”;

2
• Ayat (2) menegaskan bahwa “Nama geografi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
hanya memiliki satu nama resmi”
• Ayat (3) menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama
bangunan atau gedung, jalan, apartemen atau permukiman, perkantoran, kompleks
perdagangan, merek dagang, lembaga usaha, lembaga pendidikan, organisasi yang
didirikan atau badan hukum Indonesia”; dan
• Ayat (4) berisi tentang “Penamaan sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dan Ayat
(3) dapat menggunakan bahasa daerah atau bahasa asing apabila memiliki nilai
sejarah, budaya, adat-istiadaat, dan/atau keagamaan. Namun, dalam kenyataan di
lapangan eksistensi bahasa Indonesia cenderung dipinggirkan dan penerapan
undang-undang tersebut tidak berjalan secara efektif.
Penerapan Bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan, dan ranah yang bersifat
resmi merupakan salah satu fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
Negara. Bahasa Indonesia digunakan dalam pembutan surat resmi Negara, Perjanjian
Hukum, bahkan dalam Rancangan Undang – Undang sebagai bentuk aplikasi Bahasa
Indonesia.
Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2009 ( Selanjutnya ditulis UU 24/2009 ) secara
umum memiliki 9 Bab dan 74 pasal yang pada pokoknya mengatur tentang praktik
penetapan dan tata cara penggunaan bendera, bahasa dan 6utrid6 6utrid, serta lagu
kebangsaan berikut ketentuan – ketentuan pidananya. Dan tujuan dari UU 24/2009 ini
adalah :
1. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
2. Menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
3. Menciptakan ketertiban, kepastian, dan standarisasi penggunaan bendera, bahasa, dan
6utrid6 6utrid, serta lagu kebangsaan.

B. Undang-undang mengenai bahasa Indonesia


UUD 1945 bab 15 pasal 36
• Menetapkan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa 6utrid.
Pada pasal 36 dalam UUD 1945 berbunyi, “Bahasa 6utrid adalah bahasa Indonesia”.
Kalimat itu menegaskan bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional memiliki
kedudukan yang sangat kuat, digunakan dalam urusan kenegaraan dan urusan tata
pemerintahan.
Undang-undang No. 20 Tahun 2009 Pasal 26, 27, 28, dan 29
• Pasal 26 berbunyi “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam peraturan perundang
undangan”.
• Pasal 27 berbunyi “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen resmi 6utrid”.

3
• Pasal 28 berbunyi “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi
Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat 7utrid yang lain yang disampaikan di dalam
atau di luar negeri.
• Pasal 29 berbunyi :
(1) Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan
nasional.
(2) Bahasa pengantar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menggunakan
bahasa asing untuk tujuan yang mendukung kemampuan
berbahasa asing peserta didik.
(3) Penggunaan Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
berlaku untuk satuan pendidikan asing atau satuan pendidikan khusus yang mendidik
warga 7utrid asing.

Undang-undang No. 20 Tahun 2009 Pasal 30 dan 31


• Pasal 30 berbunyi “Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pelayanan
administrasi 7utrid di instansi pemerintahan.
• Pasal 31 berbunyi:
• Ayat (1):
“Bahasa Indonesia wajib digunakan dalam nota kesepahaman atau perjanjian yang
melibatkan lembaga Negara, instansi pemerintahan Republik Indonesia, lembaga
swasta Indonesia atau perseorangan warga 7utrid Indonesia”.
• Ayat (2):
“Nota kesepahaman atau perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang
melibatkan pihak asing ditulis juga dalam bahasa nasional pihak asing tersebut
dan/atau bahasa Inggris”.
Kedudukan bahasa Indonesia Dalam Undang-undang
• Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting yang tercantum didalam
:
1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “ Kami putra dan 7utrid
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.
2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan lambing Negara,
serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa

4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan Bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan, dan ranah yang bersifat resmi
merupakan salah satu fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara.
Bahasa Indonesia digunakan dalam pembutan surat resmi Negara, Perjanjian Hukum,
bahkan dalam Rancangan Undang – Undang sebagai bentuk aplikasi Bahasa Indonesia.
B. Saran
Berdasarkan makalah yang telah disusun, semoga dapat berguna bagi kita semua. Kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan karena kita sebagai manusia sadar akan
adanya kesalahan dari makalah yang telah disusun

5
DAFTAR PUSTAKA

• E. Zaenal Arifin (2015), Implementasipasal 36 “Undang-undang Bahasa”, Universitas


Indraprasta PGRI
• Jatut Yoga Prameswari (2017), Peran Undang-undang Nomor 24 Tahun 2009
Terhadap Pendidikan Bahasa Indonesia, Vol (4) 1

Anda mungkin juga menyukai