Anda di halaman 1dari 28

Komunikasi dan

Keterampilan Public
Speaking
Sebagai Investasi Utama
Jalinan Sosial Dalam
Pembelajaran Desy Proklawati, S.S., M.Pd.
Homo Comunicus
“We cannot not communicate”
(Watzlawick, Beavin & Jackson)
Aktivitas Komunikasi

Communication
as Habitual Action Communication as Skill Communication as Science
Peran Komunikasi
• Kesuksesan karier banyak ditentukan
oleh kemampuan berkomunikasi.
• Negosiasi “Nabi Musa berdoa saat akan
bernegosiasi dengan Fir’aun (QS. Thaha 20
: 24-28)
• Leadership, “ Effective leadership means
effective communication”
• Bisnis, networking, citra diri, dll.
Kegagalan Komunikasi
Kegagalan komunikasi (breakdown in communication) akan berakibat
fatal secara individual dan sosial.

Secara individual, menimbulkan frustasi,


demoralisasi, alienasi bahkan penyakit jiwa.

Secara sosial, menghambat saling pengertian, kerjasama,


toleransi, menghalangi pelaksanaan norma-norma sosial
dan keagamaan.
Konseptualisasi Komunikasi

Kerangka konseptual komunikasi

A. Komunikasi sebagai tindakan satu arah

B. Komunikasi sebagai interaksi

C. Komunikasi sebagai transaksi

(The Personal Communication Process , John R


Wenburg & William W. Wilmot)
A. Komunikas sebagai Tindakan Satu Arah

• Michael Burgoon menyebutnya dengan istilah Source-


oriented definition. diantaranya definisi

• Carl I Hovland: Komunikasi adalah proses yang


memungkinkan komunikator menyampaikan pesan
biasanya lambang-lambang verbal untuk mengubah
perilaku orang lain (komunikan).

• Harold Lasswell: Who, Say What, in Which Channel to


Whom with What Effect.
B. Komunikasi sebagai Interaksi

 Pandangan ini menyetarakan komunikasi dengan


suatu proses sebab akibat atau aksi reaksi yang
arahnya bergantian.

 Pengertian ini relatif lebih dinamis. Namun masih


dikategorikan sebagai definisi yang linear karena
masih membedakan posisi komunikator dan
komunikan.

 Jadi penambahannya hanya ada pada unsur


feedback.
C. Komunikasi sebagai Transaksi

Komunikasi dipandang sebagai proses personal karena


makna yang diperoleh bersifat pribadi dan tidak
terbatas pada komunikasi yang disengaja.

• ”Communication is the interchange of


meaning among people”
(Crutchfield & Ballachey, 1992:6)

• “Meaning is the heart of communication”


(Wood, 1997:40)
Prinsip-prinsip Komunikasi Effektif

2. Komunikasi memiliki
1. Komunikasi suatu dimensi konten dan
proses simbolik konteks

4. Semakin mirip latar belakang sosial


3. Komunikasi terjadi dalam dan kultur, maka semakin efektif
konteks ruang dan waktu komunikasi.
A B
Frame of reference Frame of reference
Field of experience Field of experience
 Cognitive structure Komunikasi  Cognitive structure
Efektif
Thinking pattern Thinking pattern
Attitude Attitude
Fondasi Komunikasi Efektif
 Ethos
 Pathos
 Logos
ETHOS Kepercayaan dari audience bahwa pembicara
memiliki kapasitas (kredibel)

Komponen Ethos (Kredibilitas)

1. Otoritas
Otoritas dibentuk oleh latar belakang
pendidikan dan pengalaman (jam terbang).

2. Good sense
Cara penyampaian dan materi gagasan
komunikator “disukai”.
3. Good Character
Komunikator dinilai berakhlak (menjunjung nilai-nilai etika,
kejujuran, kesopanan, dll)

4. Good Will
Komunikator dinilai sedang memperjuangkan
kepentingan audience.

5. Dinamisme
Kemampuan menyampaikan pesan secara ekspresif (vokal,
intonasi, mimik wajah, gerak tubuh)
Pathos
Kemampuan untuk menyentuh emosi
audience (emotional appeals)

Logos
Kemampuan dalam meyakinkan audience
dengan alasan-alasan logis
Komunikasi Efektif
Perspektif Spiritual
Sejalan antara
Perkataan & Perbuatan

“Hai, orang-orang beriman! Mengapa kamu


mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan? Allah sangat murka jika kamu me­
nga­takan apa yang tidak kamu kerjakan.”
(QS. As-Shaaf 61 : 2 – 3)
Qaulan Sadidan
Tutur Kata yang Benar

.. Hendaklah mereka berbicara dengan


tutur kata yang benar.
(Q.S. An-Nisaa [4] : 9)
Qaulan Baligha
Tutur Kata yang Sakti

“… dan berilah mereka nasihat, katakanlah kepada

mereka perkataan yang membekas pada


jiwanya.”
(Q.S. An-Nisaa [4] : 63)
Qaulan Kariima
Tutur Kata yang Menjaga kehormatan

“…Ucapkanlah perkataan
yang mulia kepada mereka.”
(QS. Al-Israa’ 17: 23)
Qaulan Ma’ruufan
Tutur Kata yang baik

“… dan ucapkanlah kepada mereka


perkataan yang baik.”
(QS. An-Nisaa [4] : 5)
Qaulan Layyinan
Tutur Kata yang lembut
“Berbicaralah kamu
kepadanya dengan

tutur kata yang lembut,


mudah – mudahan ia sadar atau
takut.”
(Q.S. Thahaa (20) : 44)
Public Speaking
“All the great speakers were bad
speakers first”
(Ralph Waldo Emerson)
Persiapan Public Speaking
Pertimbangkan Khalayak
Nasihat para orator “Presentasi ini
bukan untuk saya tetapi untuk
mereka”.

Persiapkan Materi
 Menetapkan tema

 Menyusun komposisi presentasi secara


sistematis dan logis
 Menentukan cara penyajian
 Waspadai Speechphobia
Speechphobia adalah kecemasan saat
berbicara di depan publik
• Speechophobia bisa diminimalisir, caranya
1. Jangan menghindari pengalaman
dalam memberikan presentasi
2. Jangan gagal melakukan persiapan,
semakin matang melakukan persiapan,
maka semakin berkurang kecemasan
 Pertegas Vokal
Vokal yang jelas, tegas, akurat akan
membantu pemahaman audience

 Perhatikan Bahasa Non Verbal


Bahasa non verbal yang harus diperhatikan adalah
gesture, movement, posture, eye
contact, dress.
Sesuaikan Pembicaraan dengan Konteks

Informatif  Persuasif
 Mengajarkan  Meyakinkan
 Memberitahukan  Memengaruhi
 Mengenalkan
 Membujuk

 Menghibur

 Teknis  Menyenangkan
Singkat
 Memeriahkan
 Menjelaskan
 Menyambut
 Menghangatkan
 Menggambarkan  Memberi Selamat
 Berterimakasih  Mencairkan suasana
 Memerinci

 Mendeskripsikan
Aristoteles berpesan :
Siapapun Anda, Apapun profesi Anda,
Kalau ingin menggenggam dunia….
Maka, jadilah Good Communicator yang
memiliki Ethos, Pathos dan Logos

Anda mungkin juga menyukai