Anda di halaman 1dari 24

AKADEMI PENULIS ANAK

Semua Bisa
Menulis Cerita
(Bagian 4)
Noor H. Dee
Menulis
Kalimat
Kalimat adalah …

Sekumpulan kata yang berisi satu pembahasan.


Dimulai dengan huruf besar.
Terdapat spasi di antara tiap kata.
Memiliki subjek dan predikat—bisa juga dilengkapi
dengan objek dan keterangan.
Diakhiri dengan intonasi final (./?/!)
Contoh “Kalimat”:
Azka makan.

Sekumpulan kata yang berisi satu pembahasan.


Dimulai dengan huruf besar.
Terdapat spasi di antara tiap kata.
Memiliki subjek dan predikat—bisa juga dilengkapi
dengan objek dan keterangan.
Diakhiri dengan intonasi final (./?/!)
Contoh “Kalimat”:
Azka makan.
Azka makan nasi.

Sekumpulan kata yang berisi satu pembahasan.


Dimulai dengan huruf besar.
Terdapat spasi di antara tiap kata.
Memiliki subjek dan predikat—bisa juga dilengkapi
dengan objek dan keterangan.
Diakhiri dengan intonasi final (./?/!)
Contoh “Kalimat”:
Azka makan.
Azka makan nasi.
Azka makan nasi di rumah.

Sekumpulan kata yang berisi satu pembahasan.


Dimulai dengan huruf besar.
Terdapat spasi di antara tiap kata.
Memiliki subjek dan predikat—bisa juga dilengkapi
dengan objek dan keterangan.
Diakhiri dengan intonasi final (./?/!)
Apakah ini kalimat?

menendang bola.
Apakah ini kalimat?

menendang bola.
Aldi menendang bola.
Menyusun
Paragraf
Paragraf adalah …

Sekumpulan kalimat yang terdiri dari kalimat utama,


kalimat pendukung, dan kalimat kesimpulan.
Kalimat pendukung dan kalimat kesimpulan harus
mendukung kalimat utama.
Kalimat utama biasanya berada di depan.
Dimulai dengan baris baru.
Biasanya terdiri dari 3-5 kalimat. Bisa kurang, bisa
lebih.
Contoh “Paragraf”:
Aku suka cerita horor. Meskipun penakut, aku
tetap membacanya. Apalagi jika cerita horornya
tentang rumah hantu. Wah, aku pasti penasaran
ingin terus membacanya. Tapi, apa pun ceritanya,
selama itu horor, aku suka.

Sekumpulan kalimat yang terdiri dari kalimat utama,


kalimat pendukung, dan kalimat kesimpulan.
Kalimat pendukung dan kalimat kesimpulan harus
mendukung kalimat utama.
Kalimat utama biasanya berada di depan.
Dimulai dengan baris baru.
Biasanya terdiri dari 3-5 kalimat. Bisa kurang, bisa
lebih.
Apakah ini paragraf?

Aku suka cerita horor. Lihatlah, ada pelangi di


langit! Warnanya indah sekali. Aduh, aku lupa
mengerjakan PR. Tapi, kalian jangan nonton
Squid Game ya, karena itu bukan film anak-anak.
Apakah ini paragraf?

Aku suka cerita horor. Lihatlah, ada pelangi di


langit! Warnanya indah sekali. Aduh, aku lupa
mengerjakan PR. Tapi, kalian jangan nonton
Squid Game ya, karena itu bukan film anak-anak.
Apakah ini paragraf?

Rio memiliki 3 ekor kucing. Kucing pertama


berwarna hitam, kucing kedua berwarna abu-
abu, dan kucing ketiga berwarna putih.
Apakah ini paragraf?

Rio memiliki 3 ekor kucing. Kucing pertama


berwarna hitam, kucing kedua berwarna abu-
abu, dan kucing ketiga berwarna putih.
Apakah ini paragraf?

Malam ini aku tidak bisa tidur. Mama memasak


spagheti carbonara. Rasanya enak sekali. Aku
sampai makan dua kali. Aku ingin bisa pintar
memasak seperti mama.
Apakah ini paragraf?

Malam ini aku tidak bisa tidur. Mama memasak


spagheti carbonara. Rasanya enak sekali. Aku
sampai makan dua kali. Aku ingin bisa pintar
memasak seperti mama.
Apakah ini paragraf?

Aku ingin bisa terbang seperti burung. Sehingga


aku bisa melayang-layang di udara, meluncur di
atas awan, dan hinggap di pucuk pohon yang
paling tinggi. Sepertinya sangat menyenangkan.
Apakah ini paragraf?

Aku ingin bisa terbang seperti burung. Sehingga


aku bisa melayang-layang di udara, meluncur di
atas awan, dan hinggap di pucuk pohon yang
paling tinggi. Sepertinya sangat menyenangkan.
Jika tidak ada paragraf, pembaca akan
pusing membaca tulisanmu!

Aku ingin bisa terbang seperti burung. Sehingga aku bisa melayang-
layang di udara, meluncur di atas awan, dan hinggap di pucuk pohon
yang paling tinggi. Sepertinya sangat menyenangkan. Namun, aku
tidak bisa terbang seperti burung. Aku hanya seekor ayam yang hidup
di dalam kandang. Tidak bisa terbang, tidak bisa melayang, dan hanya
bisa melamun sepanjang hari sambil membayangkan betapa asyiknya
jika bisa menjadi burung. Kemarin aku bertanya kepada burung,
bagaimana caranya agar bisa terbang? Burung hanya tertawa dan
mengatakan, “Aku juga tidak tahu caranya bagaimana. Sejak kecil aku
sudah bisa terbang karena diajarkan oleh ibuku.” Aku pergi menemui
ibuku dan bertanya mengapa ia tidak mengajariku terbang?” Ibuku
tersenyum. “Aku ingin kamu selalu berada di dekat ibu,” kata Ibu.
“Kalau kamu bisa terbang, pasti kamu pergi meninggalkan ibu
sendirian.” “Tapi aku ingin bisa terbang seperti burung, Bu,” kataku.
“Maaf, Nak, ibu juga tidak tahu bagaimana caranya untuk,” jawab ibu.
“Tapi ibu memiliki ide.” “Apa itu?” Lalu, Ibu membisikkan sesuatu ke
telingaku. “Horeee! Akhirnya aku bisa terbang!” kataku yang berada di
atas punggung Burung.
Paragraf akan membuat tulisanmu
nyaman dibaca

Aku ingin bisa terbang seperti burung. Sehingga aku bisa melayang-layang di
udara, meluncur di atas awan, dan hinggap di pucuk pohon yang paling tinggi.
Sepertinya sangat menyenangkan.
Namun, aku tidak bisa terbang seperti burung. Aku hanya seekor ayam yang
hidup di dalam kandang. Tidak bisa terbang, tidak bisa melayang, dan hanya
bisa melamun sepanjang hari sambil membayangkan betapa asyiknya jika bisa
menjadi burung.
Kemarin aku bertanya kepada burung, bagaimana caranya agar bisa terbang.
Burung hanya tertawa dan mengatakan, “Aku juga tidak tahu caranya. Sejak
kecil aku sudah bisa terbang karena diajarkan oleh ibuku.”
Aku pergi menemui ibuku dan bertanya mengapa ia tidak mengajariku
terbang?
Ibuku tersenyum. “Aku ingin kamu selalu berada di dekat ibu,” kata Ibu. “Kalau
kamu bisa terbang, pasti kamu pergi meninggalkan ibu sendirian.”
”Tapi aku ingin bisa terbang seperti burung, Bu,” kataku.
“Maaf, Nak, ibu juga tidak tahu bagaimana caranya untuk,” jawab ibu. “Tapi ibu
memiliki ide.”
“Apa itu?”
Lalu, Ibu membisikkan sesuatu ke telingaku.
***
“Horeee! Akhirnya aku bisa terbang!” kataku yang berada di atas punggung
Burung.
Kereta Paragraf

Kalimat Kalimat Pendukung Kalimat


Utama Kesimpulan

Kalimat Utama adalah lokomotifnya. Kalimat pendukung


dan kesimpulan adalah gerbong-gerbongnya. Agar kereta
paragraf bisa berjalan, gerbong kalimat pendukung dan
kesimpulan harus memiliki hubungan dengan lokomotif
alias kalimat utamanya.
Kereta Paragraf

Kalimat Kalimat Pendukung Kalimat


Utama Kesimpulan

Jika gerbong kalimat pendukung dan kesimpulannya tidak


memiliki hubungan dengan lokomotif kalimat utama,
kereta paragraf tidak akan bisa berjalan dengan sempurna.
Terima kasih
TERUS SEMANGAT MENULIS, YA!

Anda mungkin juga menyukai