Anda di halaman 1dari 4

TEKS DESKIPTIF

PILOT
Pilot adalah sebutan bagi seseorang yang mengemudikan sebuah pesawat terbang.
Profesi sebagi seorang pilot dituntut memiliki keahlian/skill dalam mengemudikan pesawat.
Seorang pilot harus menempuh berbagai ujian serta serifikasi disekolah penerbangan dan
otoritas penerbangan.

Menjadi pilot tidaklah mudah, sebab jika sudah dinyatakan lulus sebagai seorang pilot,
pilot harus mendapat sertifikasi terbang (Pilot License), yaitu surat pengakuan kemampuan
pilot untuk menerbangkan pesawat dengan tipe dan ukuran tertentu. Berdasarkan UU No 1
Tahun 2009 Pasal 53 Ayat 1 bahwa "Setiap orang dilarang menerbangkan atau mengoperasikan
pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan pesawat udara". Maka tidak sembarang
dan setiap orang dapat menerbangkan pesawat sebab memiliki resiko yang sangat tinggi.
Dalam tugasnya pilot dibantu oleh pilot lain yang di sebut dengan ko-pilot. Selama
penerbangan berlangsung dari awal take-off hingga landing pilot dan ko-pilot saling
berkerjasama satu sama lain untuk menerbangkan pesawat sesuai dengan jalur penerbangan
yang telah terdaftar.

Di dalam sebuah penerbangan komersial, pilot dan ko-pilot bertugas mengemudikan


pesawat sementara pramugari dan pramugara bertugas untuk memastikan keselamatan,
keamanan dan kenyamanan penumpang dalam penerbangan.Pilot, ko-pilot, dan
pramugari/pramugara (flight attendant) disebut sebagai awak pesawat (aircrew). Pembicaraan
yang dilakukan pilot, ko-pilot dengan petugas pelayanan lalu-lintas akan direkam oleh kotak
hitam( cockpit voice recorder) dan hampir semua parameter dari sistim yang ada direkam oleh
kotak hitam (flight data recorder). Kotak hitam ini sangat penting untuk dianalisis dalam rangka
rekomendasi pencegahan terulangnya kecelakaan penerbangan yang sama dikemudian hari.
TEKS PROSEDUR

Cara Membuat Layang Layang

Layang-layang merupakan salah satu mainan anak yang masih eksis hingga saat ini.
Cara membuat layang-layang juga sangat mudah dengan bahan dan alat yang sederhana.
Berikut cara membuat layang-layang besar yang benar.

Bahan :
1. bambu tipis panjang 90 cm
2. bambu tipis panjang 50 cm
3. kertas minyak
4. spidol atau pewarna
5. pita
6. lem kertas
7. benang

Alat :
1. pisau
2. gunting
3. penggaris

Langkah kerja :
1. membuat kerangka layangan dengan menyiapkan 2 bambu yang sudah disiapkan;
2. meletakkan bambu dengan menyilang, dengan ketentuan panjang kanan dan kiri harus
sama dan harus seimbang;
3. kedua bambu tersebut di tali dengan menggunakan benang;
4. mengikat ujung bambu menggunakan benang jahit, dan belah bambu untuk
memudahkan saat mengikat tali;
5. menghubungkan kerangka layangan dengan bambu yang sudah disediakan;
6. menyiapkan kertas minyak untuk layangan tersebut dan letakkan di atasnya;
7. membuat pola sesuai dengan keinginan anda menggunakan spidol, dan gunting sesuai
dengan pola tersebut;
8. membuat rumbai dengan pita dan pasangkan pada ujung layangan;
9. merekatkan semua kertas dengan menggunakan lem;
10. layangan siap diterbangkan.
TEKS FANTASI

Pelukan Terakhir Untuk Ibu


Di tepi sungai yang agak luas, terdapat anak pohon apel dan ibu pohon apel, anak pohon
bernama Trei, berkelamin lelaki, dan ibu pohon bernama Treina. Trei ingin sekali memeluk
ibunya, lalu menciumnya, tapi.. Trei tidak bisa.., karena apa? Teman teman pasti taulah…

Pada suatu hari, ada seorang anak perempuan beserta ayahnya berjalan melewati Trei,
dan ibu Trei. Anak itu bertanya pada ayahnya, “yah, bolehkah aku memetik satu buah apel?”
“tentu saja, boleh!” jawab ayahnya. Lalu anak perempuan itu memetik 1 buah apel dari daun
daun Trei.

Setelah mengambilnya, anak perempuan itu memakan buah apel yang dia ambil.
“hmm.., enak banget!, aku jadi ingin semuanya!” seru anak perempuan itu. “ayah!, bolehkah
aku membawa pohon apel kecil ini ke dalam taman rumah kita?” Tanya anak perempuan itu.
“hmm.., ayah agak ragu sih, untuk menjawabnya.., tapi, ayah bolehkan saja deh! Nanti, ayah
panggilkan tukang taman untuk mencabut pohon apel kecil ini! Kamu tenang saja ya, Rara!,
besok ayah panggilkan!” ayah anak perempuan itu, menuruti permintaan anaknya.
“makasih, ya, yah!” seru anak perempuan itu, yang ternyata bernama Rara. Ayahnya hanya
tersenyum manis. Mereka pun pulang.

Trei kaget mendengarkan obrolan anak perempuan itu terhadap ayahnya.


“ibu.. bagaimana, ini?, besok, aku akan dipindahkan ke tempat lain.., jadinya, aku tidak bisa
bertemu ibu lagi dong.. Huhuhu…” tangis Trei.
“tenang saja Trei.. kalau kamu dipindahkan, pasti Allah akan mempertemukan kita lagi di
surga…” hibur ibu Trei.
“terima kasih ya, bu..” kata Trei.

Esoknya…
Rara, ayahnya, dan tukang taman siap siap mencabut Trei.
“tukang taman.., ayo, cepat cabut pohon apel kecil ini!, dan masukkan ke dalam mobil pickup,
ya…” pinta ayah Rara.
“siap, pak!” seru tukang taman.
Tukang taman pun mencabut Trei. “dadah, ibu..” pamit Trei.
“dadah Trei..” kata ibu Trei.

Di rumah Rara…
“ayo cepat, yah!, tanam pohonnya di taman belakang!” pinta Rara.
“oke, Ra!” seru ayah Rara sambil mengacungkan jempol.
Setelah Trei sudah ditanam di taman belakang rumah Rara, Trei hanya bisa menangis tersedu
sedu tanpa dilihat oleh Rara, Rara hanya tersenyum senyum melihat Trei ditanam di rumahnya.

Setelah bertahun tahun lamanya, akhirnya Rara sudah bertumbuh dewasa dan Trei?,
yaa sama seperti Rara, Trei sudah dewasa, sayangnya, Ayahnya Rara sudah lebih dulu
meninggal. “Ya Allah.., pertemukanlah aku kepada ibu di surga nanti..” do’a Trei saat dewasa.

Kini, Trei dan Rara sudah beranjak ke masa tua. Rara sudah memiliki cucu. Senang
sekali bila menjadi Rara.
“Ya Allah.., pertemukanlah aku kepada ibu di surga nanti..” do’aTrei saat tua.
Sekarang Trei sudah mengganggu rumah Rara dan tibalah saatnya Trei ditebang…
SREK! SREK! SREK! Suara gergaji memotong Trei dan Trei MATI!

“ibu…!!” seru Trei sambil berjalan menemui ibunya dan memeluknya. Memang, Trei
dan ibunya berada di…, ya! Betul!, berada di SURGA!, Trei dan ibunya memiliki tangan dan
kaki! Wah, menyenangkan..
“Trei.. ibu senang sekali kamu berada di sini..” seru ibu Trei.
Lalu Trei mencium pipi ibunya seraya berkata, “aku juga senang bu.., aku sayang ibu…”.

Anda mungkin juga menyukai