Anda di halaman 1dari 8

Teks Fantasi

Legenda Dewi Bulan

Bulan merupakan anak dari pasangan petani yang hidupnya miskin dan tinggal
di pedesaan. Karena kehidupan keluarga tersebut sangat miskin maka tiodak ada
yang perduli denga keluarga tersebut.
Bulan mempunyai penyakit yang aneh pada wajahnya dan menyebabkan
kulitnya menjadi kusam dan menghitam.
Saat orang yang belum pernah melihatnya maka akan mengira bulan adalah
seseorang yang buruk rupa atau monster jelmaan yang sangat mengerikan.
Oleh karena masyarakat sekitarnya sangat ketakutan saat melihat sang Bulan
karena wajahnya yang sangat menakutkan dan mengerikan.
Warga desa sekitarnya selalu mencemooh dan mencibir sang bela karena
wajahnya yang mempunyai penyakit tersebut.
Untuk keluar rumah Bulan selalu menutupi wajahnya dengan selendang. Agar
saat berpapasan dengan orang lain tidak ketakutan dan jijik dengan dirinya.
Pada suatu malam, sang bulan bermimpi bertemu dengan seseorang pangeran
dari kerajaan. Pangeran tersebut memiliki wajah tampan dan mempunyai sifat yang
sangat ramah.
Setelah bangun dari mimpi tersebut Bulan pun selalu membayangkan sifat
yang ramah dan wajah dari sang pangeran yang sangat tampan tersebut.
Karena mimpi yang dialami pada malam itu Bulan pun selalu berdoa dan
mengharapkan yang ada dalam mimpinya terjadi pada dunia nyata.
Karena keinginan tersebut Bulan selalu memikirkanya dan memimpikan
pangeran tersebut.
Pada suatu hari saat Bulan bersama dengan Ibunya, Bulan menceritakan
mimpinya dan keinginanya untuk bertemu dengan sang pangeran.
Pangeran yang mempunyai wajah sangat tampan dan memiliki sifat yang
sangat ramah ke semua orang.
Sang Ibupun langsung berpikir bahwa anaknya tidak pantas untuk bertemu
dengan pangeran yang disebutkan Bulan.
Lalu sang Ibu berkata “Sudahlah Bulan kau itu tidak pantas untuk bertemu
langsung dengan sang pangeran.
Lupakanlah saja keinginanmu karena itu hanya akan menjadi mimpimu yang
tidak akan menjadi kenyataan dan tidak usah bercerita ke orang lain atau tetangga”.
“Ibu berkata seperti itu kepadamu karena Ibu hanya ingin melindungi anak
gadis satu-satunya agar tidak kecewa dan menangis gara-gara olok-olokan tetangga.
Karena ibu hanya ingin melindungimu” sambil mengusap kepala sang Bulan.
Bulanpun mengerti dan sadar akan perkataan dari sang Ibunya bahwa mimpi
tersebut tidak akan mungkin menjadi nyata atau terwujud saat melihat wajahnya
sendiri yang tentu saja akan membuat siapa saja menjadi ketakutan saat melihatnya.
Pada malam selanjutnya Bulan termenung oleh keinginanya tersebut di bawah
langit yang bergemerlap bintang-bintangyang sangat indah tersebut. “Sungguh
pemandangan yang sangat indah, andai saja wajahku ini secantik Bulan” Gumaman
dari Bulan Jelita.
Pada waktu itu juga Bulan langsung teringat dengan Dewi Bulan yaitu Dewei
yang tinggal di Bulan.
Konon katanya sang Dewi Bulan adalah Dewei yang mempunyai wajah yang
cantik dan rupawan.
Karena kecantikanya tersebut yang membuat Bulan selalu bersinar terus-
menerus.
Setiap orang tua selalu berdoa agar wajah dari sang anaknya selalu cantik dan
rupawan sepert Dewi Bulan.
Termasuk juga dari orang tua Bulan yang selalu berdoa dari Bulan lahir sampai
besar, oleh karena itu orang tua Bulan memberikan namanya sama seperti Dewi
Bulan yaitu Bulan Jelita.
Selain memiliki wajah yang sangat cantik jelitaDewei Bulan juga memiliki sifat
baik dan penyayang.
Dewi Bulan sering turun ke Bumi untuk membantu manusia yang sedang
mempunyai masalah didalam kehidupanya.
Bulanpun berkeinginan untuk bertemu dengan Dewei Bulan dan meminta
supaya wajahnya bisa cantik jelita seperti wajahnya Dewei Bulan atau bisa juga
wajahnya disembukan dan kembali seperti dahulu kala tidak memiliki suatu penyakit
diwajahnya.
Bulan Jelita akhirnya sadar bahwa dirinya tersebut percaya pada dongen pada
zaman dahulu kala yang diceritakan orang tua kepada setiap anak perempuanya dan
bisa mengahrapkan anak perempuanya tersebut memiliki wajah yang cantik dan jelita
seperti Dewi Bulan suatu saat nanti.
Saat menyadarinya Bulan Jelitapun langsung sedih dan mengubur dalam-
dalam harapanya tersebut untuk bertemu Dewi Bulan.
Apa lagi dengan keinginan untuk mempunyai wajah yang sangat cantik jelita
seperti Dewi bulan.
Sifat dari sang Bulan Jelita adalah seorang gadis desa yang mempunyai hati
penyabar, lembut, baik hati dan juga sangat senang untuk membantu orang lain.
Tetapi warga sekitar tidak ingin dibantu oleh Bulan karena semuanya pada
takut dengan wajahnya yang sangat menyeramkan dan juga takut untuk tertular
dengan penyakitnya tersebut. Pada suatu hari sang Bulan Jelita disuruh oleh Ibunya
untuk menjenguk nenek yang juga tetangganya didesa tersebut.
Saat menjenguk nenek dan memberikan makanan sekaligus merawat sang
nenek yang sedang sakit, tidak terasa haripun semakin gelap dan juga semakin
malam.
Saat akan pulang sang Bulan kebingungan karena jalanya sangat gelap dan
tidak ada satupun obor untuk dinyalakan sebagai penerangan.
Seketika saat Bulan mengumpulkan keberanianya untuk pulang di tengah
malam yang gelap gulita ada ribuan kunang-kunang yang mendekat dirinya yang tidak
tahu dari mana kunang-kunang tersebut datang dan membantu Bulan untuk
menerangi jalanya sehingga Bulan bisa melihat jalan untuk pulang ke rumahnya.
Pada saat itu juga Bulan menjadi panik karena keadaanya. lalu ada suara dan
berkata “jangan panik Bulan Jelita kami tidak akan menyakitimu, kami semua kesini
akan membantu kamu pulang dan akan menyembuhkan penyakit yang ada dalam
wajahmu itu sehingga bisa kembali seperti dahulu kala”.
Ujar dari salah satu kunag-kunang, dengan perasaan yang takut dan heran,
lalu sang Bulan bertanya kepada kuang-kunang.
“Siapakah kalian ini yang akan membuat wajahku menjadi seperti dahulu
kala?”. “Kami semua kunang-kunang yang datang dari Bulan yang disuruh oleh dewi
Bulan, karena dirimu adalah gadis yang sangat baik”.
Bulan lalu menunggu ditepi sungai yang ada ditengah hutan dengan perasaan
yang tidak karuan, takut , khawatir dan juga heran.
Kunang-kunang yang tadi membantu Bulan menerangi jalan akhirnya satu-satu
dari mereka pergi hilang entah kemana.
Keadaan kembali menjadi gelap gulita ditengah malamdan tidak ada satupun
benda untuk bisa dilihat oleh Bulan Jelita.
Beberapa saat kemudian ada cahaya berwarna emas turun dari Bulan. Cahaya
Bulan tersebut terpantul kedalam permukaan danau.
Cahaya tersebut kemudian berubah menjadi sosok wanita dengan wajah yang
sangat cantik dan anggun menggunakan jubah semua berwarna putih.
Dengan perasaan yang takut dan kaget Bulan Jelita bertanya”Si..si..siapakah
engkau wahau cantik?”. “Aku adalah sang Dewi Bulan”.
Melihat dan mendengar hal tersebut Bulan Jelita akhirnya bisa bertemu dengan
Dewi Bulan dan akan meminta bantuanya.
“Kau adalah gadis yang sangat sabar dan baik, kau telah melewati semua ujian
hidup yang sangat berat dan bisa melewatinya tanpa berfikir untuk putus asa dan tetap
semangat.
Bahkan kamu sendiri tidak pernah berfikir untuk membalas semua kejahatan
orang lain yang pernah dilakukan kepadamu.
Aku akan mebantu dirimu dan mengembalikan wajah cantikmu itu sebagai
hadiah karena selama ini kamu selalu sabar dalam mengahadpi semua ujian” kata
Dewi Bulan.
Lalu sang Dewi Bulan memberikan air suci dari Bulan yang bisa
mengembalikan wajahnya seperti dahulu kala dan menyembuhkan penyakit Bulan
Jelita tersebut.
Bulan Jelita lalu menerima air tersebut yang berada dalam kendi kecil yang
diberikan oleh Dewi Bulan. “Basuhkanlah semua wajahmu dengan air inilalu wajahmu
akan berubah menjadi cantik” perintah dari sang Dewi Bulan.
Perlahan-lahan penyakit yang ada di wajah Bulan Jelita menghilang dalam
bayangan dari pantulan cahaya bulan diatas danau.
Bulan Jelita maka langsung menbasuh wajahnya dengan air tersebut dan pada
waktu itu juga langsung kehilangan kesadaran.
Saat dirinya sadar, terbangun dari pingsanya mengetahui bahwa dirinya sudah
berbaring diatas ranjang kamarnya.
Bulan Jelita langsung terkejut karena melihat wajahnya sendiri dicermin.
Wajahnya sangan cantik dan manis bersinar bagaikan cahaya Bulan yang bersinar.
Sang Ibu langsung datang kekamar karena melihat anaknya terkejut dan tidak
mempercayai bahwa yang ada dikamar adalah anaknya.
Sekarang Bulan Jelita menjadi gadis yang paling cantik didesanya.
Semuaorang sudah tidak pernah jahat kepadanya dan mengagumi kecantikan dari
sang Bulan Jelitasampai sang pangeran mendengar kabar ada seorang gadis yang
sangat cantik sekali mendengar kabar tersebut dan juga memiliki sifat yang baik dan
lembut hati.
Setelah beberapa hari mendengar kabar berikut sang pangeran langsung
menghampiri Bulan Jelita karena ingin tahu tentang gadis tersebut.
Karena kecantikan dari wajah dan sifatnya akhirnya sang pangeran jatuh cinta
kepada Bulan Jelita dan menginginkan Bulan untuk menjadi istrinya nanti.
Kini sang pangeran dan Bulan hidup bersama dikerajaan yang besar dan
bahagia. Setelah beberapa waktu kedua pasangan tersebut mempunyai putra dan
putri yang sangat tampan dan cantik.
Teks Fantasi

Sepasang Saudara Penyihir


Disebuah desa yang sangat damai, hiduplah dua saudara yang mempunyai
kekuatan sihir.
Mereka yang bernama Alucard dan Roger adalah seorang saudara, tetapi
mempunyai watak yang sangat berbeda.
Alucard mempunyai sifat yang sangat sombong dan angkuh, dan Roger adalah
penyihir yang sangat baik hati.
Alucard mempunyai kekuatan sihir yag jauh lebih banyak dibandingkan dengan
adiknya Roger dan selalu sombong dan memamerkanya.
Alucard yang merupakan kakak dari Roger selalu mengingatkan kepada
kakaknya agar tidak selalu memamerkankekuatanya kepada yang dan tidak untuk
menggunakan sihirnya dengan sembarangan.
Tetapi Alucardselalu mengelak dan mengatakan kepada Roger iri dengan
kekuatanya.
Sikap dari Alucard semakin menjadi-jadi. Semua barang yang ada didekatnya
diubah semua menjadi batur termasuk juga binatang ternak yang dimiliki oleh
keluarganya.
Roger selalu menasehati sang kakak tetapi Alucard tetap keras kepala dan
tidak mendengarkanya dan terus merasa dirinya sangatkuat dan hebatkarena bisa
mengubah apa saja yang didekatnya menjadi batu.
Ada salah satu benda yang berada didekatnya belum dirubah yaitu cermin.
Alucard lalu membaca mantra untuk mengubah cermin tersebut menjadi batu tetapi
mantranya berbalik kearahnya.
Mantera tersebut ternyata langsung memantul ke arahnya sendiri.
Alucard akhirnya berubah menjadi batu karena mantranya sendiri.
Melihat keadaan dari sang kakak tersebut, Roger langsung memberitahukan
kepada guru sihirnya dan meminta bantuan kepadanya untuk bisa mematahkan
mantra sihir dari kakak sendiri.
Ternyata sang guru tidak bisa membantu karena mantra tersebut sifatnya abadi
dan hanya bisa diubah oleh orang yang membacakan mantera jadi batu tersebut.
Akhirnya Alucard menjadi batu selamanya karena tidak ada yang bisa melawan
dari sihirnya sendiri.
Teks Fantasi

Jina yang Suka Membantu


Di sebuah rumah tua di pinggir kota, hiduplah seorang tukang sepatu yang
sangat tua. Ia memelihara kucing betina yang diberi nama Jina. Bulunya hitam legam
dengan ekor yang pendek. Jina selalu duduk di samping pak tua, memperhatikan
beliau bekerja. Dari membuat pola, memotong bahan, hingga menjahit sepatu.
Pagi itu, pak tua yang Jina tunggu belum datang juga. Jina melihat tumpukan
sepatu yang baru setengah jadi di meja kerja pak tua. Tiba-tiba pintu terbuka dan pak
tua masuk sambil terbatuk-batuk. Wajahnya pucat dan jalannya sempoyongan.
Setelah mengelus bulu Jina untuk menyapa, pak tua mulai bekerja lagi.
Tak lama kemudian, pintu ada yang mengetuk. Dengan pelan pak tua
membuka pintu.
“Pak, sepatunya bisa selesai kapan? Bapak sudah mundur 3 hari dari
perjanjian,” kata tamu itu dengan suara tinggi.
“Maaf, Pak. Akan saya selesaikan segera. Besok bisa Bapak ambil,” kata pak
tua sambil terbatuk-batuk.
“Baik! Saya harap besok sudah jadi. Bila belum juga, saya minta uang saya
dikembalikan!” kata tamu itu berlalu tanpa pamit.
Pak tua kembali bekerja sambil terbatuk-batuk dan sesekali menyeka
keringatnya. Jina mengawasinya. Dia sungguh berharap dapat membantu pak tua
bekerja.
Tiba-tiba “Brukkkkk!” Pak tua terjatuh dari kursinya. Jina mendekatinya. Pak
tua tampak seperti sedang tertidur. Lama pak tua berbaring di lantai dan tak kunjung
jua bangun.
Jina menatapnya sedih. Dia menatap kedua pasang kakinya, berharap dapat
membantu pak tua. Tanpa terasa air mata Jina menetes dan membasahi kaki
depannya.
Dari kaki depannya muncul seberkas cahaya yang berpendar-pendar. Tiba-tiba
jari-jarinya memanjang dan terasa tidak kaku. Jina menggerakkannya dan jari-jari
kakinya dapat menarik baju pak tua.
Segera Jina menggambil jarum dan benang sepatu. Dia menjahit sepatu yang
tadi dikerjakan pak tua.
Dengan cepat sepatu itu selesai. Dan kemudian Jina mengambil sepatu
lainnya. Tanpa terasa, Jina telah menyelesaikan 10 sepatu dengan cepat.
Kemudian Jina mengambil kertas dan sepatu. Dia menulis sesuatu dan
mengantar kertas itu ke rumah sebelah.
Tetangga yang melihat tulisan tersebut segera berlari ke rumah pak tua.
“Tolong! Tolong! Pak tua pingsan,” teriak tetangga itu. Orang-orang
berdatangan dan menolong pak tua.
Lima hari kemudian pak tua kembali ke rumahnya. Pak tua heran. Rumahnya
sangat rapi dan sepatu-sepatunya telah selesai. Jina menyambutnya. Mendekati kaki
pak tua dan mengeong pelan seperti senang melihat pak tua telah kembali.
Teks Fantasi

Kekuatan Doa Melawan Sihir


Di sebuah desa yang asri tinggalah seorang anak perempuan yang baik dan
cantik. Dia memiliki satu orang adik, ibu dan ayahnya. Setiap hari di berangkat
kesekolah untuk menimba ilmu agar dirinya bisa lebih di hargai oleh tetangganya.
Ya, memang keluarganya sangat baik dalam memperlakukannya. Namun,
tidak dengan tetanggannya karena mereka banyak yang iri kepada anak tersebut.
Banyak orang yang menghancurkan anak itu. Namun, dia dan keluarganya
tidak pernah tahu hal busuk yang banyak direncanakan oleh tetangganya.
Dia memang bukan orang yang kaya karena ibu dan ayahnya hanya seorang
pedagang kecil. Keadaan ekonomi tidak meyurutkan niatnya karena semakin hari
dirinya semakin berprestasi dan selalu mendapat juara satu di kelasnya hingga tak
terasa dia beranjak kuliah.
Semenjak kuliah dirinya sering mendapatkan perlakuan yang tidak baik oleh
temannya karena memang anak ini bukan anak yang gaul. Tapi lama kelamaan teman
-temannya semua menyayangi anak ini, pasalnya dia orang yang baik dan pintar di
kelasnya.
Hal ini sangat berbeda saat dia dirumah, kebahagiaan selalu ada namun dia
merasa aneh seperti ada sihir yang mengintainya. Rasa gelisah kerap kali muncul
bahkan entah apa yang terjadi dia jatuh sakit.
Sakit yang di deritannya karena dia kurang tidur. Ya, tepatnya susah untuk tidur
karena dia selalu di teror sihir. Kerap kali dia tertidur namun tiba – tiba dia merasa
sesak didada dan seperti ada orang di mengintainya. Ini memang mustahil, tapi inlah
yang dia rasakan.
Lama kelamaan dia merasa hal itu sudah biasa dan karena sangat terbiasa
sampai rasanya dia sudah tidak memiliki rasa takut lagi. Sebelum mengerjakan
apapun dia selalu membaca doa sehingga semuanya dapat berjalan dengan lancar.
Hingga suatu malam ada hal dasyat yang seperti sedang terjadi pada tidurnya.
Dengan sedikit rasa takut dia selalu pajatkan doa dan sihir itu berhasil di musnahkan.
Diapun melihat seperti ada meteor yang pecah namun tidak mengenainya.
Sejak itu semua berjalan dengan normal dan hingga kini dirinya tidak tahu siapa
orang yang mengirim sihir kepadanya. Namun, apapun itu dirinya kini bahagia bahkan
sudah sukses dan bekerja di kantor bergengsi.

Anda mungkin juga menyukai