Anda di halaman 1dari 4

1.

Pantun adalah jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas
empat baris serta memiliki sampiran dan isi. Sebelum
mengenal apa saja jenis pantun, ada baiknya kalian
memahami dengan baik dulu ciri-ciri dan jenis puisi lama yang
satu ini. Tentu saja ini agar kalian dapat dengan mudah
mengklasifikasikan sebuah puisi lama itu layak disebut pantun
atau tidak. Memahami ciri-ciri pantun juga membuat kalian
akan lebih mudah membuat jenis puisi yang satu ini
2. Memiliki bait. huruf akhir bait pertama harus sama dengan bait
ketiga dan bait kedua harus sama bait keempat yg disebut bait
a-b-a-b ada juga yg semua huruf akhir baitnya sama yg disebut
bait a-a-a-a
3. Syair merupakan salah satu puisi lama, syair berasal dari
bahasa Arab yaitu syi’ir atau Syu’ur yang artinya perasaan
yang mendalam. Awal mula syair berasal dari Persia dan
masuk ke Indonesia bersama dengan penyebaran Agama
Islam. Ciri-ciri syair; setiap bait terdiri atas empat baris, setiap
baris terdiri atas 8-14 suku kata, bersajak a-a-a-a, dan semua
baris adalah isi.

Pantun berkait merupakan jenis pantun yang disusun berdasarkan


aturan-aturan pantun dan saling berkaitan antara bait pertama dan
bait selanjutnya hingga bait penutup. Untuk menyusun sebuah
pantun berkait dibutuhkan suatu kemampuan menentukan konsep
cerita serta alur cerita. Ciri-ciri pantun berkait; baris kedua dan
keempat pada bait pertama diulang pada baris pertama dan ketiga
dari bait kedua, perulangan ini terus berlanjut pada bait-bait
berikutnya; tidak terikat oleh unsur persajakan; isi dari pantun berkait
merupakan sebuah petuah atau nasihat.
Pantun berkait tentang kehidupan:

Berikut ini adalah jenis-jenis pantun berdasarkan tema isinya.

1. Pantun Nasehat

Pantun nasehat adalah pantun yang didalamnya memberi imbauan dan anjuran
kepada seseorang atau masyarakat. Pantun nasehat merupakan pantun yang isinya
sering banyak dijumpai. Jenis pantun ini memiliki isi yang bertujuan untuk
menyampaikan pesan moral dan pendidikan.

Contoh : Bertamu ke rumah paman


Jangan lupa bawa kedondong

Jika ingin miliki teman

Jangan engkau berlaku sombong

2. Pantun Agama

Pantun yang membahas mengenai manusia dengan pencipta-Nya. Tujuan dari


pantun ini sama dengan pantun nasehat, yaitu memberikan pesan moral dan
pendidikan pada pendengar ataupun pembaca. Namun, tema dari pantun ini lebih
mendetail karena mengandung nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.

Contoh : Asam kandis asam gelugur

Ketiga asam si riang-riang

Menangis mayat di pintu kubur

Teringat badan tidak sembahyang

3. Pantun Jenaka

Pantun ini memiliki kandungan isi yang lucu dan menarik, sesuai dengan namanya
yaitu jenaka. Tujuan dari pantun jenaka yaitu untuk menghibur kepada pendengar
ataupun pembacanya.

Contoh : Petik buah di rawa rawa

Jangan ambil yang belum masak

Sakit perut sebab tertawa

Lihat kucing duduk berbedak

4. Pantun Teka-teki

Pantun ini mempunyai sebuah ciri khas, dan beda sendiri dengan lainnya. Ciri
khasnya yaitu terdapat pada isinya yang diakhiri dengan pertanyaan pada larik
terakhir. Tujuan dari pantun ini adalah untuk hiburan dan kebersamaan.

Contoh : Terendak bentan lalu dibeli

Untuk pakaian, saya turun ke sawah

Kalaulah tuan bijak bestari

Apa binatang kepala di bawah?

5. Pantun Berkasih-kasihan
Pantun ini berisi tentang cinta dan kasih sayang. Pada umumnya pantun cinta ini
populer di kehidupan para pemuda dan pemudi melayu. Tujuan pantun ini yaitu
untuk menyampaikan perasaan mereka kepada kekasihnya atau terhadap orang
yang disukai.

Contoh : Jelas sudah muram si duda

Karena kasihnya tiada lagi asa

Tiada detik bias wajah dinda

Hingga lapar tak lagi terasa

6. Pantun Anak-anak

Pantun bukan hanya untuk orang dewasa, namun bisa juga disampaikan terhadap
anak-anak. Tujuan pantun ini adalah untuk mengenalkan anak dengan pantun,
sekaligus memberikan didikan moral bagi anak. Dan pastinya isi dari pantun tersebut
lebih ringan serta membahas tentang hal-hal yang bisa menyenangkan si anak-
anak.

Contoh : Kita menari ke luar bilik

Sembarang tari kita tarikan

Kita bernyanyi bersama adik

Sembarang lagi kita nyanyikan

1. nasehat
Beli sayur di pasar suka

Beli daging di pasar duka

Janganlah jadi anak durhaka

Kalau tidak mau masuk neraka

2. Daun terap di atas dulang

Anak udang mati di tuba

Dalam kitab ada terlarang

Yang haram jangan dicoba

3. Orang Sasak pergi ke Bali

Membawa pelita semuanya


Berbisik pekak dengan tuli

Tertawa si buta melihatnya

4. Tugal padi jangan bertangguh

Kunyit kebun siapa galinya

Kalau tuan cerdik sungguh

Langit tergantung mana talinya

5. Beras sekati untuk hari raya

Para peronda melihat rawa

Sampai mati aku tetap setia

Kepada Dinda pesona jiwa

6. Ke pasar lama menanti

Tunggu ibu beli terasi

Jadilah anak yang baik hati

Agar nanti bisa berprestasi

Anda mungkin juga menyukai