Anda di halaman 1dari 5

Memahami Struktur Teks Pantun

Pantun adalah bentuk puisi yang terdiri atas 4 baris yang


bersajak, bersilih 2-2( pola ab-ab), dan biasanya tiap
baris terdiri atas 4 perkataan.

Dilihat dari segi strukturnya, pantun dibangun atas unsur


bait, larik (baris), rima,
sampiran, dan isi. Selain unsur tersebut, sebuah pantun
juga mementingkan irama pada waktu pengucapan atau
penyampaiannya.

Teks pantun terdiri atas empat larik/baris dan bersajak


akhir a-b-a-b. Lazimnya, teks pantun terdiri atas
dua bagian : dua baris pertama disebut sampiran  dan
dua baris terakhir disebut isi. Sampiran, yang biasanya
berupa sketsa alam/suasana (mencirikan mayarakat
pendukungnya), berfungsi sebagai pengantar (paling
tidak menyiapkan rima/sajak dan irama dua
baris terakhir) untuk mempermudah pemahaman isi
pantun. Dua baris pertama merupakan pembayang atau
sampiran, sedangkan dua baris berikutnya mengandung
maksud atau isi. Sampiran yang biasanya merupakan
unsur alam mengantarkan menuju isi atau maksud
yang merujuk kepada dunia manusia yang meliputi
perasaan, pemikiran, dan perbuatan manusia.

Apa guna orang bertenun, } sampiran baris 1


untuk membuat pakaian adat. } sampiran baris 2
Apa guna orang berpantun, } isi baris 1
untuk memberi petuah amanat. } isi baris 2
Menurut Harun Mat Piah, pantun ialah sejenis puisi pada
umumnya, yang terdiri atas :
-   empat baris dalam satu rangkap;
-   empat perkataan sebaris;
-   rima akhir a-b-a-b, dengan sedikit variasi dan
kekecualian.
-  tiap rangkap pantun terdiri atas dua unit, yaitu
pembayang (sampiran) dan maksud (isi). Setiap rangkap
melengkapi satu ide. Funsi sampiran terutama
menyiapkan rima dan irama untuk mempermudah
pendengar memahami isi pantun.

Ciri-ciri pantun:
         Bersajak a,b, a,b
         Berisi 4 baris
         Masing-masing baris terdapat 8-12 suku kata
         Baris pertama dan kedua sampiran
         Baris ke 3-4 berupa isi .

Ciri bahasa pantun:


         Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
         Bersajak a,b ab
         Isinya singkat, padat dan bermakna

Jenis-jenis pantun
         Pantun anak-anak
Yang terdiri dari pantun bersukacita dan berduka cita
Contoh :
Ke pasar lama menanti
Tunggu ibu beli terasi
Jadilah anak yang baik hati
Agar nanti bisa berprestasi
         Pantun orang muda
Yang terdiri dari pantun berkenalan, berkasih-kasihan,
perceraian, beriba hati,nasip atau dagang
Contoh :
1.       Pantun nasib
 Bermain layang-layang di tepi jalan
 Merasa lelah istrahat di gang
 Nasib mujur mendapat kenalan
 Kenalan cantik disayang-sayang
2.       Pantun berkenalan
 Beli barang antik
 Belinya di rumah yuyuk
 Salam orang cantik
 Kita kenalan yuk
3.       Pantun berkasih-kasihan
 Ada orang beli jamur
 Sebelum minum sebaiknya di seduh
 Tiada hari tanpa memiikirkanmu
 Aku di sini sedang rindu
4.       Pantun penceraian
 Sungguh dalam lautan teduh
 Kapal berlayar di tengah malam
 Luka di tangan boleh sembuh
 Luka di hati menaruh dendam
5.       Pantun beriba hati
 Adek lari jangan sampai tersandung
 Bapak di sini membawa lemari
 Melihat pemulung duduk termenung
 Di dalam hati ingin memberi
6.       Pantun bersuka cita
 Sore hari pergi berenang
 Sambil berenang membawa merica
 Hati ibu sedang senang
 Melihat adek pandai membaca
7.      Pantun berduka cita
 Lurus jalan ke rumah Ani
 Pergi kesana pakai sepeda
 Jauh bedanya nasibku ini
 Dengan orang berada

         Pantun orang tua


Yang terdiri dari Pantun nasihat,adat, agama
Contoh :
1.       Pantun nasehat
 Kayu cendana di atas batu
 Sudah diikat di bawa pulang
 Adat dunia memang begitu
 Benda yang buruk memang terbuang
2.       Pantun agama
 Buat apa berbaju batik
 Kalau tidak pakai selendang
 Buat apa berwajah cantik
 Kalau tidak mau sembahyang
3.       Pantun adat
 Lebat daun bunga tanjung
 Berbau harum bunga cempaka
 Adat dijaga pusaka di junjung
 Baru terpelihara adat pusaka

         Pantun jenaka
Contoh :
Kelap-kelip lampu diskotik
Ada musik tambah asyik
Gimana mau nilai apik
Makannya Cuma keripik

         Pantun teka-teki
Contoh :
Tinggi duduk di atas sekali
Bukan bulan bukan matahari
Bila malam ia berseri
Bila siang ia berganti

Cara menulis pantun:


         Membuat topik atau tema terlebih dahulu.
         Membuat sampiran pantun

Langkah-langkah membuat pantun :


1.        Tentukan topik atau tema pantun
2.        Pilihlah jenis pantun yang akan kamu buat
3.        Tulislah dahulu isi pantun yaitu baris ketiga dan
keempat
4.    Kemudian buatlah sambungannya. Ingat, bunyi akhir
baris pertama sama dengan akhir baris ketiga begitu juga
sebaliknya. Kalimat sampirannya juga tidak harus
berhubungan dengan isinya
5.      Gabungkan sampiran dengan isinya.

Yang dimaksud :
1.        Sampiran pantun : dua baris pertama pada pantun
2.        Isi pantun : dua baris terakhir pada pantun yang
merupakan tujuan dari pantun tersebut
3.    Ide pantun : hal yang diperlukan dalam menulis pantun,
ide adalah hasil pemikiran kita, biasanya mencari ide itu
hal yang sulit.

Tujuan pantun  :
Menyampaikan nasehat, menyatakan rasa sayang, ajaran
budi pekerti dan moral, untuk kepentingan sosial, serta
untuk hiburan/kejenakaan semata.

Anda mungkin juga menyukai