Anda di halaman 1dari 12

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sebagaimana telah kita ketahui pantun termasuk karya sastra puisi lama. Pantun
sering kita dengar di mana saja, dalam percakapan, acara-acara penting, kegiatan
sehari-sehari, bahkan sering kita di radio ada acara yang mengkhususkan untuk
berpantun. Pantun kerap kali kita ketahui hanya sastra lisan semata, tetapi perlu
diketahui bahwa pantun kini terdapat pantun tertulis, pantun yang ditulis,
dikumpulkan, dan dipublikasikan secara luas, tetapi pantun juga harus dibacakan
secara lisan agar terlihat nilai estetika yang terkandung di dalamnya.Pantun
merupakan sastra lisan yang dibukukan pertama kali oleh Haji Ibrahim Datuk Kaya
Muda Riau, seorang sastrawan yang hidup sezaman dengan Raja Ali Haji. Antologi
pantun yang pertama itu berjudul Perhimpunan Pantun-pantun Melayu. Genre pantun
merupakan genre yang paling bertahan lama.Mengungkapkan perasaan tidak hanya
dapat diceritakan dan ditulis dalam bentuk prosa. Ungkapan perasaan pun dapat
dinyatakan dalam bentuk puisi, seperti puisi lama yang disebut pantun. Selain pantun,
masih ada bentuk puisi lama lainnya, seperti pantun kilat (karmina), talibun, seloka,
gurindam, dan syair.Pantun sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak dahulu.
Misalnya, wawangsalan, paparikan, sisindiran, sesebred dalam masyarakat sunda;
pantun ludruk, dan gandrung dalam masyarakat jawa; serta ende-ende dalam
masyarakat Mandailing. Bahkan, di sebagian daerah Sumatra, masyarakat
Minangkabau menggunakan pantun sebagai pembuka acara di perayaan-perayaan.
Selain dibaca, pantun juga kerap dinyanyikan.

B. Rumusah Masalah

1. Apakah pengertian dari pantun?

2. Apa saja jenis-jenis pantun berdasarkan isinya?

1
C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian pantun serta jenis-jenis pantun berdasarkan isinya

2. Menyelesaikan tugas yang telah diberikan

2
BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Pantun

Pengertian Pantun Menurut Pangesti (2014: 7) Pantun merupakan salah satu jenis
puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal
dari kata patutun dalam bahasa Minangkabau yang berarti ”petuntun”. Dalam bahasa
jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa sunda dikenal sebagai
paparikan, dan dalam bahasa batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Lazimnya
pantun terdiri atas empat larik (atau baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12
suku kata, bersajak ahkir dengan pola a-b-a-b. Pantun pada mulanya merupakan
sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis . Menurut Wahyuni
(2014: 38).Pantun merupakan puisi lama yang mempunyai tiga ciri. Pertama, terdiri
atas empat baris yang berpola ab-ab. Kedua, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Ketiga, dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris berikutnya sebagai isi. Kata
“pantun” berasal dari kata patutun dalam bahasa Minangkabau yang berarti penuntun.
Menurut Utami (2013: 8) Pantun adalah salah satu puisi lama yang sangat dikenal
dalam bahasa nusantara, dalam bahasa sunda misalnya pantun dikenal sebagai
paparikan, dan dalam bahasa jawa pantun dikenal sebagai parikan. Menurut Indrawati
(2008: 12) Pantun merupakan salah satu karya sastra Melayu yang sampai sekarang
masih dikembangkan. Kata pantun juga dapat berarti sindiran. Berdasarkan definisi
diatas, dapat disimpulkan bahwa pantun adalah bentuk puisi lama yang didalamnya
mengandung kaidahan berbahasa dalam menyampaiakan pesan, yang terkait oleh
aturanaturan seperti: (1) terdiri dari empat baris, (2) bersajak bersilih dua-dua (pola a-
b-a-b), (3) tiap baris terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata, (4) dua baris
pertama disebut sampiran, dan (5) dua baris berikutnya disebut isi pantun. Karena
menulis pantun harus mengikuti aturan maka pantun termaksud prosa terikat.

3
B. Pantun Berdasarkan Isinya

Bedasarkan isinya pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam

yaitu, pantun anak, pantun muda-mudi, dan pantun tua.

1. Pantun anak-anak
Pantun anak-anak adalah pantun yang isinya berkaitan dengan dunia
anak-anak. Dalam pantun anak-anak terdapat jenis pantun jenaka, kedukaan,
dan teka-teki. Contoh pantun anak-anak adalah sebagai berikut.
a. Pantun Anak-anak Jenaka
Pohon padi daunnya tipis
Pohon nangka berbiji lonjong
Kalau Budi suka menangis
Kalau tenawa giginya ompong
b. Pantun Anak Kedukaan
Senagin lauk sang tiku
Diatur dengan duri pandan
Menangis anak duduk di pintu
Melihat ayah pergi berjalan

Lurus jalan ke Payakumbuh


Kayu Jati bertimpal jalan
Dirnana hati takkan rusuh
Ibu mati bapak berjalan
c. Pantun Anak-anak Teka-teki
Taruhlah tuan di atas pati
Benang Sutera dilipat jangan
Kalau tuan bijak lestari
Binatang apa susu delapan

4
Bunga enau kembang belukar
Bunga malu penuh berduri
Kalau kamu memang pintar
Buah apa kulitnya berduri

2. Pantun muda-mudi
Pantun muda-mudi adalah pantun yang isinya berkaitan dengan dunia
anak muda. Pantun muda-mudi terbagi dalam pantun muda-mudi, kejenakaan,
dagang, ejekan, dan cerita kasih. Contoh pantun muda-mudi adalah sebagai
berikut.
a. Pantun Muda-Mudi Kejenakaan
Elok jalannya di kola tua
Kiri kanan berbatang sepat
Elok berbini orang tua
Perut kenyang' ajaran dapat

Ya Illahi Tuhanku Robbi


Kayu yang rendah menjadi tinggi
Selama kucing tidak bergigi
Tikus tiada sopan lagi
b. Pantun Muda-Mudi Dagang
Seanggit paku lembayung
Gelinggang ada dibawa budak
Menangis tnerengkuh dayung
Hendak pulang beremas tidak
c. Pantun Muda-Mudi Cinta Kasih
Berlayar masuk muara kedah
Patah tiang timpa kemudi

5
Sekuntum bunga terlalu indah
Sekalian kumbang asyik berani

Kalau Tuan mandi ke hulu


Ambillah soya bunga kemoja
Kalau Tuan mati dahulu
Nantikan saja dipintu surga
d. Pantun Muda-Mudi Ejekan
Singapura tanjung menjulur
Tempat orang bersepak raga
Pura-pura jalan menekur
Hati di dalam rusak binasa

Laksamana berbaju besi


Mauk ke hutan memotong rotan
Tuan laksamana Lembu Kasi
Galak sahaya tidak melawan

3. Pantun tua
Pantun tua adalah pantun yang berisi tentang dunia orang tua. Pantun
tua terdiri atas pantun kiasan, nasihat, adat, agama, dan dagang. Contoh
pantun tua adalah sebagai berikut.
a. Pantun Tua Kiasan
Kemuning di tengah balai
Ditutuh bertambah tinggi
Berunding dengan orang tak pandai
Bagai aku pencukil duri

6
Tingkap papan kayu persegi
Riga-riga di pulau angsa
Indah tampan karena budi
Tingga bangsa karena basa
b. Pantun Tua Nasihat
Berburu ke padang datar
Dapat rusa belong kaki
Kalau berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi

Berlayar ke pulau bekal


Bawa seraut dua tiga
Kalau kain panjang sejengkal
Jangan laut hendak diduga

Banyak orang renang berenang


Sudah terlupa ke jalan darat
Banyak orang bersenang-senang
Sudah lupa jalan akhirat

Ingat-ingat mencari kerang


Mencari kerang ada tempatnya
Ingat-ingat di negeri orang
Negeri orang ada adatnya

Anak ayam turun delapan


Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

7
c. Pantun Tua Adat
Dibelah-belah dipertiga
Seraut pembelah rotan
Lunak dibagi tiga
Adat dibagi delapan

Becek-becek turun ke semak


Dari semak turun ke padi
Dari nenek turun ke mamak
Dari mamak turun ke mami

Memanggang sepat bersela-sela


Menjamur pukat berkering-kering
Tegang adat berjela-jela
Kendur adat berdenting-denting
d. Pantun Tua Agama
Kemumu di dalarn semak
Ditaruh melayang selasanya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya

Asam kandir asam gelugur


Ketiga asam riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Rusa banyak dalam rimba


Kera pun banyak tengah berhimpun
Dosa banyak dalam dunia

8
Segeralah kita minta ampun

Tuan Haji memakai jubah


Singgah sembahyang di tepi lorong
Kalau sudah kehendak Allah
Rezeki segenggam jadi sekarung
e. Pantun Tua Dagang
Kalau tuan hendak ke Padang
Jangan lupa beli tali
Kalau tuan hendak berdagang
Jangan lupa memuja Ilahi

Hari gelap jangan bingung


Niscaya kita cepat tidur
Hati siap karena untung
Jangan alpa panjatkan syukur

Banyak sayur dijual di pasar


Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
Cepat-cepatlah pergilah makan

9
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Pantun adalah bentuk puisi lama yang didalamnya mengandung kaidahan


berbahasa dalam menyampaiakan pesan, yang terkait oleh aturanaturan seperti:
(1) terdiri dari empat baris, (2) bersajak bersilih dua-dua (pola a-b-a-b), (3) tiap
baris terdiri dari delapan sampai dua belas suku kata, (4) dua baris pertama
disebut sampiran, dan (5) dua baris berikutnya disebut isi pantun. Karena menulis
pantun harus mengikuti aturan maka pantun termaksud prosa terikat.

Jenis-jenis pantun berdasarkan isinya :

1. Pantun anak-anak
a. Pantun anak-anak jenaka
b. Pantun anak kedukaan
c. Pantun anak-anak teka-teki
2. Pantun muda-mudi
a. Pantun muda-mudi kejenakaan
b. Pantun muda-mudi dagang
c. Pantun muda-mudi cinta kasih
d. Pantun muda-mudi ejekkan
3. Pantun tua
a. antun tua kiasan
b. Pantun tua nasihat
c. Pantun tua adat
d. Pantun tua amanat
e. Pantun tua dagang

10
B. Saran

Pantun sebagai salah satu karya satra puisi lama hendaknya selalu dilestarikan
dan tidak ketinnggalan zaman. Apalagi, di era globalisasi sekarang ini semuanya
serba canggih, bahkan kita sangat bisa menulis dan mempublikasikan pantun
yang telah kita buat ke seluruh dunia. Meskipun begitu, pantun yang dibuat juga
tidak meninggalkan unsur-unsur yang telah ditetapkan.

11
Daftar Pustaka

Eduafsi.com. (2016, 08 oktober). Jenis-Jenis Pantun Berdasarkan Isi dan


Contohnya. Diakses pada tanggal 25 Agustus 2019, dari
https://www.edutafsi.com/2016/10/jenis-jenis-pantun-beserta-contohnya.html

Dokumen.tips. (2016, 30 januari). Makalah Pantun. Diakses pada tanggal 25


Agustus 2019, dari https://dokumen.tips/documents/makalah-pantun-
56ac204d81013.html

Sumaryanto. 2001. Mengenal Pantun dan Syair. Semarang: PT Sinduri Press

12

Anda mungkin juga menyukai