Anda di halaman 1dari 5

ARTIKEL KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

DENGAN BAHASA DAERAH

Disusun Oleh
Nama : Faiq Nasihatul imam Prabowo

Nim : P1337420322113

Kelas :1B

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Agus Riyanto, M.pd

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


PRODI DIII KEPERAWATAN PEKALONGAN
TA 2022/2023
1. Pendahuluan
Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia kiranya tidak
perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Tetapi bahasa juga diperlukan untuk menjalankan segala aktivitas
hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan, pemberitaan bahkan untuk
menyampaikan pikiran, pandangan serta perasaan. Bidang-bidang seperti ilmu
pengetahuan, hukum, kedokteran, politik, pendidikan rupanya juga
memerlukan peran bahasa. Karena hanya dengan bahasa manusia mampu
mengkomunikasikan segala hal. Bahasa mungkin bukan satu-satunya alat
komunikasi manusia, selain dikenal isyarat, aneka simbol, kode, bunyi, semua
itu akan bermakna setelah diterjemahkan ke dalam bahasa manusia.

2. Pembahasan
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi yang dipergunakan oleh
masyarakat Indonesia untuk keperluan sehari-hari,misalnya belajar,bekerja
sama,dan berinteraksi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan
bahasa resmi di Indonesia. Bahasa nasional adalah bahasa yang menjadi
standar di Negara Indonesia. Sebagai bahasa nasional,bahasa Indonesia tidak
mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesia
digunakan secara non resmi,santai dan bebas. Dalam pergaulan sehari – hari
antar warga yang dipentingkan adalah makna yang disampaikan. Pemakai
bahasa Indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat menggunakan dengan
bebas menggunakan ujarannya baik lisan maupun tulis .

Bahasa Indonesia dengan perlahan-lahan, tetapi pasti, berkembang dan


tumbuh terus. Pada waktu akhirakhir ini perkembangannya itu menjadi
demikian pesatnya sehingga bahasa ini telah menjelma menjadi bahasa
moderen, yang kaya akan kosakata dan mantap dalam strukturnya. Pada
tanggal 28 okktober 1928, para pemuda dan pelajar mengikrarkan Sumpah
Pemuda. Naskah Putusan Kongres Pemuda tahun 1928 itu berisi tiga butir
kebulatan tekad sebagai berikut:
“Pertama: Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah
darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua: Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bahasa Indonesia. Ketiga:
Kami putra dan putri Indonesia menjujung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”

Berdasarkan putusan kongres pemuda di atas tergambar begitu


tingginya Nasionalisme kaum muda dan pelajar pada masa itu untuk
mengangkat derajat dan martabat bahasa Indonesia di Nusantara, tanpa
paksaan ataupun tekanan dari pihak manapun. Kaum muda dan pelajar begitu
bekobarnya semangat memperjuangkan kemerdekaan dan pengakuan bahasa
Nasional yaitu Bahasa Indonesia di mata dunia..

Bahasa daerah sebagai salah satu kekayaan bangsa memiliki fungsi


sebagai alat komunikasi bagi masyarakat pendukungnya. Selain sebagai alat
komunikasi intraetnik, bahasa daerah juga berfungsi sebagai pendukung
bahasa nasional, yakni bahasa Indonesia. Atas dasar fungsi ini seharusnya
bahasa daerah terus dibina dan dikembangkan dalam rangka memperkukuh
ketahanan budaya bangsa. Bahasa daerah sebaiknya tidak lagi diperlakukan
sebagai salah satu kebudayaan yang fungsinya dapat diganti oleh fungsi
bahasa lain. Pasal 36 UUD 1945 menyebutkan, antara lain, bahwa bahasa
daerah yang dipelihara dengan baik oleh para penuturnya akan dihormati dan
dipelihara oleh negara karena bahasa-bahasa daerah tersebut merupakan
sebagian dari kebudayaan Indonesia yang hidup. Kebijakan Bahasa Nasional
merumuskan bahwa dalam hubungannya dengan perkembangan kehidupan
kenegaraan di Indonesia ke arah pemerintahan otonomi daerah serta
pentingnya pembinaan dan pelestarian budaya daerah, bahasa daerah perlu
diberi kesempatan yang seluas-luasnya memainkan peranan yang lebih besar.
Pemantapan keberadaan dan kesinambungan bahasa daerah bertujuan
melindungi bahasa daerah yang merupakan salah satu kekayaan bangsa.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dinamis dapat memanfaatkan kosakata
bahasa daerah sebagai pemerkaya kosakata bahasa Indonesia. Sikap ini tidak
hanya memantapkan kebudayaan daerah, tetapi juga memantapkan
kebudayaan nasional.

Bahasa daerah adalah unsur pembentuk budaya daerah dan sekaligus


budaya nasional. Apabila satu per satu bahasa pendukung budaya nasional
musnah, maka lambat laun pilar penyangga budaya nasionalpun akan roboh
dan hal ini berarti kebudayaan nasional juga mengalami ancaman yang sangat
serius

3. Kesimpulan
Dengan demikian bahasa daerah maupun bahasa nasional memiliki
peran yang sangat penting bagi tegak berdirinya negara kita. Oleh karena itu,
di samping penguasaan bahasa nasional maupun internasional dalam rangka
menghadapi globalisasi percaturan global, maka setiap anak bangsa harus
sadar untuk turut melestarikan bahasa lokal alias bahasa daerah. Caranya
tidaklah terlalu sulit, mari kita kembali bangga menggunakan bahasa daerah.
Daftar Pustaka
https://www.kompasiana.com/sangnanang/5517debc81331128699de350/bahasa-
indonesia-dan-bahasa-daerah

https://www.researchgate.net/publication/
337738460_Pembinaan_dan_Pengembangan_Bahasa_Daerah_dalam_Memantapkan_K
edudukan_dan_Fungsi_Bahasa_Indonesia

Anda mungkin juga menyukai