Anda di halaman 1dari 3

Ujian Tengah Semester

Nama : Firdaus Cahya Firnanda


NIM : 220110301063
Jurusan : Ilmu Sejarah
Mata kuliah : Bahasa Indonesia
Kelas : 38

Soal dan Jawaban

1. Penggunaan Bahasa Indonesia telah diatur dalam UU No. 24 tahun 2009. Kapan dan di mana
saja orang Indonesia harus berbahasa Indonesia menurut undang-undang tersebut? Jelaskan
dengan disertai contoh!
Jawaban:
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara yang dikembangkan sesuai dengan
dinamika peradaban bangsa dari Sabang sampai Merauke. Bahasa Indonesia menurut pasal
25 ayat (2) berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu
berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antardaerah, dan antarbudaya daerah.
Penggunaan bahasa Indonesia wajib dipergunakan dalam dokumen resmi negara, pidato
resmi presiden, wakil presiden, dan pejabat negara lainnya baik di dalam maupun di luar
negeri. Dalam ranah pendidikan wajib hukumnya diperdengarkan dan dituliskan dalam karya
tulis oleh para civitas akademika, kecuali pada lembaga pendidikan berbahasa asing yang
didirikan di Indonesia. Bahasa Indonesia wajib digunakan untuk nama bangunan atau
gedung, jalan, petunjuk jalan, perkantoran, merek dagang, lembaga pendidikan, organisasi
yang dibentuk dan dimiliki oleh orang maupun badan hukum Indonesia. Adapun beberapa
contoh penggunaan bahasa Indonesia, antara lain:
a) PT Pos Indonesia (persero)
b) Stasiun Jember

2. Penggunaan Bahasa Indonesia juga telah diatur dalam Perpres No. 64 tahun 2019. Kapan dan
di mana saja orang Indonesia harus berbahasa Indonesia menurut ketentuan tersebut?
Jelaskan dengan disertai contoh!
Jawaban:
Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi nasional yang digunakan di seluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berdasarkan Bab II tentang Ketentuan Penggunaan
Bahasa Indonesia Pasal 2 ayat (1) menyebutkan bahwa: “Penggunaan Bahasa Indonesia
harus memenuhi kriteria Bahasa Indonesia yang baik dan benar.”. Maksud dari pasal 2 ayat
(1) adalah harus sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia yang meliputi kaidah tata bahasa,
kaidah ejaan, dan kaidah pembentukan istilah. Adapun ketentuan penggunaan bahasa
Indonesia dalam Perpres ini seluruhnya sama dengan yang telah dijelaskan di UU No. 24
tahun 2009, yang telah dijelaskan di jawaban soal nomor sebelumnya. Adapun contoh
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah kebahasaan yang
diperintahkan Perpres 64 tahun 2019, antara lain:
a) Stasiun Lamongan, bukan setasiun Lamongan
b) Teh Pucuk, bukan The Pucuk

3. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa negara dan bahasa nasional. Apa yang
dimaksud? Jelaskan!
Jawaban:
Bahasa Indonesia merupakan perwujudan jati diri dan identitas utama bangsa. Indonesia
memiliki ratusan bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Penetapan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan adalah jawaban dari permasalahan sosial yang
terjadi, dari yang tidak saling mengerti menjadi mengerti. Apa jadinya jika kita berbicara
menggunakan bahasa daerah kepada lawan bicara yang tidak bisa bahasa daerah kita? Tentu
lawan bicara tersebut tidak akan mengerti apa yang kita maksudkan. Oleh karenanya, pada
kongres pemuda II yang berlangsung pada 28 Oktober 1928, diikrarkan sebagai berikut:
“Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia”

4. Di dalam berbahasa kita diminta untuk selalu berbahasa yang baik dan benar, termasuk
dalam berbahasa Indonesia. Samakah pengertian berbahasa yang baik dan benar? Jelaskan
dengan disertai contoh!
Jawaban:
Berbahasa yang baik dan benar merupakan acuan dari yang dimaksudkan dengan
berbahasa yang sesuai dengan pedoman yang berlaku (PUEBI dan KBBI serta situasi/kondisi
yang terjadi). Berbahasa yang baik adalah menyesuaikan dengan situasi lingkungan setempat,
dengan siapa kita berkomunikasi, kapan, dan untuk apa keperluannya. Sedangkan jika
berbahasa yang benar, maka haruslah sesuai dengan tata bahasa, ejaan, baku, dan sebagainya
yang dijelaskan lengkap di dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Berbahasa yang baik tidak selalu menggunakan
ragam baku, tergantung siapa lawan komunikasi, dan penuturannya serasi/umum dikalangan
penutur bahasanya. Sedangkan, untuk berbahasa yang benar wajib digunakan pada saat
komunikasi resmi, berbicara dengan yang lebih tua/disegani, di depan umum dan wacana
teknis. Adapun contoh berbahasa yang baik dan benar, antara lain:
a) “Selamat siang, apakah ada yang dapat saya bantu?” (benar)
b) “Eh Doni, kamu dah makan apa belom?” (baik)

5. Berkaitan dengan bahasa Indonesia kewajiban kita ada dua, yaitu membina dan
mengembangkannya. Apa yang dimaksud dengan membina dan mengembangkan bahasa
Indonesia? Jelaskan dengan disertai contoh!
Jawaban:
Membina bahasa merupakan upaya mempertajam kualitas penggunaan bahasa.
Metodenya ada beragam, misalnya dengam pembelajaran di lingkungan pendidikan baik
formal maupun informal. Membina bahasa berarti upaya menggerakkan tia-tiap individu
supaya dapat berbahasa dengan tujuan agar kelak bahasa tersebut kekal abadi dan semakin
meningkat mutunya. Sedangkan mengembangkan bahasa berarti supaya untuk memperbarui
unsur-nsur bahasa yang meliputi, ejaan, kata baku, pelafalan, pembentukan istilah/padanan
baru, penyerapan bahasa, dan lain sebagainya. Di Indonesia, telah ada instansi resmi dari
pemerintah yang tugas utamanya adalah mengembangkan dan membina bahasa. Instansi
yang dimaksudkan adalah Badan Pengembang dan Pembina Bahasa yang secara struktural
menjadi bagian dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemdikbudristek). Adapun contoh mengembangkan dan membina bahasa Indonesia, antara
lain:
a) Anak-anak usia dini mulai diajarkan berbicara menggunakan bahasa Indonesia dasar oleh
pengajar-pengajar mereka di taman kanak-kanak (membina).
b) Badan Pengembang dan Pembina Bahasa merilis KBBI edisi terbaru (mengembangkan).
6. Jika kita menjadi pemakalah pada suatu seminar internasional yang diselenggarakan di
Indonesia, haruskah kita menyampaikan makalah tersebut dalam bahasa Indonesia atau
bahasa Inggris? Jika harus menggunakan bahasa Indonesia bagaimanakah ciriciri bahasa
Indonesia yang harus kita gunakan dalam forum tersebut? Jelaskan!
Jawaban:
Regulasi mengenai penggunaan bahasa Indonesia diatur dalam UU No. 24 tahun 2009.
Berdasarkan UU tersebut, dijelaskan di pasal 25 ayat (2) bahwa “Bahasa Indonesia berfungsi
sebagai jati diri bangsa dan kebanggaan nasional… .”. Kemudian penggunaan bahasa
Indonesia yang selanjutnya diatur dalam pasal 32 ayat (1) dijelaskan bahwa “Bahasa
Indonesia wajib digunakan dalam forum yang bersifat nasional atau forum yang bersifat
internasional di Indonesia.”. Namun, terdapat pengecualian bahwa bahasa Indonesia tidak
wajib digunakan di satuan pendidikan berbahasa asing di Indonesia dan satuan pendidikan
yang mendidik siswa/mahasiswa asing di Indonesia. Pengecualian ini dijelaskan detail di
pasal 29 ayat (1) dan ayat (3). Dengan demikian, maka pemakalah pada seminar internasional
yang diselenggarakan di Indonesia haruslah menggunakan bahasa Indonesia, tentunya
dengan baik dan benar karena merupakan forum resmi.
Bahasa Indonesia memiliki beragam kaidah kebahasaan, antara lain seperti tata bahasa,
ejaan, pelafalan, dan sebagainya. Adapun ciri-ciri bahasa Indonesia yang baik dan benar atau
ragam ilmiah, dibagi atas ciri umum dan ciri khusus. Ciri umumnya adalah harus
menerapkan kaidan dan tata bahasa Indonesia yang tepat. Sedangkan ciri khususnya adalah
cendekia, lugas dan logis, jelas, ringkas dan padat, formal dan objektif, konsisten, gagasan
sebagai pangkal tolak, dan menggunakan istilah teknis.

Anda mungkin juga menyukai