D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 2
- YOHANA PUTRI LESTARI WARUWU
- LERIN DOLOK SARIBU
- AURA YOLANDA
- MASNUR SIHOTANG
- PRISSY B. GURLING
- NOVI BR BERUTU
- HENDRI M. LAHAGU
- HELTI S. SIMANULANG
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Manusia
adalah makhluk sosial. Artinya manusia tidak dapat hidup sendiri,
akan selalu membutuhkan orang lain. Kodratnya manusia itu hidup bersama,
bukan individu. Karena itu di dalam kehidupannya, manusia selalu berinteraksi dan
berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Dalam berinteraksi dan berkomunikasi
itu tentunya pada umumnya melibatkan kegiatan berbicara dan mendengarkan.
Namun masih seringkali terjadi miskomunikasi dalam berinteraksi dan
berkomunikasi. Hal ini dikarenakan dalam prosesnya hanya sekedar berbicara dan
mendengar saja, mereka melupakan menyimak. Memang menyimak itu
mendengarkan, tetapi menyimak bukan sekedar mendengarkan, melainkan
memahami dan menanggapi apa yang dikatakan dan disampaikan oleh pembicara.
Oleh karena itu, menyimak mempunyai peranan yang sangat penting dalam
proses berinteraksi dan berkomunikasi di dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu
juga lah mengapa pembelajaran keterampilan berbahasa diajarkan untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Terutama menyimak, yang memiliki persentase
paling banyak dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pengetahuan kebahasaan kita mengenal istilah mendengar,
mendengarkan dan menyimak. Ketiga kata ini tentu mempunyai makna yang
berbeda. Secara sekilas, mendengar adalah proses kegiatan menerima bunyi-
bunyian yang dilakukan tanpa sengaja atau secara kebetulan saja.
Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan memberikan pengetahuan agar Siswa
mampu menguasai bahasa Indonesia sebaik-baiknya. Untuk mencapai tujuan ini
maka, pada dasarnya ada empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai oleh
Siswa secara baik dan benar sebagaimana tercantum dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP), yaitu keterampilan menyimak (listening
skill) ,keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading
skill),dan keterampilan menulis (writing skill).
Dari keempat keterampilan berbahasa (language skill) yang dikemukakan di
atas hanya keterampilan menyimak yang akan menjadi perhatian dalam makalah
ini karena pada umumnya pengetahuan diperoleh melalui keterampilan
menyimak. Setiap orang mendengar berita-berita melalui media masa maupun
informasi melalui tatap muka, saat itu telah berlangsung pula kegiatan menyimak.
Oleh karena itu, pengajaran menyimak mempunyai peranan yang sangat penting
dalam proses pembelajaran di sekolah dasar sebab kemampuan menyimak yang
baik adalah kondisi awal untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah sebagai berikut.
1) Apa yang dimaksud dengan menyimak?
2) Apa tujuan menyimak?
3) Bagaimana tahap – tahap menyimak?
4) Apa saja jenis menyimak?
5) Apa saja faktor – faktor yang mempengaruhi keterampilan menyimak?
6) Apa saja perbedaan gaya menyimak berdasarkan jenis kelamin?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah adalah sebagai berikut.
1) Mahasiswa dapat mengetahui pengertian menyimak
2) Mahasiswa dapat mengetahui tujuan menyimak
3) Mahasiswa dapat mengetahui tahap-tahap menyimak
4) Mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis menyimak
5) Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan
menyimak
6) Mahasiswa dapat mengetahui perbedaan gaya menyimak berdasarkan
perbedaan jenis kelamin
1.4 Manfaat
Adapun Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1) Memahami pengertian menyimak
2) Mengetahui tujuan menyimak
3) Mengetahui tahap-tahap menyimak
4) Menyebutkan jenis-jenis menyimak
5) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan menyimak
6) Mengetahui perbedaan gaya menyimak berdasarkan perbedaan jenis kelamin
1.5 Penegasan Istilah
Menyimak adalah mendengarkan atau memerhatikan baik-baik apa yang
diucapkan atau dibaca orang”. Menurut poerwadarminta (1984: 941)
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi,serta interprestasi untuk
memperoleh informasi, menangkap serta, memahami makna komunikasi yang
disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa lisan. Menurut Tarigan
(1993: 20)
1.6 Metode Penulisan
Metode yang di pakai dalam penulisan makalah ini adalah Metode Pustaka yaitu,
metode yang dilakukan dengan mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka
yang berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun informasi di internet.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Menyimak
Menyimak sangat dekat maknanya dengan mendengar dan
mendengarkan.Namun , kalau kita pelajari lebih jauh, ketiga kata itu terdapat
perbedaan pengertian. Mendengar didefinisikan sebagai suatu proses penerimaan
bunyi yang datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna dan pesan bunyi
itu. Sedangkan menyimak adalah proses mendengar dengan pemahaman dan
perhatian terhadap makna dan pesan bunyi itu. Jadi, di dalam proses menyimak
sudah termasuk mendengar, sebaliknya mendengar belum tentu menyimak. Di
dalam bahasa Inggris terdapat istilah “listening comprehension” untuk menyimak
dan “to hear” untuk mendengar.
Menurut poerwadarminta (1984: 941) “ Menyimak adalah mendengarkan
atau memperhatikan baik-baik apa yang diucapkan atau dibaca orang”. Menyimak
merupakan proses pendengaran, mengenal dan menginterprestasikan lambang-
lambang lisan, sedangkan mendengar adalah suatu proses penerimaan bunyi yang
datang dari luar tanpa banyak memerhatikan makna itu.
Jika keterampilan menyimak dikaitkan dengan keterampilan berbahasa
yang lain, seperti keterampilan membaca, maka kedua keterampilan berbahasa ini
berhubungan erat, karena keduanya merupakan alat untuk menerima komunikasi.
Perbedaannya terletak dalam hal jenis komunikasi.Menyimak berhubungan dengan
komunikasi lisan, sedangkan membaca berhubungan dengan komunikasi tulis.
Dalam hal tujuan, keduanya mengandung persamaan, yaitu memperoleh informasi,
menangkap isi, memahami makna komunikasi.
Menurut Tarigan (1993: 20) mengemukakan pengertian menyimak sebagai
berikut: menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi,serta interprestasi untuk
memperoleh informasi, menangkap serta, memahami makna komunikasi yang
disampaikan si pembicara melalui ucapan atau bahasa lisan. Dari uraian
diatas,maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa menyimak adalah mendengarkan
serta memperhatikan baik-baik apa yang dibaca atau diucapkan oleh si pembicara
serta menangkap dan memahami isi dan makna komunikasi yang tersirat di
dalamnya.
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang cukup kompleks
karena melibatkan berbagai proses menyimak dalam saat yang sama. Pada saat
menyimak mendengarkan bunyi berbahasa, pada saat itu pula mentalnya aktif
bekerja mencoba memahami, menafsirkan apa yang disampaikan pembicara, dan
pada saat itu ia harus menerima respon. Pada dasarnya respon yang diberikan itu
akan terjadi setelah terjadinya integrasi antara pesan yang didengar dengan latar
belakang pengetahuan dan pengalaman penyimak. Respon itu bisa sama dengan
yang dikehendaki pembicara dan bisa pula tidak sama.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikat menyimak itu adalah
suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun
penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan, serta proses
menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan
pengalaman.
2.2 Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak dapat disimpulkan sebagai berikut.
a) Menyimak untuk belajar dimana orang tersebut bertujuan agar ia dapat
memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran sang pembicara.
b) Menyimak untuk menikmati dan menghibur diri dimana orang yang menyimak
dengan penekanan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan
atau diperdengarkan atau dipergelarkan (terutama sekali dalam bidang seni).
c) Menyimak untuk mengevaluasikan dimana orang menyimak dengan maksud
agar ia dapat menilai apa-apa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-
ngawur, logis-tidak logis dan lain-lain).
d) Menyimak untuk mengapresiasi dimana orang yang menyimak dapat
menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya itu (misalnya: pembaca
berita, puisi,musik dan lagu dialog, diskusi panel,dan perdebatan).
e) Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-ide dimana orang yang menyimak
bermaksud agar ia dapat mengkomunikasikan ide-ide, gagasan-gagasan, maupun
perasaan-perasaanya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
f) Menyimak untuk mendapatkan inspirasi dimana orang yang menyimak akan
merasa termotivasi dan mendapatkan energi positif dari sang pembicara yang
membuat hari lebih menyenangkan
g) Menyimak untuk memecahkan masalah dimana orang yang menyimak
bermasud agar ia dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab
dari sang pembicara dia mungkin memperoleh banyak masukan berharga.
h) Menyimak dapat meningkatkan kemampuan berbicara dimana orang yang
menyimak akan lebih percaya diri untuk berbicara,orang yang kurang mampu
menyimak dengan baik akan berdampak pada keterampilan berbicara yang kurang
baik. Dan orang dapat berbicara dengan baik bila mereka telah menyimak ujaran
yang baik dari sang pembicara.
2.3 Tahap-Tahap Menyimak
Dalam komunikasi, menyimak terdiri dari berbagai elemen seperti penerimaan,
pemahaman, pengingatan, pengevaluasian dan penanggapan (Adler et al., 1986 ;
Lesikar et al., 1999 ; Myers & Myers, 1975 ; DeVito, 2001).
1) Penerimaan
Menyimak dimulai dengan penerimaan pesan yang dikirim pembicara baik yang
bersifat verbal maupun non verbal. Tentu saja dalam memaknai pesan-pesan verbal
ini perlu juga diperhatikan, atau akan disesuaikan dengan, hal-hal yang sifatnya
non verbal seperti gestur, ekspresi wajah dan nada atau tekanan suara.
2) Pemahaman
Pemahaman disusun dari dua elemen pokok, pembelajaran dan pemberian makna.
3) Pengingatan
Kemampuan untuk mengingat informasi berkaitan dengan seberapa banyak
informasi yang ada dalam benak dan apakah informasi bisa diulang atau tidak.
4) Pengevaluasian
Pengevaluasian terdiri dari penilaian dan pengkritisan pesan.
5) Penanggapan
Penanggapan terjadi dalam fase (1) tanggapan yang kita buat sementara pembicara
berbicara, berupa dukungan, dan (2) tanggapan yang kita buat setelah pembicara
berhenti berbicara, berupa ketelitian, pertanyaan, pengklarifikasian, tantangan dan
persetujuan.
2.4. Jenis – jenis Menyimak
Henry Guntur Tarigan (2008: 37-59) membagi jenis menyimak dalam dua macam,
yaitu menyimak ekstensif dan menyimak intensif.
a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan menyimak
mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak
perlu dibawah bimbingan langsung dari seorang guru. Pada umumnya menyimak
ekstensif dapat dipergunakan untuk dua tujuan yang berbeda. Menyimak ekstensif
bisa juga disebut sebagai proses menyimak yang dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari, seperti mendengarkan siaran radio,televisi, percakapan orang di jalan,
di pasar, khotbah di gereja dan sebagainya.
Beberapa jenis kegiatan menyimak ekstensif antara lain:1) Menyimak Sosial
( Sosial listening) atau menyimak konversasional (conversation listening) ataupun
menyimak sopan (Courtens listening) Biasanya berlangsung dalam situs-situs
sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua
orang dan saling mendengarkan satu sama lain untuk membuat respon-respon yang
pantas, mengikuti detail-detail yang menarik, dan memperhatikan perhatian yang
wajar terhadap apa-apa yang dikemukakan, dikatakan oleh seorang rekan. Dengan
perkataan lain dapat dikemukakan bahwa menyimak sosial paling sedikit
mencangkup dua hal, yaitu perkataan menyimak secara sopan santun dengan penuh
perhatian percakapan atau konversasi dalam situasi-situasi sosial dengan suatu
maksud. Dan kedua mengerti serta memahami peranan-peranan pembicara dan
menyimak dalam proses komunikasi tersebut.
2) Menyimak sekunder (secondary listening) adalah kegiatan menyimak yang
dilakukan secara kebetulan. Contoh menyimak sekunder yaitu pada saat kita
belajar dan tiba-tiba kita mendengar suara anggota keluarga kita bercanda di ruang
tamu, suara radio, televisi, atau suara-suara lain yang ada disekitar tempat tinggal
kita.
3) Menyimak estetik (aesthetic listening) ataupun yang disebut menyimak
apresiatif adalah kegiatan menyimak untuk menikmati atau menghayati sesuatu.
Misalnya menyimak pembacaan puisi.
4) Menyimak pasif ( passive listening) Adalah penyerapan suatu bahasa tanpa
upaya sadar yang biasa menandai upaya-upaya kita saat belajar dengan teliti,
belajar tergesa-gesa, menghapal luar kepala, berlatih serta menguasai sesuatu
bahasa. Salah satu contoh menyimak pasif adalah penduduk pribumi yang tidak
bersekolah lancar berbahasa asing. Hal ini dimungkinkan karena mereka hidup
langsung di daerah bahasa tersebut beberapa lama dan memberikan kesempatan
yang cukup bagi otak mereka menyimak bahasa itu.
b. Menyimak intensif
Menyimak intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu yang jauh lebih
diawasi, dikontrol, terhadap suatu hal tertentu. Beberapa hal yang perlu diketahui
dalam menyimak intensif diantaranya yaitu menyimak intensif pada dasarnya
menyimak pemahaman, menyimak intensif memerlukan tingkat konsentrasi
pemikiran dan perasaan yang tinggi, menyimak intensif pada dasarnya memahami
bahasa formal dan menyimak intensif memerlukan produksi materi yang disimak.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik pembelajaran adalah
cara-cara atau siasat yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar untuk mendapatkan hasil yang optimal.Teknik pembelajaran di tentukan
berdasarkan metode yang digunakan menurut pendekatan yang dianut.Teknik
pembelajaran tersebut meliputi teknik pembelajaran bahasa lisan dan teknik
pembelajaran bahasa tulisan.
Menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi,
menyusun penafsiran, memanfaatkan hasil penafsiran, dan proses penyimpanan,
serta proses menghubung-hubungkan hasil penafsiran itu dengan keseluruhan
pengetahuan dan pengalaman. Tujuan menyimak yaitu agar orang yang
mendengar dapat memperoleh pengetahuan atau informasi mengenai hal
tertentu dari berita atau cerita yang di dengar.
3.2 Saran
Karena menyimak memiliki peran yang sangat penting dan sangat banyak
dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari, maka sangat penting juga bagi kita
untuk mengetahui dan memahami menyimak dengan baik. Agar mendapatkan
pesan, informasi, gagasan atau hal-hal yang tidak keliru. Dan agar tidak terjadinya
kesalahpahaman dan miskomuniksai dalam berkomunikasi.
DAFTAR PUSTAKA