Anda di halaman 1dari 12

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KESULITAN BELAJAR
OLEH :
KELOMPOK 7
 DOSMA MULIANTA BR MANIK (210520003)
 HELTI MANULLANG (210520033)
 INTAN MUSTIKA HULU (210520035)
 KASIH PIRMAN WARUWU (210520008)
 KRIS JERNIH PUSPITA ZILIWU(210520009)
 LENI SARHAYATI WARUWU (210520038)
 MELVIN KRISTINA LOMBU (210520054)
 RIANG RAHMAT KRISTIN BATEE (210520019)

DOSEN PENGAMPU: PANNI ANCE LUMBAN TOBING, M.Pd


KESULITAN BELAJAR
A.    Definisi Kesu
litan Belajar
Kesulitan belajar
pada intinya meru
sebuah permasala pakan
han yang menyeba
seorang siswa tid bkan
ak dapat mengikut
pembelajaran den i proses
gan baik seperti s
pada umumnya yan iswa lain
g disebabkan fakt
faktor tertentu s or-
ehingga ia terlamb
bahkan tidak dapa at atau
t mencapai tujuan
dengan baik sesua belajar
i dengan yang diha
rapkan.
B.     Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

1.      Faktor internal

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono faktor internal yang menjadi penyebab
kesulitan belajar pada siswa yaitu :

a.       Faktor Fisiologis
b.      Faktor Psikologis

2.      Faktor eksternal

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono faktor eksternal yang menjadi penyebab
kesulitan belajar pada siswa yaitu :

a.       Faktor Nonsosial
b.      Faktor Sosial
C.     Diagnosa Kesulitan Belajar

Diagnosa kesulitan belajar merupakan sebuah proses


untuk melakukan identifikasi kesulitan belajar pada siswa
dalam upaya menentukan sumber dan factor penyebabnya.
Tujuannya adalah membantu siswa mengatasi kesulitan
belajarnya melalui berbagai alternatife pemecahannya atas
dasar data/informasi yang lengkap dan akurat yang telah
terkumpul.
Banyak langkah diagnosa kesulitan belajar yang dapat ditempuh guru, antara
lain yang cukup terkenal adalah prosedur Weener and Senf (1982)
sebagaimana yang dikutip Wardani (1991) sebagai berikut :

1. Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa


ketika mengikuti pelajaran.
2. Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa khususnya yang diduga
mengalami kesulitan.
3. Mewawancari orang tua atau wali siswa untuk mengetahui hal ihwal
keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar.
4. Memberikan tes diagnostic bidang kecakapan tertentu untuk mengetahui
hakikat kesulitan belajar yang dialami siswa.
5. Memberikan tes kemampuan intelegensi (IQ) khususnya kepada siswa yang
diduga mengalami kesulitan belajar.
D.    Intervensi (Pemecahan Masalah) Kesulitan Belajar

Banyak alternatif yang dapat diambil guru dalam mengatasi kesulitan


belajar siswanya. Akan tetapi, akan tetapi sebelum pilihan tertentu
diambil, guru sangat diharapkan untuk terlebih dahulu melakukan
beberapa langkah penting sebagai berikut :

1. Menganalisis hasil diagnosis, yakni menelaah bagian-bagian masalah


yang benar mengenai kesulitan belajar yang dihadapi siswa.
2. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang
memerlukan perbaikan.
3. Menyusun program perbaikan, khususnya program remedial teaching
(pengajaran perbaikan).
1.      Analisis Hasil Diagnosis

Data dan informasi yang diperoleh guru melalui diagnostik kesulitan belajar tadi
perlu dianalisis sedemikan rupa, sehingga kesulitan khusus yang dialami siswa yang
berprestasi rendah itu dapat diketahui secara pasti.

2.      Menentukan Kecakapan Bidang Bermasalah

Berdasarkan hasil analisis tadi, guru diharapkan dapat menentukan bidang


kecakapan tertentu yang dianggap bermasalah dan memerlukan perbaikan. Bidang-
bidang kecakapan ini dapat dikategorikan menjadi tiga macam :

a) Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru sendiri.


b) Bidang kecakapan bermasalah yang dapat ditangani oleh guru dengan bantuan
orang tua.
c) Bidang kecakapan bermasalah yang tidak dapat ditangani baik oleh guru maupun
orangtua.
3.      Menyusun Program Perbaikan

Dalam hal menyusun program pengajaran perbaikan (remedial teaching), sebelumnya guru
perlu menetapkan hal-hal sebagai berikut :
a.       Tujuan pengajaran remedial.
b.      Materi pengajaran remedial.
c.       Metode pengajaran remedial.
d.      Alokasi waktu pengajaran remedial.
e.       Evaluasi kemajuan siswa setelah mengikuti program pengajaran remedial.

4.      Melaksanakan Program Perbaikan

Selanjutnya untuk memperluas wawasan pengetahuan mengenai alternatif-alternatif kiat


pemecahan masalah kesulitan belajar siswa, guru sangat dianjurkan mempelajari buku-buku
khusus mengenai bimbingan dan penyuluhan. Selain itu, guru juga dianjurkan untuk
mempertimbangkan penggunaan model-model mengajar tertentu yang dianggap sesuai sebagai
alternatif lain atau pendukung cara memecahkan masalah kesulitan belajar siswa.
5.      Cara Belajar Yang Baik

a.       Andaikan kamu sudah mempunyai cara belajar yang baik, artinya dengan caramu
itu kamu dapat belajar dengan mudah. Misalnya “Pak, saya belajar dengan membaca
sekali saja sudah jelas, mudah mengerti”, “Pak, dengan baca sekali, dengan dengar
uraian, dan buat skema-skema, mudah sekali masuk”, dan sebagainya maka cara itu boleh
kamu pakai terus.

b.      Bagi yang sulit belajar, manakah cara belajar yang baik? Selain sudah dijelaskan
sebelumnya, coba dengarkan cara yang biasa beberapa orang lakukan ini!
1)      Dengan membaca keseluruhan dala satu bab atau mencoret yang penting.
2)      Jika belum jelas, baca lagi dengan menulis pokok-pokoknya pada catatan.
3)      Kamu pelajari pokok-pokok singkatan tersebut.
4)      Apabila masih lupa, lihat bagian mana yang kelupaan.
5)      Bila harus menghafal syair, kamu dapat melakukan :
a) Baca seluruhnya pelan-pelan dan tenang. Baca lagi dengan
menuliskan kata-kata / kalimat-kalimat yang sukar. Baca
lagi, dan ditekankan yang masih lupa/sukar. Hafalkan di luar kepala.
b) Gunakan kalimat/jembatan (slogan), simbol-simbol, atau singkatan-
singkatan. Misalnya, TEKAD, AKABRI, dan lain-lain.
c) Apabila menghafal sejarah, buatlah pita singkatan silsilah.
d) Apabila mempelajari ilmu hayat, buktikanlah dengan melihat
kenyataan. Misalnnya, benarkah jagung berakar serabut? Atau
seperti apa wujudnya?
e) Apabila mempelajari ilmu pasti (aljabar-ukur), banyak-banyaklah
berlatih mengerjakan soal dan membuktikan dail-dalilnya.
f) Segera tanyakan ke guru apabila menghadapi kesukaran-kesukaran.

Anda mungkin juga menyukai