Anda di halaman 1dari 2

1.

Konsep Dasar Menyimak


Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai
anak sebelum menguasai keterampilan berbicara, membaca, dan menulis.
Keterampilan menyimak pada hakikatnya lebih bersifat kognitif dengan
aspek yang lebih tinggi. Kemampuan ini mencakup menerima,
menganalisis, memahami, dan menyimpulkan informasi lisan yang
disampaikan dalam bahasa target.
2. Jenis-Jenis Menyimak
a. Menyimak ekstensif
Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan
menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap
suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan langsung dari seorang
guru. Beberapa jenis kegiatan menyimak ekstensif antara lain:
1) Menyimak sosial (social listening)
2) Menyimak sekunder (secondary listening)
3) Menyimak estetik (aesthetic listening)
4) Menyimak pasif
b. Menyimak intensif
Menyimak intensif adalah menyimak yang dilakukan untuk
memahami makna yang dikehendaki. Jenis-jenis yang termasuk
dalam menyimak intensif diantaranya adalah:
1) Menyimak kritis (critical listening) adalah sejenis kegiatan
menyimak berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan bahkan
juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara
dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal
sehat.
2) Menyimak konsentratif (concentrative listening) sering juga
disebut menyimak sejenis telaah
3) Menyimak kreatif (creative listening) adalah sejenis kegiatan
dalam menyimak yang mengakibatkan kesenangan rekonstruksi
imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan,
serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang
oleh sesuatu yang disimaknya.
4) Menyimak eksplorasif
Menyimak yang bersifat menyelidik, atau exploratoty listening
adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan
tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit.
5) Menyimak interogatif (interrogative listening) adalah sejenis
kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak
konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir-
butir dari ujaran sang pembicara karena penyimak akan
mengajukan banyak pertanyaan.
6) Menyimak selektif adalah menyimak secara cerdas dan cermat
aneka ragam ciri-ciri bahasa yang berurutan (nada suara, bunyi,
bunyi asing, bunyi-bunyi yang bersamaan, kata dan frase, serta
bentuk-bentuk ketatabahasaan).
3. Fungsi Menyimak
Berikut ini terdapat beberapa fungsi dalam melaksanakan kegiatan
menyimak.
a. Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif.
b. Memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut pautnya dengan
pekerjaan atau profesi.
c. Dapat memberikan respon yang tepat.
d. Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan-keputusan yang masuk
akal.
4. Tujuan Menyimak
Tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami, atau menghayati
pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Karena pada
dasarnya tujuan orang menyimak itu beraneka ragam, tergantung kebutuhan
seseorang.
5. Keterampilan menyimak pada tahapan lebih tinggi mampu
menginformasikan kembali pemahamannya melalui keterampilan berbicara
maupun menulis. Dalam pengajaran bahasa Indonesia, strategi belajar
menyimak masih menggunakan pola lama, yaitu peserta didik mendengar
dan berupaya menjawab apa yang dijelaskan oleh pengajar.
6. Tes kemampuan menyimak adalah kemampuan perserta tes untuk
memahami isi wacana yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh
pembicara, atau sekedar rekaman audio atau video.

7. Penilaian Tes Kemampuan Menyimak


a. Kriteria Penilaian Kemampuan Menyimak
Menurut Burhan Nurgiyantoro (2001: 239) penilaian menyimak dapat
dilakukan dengan berbagai cara.
1) Tingkat ingatan
2) Tingkat pemahaman
3) Tingkat Penerapan
4) Tingkat Analisis
b. Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Menyimak
Adapun bentuk-bentuk alat penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menyimak antara lain sebagi
berikut.
1) Portofolio
2) Tes performasi
3) Rubrik
4) Lembar Observasi

Anda mungkin juga menyukai