0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
1K tayangan2 halaman
Konsep dasar menyimak adalah keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai anak sebelum keterampilan lainnya. Ada dua jenis menyimak, yaitu ekstensif yang lebih umum dan intensif yang lebih terfokus pada pemahaman makna. Fungsi menyimak antara lain membangun hubungan, memperoleh informasi, dan memberikan respon. Tujuan utama menyimak adalah memahami pesan yang disampaikan. Tes kemamp
Konsep dasar menyimak adalah keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai anak sebelum keterampilan lainnya. Ada dua jenis menyimak, yaitu ekstensif yang lebih umum dan intensif yang lebih terfokus pada pemahaman makna. Fungsi menyimak antara lain membangun hubungan, memperoleh informasi, dan memberikan respon. Tujuan utama menyimak adalah memahami pesan yang disampaikan. Tes kemamp
Konsep dasar menyimak adalah keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai anak sebelum keterampilan lainnya. Ada dua jenis menyimak, yaitu ekstensif yang lebih umum dan intensif yang lebih terfokus pada pemahaman makna. Fungsi menyimak antara lain membangun hubungan, memperoleh informasi, dan memberikan respon. Tujuan utama menyimak adalah memahami pesan yang disampaikan. Tes kemamp
Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang pertama kali dikuasai anak sebelum menguasai keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan menyimak pada hakikatnya lebih bersifat kognitif dengan aspek yang lebih tinggi. Kemampuan ini mencakup menerima, menganalisis, memahami, dan menyimpulkan informasi lisan yang disampaikan dalam bahasa target. 2. Jenis-Jenis Menyimak a. Menyimak ekstensif Menyimak ekstensif (extensive listening) adalah kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak perlu dibawah bimbingan langsung dari seorang guru. Beberapa jenis kegiatan menyimak ekstensif antara lain: 1) Menyimak sosial (social listening) 2) Menyimak sekunder (secondary listening) 3) Menyimak estetik (aesthetic listening) 4) Menyimak pasif b. Menyimak intensif Menyimak intensif adalah menyimak yang dilakukan untuk memahami makna yang dikehendaki. Jenis-jenis yang termasuk dalam menyimak intensif diantaranya adalah: 1) Menyimak kritis (critical listening) adalah sejenis kegiatan menyimak berupa pencarian kesalahan atau kekeliruan bahkan juga butir-butir yang baik dan benar dari ujaran seorang pembicara dengan alasan-alasan yang kuat yang dapat diterima oleh akal sehat. 2) Menyimak konsentratif (concentrative listening) sering juga disebut menyimak sejenis telaah 3) Menyimak kreatif (creative listening) adalah sejenis kegiatan dalam menyimak yang mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestetik yang disarankan atau dirangsang oleh sesuatu yang disimaknya. 4) Menyimak eksplorasif Menyimak yang bersifat menyelidik, atau exploratoty listening adalah sejenis kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih terarah dan lebih sempit. 5) Menyimak interogatif (interrogative listening) adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian dan pemilihan butir- butir dari ujaran sang pembicara karena penyimak akan mengajukan banyak pertanyaan. 6) Menyimak selektif adalah menyimak secara cerdas dan cermat aneka ragam ciri-ciri bahasa yang berurutan (nada suara, bunyi, bunyi asing, bunyi-bunyi yang bersamaan, kata dan frase, serta bentuk-bentuk ketatabahasaan). 3. Fungsi Menyimak Berikut ini terdapat beberapa fungsi dalam melaksanakan kegiatan menyimak. a. Membuat hubungan antar pribadi lebih efektif. b. Memperoleh informasi yang ada hubungan atau sangkut pautnya dengan pekerjaan atau profesi. c. Dapat memberikan respon yang tepat. d. Mengumpulkan data agar dapat membuat keputusan-keputusan yang masuk akal. 4. Tujuan Menyimak Tujuan utama menyimak adalah menangkap, memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam bahan simakan. Karena pada dasarnya tujuan orang menyimak itu beraneka ragam, tergantung kebutuhan seseorang. 5. Keterampilan menyimak pada tahapan lebih tinggi mampu menginformasikan kembali pemahamannya melalui keterampilan berbicara maupun menulis. Dalam pengajaran bahasa Indonesia, strategi belajar menyimak masih menggunakan pola lama, yaitu peserta didik mendengar dan berupaya menjawab apa yang dijelaskan oleh pengajar. 6. Tes kemampuan menyimak adalah kemampuan perserta tes untuk memahami isi wacana yang dikomunikasikan secara lisan langsung oleh pembicara, atau sekedar rekaman audio atau video.
7. Penilaian Tes Kemampuan Menyimak
a. Kriteria Penilaian Kemampuan Menyimak Menurut Burhan Nurgiyantoro (2001: 239) penilaian menyimak dapat dilakukan dengan berbagai cara. 1) Tingkat ingatan 2) Tingkat pemahaman 3) Tingkat Penerapan 4) Tingkat Analisis b. Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Menyimak Adapun bentuk-bentuk alat penilaian berbasis kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menyimak antara lain sebagi berikut. 1) Portofolio 2) Tes performasi 3) Rubrik 4) Lembar Observasi