Pertama adalah manusia yang selalu pesimis tentang masa depan, jika ditanya tentang masa
depan dalam cakupan yang luas dan melibatkan orang banyak, manusia jenis ini
menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada orang yang dibebankan saja misalnya
hanya untuk mereka yang memiliki wewenang, kekuasaan, jabatan, uang dll istilahnya orang
yg nyerahan atau tidak percaya diri dan bahkan untuk urusan dirinya sendiri cenderung hanya
menerima entah itu berdampak baik atau buruk.
Kedua adalah manusia yang realistis, manusia jenis ini akan memulai perubahan hanya jika
ada ide, modal, kesempatan, dukungan orang lain dll jika tidak ada ia hanya akan terus
menunggu sampai ada sehingga perubahan terhitung lambat bahkan bisa saja nihil perubahan
karena tidak ada usaha atau langkah apapun yang dilakukan. Tipikal manusia ini selalu
ditentukan oleh lingkungan bukan yang menentukan lingkungan.
Ketiga adalah mereka yang optimis, orang jenis ini selalu memandang apapun terutama masa
depan dari sudut pandang positif. Ia selalu mempunyai rencana-rencana untuk perubahan diri
dan kondisi lingkungannya, memiliki target-target tujuan serta meyakini bahwa tujuan
tersebut akan dan harus tercapai sebagai dasar semangatnya.
Keempat adalah manusia yang progresif adalah jenis manusia yang ketika rencana
perubahannya berbenturan dengan sistem tertentu ia selalu punya cara yang inovatif, kreatif
tapi tetap solutif dalam mewujudkan rencana yang dianggap baik untuk permasalahan banyak
pihak. Hidupnya bukan lagi tentang diri sendiri tapi untuk orang-orang disekitarnya, mereka
selalu punya banyak cara dan jalan untuk mencapai tujuannya, terus bergerak tanpa mudah
terpengaruh kondisi dan situasi negatif disekitarnya. Memiliki visi-misi yang teratur,
konsisten dan jelas.
Dari keempat tipikal manusia tersebut sudah jelas bahwa sebagai seorang pemimpin
dalam sebuah kepemimpinan tentunya harus menjadi manusia yang progresif meski dengan
gaya dan keahlian yang variatif karena semua manusia memiliki ciri khas masing-masing
yang harus dipatenkan adalah tujuannya.
Kepemimpinanpun bukan hanya perihal menjadi kepala dari suatu badan tapi
kepemimpinan merupakan salah satu jalan untuk menjadi orang yang lebih bermanfaat.
Pemimpinpun tidak bisa hanya berjalan sendirian, karena sejatinya amanah untuk seorang
pemimpin sangat besar bahkan dunia dan seisinyapun tak bisa dan tidak berani untuk
memikul amanah yang diberikan kepada manusia.
Sulit memang untuk menjadi pemimpin yang sempurna karena akan banyak sekali
perbedaan karakter dan isi pikiran manusia, baik bagi kita belum tentu baik menurut orang
lain begitupun sebaliknya. Walaupun dinilai gagal dalam memimpin, namun tak ada hal yang
indah selain mencoba berjuang bersama dalam perjuangan untuk sebuah kebermanfaatan.
Meskipun gugur di tengah jalan, maka sejatinya pemimimpin tersebut telah gugur bersama
perjuangan.