Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM STUDI PGSD

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN HUMANIORA


UNIVERSITAS PELITA BANGSA

UJIAN TENGAH SEMESTER GANJIL TA 2021/2022


Mata Kuliah : Kepemimpinan
Program Studi/Semester : PGSD / Semester 3
Hari/Tanggal : Sabtu, 20 November 2021
Nama Dosen : Azhar Syahrir, S.T., M.PMat.
Kelas : PGSD B1 dan B2
Sifat : Open Book

Nama : Patimah Azzahra NIM : 132010120 Kelas : 20.B2

SOAL
1. a. Berikan penjelasan tentang pengertian kepemimpinan beserta komponennya? (bobot 10%)
b. Berikan penjelasan terkait perbedaan pemimpin dengan manajer? (bobot 5%)
c. Berikan penjelasan terkait 5 dimensi kepemimpinan? (bobot 15%)
d. Berikan penjelasan terkait persamaan dan perbedaan dengan Pemimpin dan Pimpinan?
(bobot 5%)
2. Tuliskan minimal 4 model kepemimpinan beserta contoh tokoh yang terkait dengan penerapan
model tersebut? (bobot 20%)
3. Berikan penjelasan terkait kelompok berdasarkan jenisnya, beserta minimal 2 contoh masing-
masing jenis tersebut? (bobot 10%)
4. Tuliskan minimal 5 tipe dan gaya kepemimpinan beserta kelebihan dan kekurangannya?
(bobot 15%)
5. Setiap orang adalah pemimpin, minimal pemimpin bagi dirinya sendiri. Berilah penjelasan
terkait Berikan penjelasan terkait model dan tipe gaya kepemimpinan yang kalian
implementasikan dalam kehidupan beserta contoh perilaku kalian yang terkait dengan model dan
gaya tersebut? Bagi yang sudah kerja atau telah berorganisasi, bisa dikaitkan dengan aktifitas
ditempat kerja atau organisasi yang kalina ikuti (bobot 20%)

Selamat Bekerja..!
Belajarlah menjadi seorang Pemimpin yang baik
1. a. Kepemimpinan adalah proses seseorang yang memiliki kemampuan mempengaruhi,
mengilhami, memberi semangat dan motivasi serta menagrahkan kegiatan orang lain untuk
mencapai tujuan mereka.
Komponen dalam kepemimpinan yaitu ;
 Sosok pribadi, yang bertumpuk pada pola pikir, sikap atau disebut pula paradigma dan
komitmen.
 Perilaku, yang tercermin pada proses interaksi, dalam arti sampai sejauh mana
pemimpin melibatkan pengikut dalam pengambilan keputusan.Situasi, dimana
lingkungan (environmenent) kerja yang sangat berpengaruh terhadap kepimpinan.
Jadi peran utama kepemimpinan, ialah “ dengan segala keunggulan pola pikir, sikap dan
perilakunya, untuk mengajak atau meyakinkan seluruh pengikut atau bawahan sedemikin
rupa, agar mereka mau memberikan kontribusi bagi tercapainya tujuan organisasi dengan
kemampuan maksimal mereka.
b. Perbedaan antara pemimpin dengan manajer yaitu jika pemimpin akan fokus pada visi
kedepan maka manajer lebih fokus pada tujuan , dan pemimpin biasanya merupakan
orang yang berani mengambil risiko, sedangkan manajer akan fokus dalam mengontrol
risiko. emimpin dan manajer tentulah 2 hal yang berbeda. salah satu cara untuk
membedakannya yaitu dengan gaya mereka memimpin, seorang pemimpin berani
berinovasi, karena ia tidak terikat aturan manapun, sedangkan manajer cenderung
mempertahankan budaya, karena biasanya terikat akan aturan.
c. 5 dimensi kepemimpinan
 Memprakarsai struktur atau berorientasi pada produksi. Pemimpin yang memiliki kadar tinggi pada
dimensi ini sangat peduli di upaya penyelesaian suatu tugas.
Mereka melakukan hal-hal seperti mengorganisasi pekerjaan, mendorong para bawahan untuk
senantiasa memenuhi mekanisme, memutuskan tujuan dan memperjelas posisi pemimpin serta
bawahan secara eksplisit.
 Kepedulian atau berorientasi pada seseorang. Pemimpin yang memiliki kadar tinggi dalam dimensi ini
memfokuskan diri di perjuangan mempertahankan hubungan baik dengan para bawahannya, dan
bagaimana menghasilakan dirinya tetap diskusi sang bawahan. Karakteristik khas prilaku pada dimensi
ini ialah membantu bawahan, menyebutkan macam hal, dan memperhatikan betul kesejahteraan
bawahan.
 Harus mempunyai sifat yang bisa menggerakan orang lain mempercayai. Anda untuk mengembalikan
kawasan yang jika tanpa mereka tidak akan pergi ke tempat itu.
 Wajib menunjukkan kompetensi. Anda yang menghasilkan dan anda mampu menggerakan orang lain
untuk memperoleh hasil yang berarti. Kompetensi-kompetensi yang secara umum dikuasai relatif
dikenal menggunakan baik: membentuk visi, komunikasi yang efektif, berpikir dan membentuk
perencanaan yang strategis, dan mengevaluasi hasil-hasil serta menjaga keselarasan proses.
 Wajib bertanggung jawab untuk mendapatkan konsekuensi-konsekuensi dari kepemimpinan yang anda
pimpin. Pemimpin mengeluarkan yang akan terjadi yang diinginkan menjadi tanggapan yang
berdasarkan upaya-upaya yang khusus serta strategis, untuk membuat akibat itu bermanfaat.

d. Persamaan Pemimpin dan Pimpinan yaitu : Pemimpin adalah orang yang memiliki
kecakapan atau kelebihan dalam suatu bidang sehingga mampu mempengaruhi orang-
orang yang ada disekitarnya untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai tujuan
tertentu. Sedangkan pimpinan adalah jabatan atau posisi seseorang di dalam sebuah
organisasi. Baik pemimpin maupun pimpinan sama - sama memegang jabatan tertinggi
dalam suatu organisasi.
Perbedaan ke-duanya terletak pada sikap kepemimpinan yang dimiliki. Di mana,
seorang pemimpin biasanya berorientasi pada kesepakatan bersama, pemecahan masalah
bersama, dan mampu mengayomi setiap anggotanya. Sedangkan pimpinan lebih
berorientasi pada pelaksanaan perintah yang diberikan, dan jarang melibatkan
anggotanya untuk menyelesaikan suatu masalah sehingga kurang terjalin keakraban
dengan anggotanya sendiri. Inti dari perbedaan itu sikap kepemimpinan yang dilalui
dimana pemimpin merupakan hasil dari proses kepemimpinan sedangkan pimpinan
hanya sebagai jabatan.
2. model kepemimpinan beserta contoh tokoh yang terkait dengan penerapan model tersebut:
 Kepemimpinan Karismatik (pemimpin yang memiliki karisma yang baik dalam tempat kerja maupun
di luar tempat kerja karena memilki sifat, karakter, dan kelakuan yang tepat dalam sebuah organisasi)
Contoh tokohnya yaitu Susilo Bambang Yudhoyono adalah sosok pemimpin Karismatik. Dua tahun
memimpin RI beliau adalah sosok pemimpin yang memiliki kualitas kinerja yang baik. Tidak hanya
dalam perihal yanggung jawab sebagai kepala negara tapi juga sebagai salah satu tokoh yang
berpengaruh di dunia. Selain itu sosok pak SBY adalah pemimpin yang peka dan tanggap terhadap
permasalahan ataupun isu-isu yang ada. Tidak hanya pada saat menjadi presiden namun setelah lengser
pun beliau cukup tanggap dalam menyikapi isu-isu yang ada baik nasioanal ataupun internasional.
 Kepemimpinan Otokratis (pemimpin memiliki kendali penuh untuk menentukan kebijakan dan
prosedur)
Presiden Indonesia yang kedua ini memulai berkuasa pada tahun 1968, kepemimpinan Soeharto
membuat Indonesia dijuluki sebagai macan Asia karena pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat, dan
hubungan baik dengan negara miskin di dunia,menjadi negara berkembang. Selama presiden ini
berkuasa, cukup banyak aktivitas yang hilang karena mengkritik pola pemerintahannya.
Contoh tokohnya yaitu Soeharto adalah sosok pemimpin otokratis.
 Kepemimpinan Transformasional (adalah kepemimpinan yang membawa perubahan positif bagi
perusahan atau organisasi)
Contoh tokohnya yaitu emimpin dengan gaya ini contohnya adalah Robert C. Smith, seorang yang
melunasi utang mahasiswa seluruh kelas angkatan 2019 di Morehouse College. Selain itu, ada juga
Oprah. Banyak yang menyebut mereka dengan gaya kepemimpinan ini adalah agen perubahan

 Kepemimpinan Demokratis (pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada bawahan
sebagai suatu tim yang utuh.)
Contoh tokohnya yaitu presiden John F. Kennedy adalah sosok pemimpin yang demokratis. Ia adalah
salah satu pemimpin demokratis terkenal di AS.
3. kelompok berdasarkan jenisny dan contohnya :
 Kelompok sosial primer dan sekunder
Kelompok sosial primer adalah kelompok sosial yang antaranggota bisa mengenal secara pribadi dan
akrab. Ciri utama kelompok sosial primer adalah intensitas interaksi sosial yang intim, lebih mengarah
pada kasih sayang, kedekatan, dan keakraban. Dari segi anggota, kelompok sosial primer mempunyai
anggota yang relatif sedikit. Contoh kelompok sosial primer adalah keluarga inti dan keluarga besar.
Sedangkan kelompok sosial sekunder adalah kelompok sosial yang memiliki jumlah anggota yang
besar, tidak saling mengenal, dan interaksi sosial di dalamnya tidak selalu dilakukan secara langsung.
Ciri-ciri kelompok sosial sekunder adalah kedekatan personal anggota tidak terlalu diperhitungkan,
komuikasi yang dibangun bersifat sementara dan impersonal, serta orientasi pembentukan kelompok
adalah tujuan yang ingin dicapai. Contoh kelompok sosial sekunder adalah partai politik, perhimpunan
serikat pekerja, koperasi, perseroan terbatas (PT), persatuan guru Republik Indonesia (PGRI), dan
sebagainya.
 In-Group dan Out-Group
In-group merupakan kelompok sosial tempat seorang individu mengidentifikasikan dirinya sebagai kita
atau kami. Sedangkan out-group merupakan kelompok sosial di luar in-group, atau di luar kita.
Kelompok di luar in-group biasanya disebut sebagai mereka. Misalnya, ”kami” adalah mahasiswa
Universitas Pelita Bangsa, sedangkan ”mereka” adalah mahasiswa Universitas Esa Unggul. Adanya in-
group dan out-group seringkali menimbulkan gejala etnosentrisme. Entosentrisme merupakan suatu
sikap yang menilai unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri.
 Kelompok referensi dan membership
Dalam buku Ensiklopedia Sosiologi Kelompok Sosial (2018) karya Joan Hesti Gita Purwasih dan
kawan-kawan, dijelaskan definisi kelompok referensi yaitu kelompok yang dijadikan acuan bagi
seseorang. Kelompok referensi sering dijadikan acuan dalam menilai kelompok lain. Selain itu,
kelompok referensi juga mampu memberikan pengaruh terhadap sikap, perilaku, dan kepribadian
seseorang. Contoh kelompok referensi adalah public figure yang dapat memengaruhi kepribadian
seseorang sehingga terbentuk suatu kelompok penggemar dalam masyarakat, atau dikenal sebagai fans
club. Sedangkan kelompok membership adalah kelompok yang di dalamnya invidivu secara fisik
menjadi anggota kelompok tersebut. Suatu kelompok bisa dikatakan sebagai kelompok membership
apabila antar anggota di dalamnya bisa mengetahui dengan jelas status keanggotaan satu dengan yang
lain.
 Kelompok sosial tidak teratur
Kelompok sosial tidak teratur terdiri atas kerumunan dan massa. Kerumunan merupakan individu yang
berkumpul secara bersamaan serta kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan.
Kerumunan terbentuk karena adanya pusat perhatian. Oleh sebab itu, kerumunan akan segera
menghilang setelah pusat perhatiannya hilang. Sementara massa adalah kelompok yang tersebar, relatif
sangat besar, dan memberikan reaksi-reaksi berbeda terhadap rangsangan yang sama. Massa seringkali
dikaitkan dengan individu-individu yang melakukan perilaku sama, namun di tempat yang berbeda.
Massa tidak sama dengan kerumunan. Penonton konser musik di stadion merupakan kerumunan,
sedangkan orang-orang yang menyaksikan konser musik melalui televisi masing-masing merupakan
massa.
4. tipe dan gaya kepemimpinan beserta kelebihan dan kekurangannya:
1) Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter memungkinkan seorang pemimpin untuk memaksakan harapan dan
menentukan hasil. Pertunjukan satu orang bisa menjadi sukses dalam situasi ketika seorang pemimpin
adalah yang paling berpengetahuan di tim. Walaupun ini merupakan strategi yang efisien dalam
periode waktu terbatas, kreativitas akan dikorbankan karena masukan dari tim terbatas. The gaya
kepemimpinan otoriter juga digunakan ketika anggota tim perlu panduan yang jelas.

Kelebihan:
 Waktu yang dihabiskan untuk membuat keputusan penting dapat dikurangi.
 Rantai komando dapat dengan jelas ditekankan.
 Kesalahan dalam implementasi rencana dapat dikurangi.
 Menggunakan gaya kepemimpinan otoriter menciptakan hasil yang konsisten.
Kekurangan:
 Gaya kepemimpinan yang sangat ketat terkadang dapat menyebabkan pemberontakan karyawan.
 Ini membunuh kreativitas dan inovasi karyawan.
 Ini mengurangi sinergi & kolaborasi grup.
 Masukan kelompok berkurang secara dramatis.
 Kepemimpinan otoriter meningkatkan tingkat keluar masuk karyawan.
2) Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif berakar pada teori demokrasi. Intinya adalah melibatkan anggota tim
dalam proses pengambilan keputusan. Anggota tim dengan demikian merasa dilibatkan, dilibatkan
dan termotivasi untuk berkontribusi. Pemimpin biasanya memiliki kata terakhir dalam proses
pengambilan keputusan. Namun, jika ada ketidaksepakatan dalam suatu kelompok, bisa jadi proses
yang memakan waktu lama untuk mencapai konsensus.
Kelebihan:

 Ini meningkatkan motivasi karyawan dan kepuasan kerja.


 Ini mendorong penggunaan kreativitas karyawan.
 Gaya kepemimpinan partisipatif membantu terciptanya tim yang kuat.
 Produktivitas tingkat tinggi dapat dicapai.
Kekurangan:
 Proses pengambilan keputusan menjadi memakan waktu.
 Pemimpin memiliki kemungkinan tinggi untuk meminta maaf kepada karyawan.
 Kegagalan komunikasi terkadang bisa terjadi.
 Masalah keamanan dapat muncul karena transparansi dalam berbagi informasi.
 Keputusan yang buruk dapat dibuat jika karyawan tidak terampil.
3) Kepemimpinan delegatif
Juga dikenal sebagai “kepemimpinan laissez-faire”, gaya kepemimpinan delegatif berfokus pada
pendelegasian inisiatif kepada anggota tim. Ini bisa menjadi strategi yang berhasil jika anggota tim
kompeten, bertanggung jawab, dan lebih suka terlibat dalam pekerjaan individu. Namun,
ketidaksepakatan di antara anggota dapat memecah dan memecah kelompok, menyebabkan motivasi
yang buruk dan moral yang rendah.
Kelebihan:
 Karyawan yang berpengalaman dapat memanfaatkan kompetensi dan pengalamannya.
 Inovasi & kreativitas sangat dihargai.
 Kepemimpinan delegatif menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Kekurangan:
 Tanggung jawab komando tidak didefinisikan dengan benar.
 Kepemimpinan delegatif menciptakan kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan.

4) Kepemimpinan transaksional
Gaya kepemimpinan transaksional menggunakan “transaksi” antara pemimpin dan pengikutnya –
penghargaan, hukuman, dan pertukaran lainnya – untuk menyelesaikan pekerjaan. Pemimpin
menetapkan tujuan yang jelas, dan anggota tim tahu bagaimana mereka akan diberi penghargaan atas
kepatuhan mereka. Gaya kepemimpinan “memberi dan menerima” ini lebih mementingkan mengikuti
rutinitas dan prosedur yang telah ditetapkan dengan cara yang efisien, daripada membuat perubahan
transformasional apa pun pada organisasi.
Kelebihan:
 Pemimpin menciptakan tujuan yang spesifik, terukur dan terikat waktu yang dapat dicapai oleh
karyawan.
 Motivasi dan produktivitas karyawan meningkat.
 Kepemimpinan transaksional menghilangkan atau meminimalkan kebingungan dalam rantai
komando.
 Ini menciptakan sistem yang mudah diterapkan untuk para pemimpin dan mudah diikuti oleh
karyawan.
 Karyawan dapat memilih sistem penghargaan.
Kekurangan:
 Inovasi & kreativitas diminimalkan.
 Empati tidak dihargai.
 Kepemimpinan transaksional menciptakan lebih banyak pengikut daripada pemimpin di antara
karyawan.
5) Kepemimpinan Transformasional
Dalam gaya kepemimpinan transformasional , pemimpin menginspirasi pengikutnya dengan sebuah
visi dan kemudian mendorong dan memberdayakan mereka untuk mencapainya. Pemimpin juga
menjadi panutan untuk visi tersebut.
Kelebihan:
 Ini mengarah pada tingkat turnover karyawan yang lebih rendah.
 Kepemimpinan transformasional sangat menghargai visi perusahaan.
 Semangat tinggi karyawan sering dialami.
 Ini menggunakan motivasi dan inspirasi untuk mendapatkan dukungan dari karyawan.
 Ini bukanlah pendekatan koersif untuk kepemimpinan.
 Itu menempatkan nilai tinggi pada hubungan.
Kekurangan:
 Pemimpin bisa menipu karyawan.
 Motivasi yang konsisten dan umpan balik yang konstan mungkin diperlukan.
 Tugas tidak dapat dilaksanakan tanpa persetujuan karyawan.
 Kepemimpinan transformasional terkadang dapat menyebabkan penyimpangan protokol dan
peraturan.
5. Menurut saya gaya kepemimpinan yang saya miliki yaitu gaya kepemimpinan transformasional karena
saya menyukai suasana lingkungan yang penuh pembaruan dan kreativitas, dan saya merasa mampu
untuk memberikan motivasi serta pelatihan kepada teman teman saya.

Anda mungkin juga menyukai