pada periode sebelumnya, Pemilu 2019 politik di masyarakat yang semakin kuat
diwarnai dengan berbagai fenomena politik antara kubu petahana dan oposisi, baik di
yang membuat masyarakat Indonesia ranah offline maupun online. Polarisasi politik
terpolarisasi. Keterbelahan sosial ini diawali terjadi ketika masyarakat terbelah ke dalam
dengan kasus penistaan agama yang kedua kutub yang berseberangan karena
dilakukan oleh mantan Gubernur Provinsi sebuah isu, kebijakan atau ideologi. Polarisasi
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Kasus politik merupakan fenomena baru dalam
ini membuat masyarakat Indonesia terpecah perpolitikan di Indonesia (Testriono, 2018).
dan menimbulkan aksi massa “212” secara
besar-besaran (Hidayat, 2017). Kasus
penistaan agama tersebut akhirnya membuat
Basuki Tjahaja Purnama atau yang biasa
disapa Ahok, divonis dua tahun penjara. Di
sisi lain, massa pendukung mantan Gubernur
Provinsi DKI Jakarta periode 2014-2017
tersebut menggelar aksi solidaritas sebagai
bentuk respons terhadap aksi massa “212”
(Rahadian, 2017).
Fenomena sosial dan aksi massa
tersebut tidak hanya berhenti di situ. Hal ini Gambar 1. Massa Pendukung Gerakan
berdampak pada preferensi politik masyarakat #2019GantiPresiden
terhadap rezim saat itu. Pada 2018, Sumber: okezone.com. 2018.
112
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019
113
Opini Publik dalam Polarisasi Politik di Media Sosial
Faris Budiman Annas, Hasya Nailan Petranto, Asep Aji Pramayoga
diskusi online yang menginginkan presiden opini publik. 2) Opini publik mengandung
petahana tetap menjadi presiden untuk yang kontroversi, artinya sesuatu yang tidak
kedua kalinya. disepakati oleh seluruh rakyat. Ada yang
Moy dan Bosch (2013) menjelaskan sepakat dan ada yang tidak sepakat atau
bahwa opini publik merupakan suatu proses menentang. 3) Opini publik mempunyai
masyarakat mempelajari suatu isu yang volume. Artinya adalah bahwa kontroversi
kemudian memengaruhi sikap, pandangan dan dalam opini publik itu dapat menyentuh dan
perilaku mereka. Yulianita (2003) memengaruhi semua orang, baik pihak yang
menjelaskan bahwa opini publik merupakan merasakan konsekuensi langsung maupun tak
salah satu efek komunikasi. Opini dapat langsung dari hal yang menjadi kontroversi.
memperlihatkan sikap seseorang karena opini Volume dalam opini publik menunjukkan
merupakan sikap yang diekspresikan secara sedikit atau banyaknya orang yang terlibat
verbal, sedangkan perilaku adalah sikap yang dengan isu kontroversi. 4) Opini publik relatif
diekspresikan secara nonverbal. tetap. Maksudnya adalah opini publik terjadi
Bernard Hennesy (1975) dalam Public dalam kurun waktu yang tidak dapat
Opinion menjelaskan bahwa public opinion is ditentukan. Opini publik yang menghasilkan
a complex of beliefs expressed by a kontroversi, dapat bertahan cukup lama
significant of persons on an issue of public karena di dalamnya terdapat unsur-unsur
importance. Opini publik adalah apa yang budaya (norma) dan nilai yang melandasi
dipikirkan oleh orang kebanyakan. Opini atau pendapat yang bertentangan. 5) Opini publik
pendapat dapat diidentifikasi sebagai suatu berpenampilan pluralis, artinya opini publik
pernyataan atau sikap dalam kata-kata. Sikap tidak identik dengan opini-opini lainnya
dapat dinyatakan sebagai suatu disposisi karena opini publik saling memengaruhi
seseorang atau antara satu dan lainnya. Pengaruh tersebut
kecenderungan untuk bertindak atau merupakan perwujudan atau pengungkapan
membalas tindakan. Suatu sikap dapat bersifat kolektif dari kepercayaan, nilai, dan
tersembunyi (laten) dan tidak dinyatakan pada pengharapan personal yang ditampilkan.
hari ini, tetapi bisa menjadi sangat aktif dan Soemirat dan Yehuda (2014) menjelaskan
dinyatakan pada esok harinya, baik yang bahwa setidaknya opini publik mengandung
dinyatakan atau tidak (Soemirat dan Yehuda, unsur-unsur sebagai berikut, yaitu: 1) Adanya
2014). suatu isu yang kontroversial. 2) Adanya
Dan Nimmo dalam Soemirat dan publik yang secara spontan terpikat pada
Yehuda (2014) menjelaskan bahwa opini masalah yang tengah berlangsung dan
publik memiliki beberapa karakteristik. Di melibatkan diri di dalamnya, serta berusaha
antaranya adalah: 1) Opini publik memiliki untuk memberikan pendapatnya. 3) Adanya
isi, arah, dan intensitas. Isi merupakan topik, kesempatan untuk bertukar pikiran dan
isu atau objek yang menjadi pembicaraan di berdebat mengenai masalah yang
masyarakat. Arah dapat direpresentasikan kontroversial. 4) Adanya interaksi antara
sebagai sikap percaya tidak percaya, individu-individu dalam publik yang
mendukung atau menentang, dan sebagainya. menghasilkan suatu pendapat yang bersifat
Adapun intensitas dapat direpresentasikan kolektif dan diekspresikan.
sebagai kuat, sedang atau lemahnya suatu
114
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019
115
Opini Publik dalam Polarisasi Politik di Media Sosial
Faris Budiman Annas, Hasya Nailan Petranto, Asep Aji Pramayoga
tentang tema-tema utama, dan interpretasi tidak perlu menunggu data terkumpul terlalu
perilaku kultural. Pertanyaan etnografi dalam banyak. Arif (2012) menjelaskan bahwa
penelitian ini adalah: a) Bagaimana opini analisis data yang dilakukan pada saat
yang disampaikan oleh anggota grup penelitian akan memperkaya peneliti untuk
Facebook #2019GantiPresiden terhadap menemukan pertanyaan baru terkait data yang
pasangan petahana Jokowi-Ma’ruf Amin diperoleh, sehingga munculnya pertanyaan
dalam hal agama, kebijakan, karakter dan baru ini akan memperkaya dan memperdalam
asal-usul perorangan? b) Bagaimana opini penelitian yang dilakukan.
yang disampaikan oleh anggota grup Tahap terakhir atau keenam yaitu,
Facebook #2019TetapJokowi terhadap penulisan sebuah etnografi. Mengingat sifat
pasangan oposisi Prabowo-Sandi di grup etnografi yang natural, maka pemaparan yang
Facebook tersebut berkaitan dengan isu dilakukan juga harus secara natural seperti
agama, kebijakan, karakter dan asal-usul layaknya proses alami yang dialami seorang
perorangan? manusia ketika berada dalam sebuah
Tahap ketiga yaitu pengumpulan data lingkungan budaya. Pada penelitian ini,
etnografi. Melalui observasi partisipan, penulisan hasil etnografi dilakukan secara
peneliti mengamati aktivitas di ranah online berkesinambungan seiring dengan
dan offline, karakteristik fisik situasi sosial pengumpulan dan analisis data.
dan apa yang menjadi bagian dari tempat Pada penelitian ini, opini publik yang
kejadian. Pada tahap ini peneliti ikut terlibat terbentuk dalam masing-masing grup
menjadi anggota grup Facebook dikategorikan berdasarkan dua parameter,
#2019TetapJokowi dan #2019GantiPresiden. yakni topik dan arah. Topik opini dibagi ke
Dengan menjadi anggota grup, peneliti dapat dalam empat tipe, yakni topik yang
terlibat secara aktif dalam diskusi dan masuk berhubungan dengan isu agama, kebijakan,
ke dalam situasi sosial yang ada dalam karakter individu dan asal usul calon
komunitas tersebut. Observasi penelitian pasangan presiden dan wakil presiden.
dilakukan selama satu bulan, sejak 11 Sementara dari sisi arah, maka opini tersebut
Agustus hingga 11 September 2018. dikelompokkan menjadi opini yang bersifat
Tahap keempat yaitu pembuatan positif/mendukung, negatif/tidak mendukung
rekaman etnografi. Tahapan ini memberikan dan netral.
penekanan kepada peneliti untuk mencatat HASIL DAN PEMBAHASAN
dan merekam semua kegiatan penelitian yang Grup bernama #Badja2019TetapJokowi
sedang dan telah dilakukan, mulai dari merupakan grup Facebook yang menjadi
mencatat hasil wawancara dan observasi, wadah bagi pendukung pasangan Presiden
mengambil gambar/foto, dan membuat peta Jokowi dan Ma’ruf Amin untuk berdiskusi
situasi. dan memberikan dukungan kepada pasangan
Tahap kelima yaitu analisis data ini. Grup ini memiliki anggota hingga
etnografi. Hidayat (2017) menjelaskan bahwa 145.406 per 24 Januari 2019. Grup Facebook
dalam etnografi virtual, analisis data tidak #Badja2019TetapJokowi dibuat pada 18
dilakukan di akhir penelitian tetapi bersamaan September 2016 dan semenjak 13 Juni 2018
ketika penelitian dilakukan. Analisis data grup ini menggunakan nama Badja
116
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019
117
Opini Publik dalam Polarisasi Politik di Media Sosial
Faris Budiman Annas, Hasya Nailan Petranto, Asep Aji Pramayoga
Pada opini di atas tampak bahwa Selain itu, pada opini yang lain, terdapat
anggota grup #2019GantiPresiden anggota grup #2019GantiPresiden yang
membingkai informasi bahwa Presiden menyampaikan pendapat bahwa seakan-akan
Jokowi adalah sosok yang mendukung pribadi Presiden Jokowi bertolak belakang
intervensi asing terhadap kepemimpinan di dengan kepribadian calon presiden Prabowo.
Badan Usaha Milik Negara. Opini ini tidak secara langsung menyindir
Pada kategori agama, anggota grup kepribadian Presiden Jokowi, namun
#2019GantiPresiden menggunakan opini yang menggiring pembaca kepada hal-hal yang
secara tidak langsung menyentil kualitas bertentangan dengan kepribadian calon
agama yang dianut oleh presiden pasangan presiden Prabowo. Hal ini diungkapkan oleh
Jokowi dan Ma’ruf Amin dilihat dari tokoh salah satu anggota grup #2019GantiPresiden
pendukung di belakangnya. Hal ini dapat dalam kalimat berikut ini:
diamati melalui salah satu kutipan yang “Alhamdulillah sekarang umur saya sudah
disarikan dari gambar berikut ini. 18 tahun. Di tahun besok umur saya sudah
19 tahun dan di tahun besok juga saya akan
ikut pemilu untuk pertama kali nya. Saya
ingin pencoblosan pertama kali di hidup
saya akan saya pilih presiden yg gagah,
jelas asal usul keluarga nya, jelas
keislamanan nya walau dia mualaf, dan
jelas dia tidak mendukung penista agama.
Pak Prabowo dan Pak Sandi for President
118
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019
119
Opini Publik dalam Polarisasi Politik di Media Sosial
Faris Budiman Annas, Hasya Nailan Petranto, Asep Aji Pramayoga
120
Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi dan Pembangunan)
Vol. 20 No. 2 Desember 2019
penyebaran opini dan informasi terkait Druckman, J. N., Peterson, E., Slothuus, R.
polemik politik negeri ini di grup-grup (2013). How Elite Partisan Polarization
Facebook. Hal ini merupakan langkah Affects Public Opinion Formation.
menekan beredarnya informasi atau berita American Political Science. Vol. 107(1).
hoaks. Selain itu, pengawasan tersebut juga
bertujuan untuk menekan penggunaan Farisa, F. C. (2018). Survei LSI Elektabilitas
kampanye hitam oleh masing-masing Jokowi Maruf dan Prabowo Sandi Naik
pendukung pasangan calon presiden dan Turun di kalangan NU dan PA 212.
wakil presiden pada Pemilu 2019. Diakses pada tanggal 3 September 2018
dari
https://nasional.kompas.com/read/2018/
UCAPAN TERIMA KASIH
09/27/15112441/survei-lsi-elektabilitas-
Peneliti mengucapkan terima kasih
jokowi-maruf-dan-prabowo-sandi-naik-
kepada semua pihak yang telah mendukung
turun-di?page=all
proses penelitian dan penulisan artikel ilmiah
ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat Hadiyat, Y. D. (2017). Pola Komunikasi
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, Prostitusi Daring di Twitter. Jurnal
khususnya ilmu komunikasi dan memiliki PIKOM , Vol.18(2). hal.125-135.
manfaat praktis dalam dunia komunikasi di Hennessy, B. C. (1975). Public Opinion.
Indonesia. Duxbury Press: 3rd edition (1975).
ISBN-13: 978-0878720828
Hidayat, A. (2017). Aksi 212, Orator Ini
DAFTAR PUSTAKA Tuntut Ahok Dipenjara. Diakses pada
Arif, M. C. (2012). Etnografi Virtual. Sebuah tangga; 28 Agustus 2018 dari Tempo,
Tawaran Metodologi Kajian Media https://nasional.tempo.co/read/848656/a
Berbasis Virtual. Jurnal Ilmu ksi-212-orator-ini-tuntut-ahok-
Komunikasi, Vol.2, No.2, Oktober dipenjara.
2012. Imran, H. A. (2013). Fenomena Komunikasi
Anonim. (2016). Elektabilitas Jokowi Anjlok dan Ilmu Komunikasi: Telaah Filsafat
Terimbas Kasus Ahok. Diakses pada Ilmu Berbasis Elemen Epistemologi.
tanggal 28 Agustus 2018 dari Jurnal Studi Komunikasi dan Media,
https://www.jpnn.com /news/ Vol.17(2), hal.197-217.
elektabilitas-jokowi-anjlok-terimbas- Novelia. (2017). Media Sosial Membentuk
kasus-ahok Polarisasi Perilaku Politik. Diakses pada
Bosch, B dan Moy, P. (2013). Theories of tanggal 31 Agustus 2018 dari
Public Opinion. Diakses pada tanggal 3 https://www.validnews.id/MEDIA-
September 2018 dari Universitas SOSIAL-MEMBENTUK-
Nebraska. https:// POLARISASI-PERILAKU-
digitalcommons.unl.edu/ POLITIK-LTF
cgi/viewcontent.cgi?article=1251&cont Rahadian, L. (2017). Aksi Solidaritas untuk
ext=sociologyfacpub Ahok Digelar di Tugu Proklamasi,
Diakses pada tanggal 28 Agustus 2018
121
Opini Publik dalam Polarisasi Politik di Media Sosial
Faris Budiman Annas, Hasya Nailan Petranto, Asep Aji Pramayoga