Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ananda Proklamasya Putri

NIM : F1D021032

Mata kuliah : Perilaku Politik

Dosen : Dr. Indaru Setyo Nurprojo, S.IP., M.A.

1. Jelaskan dan uraikan analisis anda dengan disertai contoh dari fenomena New Social
Movement di era digital saat ini?
2. Jelaskan dan uraikan analisis anda dengan disertai contoh bagaimana hegemoni media
social mempengaruhi pandangan politik terhadap calon presiden 2024?

Jawaban

1. a. New social movement merupakan aktivitas sosial yang dilakukan oleh sekelompok
informal yang berbentuk organisasi yang berisi individu yang secara spesifik memiliki
fokus pada isu-isu sosial atau politik yang menunjukkan sikap untuk melakukan
penolakan atau mengampanyekan sebuah perubahan sosial. Gerakan sosial ini ditandai
dengan adanya identitas kolektif yang memiliki persamaan gagasan atau ide melalui
sarana media digital dan memiliki orientasi pada isu dan tidak memiliki orientasi pada
gerakan revolusi. New social movement memiliki orientasi untuk banyak merespon isu-
isu yang bersumber dari masyarakat sipil daripada aspek ekonomi dan negara. Gerakan
new social movement dilakukan oleh masyarakat dengan memanfaatkan platform
media digital dalam menyuarakan suaranya, dengan media yang dimanfaatkan dalam
mengorganisasikan keluhan secara kolektif dalam menyuarakan pendapat mereka.
Sebagai ruang publik, media digital memiliki kemudahan akses sehingga dapat
dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan termasuk wadah aksi protes yang tidak
memiliki batasan ruang dan waktu serta tidak memiliki regulasi dan batasan yang jelas
tentang siapa saja yang berhak terlibat dalam gerakan tersebut. Gerakan sosial lama
yang lebih memfokuskan pada keresahan ekonomi berbeda dengan new social
movement yang lebih fokus pada isu-isu simbolis, identitas, kebudayaan, dan isu lain
sebagai transformasi gerakan sosial lama yang muncul akibat masyarakat sipil yang
lebih sering membicarakan isu publik di media digital tetapi belum mampu
mewujudkan isu yang ada menjadi sebuah agenda publik yang diklaim berangkat secara
signifikan dari paradigma gerakan sosial konvensional. New social movement dianggap
lebih masif dari gerakan protes secara langsung karena sebuah konteks yang terdapat
dalam konten dalam media digital yang dapat langsung menyasar orang yang dituju
tanpa melalui proses regulasi seperti pada aksi masa yang terjadi secara langsung.
b. - Contoh dari fenomena New Social Movement di era digital.
Gerakan sosial baru memiliki sifat yang mengarah ke isu-isu tentang kekerasan atau
arogansi seperti kasus Mario Dandi yang dilakukan di media digital karena tidak ada
aksi turun ke jalan, tetapi gerakan ini dibakar melalui media sosial twitter yang
dianggap sudah cukup untuk melegitimasi bahwa kasus tersebut merupakan kasus yang
serius dan masyarakat perlu hadir dalam ide-ide sebagai bentuk legitimasi. Gerakan
sosial ini lebih terfokus pada sosial media yang memberikan hastag agar seluruh
masyarakat dapat berpartisipasi dalam gerakan ini guna mendapatkan sebuah keadilan
yang seharusnya didapatkan oleh korban. Contoh lainnya adalah gerakan Handsoff
Campaign yang diprakarsai oleh seorang perempuan bernama Yacko. Gerakan ini
berbentuk pada kampanyenya perlawanan terhadap pelecehan seksual seperti
catcalling, godaan jahil bernada seksual atau gerakan yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain tanpa persetujuan orang tersebut. Gerakan ini berisi dari 21 video
teaser yang dirilis di akun instagramnya, Yacko memberi jargon berbahasa Inggris,
‘together fight sexual and street harassment’. Dalam kampanyenya gerakan ini
mengharapkan adanya kesadaran masyarakat untuk berani membantu korban
pelecehan. Tak hanya itu, gerakan ini mendapatkan dukungan dari berbagai komunitas
yang menyuarakan isu anti kekerasan seksual terhadap perempuan seperti Mari Jeung
Rebut Kembali, Bersama Project, Hollaback Jakarta dan Lentera ID.
2. a. Semua yang terjadi di media sosial tentu saja berimbas ke dunia nyata sebagai area
kampanye baru dan marketing politik, sehingga berpengaruh terhadap pandangan
politik. Media sosial memegang peranan penting bagi masyarakat sebagai jembatan
dalam penyebarluasan informasi sekaligus komunikasi dengan menyebarkan informasi
terkini memunculkan isu-isu yang sedang beredar dengan tujuan untuk menjadi leader
opinion dari pandangan masyarakat dalam menanggapi isu atau informasi yang
berkembang. Manajemen isu dan berita seakan menghegemoni di kalangan masyarakat
pengguna sosial media karena secara tanpa sadar informasi yang tersebar bisa
mempengaruhi opini publik dan pandangan politiknya melalui provokasi maupun
masyarakat yang tertarik pada isu yang disebarluaskan melalui postingan di media
sosial. Hegemoni dalam media sosial dapat dilakukan dengan penyebaran wacana yang
dianggap benar oleh sang penguasa, dalam hal ini kekuatan media menjadi sarana yang
dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi melalui akses media yang dikuasai oleh
elite oligarki yang terlibat dalam kepentingan politik. Maka dari itu, intensitas
masyarakat dalam mengikuti berita politik dapat mempengaruhi baik atau buruknya
perspektif mereka terhadap politik. Mereka yang mengikuti berita di sosial media
menjadi penyebab dari pandangan baik atau buruknya masyarakat mengenai dunia
perpolitikan. Pendangan politik terhadap calon presiden 2024 dapat dipengaruhi dengan
munculnya isu-isu di media sosial yang secara tidak sadar dapat mengubah persepsi
masyarakat terhadap calon tersebut, barita baik terhadap calon tentu saja dapat
membuahkan pandangan politik yang baik terhadap bakal calon tersebut, namun
apabila berita yang disebarkan itu mengarah pada sikap politik calon yang dinilai buruk
tentu saja dapat menggoyahkan elektabilitas calon tersebut dimata masyarakat.
b. Contohnya
- Pengaruh buzzer dalam menghegemoni masyarakat di sosial media. Isu atau
wacana yang disebarluaskan mudah diterima dalam masyarakat sebagai pemantik
perbincangan yang kemudian ditangkap sebagai wacana dan dikonstruksi oleh
masyarakat. Dalam temuannya dalam konteks calon presiden 2024, Ganjar Pranowo
dinilai memiliki pasukan siber yang besar yang membuatnya berada dalam posisi
puncak dalam hasil survei online yang diadakan oleh Litbang SINDO Media sejak 24
November 2020 hingga Januari 2021 yang menghasilkan bahwa Ganjar Pranowo
dijagokan oleh 51% responden karena memiliki citra baik di masyarakat. Akan tetapi,
Ganjar dinilai memiliki keunggulan karena memiliki pasukan siber atau buzzer yang
kemungkinan besar rajin untuk mengisi polling. Besarnya peraihan polling yang
didapat oleh Ganjar Pranowo membuat citra politiknya baik dengan demikian
masyarakat akan tertarik dengan Ganjar Pranowo. Dari pernyataan tersebut, metode
persuasif dengan pencitraan politik yang dilakukan oleh kalangan buzzer tanpa disadari
dapat mempengaruhi pandangan politik masyarakat terhadap calon tersebut. Padahal,
online survey memiliki sifat non-probability dan tidak menjadi representatif dari
populasi yang ada.
- Contoh lainnya adalah temuan-temuan dalam sosial media seperti twitter,
facebook, instagram, dan lain sebagainya yang berupa akun-akun yang
menyebarluaskan postingan-postingan yang membawa citra baik bagi bakal capres
2024 secara massif serta ikut dalam meramaikan isu-isu politik yang sedang trending
sebagai kepenuhannya. Contohnya seperti berita di website mengenai berita dengan
Pengamat: PDI Perjuangan umumkan Ganjar bawa citra positif. Jenis berita seperti
judul demikian sangat banyak tersebar di internet, sehingga berita tersebut ikut serta
dalam meramaikan isu-isu politik yang sedang trending dan pada akhirnya banyak
masyarakat pengguna sosial media yang mengiyakan informasi-informasi tersebut atau
menanggapinya secara responsif terhadap isu yang ada, sehingga tanpa sadar dapat
mempengaruhi pilihan politiknya yang cenderung kepada Ganjar Pranowo yang dinilai
memiliki citra baik di masyarakat karena banyaknya informasi mengenai citra baik
Ganjar Pranowo yang didapatkan dari media sosial.

Anda mungkin juga menyukai