Penghapusan Bentuk-Bentuk
Pekerjaan Terburuk untuk Anak
PELANTIKAN PEJABAT ESELON I
DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
TAHUN 2015
Foto: Erfina
Foto: Erfina
Humanis
Daftar Isi Dari Redaksi
Pelindung Halaman Hak Asasi Manusia adalah
Menteri Hukum dan HAM
Republik Indonesia Surat Pembaca 2 seperangkat hak yang melekat
pada diri manusia yang wajib
Buah Bibir dihormati, dijunjung tinggi
Pengarah
Y. Ambeg Paramarta, S.H., M.Si. Meramu Keberhasilan Sistem dan dilindungi oleh negara,
Penal 3
hukum, pemerintah dan setiap
Penanggung Jawab warga negara. Namun realita
Chairani Idha K. Opini
Perspektif HAM dalam kehidupan di tengah-tengah
Peningkatan Kesejahteraan masyarakat tidak dapat dipungkiri
Redaktur
Samuel Purba,S.H., M.Hum.
Masyarakat (Adat) Melalui bahwa terjadinya diskriminasi,
Trisasi Dwi Handahyni, S.H. Sektor Pariwisata 6 penyiksaan, pengabaian atas hak-
RR. Risma Indriyani, S.H., M.Hum. hak masyarakat, perdagangan
Djoko Pudjiraharjo, S.H., M.Hum Hak-Hak Narapidana Ditinjau anak dan perempuan, kekerasan
dari Perspektif HAM 10 terhadap anak perempuan dan
Redaktur Pelaksana berbagai jenis pelanggaran HAM
Drs. Halasan Pardede Pemenuhan Hak Partisipasi
lainnya merupakan kejadian
Anak dalam Pembangunan 15
Penyunting/Editor yang semakin marak terjadi.
Sabir R, Bc.KN., S.Sos.
Daryono, S.H. Teori Pemidanaan (Hukuman) Menyikapi beragam pelanggaran
dalam Pandangan Hukum 19 HAM tersebut, pada edisi kali
Desain Grafis dan Fotografer ini redaksi menyajikan beragam
Agus Priyatna, A.Md. Fokus topik kajian tentang HAM dari
Maria Erfina Oktaviani, S.I.P.
Implementasi Konvensi ILO sudut pandang yang beragam
No. 182 Tahun 1999 dalam pula, di antaranya terkait dengan
Sekretariat Penghapusan Bentuk-Bentuk
Syafril M., S.Sos. kesejahteraan masyarakat adat,
Pekerjaan Terburuk untuk Anak
Tri Wantustri, S.H. tentang hak-hak narapidana,
ditinjau dari
Perspektif HAM 22 pemenuhan hak anak dalam
Penerbit pembangunan, penghapusan
Badan Penelitian dan Pengembangan
Hukum dan Hak Asasi Manusia Hak Hidup Pengungsi Bangla- bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
desh dan Etnis Rohingya dalam untuk anak, hak pengungsi dan
Perspektif HAM di Aceh 27 upaya penghapusan diskriminasi
Alamat Redaksi
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 4-5, dan kekerasan terhadap
Kuningan-Jakarta Selatan, Upaya Penghapusan Diskrimi- anak perempuan. Harapan
Telp. 021-2525165, Fax. 2526438
nasi dan Kekerasan terhadap
website:www.balitbangham.go.id redaksi, melalui sudut pandang
Anak Perempuan 32
penanggulangan pelanggaran
Redaksi menerima tulisan, artikel,
Agenda 36 HAM dalam edisi ini, pembaca
karikatur, yang berkaitan dengan HAM.
mendapatkan tambahan
Redaksi berhak mengedit tanpa
mengubah substansi. Surat dikirim ke Apa dan Siapa 40 pengetahuan dan pemahaman
redaksi Humanis atau melalui email : tentang HAM.
humanis@balitbangham.go.id
Dina Suhandi
Jl. Garuda Raya Bekasi Sdr. Fajar
Di Tangerang
Terima kasih atas harapan yang Saudara utarakan
Sdr. Dina kepada Redaksi HUMANIS. Redaksi dengan segala
Di Bekasi keterbatasan akan tetap terus berusaha mencari
Terima kasih atas surat Anda. Redaksi menyambut data yang valid, akurat dan terkini yang berhubungan
baik pandangan Saudara akan pentingnya dengan permasalahan HAM dan laporan kemajuan
pendidikan Hak Asasi Manusia sejak dini, yaitu dari permasalahan HAM di Indonesia. Hal ini tidak dapat
tingkat Sekolah Dasar, mengingat pembentukan dengan mudah diperoleh serta membutuhkan waktu
karakter manusia berada pada tingkat pendidikan yang tidak singkat. Oleh karena itu, mudah-mudahan
Sekolah Dasar, sehingga diharapkan kelak menjadi suatu saat Redaksi dapat menyampaikannya dengan
manusia yang berbudi pekerti yang baik, dengan baik dalam bentuk cetakan. Untuk sementara ini,
menghormati dan menjunjung tinggi nilai-nilai Hak Saudara dapat membuka website Badan Penelitian
Asasi Manusia. dan Pengembangan HAM yang sudah menampilkan
permasalahan HAM di setiap provinsi.
Harison Citrawan*
para pelaku kriminal menjalani efektivitas sistem peradilan pidana melalui penahanan mungkin
hukuman mereka harus terpadu di Indonesia, khususnya memberikan efek jera di tengah
secara konsekuen dibina dalam memulihkan dan memperbaiki masyarakat, tetapi kondisi
atau dibentuk kembali dalam kelakuan buruk kriminal menjadi ‘over-punishment’ saat ini
konteks pencegahan kejahatan masyarakat yang mulia (noble justru menumpahkan masalah
masa depan. Keberfungsian society); contoh praktisnya ialah kita yang lebih kompleks baik di
kekuasaan pemidanaan, seperti sulit menemukan tingkat residivis di dalam maupun di luar lembaga
Foucault berpendapat, “is that negeri ini selama dekade terakhir. pemasyarakatan. Akibatnya,
distributed throughout the social Meskipun demikian, mengingat lembaga pemasyarakatan
space, legible like an open jumlah narapidana yang sangat bagaimanapun tampak gagal
book, operating by a permanent besar di hampir semua fasilitas dalam berfungsi sebagai sebuah
recodification of the mind of the pemasyarakatan di Indonesia, sistem yang, sebagaimana Lynch
citizens, eliminating crime by dan masih meningkat sampai saat menjelaskan, “. . . has a crime
those obstacles placed before ini, dapat diasumsikan bahwa kita suppression effect, or one that
the idea of a crime, and acting sangat memerlukan kebijakan reduces the level of crime in
invisibly and uselessly on the nasional dalam mengendalikan society.”
‘soft fibres of the brain’.” kejahatan.
Tanpa visi mengendalikan
Sementara kelebihan Melalui sebuah studi dari kejahatan secara nasional, kita
kapasitas dianggap sebagai Sistem Penjara Amerika Serikat, mungkin akan menghadapi
masalah utama saat ini di Lynch menyampaikan bahwa, masalah-masalah lama yang
hampir seluruh lembaga “raising the rate of incarceration is sama di masing-masing institusi
pemasyarakatan, solusi unlikely to lower crime if crime is peradilan pidana. Terlepas dari
proaktif dan jangka panjang caused by factors that incarceration kenyataan bahwa penguatan
membutuhkan visi yang lebih does not or cannot address.” Jika sistem peradilan pidana
komprehensif dengan tidak kita mengambil contoh penjahat terpadu nasional, terutama
menempatkan kelebihan penyalahgunaan dan pengedar obat dengan menegaskan posisi
kapasitas tersebut sebagai di Indonesia, yang tidak diragukan pemasyarakatan sebagai
fenomena kelembagaan yang lagi berkembang pesat di sebagian bagian integral dari sistem,
terpisah. Dalam sudut pandang besar lembaga pemasyarakatan, telah ditetapkan oleh Badan
sistem peradilan pidana terpadu, maka kita akan sampai pada Perencanaan Pembangunan
fenomena tersebut harus dilihat sebuah kesimpulan bahwa hukum Nasional sebagai prioritas
sebagai masalah dari sistem dan penerapan hukum itu sendiri pemerintah dalam lima tahun ke
secara keseluruhan. belum dipadukan secara kongruen depan, maka akan menjadi sia-sia
dengan kebijakan penghukuman. jika tidak didukung oleh kemauan
Patut diakui, belum ada data
politik yang kuat, termasuk politik
yang komprehensif mengenai Menghukum pelaku kriminal
Gambar: Google
Rahjanto*
I
nti dari pembangunan, untuk mengentaskan kemiskinan.
khususnya pembangunan Namun konsep yang digunakan Dalam bidang pembangunan
ekonomi adalah menaikkan sebagai acuan dalam kebijakan pariwisata, konsep yang
tingkat kesejahteraan hidup sosial berbasis pendapatan di digunakan merujuk pada
masyarakat, yang umumnya banyak negara kesejahteraan pembangunan berbasis
dikaitkan dengan kenaikan (welfare state) termasuk Indonesia, pendapatan. Hal ini terlihat di kota-
tingkat pendapatan individu dan tidak bisa menjelaskan fenomena kota yang menjadi tujuan wisata
masyarakat, atau bangsa dalam meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia. Di Bali, sepanjang
konteks lebih umumnya. Korelasi miskin di satu sisi dan meningkatnya jalan Pantai Kuta penuh dengan
antara pendapatan dan tingkat jumlah orang kaya di sisi lain klub, diskotik dan kafe yang
kemiskinan dapat dirumuskan namun tidak berdampak terhadap merupakan produk impor dari
dalam teori ukuran kemiskinan pengurangan jumlah penduduk luar daerah. Di Yogyakarta,
Foster-Greer-Thorbecke (1984), miskin. Hal ini dikarenakan konsep pembangunan pariwisata
yakni sub-group monicity. pembangunan berbasis pendapatan dilakukan dengan membangun
Aksioma ini menyatakan jika tidak mempunyai arah dan visi mal dan pusat perbelanjaan bagi
pendapatan di suatu sub-group jangka panjang bagi peningkatan wisatawan. Ini mengindikasikan
berubah maka ukuran kemiskinan dan perubahan yang bermakna bahwa pembangunan pariwisata
sub-group dan ukuran kemiskinan bagi manusia. Hal ini diperkuat cenderung mengabaikan
keseluruhan juga berubah. Hal oleh kajian Sherraden (2006)) yang potensi dan aset utama, yakni
ini dikenal juga dengan istilah memperlihatkan kebijakan sosial kekayaan budaya dan nilai-
efek tetesan ke bawah (trickle yang hanya melandaskan diri pada nilai lokal masyarakat yang
down effect) atau dampak pendapatan dan pola konsumsi seharusnya menjadi selling point
ganda pembangunan (multiplier- masyarakat sebagai indikator
1 Cecep Rukendi dan Bra Baskoro,
effect). Konsep pembangunan keberhasilan pengentasan ‘Pembangunan Pariwisata Berbasis
Aset dalam rangka Memerangi
berbasis pendapatan (trickle kemiskinan terbukti tidak berhasil Kemiskinan di Indonesia’ dalam
Henky Hermantaro, (et.all), Pariwisata
down effect) ini yang dijadikan mengentaskan kemiskinan di Mengikis Kemiskinan, Jakarta: Pusat
Penelitian dan Pengembangan
acuan oleh pemerintah Indonesia berbagai negara yang menganut Kepariwisataan, 2010, hal. 52-53.
dari pembangunan pariwisata Contohnya adalah pembangunan kunci: jumlah pohon yang telah
Indonesia.2 pariwisata di Pulau Kura-Kura ditanam dan persentase jumlah
Konsep pembangunan pariwisata (Turtle Island) seluas 500 hektar vegetasi alami. Staf lokal diberikan
yang lainnya adalah pembangunan di Kepulauan Fiji oleh Richard pelatihan manajemen lingkungan
pariwisata berbasis aset yang Evanson pada tahun 1972.4 Saat dan rehabilitasi, pemasaran hasil
relatif baru di Indonesia. Konsep dibeli oleh Evanson, pulau tersebut kebun, pekerjaan bangunan yang
ini mengacu pada pendapat tidak berpenghuni dan mengalami sulit dan juga pekerjaan dalam
Sherraden (2006), Yunus (2007), degradasi akibat terlalu lama operasional resort. Indikator
de Soto (2006) dan Cohen (1984). diabaikan. Tumbuhan dan hewan kunci: persentase pertumbuhan
Konsep ini berperan sebagai telah musnah, erosi tanah dan produksi lokal dan persentase
usaha pengentasan kemiskinan ekosistem termasuk hutan bakau, staf yang telah diberikan pelatihan
karena dampak sektor pariwisata batu karang dan pantai telah rusak. keahlian kunci. Selain itu Pulau
secara positif yakni meningkatkan Dengan kerja keras dan partisipasi Kura-Kura telah meningkatkan
pendapatan masyarakat yang aktif penduduk lokal yang kualitas peralatan kesehatan yang
mendorong pada akumulasi aset. diberdayakan oleh Evanson, pada tersedia melalui provisi sumber
Secara sederhana, pembangunan tahun 1980 resort tersebut dibuka peralatan kesehatan, termasuk
pariwisata berbasis aset adalah dengan visi “to provide a genuine merespon kebutaan epidemik
pembangunan sosial, politik and loving Fijian experience for yang disebabkan oleh katarak
dan ekonomi yang mendorong carring people, and to be a vital dan diabetes. Saat ini lebih dari
pemerataan pendapatan dan resource to our community.” 11.000 orang Fiji telah diperiksa
akumulasi aset pada masyarakat Pulau Kura-Kura melaksanakan matanya, lebih dari 9.000 pasang
lokal (adat – pen.) dan pemerintah berbagai program dan aktivitas kacamata telah diberikan secara
daerah dengan menjadikan yang inovatif berdasarkan cuma-cuma, lebih dari 1.000
pariwisata sebagai core business lingkungan dan komunitas untuk operasi telah dilakukan (terutama
yang sesuai dengan potensi dan memenuhi visi tersebut, termasuk katarak) dan 20 cangkok kornea.
aset yang dimiliki. Hal ini dicirikan menanam lebih dari satu juta Pulau Kura-Kura juga mengelola
oleh kepemilikan dan akses pohon dari tempat perawatan di klinik kesehatan lainnya:
masyarakat lokal (adat-pen.) pulau tersebut. Vegetasi tumbuh dermatologi, kesehatan wanita
terhadap sumber daya ekonomi memenuhi permukaan pulau lebih dan klinik gigi yang menyediakan
pariwisata, dikembangkannya dari 10% s.d. 82% termasuk pohon jasa spesialis. Contoh ini
social entrepreneur masyarakat buah. Hal ini mencegah erosi dan menunjukkan bagaimana bisnis
lokal (adat-pen.) dalam menyediakan habitat untuk burung pariwisata singular mampu
pembangunan pariwisata, adanya dan kehidupan liar yang sekarang memberi kontribusi yang
akses dana bagi masyarakat.3 kaya keberagamannya. Indikator signifikan dalam hal kesehatan
dan kenyamanan komunitas
2 Ibid., hal. 56. 4 Ibid., 57-58.
3 Ibid., hlm. 57.
lokal, seperti restorasi ekologi pembangunan pariwisata dimulai adalah melihat kebudayaan
yang signifikan dan pengerjaan dengan pemetaan aset dan potensi Bali yang terkenal eksotik dan
konservasi. Pulau Kura-Kura yang dimiliki daerah, kemudian unik (Rukendi, 2006), yang
menyediakan pendanaan di diaplikasikan dalam visi dan misi merupakan laboratorium hidup
bawah program usaha sosial, serta program kerja. Langkah kebudayaan Hindu yang berada
mengeluarkan USD 1 juta selanjutnya adalah penyebaran dengan kebudayaan mereka.
dalam program pembangunan informasi ke masyarakat lokal dan Apabila Bali tidak menawarkan
tiga resort. Pulau Kura-Kura melakukan pemberdayaan secara nilai tambah budayanya, mungkin
memainkan peranan aktif dalam aktif dalam pembangunan obyek daya tarik wisatawan datang
pemasaran dan manajemen wisata. Di TOMM (Australia), ke Bali tidak akan sebesar ini.
resort, serta peran yang proaktif masyarakat lokal memiliki saham Hal ini membuktikan bahwa
dalam transfer pengetahuan. dalam resort tersebut. Hal yang pembangunan pariwisata harus
Resort tersebut secara langsung sama terjadi di Pulau Kura-Kura, didasarkan pemahaman potensi
dan tidak langsung menciptakan masyarakat lokal diberdayakan dan dan aset yang dimiliki oleh
lebih dari 100 kesempatan kerja diberi pelatihan untuk dapat menjadi daerah wisata. Tanpa pemetaan
baru. Bunga dari pinjaman lunak pegawai di resort. Secara berkala, yang komprehensif maka produk
untuk mendirikan bisnis ini akan Pulau Kura-Kura juga berperan pariwisata akan kurang berhasil
dibayarkan dari keuntungan aktif meningkatkan kesehatan dalam menarik partisipasi
pembangunan resort.5 masyarakat lokal daerahnya.6 masyarakat lokal dan minat
Di Indonesia, konsep tersebut Kegagalan pembangunan destinasi wisman untuk datang.7
pernah dilakukan melalui pariwisata terkadang disebabkan Kekayaan flora, fauna, alam,
program desa wisata, wisata oleh produk pariwisata yang tidak kemajemukan cultural heritage
budaya, atau desa cagar wisata, mempunyai akar di masyarakat dan wisata bahari di Indonesia,
namun konsep tersebut kurang setempat, kadang produk tersebut semua merupakan aset yang
berhasil karena sifatnya top- diimpor dari luar hanya untuk apabila dikembangkan secara
down, tanpa ada pemberdayaan memenuhi selera wisatawan optimal dapat menjadi solusi
masyarakat lokal dan tanpa ada mancanegara agar datang. bagi pengembangan pariwisata
pemetaan aset yang dimiliki Pernahkah terlintas di pikiran kita dan pengentasan kemiskinan di
oleh daerah wisata. Hal ini mengapa orang Amerika Serikat, Indonesia. Malaysia adalah bukti
berbeda dengan Pulau Kura- Inggris, Prancis, dan sebagainya nyata negara yang memanfaatkan
Kura (Fiji) dan TOMM (Australia). datang ke Bali? Bukankah di daerah aset secara optimal untuk
Di kedua obyek wisata ini, mereka juga terdapat banyak pantai pengembangan pariwisata
Tabel
Perbedaan Pembangunan Pariwisata Berbasis Pendapatan dengan Aset
Pembangunan Berbasis Pembangunan Berbasis Aset
Pendapatan
Pembangunan pariwisata yang
bertujuan untuk meningkatkan Pembangunan pariwisata yang bertujuan untuk mendorong terciptanya
pendapatan masyarakat dengan akumulasi aset dan investasi masyarakat dengan pembangunan
Pengertian
mendasarkan pada pembangunan destinasi wisata yang sejalan dengan potensi dan aset ekonomi yang
destinasi wisata yang dapat menarik ada di masyarakat
wisatawan, terutama mancanegara
Tujuan Jangka Pendek dan Menengah Jangka Menengah dan Panjang
Konsumtif, Boros, Tidak mempunyai
Perilaku Individu perencanan dalam pembangunan Hemat, mempunyai perencanaan dalam pembangunan pariwisata
pariwisata
Top down. Kebijakan ditentukan oleh Bottom Up. Kebijakan ditentukan berdasarkan partisipasi masyarakat
Perencanaan
sekelompok orang yang mempunyai dan potensi serta asset yang telah ada atau memungkinkan
dan Pelaksaan
kepentingan terhadap pembangunan dikembangan sebagai sumber daya ekonomi sekaligus destinasi
Pembangunan
destinasi wisata tersebut wisata.
Titik Fokus Terpusat pada destinasi wisata tertentu, Terpusat pada potensi dan aset yang ada di masyarakat, terutama
Pembangunan yang dapat menarik kunjungan merupakan sumber daya ekonomi masyarakat yang sekaligus dapat
Pariwisata wisatawan, terutama mancanegara. dikembangkan menjadi destinasi wisata. bisnis dan ekonomi yang
Destinasi wisata yang dibangun lebih merupakan basis ekonomi sebuah masyarakat
disesuaikan dengan trend yang ada.
Pemberdayaan Terpusat pada sektor-sektor tertentu. Mendukung pengembangan bisnis dan ekonomi yang merupakan basis
Ekonomi Pariwisata Kurang mendukung pengembangan ekonomi sebuah masyarakat
bisnis yang merupakan basis ekonomi
sebuah masyarakat
Makro Ekonomi Peningkatan pendapatan dan konsumsi Stabilitas fiskal, tabungan dan investasi
masyarakat
Sumber: Cecep Rukendi dan Bra Baskoro, 2010.
Hak-Hak Narapidana
Ditinjau Dari Perspektif HAM
Gunawan*
No.12 Tahun 1995 tentang dengan proses hukum. Narapidana dimaksudkan dalam hukum
Pemasyarakatan adalah: memiliki keterbatasan dalam hak internasional, negara-negara
“Narapidana adalah terpidana bergerak namun tidak memiliki diharapkan untuk menghormati
yang menjalani pidana hilang keterbatasan dalam pemenuhan dan menjamin hak-hak para
kemerdekaan di lapas. hak-hak lainnya seperti hak atas individu. Badan-badan PBB
Sedangkan terpidana adalah kesehatan, hak mendapatkan yang membentuk perjanjian
seseorang yang dipidana remisi, dan sebagainya. HAM PBB telah mengadopsi
berdasarkan putusan pengadilan Interdependent dan tripartie typology kewajiban
yang telah memperoleh kekuatan indivisible dimaksudkan bahwa negara terhadap HAM, yakni
hukum tetap.” HAM baik hak sipil dan politik, sosial, negara wajib menghormati (to
Hilang kemerdekaan budaya dan ekonomi, semuanya respect), memenuhi (to fulfil)
tidak menjadikan HAM yang inheren, menyatu sebagai bagian dan melindungi (to protect)
melekat pada diri narapidana dari harkat-martabat manusia HAM. To respect berarti negara
hilang sehingga ia diperlakukan yang tak terpisahkan. Hal tersebut berkewajiban untuk menghindari
semena-mena oleh pihak lain. sebagaimana hak yang dimiliki tindakan intervensi terhadap
Narapidana, seperti halnya oleh narapidana, bahwasanya hak- HAM yang dapat berakibat pada
manusia lain, merupakan entitas hak yang terkandung dalam Pasal pelanggaran HAM itu sendiri.
berhak menikmati hak-haknya. 14 Ayat (1) UU No.12 Tahun 1995 To fulfil mengandung arti bahwa
Berkenaan dengan hak-hak tentang Pemasyarakatan terdiri dari negara mempunyai kewajiban
narapidana dalam perspektif hak-hak sipil dan politik serta hak- untuk mengambil tindakan-
HAM, maka dapat sekiranya hak ekonomi, sosial, dan budaya. tindakan legislatif, administratif,
dijelaskan hak-hak narapidana Equal and non peradilan, dan praktis
dikaitkan dengan prinsip-rinsip discriminatory dimaksudkan (kebijakan) yang diperlukan
HAM sebagaimana tersebut: bahwa HAM melarang diskriminasi untuk memastikan bahwa
U n i v e r s a l i t y atas dasar jenis kelamin, ras, HAM dilaksanakan sebesar
dimaksudkan bahwa semua warna kulit dan sebagainya. mungkin. Sedangkan to protect
orang dilahirkan merdeka, Prinsip non-diskriminasi dilengkapi berarti negara dituntut untuk
mempunyai martabat dan hak- dengan prinsip kesetaraan, dan melakukan aksi-aksi yang positif
hak yang sama (Pasal 1 DUHAM) untuk itulah HAM dikatakan untuk menghindari terjadinya
termasuk narapidana sebagai universal sebagaimana tertuang pelanggaran HAM3.
manusia. dalam Pasal 1 DUHAM. Seburuk-
I n a l i e n a b i l i t y buruknya narapidana tidak berarti Negara sebagai Pemangku
3 What are Human Rights? Diunduh
dimaksudkan bahwa HAM adalah ia harus mendapatkan perlakuan
dari situs resmi Office of the
mutlak, tidak boleh diambil kecuali diskriminasi. High Commissioner for Human
Rights, United Nations, http://
dalam situasi tertentu dan sesuai Both right and obligation www.ohchr.org/en/issues/pages/
whatarehumanrights.aspx, Rabu, 5
Maret 2014.
dalam membina narapidana lain, maka hak atas kebebasan telah mengundangkan ke dalam
Sebagai bagian dari individu tersebut harus dibatasi6. hukum nasionalnya, Indonesia
masyarakat, narapidana perlu Walau demikan, seorang individu berkomitmen menerapkan
mendapat perhatian yang yang dibatasi atau dirampas hak-hak masyarakat termasuk
sungguh-sungguh dari berbagai kebebasannya, ia tetap wajib narapidana untuk selanjutnya
lapisan masyarakat agar para diperlakukan secara manusiawi dilaporkan ke PBB. Adanya sikap
narapidana itu dapat menikmati dan dengan menghormati pamrih dari beberapa narapidana
hidup bermasyarakat yang martabat yang melekat pada diri terhadap pentingnya berkelakuan
tenteram5. Peran dari lapas yang manusia7. Perlakuan manusiawi dan bersifat baik perlu ditekankan
bertugas membina narapidana dan penghormatan atas martabat kembali sehingga dapat
adalah membekali mereka semua individu yang dirampas memupuk kesadaran diri bahwa
dengan pengertian norma-norma kemerdekaannya adalah standar berbuat baik tidak selalu diikuti
kehidupan serta melibatkan dasar penerapan universal, dengan diberikannya “hadiah”
dalam kegiatan sosial yang dapat dan harus selalu diterapkan berupa pengurangan masa
menumbuhkan rasa percaya diri tanpa diskriminasi sebagaimana pidana. Pembinaan mental dan
dalam kehidupan bermasyarakat, ditentukan oleh pasal 2 ayat (1) spiritual serta moralitas akan
agar mereka sanggup hidup ICCPR8. menjadi modal utama dalam
mandiri. Narapidana itu harus Narapidana merupakan pembekalan bagi narapidana
mempunyai daya tahan, dalam individu yang sebagian haknya selanjutnya. Kerjasama yang
arti harus mampu hidup bersaing dibatasi, khususnya hak sinergi antaraparat penegak
dengan masyarakat tanpa mendapatkan kebebasan, namun hukum dan beberapa instansi
melakukan kejahatan lagi. narapidana tetap dapat menikmati terkait juga berperan besar
hak-hak lainnya tanpa diskriminasi. dalam upaya penerapan hak
Kesimpulan Penerapan hak-hak narapidana narapidana.
HAM menentukan bahwa di lapas sangat erat kaitannya
*) Penulis adalah Kepala Subbidang
setiap individu berhak untuk dengan bagaimana niat negara/
Publikasi Hasil Penelitian pada Bidang
mendapatkan kebebasan secara pemerintah untuk menegakan Pengembangan Puslitbang Hak-Hak
pribadi, termasuk hak bergerak. HAM. Indonesia tentunya tidak akan Kelompok Khusus Balitbang HAM
Insan Firdaus*
Dalam suatu negara yang satu dari empat hak dasar anak pemerintah menjamin anak untuk
demokratis dan menjunjung Hak yang harus dipenuhi. Dengan dapat mempergunakan haknya
Asasi Manusia (HAM), partisipasi diberikannya hak partisipasi dalam menyampaikan pendapat
merupakan suatu pengakuan bagi anak dalam pembangunan sesuai dengan usia dan tingkat
negara akan pentingnya menempatkan anak sebagai pihak kecerdasan anak.”
keberadaan dan peran serta yang harus diikutsertakan dalam Hak partisipasi anak akan
rakyat dalam pembangunan. proses pembangunan sehingga lebih efektif apabila disalurkan
Di era keterbukaan, hak atas hasil-hasil pembangunan benar- melalui suatu perkumpulan,
partisipasi bukan hanya ditujukan benar berpihak, memberi manfaat kelompok atau forum sehingga
dan domain bagi orang dewasa dan berguna bagi anak. aspirasi atau suara anak tersebut
saja, anak-anak juga diberikan Secara hukum, hak bisa mewakili kepentingan
hak yang sama dan memiliki partisipasi anak diatur dalam Pasal anak secara luas berkaitan
kesempatan untuk berpartisipasi 10 Undang Undang Nomor 35 dengan pemenuhan hak-
dalam pembangunan. Tentunya Tahun 2014 tentang Perlindungan hak anak. Dengan disalurkan
bentuk partisipasi anak tidak Anak yang berbunyi, “Setiap anak melalui kelompok-kelompok
sepenuhnya sama dengan berhak menyatakan dan didengar akan memudahkan pihak yang
orang dewasa. Penggunaan pendapatnya, menerima, mencari, berkewajiban dan bertanggung
hak partisipasi anak disesuaikan dan memberikan informasi sesuai jawab terhadap pemenuhan
dengan kematangan umur, mental dengan tingkat kecerdasan dan hak anak dalam menampung
dan kemampuan berpikir anak usianya demi pengembangan dan menentukan skala prioritas
serta terbatas pada hal-hal yang dirinya sesuai dengan nilai-nilai pemenuhan hak anak yang harus
berkaitan dengan kepentingan kesusilaan dan kepatutan”. segera dilaksanakan sesuai
pemenuhan hak anak. Pasal 24 memerintahkan dengan aspirasi, suara dan
Begitu pentingnya hak pada negara dan pemerintah pendapat anak.
partisipasi anak, maka dalam untuk menjamin agar anak dapat Selama ini partisipasi
Konvensi Hak Anak (Convention berpartisipasi dalam pembangunan anak di berbagai daerah kurang
on the Right of the Child) hak dan dalam kehidupan sosial mendapat perhatian, mungkin
partisipasi merupakan salah kemasyarakatan, “Negara dan disebabkan oleh kekeliruan
Syafril Mallombasang*
Banyak kejahatan dapat sesuatu yang sangat fundamental saja berbeda. Misalnya jika ada
diketahui dari korbannya. Dalam bagi interaksi manusia, kasus pemerkosaan tentu reaksi
beberapa kasus, kejahatan permusuhan antara jumlah korban masyarakat berbeda pendapat
terhadap manusia baik dari dengan pelanggar atau pelaku terhadap penghukuman juga
kondisi fisik maupun jiwa yang kejahatan adalah rintangan untuk berbeda. Seorang wanita akan
terluka terlihat pada korban. menghilangkan hukuman kepada berpendapat pelaku pemerkosaan
Begitu pula pada kasus kejahatan pelaku kejahatan dari kehidupan harus dibunuh, tetapi pihak laki-
terhadap harta benda yang dicuri sosial. Perbandingan antara orang laki akan berpendapat pelakunya
atau dirusak. Hal ini menyebabkan yang merasa dirugikan terhadap dihukum penjara.
apa yang disebut dengan istilah perbuatan pelanggar memang Pemidanaan secara
tuduhan terhadap pelaku. Korban jauh. Studi empiris menunjukan sederhana dapat diartikan dengan
mengekspresikan permusuhan keberagaman perasaan bagi penghukuman. Penghukuman
terhadap orang yang membuatnya korban kejahatan. Serta beragam yang dimaksud berkaitan dengan
terluka melalui cara yang sah reaksi yang disampaikan sebagai penjatuhan pidana dan alasan-
di dalam masyarakat. Yang pembalasan terhadap perbuatan alasan pembenar (justification)
dimaksud korban di sini bukan yang dilakukan oleh pelanggar. dijatuhkannya pidana terhadap
hanya pribadi korban tetapi juga Fungsi hukuman adalah seseorang yang dengan
melibatkan keluarga korban, serta mengakomodasi seluruh keinginan putusan pengadilan yang telah
masyarakat pada umumnya yang masyarakat yang merupakan wujud berkekuatan hukum tetap (incracht
tidak suka terhadap perbuatan reaksi sosial. Walaupun beragam van gewijsde) dinyatakan secara
pelaku kejahatan. Setelah itu ukuran dan bentuk yang diinginkan sah dan meyakinkan terbukti
munculah rasa cemas dari namun hukuman harus ada dan melakukan tindak pidana. Hak
masyarakat dan korban mengingat persamakan sebagai wujud untuk penjatuhan pidana dan alasan
perbuatan yang dilakukan dan menjaga keseimbangan dalam pembenar penjatuhan pidana
terjadi pada mereka berpotensi masyarakat. Kasus pencurian serta pelaksanaannya tersebut
untuk dilakukan dan terjadi pada akan memiliki reaksi berbeda berada penuh di tangan negara.
orang lain. Jika dia berpendapat dengan pembunuhan. Walaupun Secara garis besar,
adanya norma pembalasan adalah kasus sama tetapi reaksi mungkin teori pemidanaan terbagi dua
dan dari penggabungan kedua pendapat ahli tersebut, penulis juga dikenal dengan nama
teori pemidanaan tersebut lahir tertarik dengan pendapat yang Teori Nisbi ini menjadikan dasar
satu teori pemidanaan lainnya. disampaikan Hegel mengenai penjatuhan hukuman pada tujuan
Adapun tiga teori pemidanaan argumennya terhadap hukuman bila dan maksud hukuman sehingga
yang dijadikan alasan pembenar dikolerasikan dengan Teori Absolut. ditemukan manfaat dari suatu
penjatuhan pidana : Di mana hukuman dipandang dari penghukuman (nut van destraf).
1. Teori Absolut atau Teori sisi imbalan sehingga hukuman Teori ini berprinsip penjatuhan
Pembalasan (vergeldings merupakan dialectische vergelding.2 pidana guna menyelenggarakan
theorien), Dalam teori ini, pidana dapat tertib masyarakat yang
2. Teori Relatif atau Teori disimpulkan sebagai bentuk bertujuan membentuk suatu
Tujuan (doeltheorien), pembalasan yang diberikan prevensi kejahatan. Wujud
3. Teori Gabungan oleh negara yang bertujuan pidana ini berbeda-beda:
(verenigingstheorien). menderitakan penjahat akibat menakutkan, memperbaiki, atau
perbuatannya. Tujuan pemidanaan membinasakan. Lalu dibedakan
1. Teori Absolut atau Teori sebagai pembalasan pada prevensi umum dan khusus.
Pembalasan (vergeldings umumnya dapat menimbulkan rasa Prevensi umum menghendaki
theorien). puas bagi orang, yang dengan jalan agar orang-orang pada umumnya
Teori ini juga dikenal dengan menjatuhkan pidana yang setimpal tidak melakukan delik4.
Teori Mutlak ataupun Teori dengan perbuatan yang telah Feurbach sebagai salah satu filsuf
Imbalan, lahir pada akhir abad dilakukan3. penganut aliran ini berpendapat
ke-18. Menurut Teori Absolut pencegahan tidak usah dilakukan
ini, setiap kejahatan harus 2. Teori Relatif atau Teori Tujuan dengan siksaan tetapi cukup
diikuti dengan pidana —tidak (doeltheorien). dengan memberikan peraturan
boleh tidak— tanpa tawar- Lahirnya teori ini menurut penulis yang sedemikian rupa sehingga
menawar. Seseorang mendapat merupakan suatu bentuk negasi setelah orang membaca itu akan
pidana karena telah melakukan terhadap Teori Absolut, walaupun membatalkan niat jahatnya5.
kejahatan1. Pemberian pidana secara historis teori ini bukanlah Selain dengan pemberian
di sini ditujukan sebagai bentuk suatu bentuk penyempurnaan ancaman hukuman, prevensi
pembalasan terhadap orang dari Teori Absolut, yang hanya umum (general preventie) juga
yang telah melakukan kejahatan. menekankan pada pembalasan dilakukan dengan cara penjatuhan
Ada banyak filsuf dan dan ahli dalam penjatuhan hukuman hukuman dan pelaksanaan
hukum pidana yang menganut terhadap penjahat. Teori yang hukuman (eksekusi). Eksekusi
teori ini, di antaranya ialah yang dimaksud dilangsungkan
2 Leden Marpaung, Asas-Teori-Praktik
Immanuel Kant, Hegel, Herbart, Hukum Pidana, Jakarta: Sinar Grafika,
2005, hal. 105.. 4 Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum
Stahl, JJ Rousseau. Dari banyak 3 Djoko Prakoso, Hukum Penitensier di Pidana, Jakarta: Rineka Cipta, 1994,
Indonesia, Yogyakarta: Liberty, 1988, hal. 34.
1 Wirjono Prodjodikoro, loc.cit. hal. 47. 5 Djoko Prakoso, loc. cit.
dengan cara-cara yang kejam Teori Gabungan merupakan pemahaman yang lengkap
agar khalayak umum takut dan suatu bentuk kombinasi dari termasuk aspek hukum dan hak
tidak melakukan hal yang serupa Teori Absolut dan Teori Relatif asasi manusia, lebih dari itu dapat
yang dilakukan oleh si penjahat. yang menggabungkan sudut mengedepankan kebijaksanaan
Pada prevensi khusus, tujuan pembalasan dan pertahanan yang bersifat melampaui batasan
pemidanaan ditujukan kepada tertib hukum masyarakat. Dalam waktu dalam keberlakuan undang-
pribadi si penjahat agar ia tidak teori ini, unsur pembalasan undang tersebut.
lagi mengulangi perbuatan yang maupun pertahanan tertib hukum --oOo—
dilakukannya. Van Hamel dalam masyarakat tidaklah dapat Daftar Pustaka
hal ini menunjukkan bahwa diabaikan antara satu dengan
Cressey, and Sutherland (disadur
prevensi khusus dari suatu pidana yang lainnya.
oleh Sudjono D), The
ialah: Berdasarkan penekanan atau
Control of Crime Hukuman
1. Pidana harus memuat suatu sudut dominan dalam peleburan dalam Perkembangan
unsur menakutkan supaya kedua teori tersebut ke dalam Hukum Pidana, Bandung:
Tarsito, 1974.
mencegah penjahat yang bentuk Teori Gabungan, teori
Hamzah, Andi, Asas-Asas Hukum
mempunyai kesempatan untuk ini dibedakan menjadikan tiga
Pidana, Jakarta:Rineka
tidak melakukan niat buruknya. bentuk yaitu, Teori Gabungan Cipta, 1994.
2. Pidana harus mempunyai unsur yang menitikberatkan unsur Marpaung, Leden. Asas-Teori-
Praktik Hukum Pidana,
memperbaiki si terpidana. pembalasan, Teori Gabungan
Jakarta: Sinar Grafika,
3. Pidana mempunyai unsur yang menitikberatkan pertahanan
2005.
membinasakan penjahat yang tertib masyarakat, dan Teori Prodjodikoro, Wirjono, Asas-Asas
tidak mungkin diperbaiki. Gabungan yang memposisikan Hukum Pidana di Indonesia,
Bandung: PT. Refika
4. Tujuan satu-satunya pidana seimbang antara pembalasan dan
Aditama, 2008,.
ialah mempertahankan tertib pertahanan tertib masyarakat.
Soetikno, Filsafat Hukum Bagian
hukum.6 Menurut Wirjono Prodjodikoro, I, Jakarta: PT. Pradnya
Dengan demikian dapat bagi pembentuk undang-undang Paramita, Jakarta, 2008.
disimpulkan bahwa dalam hukum pidana, bagi para jaksa
Teori Relatif negara dalam dan hakim tidak perlu memilih *Penulis adalah Pengolah Data Aplikasi
kedudukannya sebagai pelindung salah satu dari ketiga macam teori dan database pada Subbagian Hubungan
Masyarakat dan Protokol Bagian
masyarakat menekankan hukum pidana tersebut dalam
Hubungan Masyarakat dan Informasi,
penegakkan hukum dengan cara- menunaikan tugas7. Dengan
Sekretariat Balitbang HAM
cara preventif guna menegakkan demikian menjadi penting bagi
tertib hukum dalam masyarakat. para pembuat undang-undang
3. Teori Gabungan hukum pidana untuk tidak saja
(verenigingstheorien) memiliki pengetahuan dan
6 Andi Hamzah, hal. 36. 7 Wirjono Prodjodikoro, op.cit., hal. 29.
Sabir*
Sebagian besar negara mengenai hak-hak anak tidak namun juga bagian dari subyek
mencantumkan permasalahan segencar pemberitaan hak-hak hukum dengan segala hak dan
hak-hak dasar ke dalam orang dewasa atau isu gender yang kewajibannya yang mendapat
konstitusinya, termasuk menyangkut hak perempuan. Tidak jaminan hukum)2. Dunia anak
Indonesia dengan UUD-nya. banyak pihak melakukan langkah- adalah dunia sorga, di mana
Masalah perlindungan akan langkah konkret perlindungan hak anak menikmati hari-harinya
selalu terkait dengan penegakan anak, padahal anak merupakan dengan keceriaan bermain dan
hukum karena perlindungan gambaran dan cermin masa depan, bersekolah. Mereka bergerak
merupakan salah satu bagian aset keluarga, agama, bangsa dan bebas, mengembangkan potensi
dari tujuan penegakan hukum. negara. dalam kasih orangtua dan
Negara ini adalah negara yang Anak dapat bermakna sosial bimbingan guru. Namun tidak
berdasar atas hukum, maka (kehormatan harkat dan martabat semua anak bisa menikmati dunia
perlindungan HAM merupakan keluarga tergantung pada sikap sorga tersebut. Dunia bermain
tujuan penegakan hukum secara dan perilaku anak), budaya (anak dan belajar menjadi kemewahan
konsisten1. merupakan harta/kekayaan yang bagi sebagian anak karena
Salah satu bidang HAM harus dijaga, sekaligus lambang terpaksa harus bekerja3. Krisis
yang menjadi perhatian baik di kesuburan dalam keluarga), ekonomi sejak pertengahan 1997
dunia internasional maupun di politik (anak adalah penerus trah dan berlanjut hingga kini telah
Indonesia adalah hak anak. Saat atau suku masyarakat tertentu), menyebabkan tingkat pendapatan
ini, kondisi ideal yang diperlukan ekonomi (anggapan masyarakat penduduk menurun. Dampaknya
untuk melindungi hak-hak anak Jawa khususnya ada adagium adalah meningkatnya penduduk
belum mampu diwujudkan negara. ”banyak anak banyak rejeki, miskin yang diiringi dengan
Anak mempunyai hak asasi, sehingga ’mengkaryakan’ anak meningkatnya pekerja anak baik
sebagaimana yang dimiliki orang dapat menambah penghasilan atau yang berusia 5-9 tahun atau 10-
dewasa, namun pemberitaan rejeki”), hukum (anak mempunyai 14 tahun4.
1 Olivia Riska, “ Perlindungan dan Hak- posisi dan kedudukan strategis di 2 Fifik Wiryani, “Perlindungan Hukum
Hak Pekerja Anak” diarsipkan pada Bagi Pekerja Anak”, 11:2 Legality
<http://ajrc-aceh.org/wp-content/ depan hukum, tidak hanya sebagai Jurnal Ilmiah Hukum (2004)
uploads/2009/05/pia-makalah.pdf> 3 Ibid.
[07/07/10] penerus dan ahli waris keluarga, 4 Ibid.
tentang anak, International bekerja dari anak: UUD 1945, (lima belas) tahun.
Convention on the Rights of UU No.39 Tahun 1999 tentang Dengan meratifikasi
the Child (1989) merupakan Hak Asasi Manusia, Deklarasi Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999
bukti normatif tentang visi dan Universal Hak Asasi Manusia tentang Pelarangan dan Tindakan
paradigma baru perlindungan (DUHAM), Ratifikasi Konvensi Segera Penghapusan Bentuk-
terhadap anak. Konsideransi ILO No.138 menjadi UU No.20 Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk
ketentuan ini menyatakan bahwa Tahun 1999 tentang Usia Minimum Anak melalui UU No.1 Tahun
pembinaan kesejahteraan anak Untuk Diperbolehkan Bekerja, 2000 pada bulan Maret 2000,
termasuk pemberian kesempatan Ratifikasi Konvensi ILO No.182 Pemerintah Indonesia dalam hal
untuk mengembangkan haknya, menjadi UU No. 1 Tahun 2000 ini sebagai pelaksana undang-
pelaksanaannya tidak saja tentang Pelarangan dan Tindakan undang, secara resmi terikat
merupakan tanggung jawab Segera Penghapusan Bentuk- untuk segera mengambil tindakan
orangtua, keluarga, dan negara Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk dalam rangka penghapusan
melainkan diperlukan pula Anak, UU No.23 Tahun 2002 bentuk-bentuk pekerjaan terburuk
kerjasama internasional. tentang Perlindungan Anak, dan untuk anak baik dalam peraturan
Bentuk komitmen pada UU No.13 Tahun 2003 tentang perundang-undangan dan juga
perlindungan anak semakin Ketenagakerjaan. implementasinya.
menemukan momentumnya Dalam Pasal 2 ayat (1) Perlindungan anak adalah
dengan lahirnya beberapa Konvensi ILO No.138 tentang Usia segala kegiatan untuk melindungi
ketentuan internasional: Optional Minimum Untuk Diperbolehkan anak dan hak-haknya agar dapat
Protocol to the Convention on the Bekerja disebutkan bahwa hidup, tumbuh, berkembang, dan
Rightd of the Child on the Sale “Untuk pekerjaan-pekerjaan berpartisipasi secara optimal
of Children, Child Prostitution yang membahayakan kesehatan, sesuai dengan harkat dan
and Child Pornography, Optional keselamatan, atau moral anak martabat kemanusiaan, serta
Protocol to the Convention on harus diupayakan tidak boleh mendapat perlindungan dari
the Rights of the Child on the kurang dari 18 (delapan belas) kekerasan dan diskriminasi, demi
Involvement of Children in Armed tahun, kecuali untuk pekerjaan terwujudnya anak Indonesia yang
Conflict; Minimum Age Convention, ringan tidak boleh kurang dari berkualitas, berakhlak mulia, dan
1973 (No.138); dan Worst Forms 16 (enam belas) tahun.” Hal ini sejahtera10. Berbagai pelanggaran
of Child Labour Convention, 1999 ditegaskan lebih lanjut dalam terhadap hak-hak anak yang
(No.182). lampiran UU No.20 Tahun 1999 masih sering terjadi tercermin dari
Secara yuridis, Indonesia tentang Pengesahan Konvensi masih adanya anak-anak yang
memiliki seperangkat perundang- ILO No.138 bahwa pemerintah mengalami kekerasan, eksplotasi
undangan untuk menjamin hak- menyatakan usia minimum untuk dan diskriminasi. Masalah pekerja
hak anak dan mengurangi dampak diperbolehkan bekerja adalah 15 anak merupakan isu sosial yang
10 Ibid, hlm. 233
sukar dipecahkan dan cukup maupun orang tua, bahwa anak pada akhirnya menghilangkan
memprihatinkan karena terkait bukanlah pekerja sebagaimana adanya pekerja anak-anak
dengan aspek sosial, ekonomi orang dewasa yang telah memiliki tersebut. Semoga.
dan budaya masyarakat11. tanggung jawab penuh. Anak
adalah bagian masa depan yang --ooOoo—
Harapan bagi Penghapusan memiliki kebutuhan khusus dan
Pekerjaan Terburuk bagi Anak memiliki kerentanan yang menjadi Daftar Pustaka:
di Indonesia tanggung jawab orang dewasa Fifik Wiryani, “Perlindungan
Hukum Bagi Pekerja Anak”,
Perlindungan anak untuk melindungi, menghormati
11:2 Legality Jurnal Ilmiah
semestinya tetap berpedoman dan memenuhi hak anak tersebut
Hukum (2004)
pada upaya holistik menjadikan dengan mengedepankan
Yoga Utami (et al), “Pekerja Anak
anak sebagai manusia yang patut kepentingan terbaik bagi anak.
di India”, 2002, Jakarta:
mendapat perhatian yang baik. Pemerintah diharapkan Kerjasama JARAK dan
Dalam konteks ini, Abdul Hakim bertindak secara aktif melakukan ACILS
Garuda Nusantara (mantan Ketua upaya-upaya yang bersifat Majda El Muhtaj, Dimensi-
Komnas HAM), mengatakan menjadi jalan keluar dari realitas Dimensi HAM: Mengurai
bahwa masalahnya tidak semata- tersebut, bukan hanya melakukan Hak Ekonomi, Sosial
dan Budaya, Jakarta, PT
mata bisa didekati secara yuridis, pemantauan dan pelarangan bagi
Rajagrafindo Persada,
tetapi perlu pendekatan yang mereka. Para pengusaha dapat
2008, hlm 223 – 224
lebih luas, yaitu ekonomi, sosial memberikan jenis pekerjaan yang
Olivia Riska, “ Perlindungan dan
dan budaya. Sejalan dengan itu, memang aman untuk pekerja
Hak-Hak Pekerja Anak”
Shanti Dellyana mengatakan anak-anak tersebut sehingga <http://ajrc-aceh.org/wp-
bahwa perlindungan anak mereka tetap dapat berkontribusi content/uploads/2009/05/
merupakan satu usaha yang secara ekonomi bagi keluarganya. pia-makalah.pdf> [07/07/10]
mengadakan kondisi di mana Di tingkat grassroot kepedulian ILO – BPS, “Keluarkan Data
Hidayat*
orang yang meninggalkan tidak dikembalikan ke negara asal Negara yang menandatangani
negara asalnya karena berbagai tempat ia mendapati ancaman Konvensi Pengungsi 1951
alasan yang disebutkan di karena alasan ras, rumpun bangsa, memiliki kewajiban untuk tidak
atas, terpaksa meninggalkan keanggotaan dalam kelompok memulangkan pengungsi yang
negara asalnya serta tidak sosial tertentu atau pandangan memasuki wilayah negaranya.
mendapatkan perlindungan dari politiknya7. Salah satu prinsip yang Pengecualian terhadap
negara asalnya. Oleh karena itu, dianut Konvensi Pengungsi 1951 penerimaan pengungsi hanya
sebagai anggota warga dunia, adalah prinsip non-refoulment (tidak dapat dilakukan apabila ternyata
perlindungan terhadap pengungsi melakukan pemulangan) dan prinsip pengungsi yang memasuki
menjadi tanggung jawab bersama non-expulsion (tidak melakukan wilyah teritorial negara penerima
komunitas internasional. pengusiran). Nilai-nilai prinsip merupakan ancaman serius
Format perlindungan HAM bagi non-refoulment dan prinsip non- terhadap keamanan negara,
pengungsi tidak lain adalah expulsion dituangkan dalam Pasal dimana ia dinyatakan oleh putusan
bentuk keinginan bersama 33 Ayat (1) Konvensi Pengungsi pengadilan yang berkekuatan
untuk memosisikan mereka Tahun 1951 yang diterjemahkan hukum tetap sebagai terpidana8.
sebagaimana laiknya manusia sebagai berikut : Konvensi 1951 dapat
yang bermartabat6. Kondisi Tidak satupun dari negara- dianggap sebagai pencetus
yang menyebabkan terjadinya negara yang mengadakan perkembangan hukum HAM
pengungsian bukan merupakan perjanjian akan mengusir karena merupakan instrumen
alasan negara lain untuk atau mengembalikan yuridis internasional pertama yang
seorang pengungsi
mengabaikan atau melakukan mentransformasikan ketentuan-
dengan cara apapun
pembiaran pemenuhan HAM. ketentuan tertentu dalam
ke perbatasan wilyah-
Meskipun bukan merupakan DUHAM untuk kategori orang
wilayah dimana kehidupan
warga negaranya, pengungsi dan kebebasannya akan tertentu. Tindakan ini dilanjutkan
merupakan anggota warga dunia terancam oleh karena oleh komunitas internasional
yang harus dipenuhi HAM-nya. suku, agama, kebangsaan, dengan membuat instrumen-
jaminan kepastian perlindungan Dengan demikian para keseluruhan prinsip atau prinsip
hak dan kebebasan asasi. Selain pengungsi dibebaskan dari tertentu dalam DUHAM yang
pemenuhan hak-hak dasar kewajiban untuk melengkapi berlaku bagi semua orang atau
sebagai manusia, pemenuhan dokumen keimigrasian dan kategori orang tertentu ke dalam
hak asasi terkait kondisi dianggap tidak pernah melakukan instrumen internasional yang
khusus pengungsi pun harus pelanggaran administrasi imigrasi. mengikat secara hukum, yang
7 Koesparmono Irsan, Pengungsi Internal
terpenuhi, yaitu jaminan untuk
dan Hukum Hak Asasi Manusia, (Jakarta 8 Lihat Pasal 33 Ayat (2) Konvensi
6 Majda el Muhtaj, op.cit., hal. 289. : Komnas HAM RI, 2007), hal. 3. Pengungsi 1951.
bersifat komprehensif, tematis For the purposes of Indonesia yang pertama kali
atau yang besasaran kategori this Convention , the mengatur mengenai pengungsi
words “events occurring
orang tertentu9. Meski demikian, adalah UU No. 37 Tahun 1999
before 1 January 1951”
Konvensi Pengungsi 1951 in article 1, Section A, tentang Hubungan Luar Negeri.
menitikberatkan jangka waktu shall be understood to Pengungsi diatur dalam Pasal
keberlakuannya untuk peristiwa mean either (A) “events 25 s.d. 27 UU Hubungan Luar
occurring in Europe
pengungsian yang terjadi sebelum Negeri. Namun permasalahan
before 1 January 1951”
tahun 1951 yang merupakan ; or (b) events occuring yang timbul adalah tidak ada
pengungsi Eropa10. Konvensi in Europe or elsewhere Keputusan Presiden yang
Pengungsi tidak bisa berperan before 1 January 1951; “ menindaklanjuti ketentuan Pasal
and each contracting state
banyak mengatasi persoalan dan 25 s.d. 27 UU Hubungan Luar
shall make a declaration
problematika pengungsi pasca at the time of signature, Negeri tersebut15. Pengaturan
tahun 195111. Penyataan ini ratification, or accession, pengungsi kemudian diatur lebih
dijelaskan dalam Pasal 1 huruf (b) specifying which of these lanjut dalam Keputusan Presiden
meanings it applies fot the
Konvensi Pengungsi 1951 yang RI No. 3 Tahun 2001 tentang
purpose of its obligations
berbunyi12: Badan Koordinasi Nasional
9 Majda el Muhtaj, op.cit., hal. 292, under this Convention.
yang diambil dari Enny Soeprapto, Penanggulangan Bencana
“Implementasi Prinsip-Prinsip Banyaknya peristiwa
Humaniter dalam Penanganan dan Penangangan Pengungsi.
Masalah Pengungsi dan Internally pengungsian pasca 1951
Displaced Persons (IDPs),” makalah
Keputusan Presiden No. 3 Tahun
disampaikan pada Penataran Tingkat
mendasari perubahan Konvensi
2001 mengatur penanganan
Lanjut Hukum Humaniter dan Hak Pengungsi Tahun 1951 ke
Asasi Manusia (Advanced Course pengungsi, yaitu upaya
on International Humanitarian Law dalam Protokol mengenai
and Human Rights), Surabaya, 7–11 pelayanan dan perlindungan
Oktober 2002. Status Pengungsi 1967 (The
10 Lihat Pasal 1 huruf (b) Konvensi kemanusiaan terhadap pengungsi
Pengungsi 1951. Protocol Relating to the Status of
11 Konvensi Pengungsi 1951 menurut yang timbul akibat konflik, baik
Enny Soeprapto memberlakukan Refugees)13.
pengaturan yang bersifat mundur sosial maupun politik yang
ke belakang (backward looking). Di Indonesia, terminologi
terjadi pada suatu daerah, yang
Konvensi pengungsi tidak bisa
berperan banyak mengatasi persoalan pengungsi berdasarkan Kamus
meliputi kegiatan pencegahan,
dan problematika pengungsi pasca
tahun 1951. Ketika itu ada ribuan Besar Bahasa Indonesia dimaknai pengungsi eksternal, yaitu pengungsi
orang dari Hungaria meninggalkan yang berpindah tempat ke wilayah
sebagai orang yang pergi
negara mereka pada tahun 1956 teritorial Negara lain. Sedangkan IDPs
sebagai akibat perlawanan rakyat menghindarkan (menyingkirkan) diterjemahkan sebagai pengungsi
terhadap “penundukan” Uni Soviet yang berpindah wilayah namun masih
dan penindasan brutal oleh pasukan diri dari bahaya atau dalam wilayah teritorial suatu Negara.
Uni Soviet terhadap perlawanan itu, Istilah ini jamak digunakan PBB dan
masuk ke berbagai negara di Eropa menyelamatkan diri (ke tempat UNHCR di tahun 1975. Majda el
Barat untuk mencari keselamatan. Muhtaj, op.cit., hlm. 294-295.
Permasalahan yang timbul kemudian yang dirasa aman)14. Hukum positif 15 Indonesia Perlu Ratifikasi Konvensi
adalah orang-orang Hungaria yang 1951. tentang Pengungsi, http://www.
berpindah ke negara di Eropa Barat 13 United Nations, op.cit., hal. 634-646. hukumonline.com/berita/baca/
tersebut tidak dapat ditangani dengan 14 Istilah pengungsi dalam Bahasa lt4f351aacc4a70/indonesia-
konvensi pengungsi karena terjadi di Inggris dikenal dengan refugees dan perlu-ratifikasi-konvensi-tentang-
Tahun 1956. IDPs (Internally Displaced Persons). pengungsi, diakses pada 13 Juni
12 Pasal 1 Huruf (b) Konvensi Pengungsi Kata refugees diterjemahkan sebagai 2015.
yang menjunjung tinggi nilai-nilai menyebutkan “Setiap orang shelter penampungan bagi
kemanusiaan. Walaupun tidak ada berhak untuk hidup serta berhak pengungsi untuk memudahkan
dasar hukum yang mengharuskan untuk mempertahankan hidup dan pengawasan yang dibuat di
pemerintah Indonesia kehidupannya.” Kemudian dalam daerah Aceh Timur, Aceh Utara
bertanggung jawab terhadap para Pasal 28 (I) UUD RI 1945 disebutkan dan Lhokseumawe.
pengungsi, Indonesia menampung “Hak untuk hidup, hak untuk tidak Pemerintah tengah
para pengungsi tersebut di disiksa, hak kemerdekaan pikiran menyiapkan draft Peraturan
wilayahnya. Pemerintah Indonesia dan hati nurani, hak beragama, Presiden (Perpres) terkait
menerapkan nilai-nilai hak hak untuk tidak diperbudak, hak penanganan pengungsi imigran
hidup sebagai hak asasi yang untuk diakui sebagai pribadi yang terdampar di Indonesia.
paling mendasar bagi diri setiap di hadapan hukum dan hak Perpres tersebut salah satunya
manusia. Hak hidup merupakan untuk tidak dituntut berdasarkan akan mengatur mekanisme
non-derogable rights atau hak- hukum yang berlaku surut adalah penyediaan anggaran bagi
hak yang tidak dapat dikurangi hak asasi manusia yang tidak pemerintah daerah yang
dalam keadaan apapun. Jika tidak dapat dikurangi dalam keadaan ditugaskan mengurus para
ada hak untuk hidup maka tidak apapun.” Prinsip ini menjadi dasar pengungsi. Ke depannya, Perpres
ada pokok persoalan dalam HAM pemerintah Indonesia dalam tersebut akan menjadi payung
lainnya. Hak hidup diatur dalam menerima dan memperlakukan hukum bagi pemerintah dalam
Pasal 3 DUHAM yang merumuskan para pengungsi Etnis Rohingya. menangani pengungsi, serta
bahwa setiap orang mempunyai Pemerintah Indonesia melalui membongkar upaya perdagangan
hak atas kehidupan, kemerdekaan Badan Nasional Penanggulangan dan penyelundupan manusia.
dan keselamatannya. Ketentuan Bencana, Kementerian Sosial
Hal lain yang menjadi
hak hidup diatur pula dalam Pasal dan pemerintah daerah Aceh
catatan yaitu kepedulian beberapa
6 Ayat (1) Konvensi Hak Sipil memberikan bantuan makanan dan
negara yang tergabung dalam
dan Politik (ICCPR). Pasal 6 ayat tempat tinggal serta pengobatan.
Perhimpunan Negara-negara Asia
1 ICCPR menyatakan, “Setiap Pemerintah Indonesia Tenggara (ASEAN) menyatakan
manusia melekat hak untuk berkomitmen untuk tetap diri siap membantu Indonesia
hidup. Hak ini harus dilindungi membantu para pengungsi untuk menyediakan tempat
oleh hukum. Tidak seorangpun asal Rohingya Myanmar dan penampungan para pengungsi
insan manusia yang secara Bangladesh. Dalam waktu dekat asal Rohingya Myanmar. Di
gegabah boleh dirampas hak lokasi para pengungsi yang saat ini antara negara-negara itu adalah
kehidupannya.” ditampung di Provinsi Aceh akan Filipina dan Kamboja.
Perumusan hak hidup di dipisahkan dengan pemukiman
Indonesia tertuang dalam UUD masyarakat setempat. Pemerintah *Penulis adalah Peneliti pada Puslitbang
1945 dalam Pasal 28 A yang daerah di Aceh akan membuat Hak-Hak Ekosob Balitbang HAM
yang menyangkut dan itu larangan praktek atau telah menikah dapat
mengatur permasalahan penghukuman fisik melanjutkan pendidikannya
kuasa asuh, perwalian, (corporal punishment) ke jenjang yang lebih tinggi
pengasuhan dan adopsi dan pendisiplinan berdasarkan kepentingan
anak. dengan kekerasan di terbaik bagi anak perempuan.
Seminar Nasional
Kebijakan Perlindungan Pembela HAM di Indonesia
HAM merupakan entitas yang negeri ini dan itu harus mulai
selama ini dikenal kritis terhadap dari revisi/perubahan terhadap
pemerintah sebagai upaya substansi UU No.39 Tahun
memastikan negara melakukan 1999 tentang HAM kemudian
tindakan yang diperlukan bagi memasukkan aturan tentang
pemenuhan HAM. Gerakannya hak perlindungan bagi pembela
Pusat Penelitian dan yang kritis dan seringkali dianggap HAM dalam salah satu BAB-nya.
Pengembangan Hak- tidak sejalan dengan agenda Dalam merumuskan kebijakan
hak Ekonomi, Sosial dan pemerintah, membuat Pembela tentang pembela HAM harus
Budaya, Badan Penelitian HAM seringkali dianggap bukan mempertimbangkan kepentingan
dan Pengembangan HAM sebagai pilar dalam demokrasi nasional, misalnya saja dalam
bekerja sama dengan The Asia dan pemenuhan HAM, tetapi memberikan sosialisasi atau
Foundation menyelenggarakan sebagai musuh keamanan diseminasi tentang HAM yang
Seminar Nasional Kebijakan nasional yang perlu disingkirkan. berupa kampanye HAM, pembela
Perlindungan Pembela HAM di Jaminan perlindungan hukum HAM tidak merugikan kepentingan
Indonesia bertempat di Hotel JS bagi para penggiat/pembela umum dan pemerintah.
Luwansa, Jakarta (8/7). Pembela HAM menjadi agenda mendesak
Foto: Daryono
Foto: Daryono
Foto: Sabir