Anda di halaman 1dari 4

Nama: Anggun Vitria Nursabila

NIM : 205111008
Kel : 12 Expense

LEADERSHIP (Kepemimpinan)

"Pemimpin adalah orang yang mengetahui suatu cara; menjalankan dan sekaligus
menunjukkan cara tersebut." -John C. Maxwell
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi, memberi contoh dan memberjalankan
suatu sistem kerja dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam arti luas, seorang
pemimpin adalah orang yang mampu berdiri (memimpin) orang banyak untuk memberi
arahan dan contoh dalam suatu sistem kerja dengan cara yang sistematis, sehingga tujuan dari
sistem kerja tersebut dapat tercapai.
Suatu lembaga membutuhkan pemimpin, bahkan sampai lembaga terkecil dalam rumahpun
membutuhkan seorang pemimpin. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus memiliki aspek-
aspek tertentu dalam memimpin suatu grup. Namun secara mendasar, seorang pemimpin
dilihat dari aspek kharismatik, pandangan ke depan, daya persuasi dan intensitas. Dalam
suatu lingkungan masyarakat, penentuan pemimpin di lingkungan satu dengan yang lainnya
sangatlah beragam. Pemilihan seorang pemimpin di lingkungan yang agamis akan berbeda
dengan lingkungan metropolis.
Menurut Ronggowarsito, menjelaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki Hastabrata,
yaitu delapan sifat unggul seorang pemimpin yang dikaitkan dengan sifat-sifat alam
diantaranya :
1. Bagaikan surya
Menerangi dunia, memberi kehidupan, menjadi penerang, pembuat senang, arif, jujur,
adil, dan rajin bekerja sehingga negara aman sentausa.
2. Bagaiakan candra atau rembulan
Memberikan cahaya penerangan keteduhan pada hati yang tengah dalam kesulitan,
bersifat melindungi sehingga setiap orang dapat tekun menjalankan tugasnya masing-
masing dan memberi ketenangan.
3. Bagaikan kartika atau bintang
Menjadi pusat pandangan sebagai sumber kesusilaan, menjadi kiblat ketauladanan dan
menjadi sumber pedoman.
4. Bagaikan meja atau awan
Menciptakan kewibawaan, mengayomi meneduhi sehingga semua tindakan
menimbulkan ketaatan.
5. Bagaikan bumi
Teguh, kokoh pendiriannya dan bersahaja dalam ucapannya.
6. Bagaikan Samudra
Luas pandangan, lebar dadanya, dan dapat membuat rakyat seia sekata.
7. Bagaikan hagni atau api
Adil, menghukum tanpa memandang bulu, yang salah menjalankan hukuman dan
yang baik mendapat pahala.
8. Bagaikan bayu atau angin
Adil, jujur, terbuka dan tidak ragu-ragu.
Dari penjelasan diatas, bahwa karakter istimewa yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin mencakup karakter bawaan dan karakter yang diperoleh kemudian dikembangkan
pada kemudian. Kita sebagai generasi penerus tonggak kepemimipinan bangsa ini , sebagai
kaum intelektual dan agent of change harus segera sadar dan bangkit mengenai
permasalahan yang ada di negeri ini. Sebagai penerus tonggak kepemimpinan bangsa ini, kita
harus bisa memimpin diri kita sendiri. Kita harus mampu untuk memimpin diri untuk
berdisiplin terhadap tuga dan kewajiban kita. Kita juga harus mampu mempengaru diri untuk
tetap menjaga moral, kejujuran , aspek sosial serta yang terpenting tetap berpedoman pada
pancasila. Setelah kita mampu memimpin diri sendiri, kemudian lanjutkan dengan mencoba
memimpin orang lain dan oraganisasi yang ada dilingkungan kita sehari-hari.
Mampu memimpin sendiri dengan berlandaskan pancasila, kemudian memimpin
organisasi sekita kita, serta memiliki wawasan dan prestasi yang membanggakan, akan
menjadi jaminan terbesar bagi masyarakaat untuk percaya kepada kita sebagai agent of
change. Rakyat akan menaruh harapan besar kepada kita untuk mampu melanjutkan tonggak
kepemimpinan, dan memimpin bangsa ini menuju cita-cita perjuangan dan proklamasi
kemerdekaan Indonesia.
Jadi dimanapun kita berada saat ini persiapkanlah diri kita sebaik mungkin untuk
menjadi pemimpin ideal bangsa ini. Tidak peduli siapa kita, dan darimana kita berasal.
Karena ketika kita berpedoman pada Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, semua orang
dibumi Nusantara akan memiliki hak dan kewajiban yang sama tanpa memandang apapun.
Namun bila suatu saat nanti kita jatuh, segeralah untuk bangkit kembali, jangan
menyerah. Karena orang yang bisa berlari adalah orang yang pernah merangkah dan terjatuh.
Dan ingat bahkan kupu-kupu pun pernah jatuh dan melata ketika menjadi ulat, sebelum
akhirnya ia mampu terbang tinggi.

yang memimpin kementrian (?4, dan yang terakhir adalah 8oko'i yang menjabat
sebagai 2ubernur D$& 8akarta, diharapkan mampu menjadi momentum perbaikan citra
pemimpin dan pemerintah di mata rakyat. emang tidak mudah dan tidak secepat
mengerdipkan mata perubahan itu bisa terjadi, tetapi setidaknya rakyat bisa mengingat
bah'a pemerintahan sekarang adalah pioneer dan perintis perubahan menuju arah yang
positif. Dan apabila pemerintah mampu untuk memulai perubahan, maka generasi muda
seyogyanya akan gayung bersambut untuk meneruskan apa yang telah di mulai oleh
generasi sebelumnya.
 2enerasi muda, sebagai penerus tonggak kepemimpinan bangsa ini, sebagai
kaum intelektual dan agent of change harus segera sadar dan bangkit mengenai
permasalahan yang ada di negeri ini. Sebagai penerus tonggak kepemimpinan bangsa
harus kita mulai dengan memimpin diri kita sendiri. $ita harus mampu memimpin diri
untuk berdisiplin terhadap tugas dan ke'ajiban – ke'ajiban kita. $ita juga mampu
mempengaruhi diri untuk tetap menjaga moral, kejujuran, aspek sosial serta yang
terpenting tetap berpedoman pada Pancasila. Setelah kita mampu memimpin diri sendiri,
kemudian kita siap untuk memimpin orang lain dan organisasi yang ada dilingkungan
sehari – hari.
Dalam sudut sebagai kaum intelektual, tentu saja kita harus terus belajar dan
berprestasi, kemenangan dalam berbagai kejuaraan dan olimpiade hingga tingkat
&nternasional harus terus ditingkatkan. (egitu juga dengan ino!asi, dan inspirasi serta
ide – ide kreatif harus tetap di galakkan, dan tindakan – tindakan anarkisme yang
merebak belakangan ini, harus di hentikan, kaum intelektual adalah orang – orang yang
mengutamakan kegunaan otak dalam menyelesaikan masalah, bukan dengan otot dan
kekerasan yang sama sekali tidak mencerminkan identitas prilaku sebagai kaum
terpelajar.
ampu memimpin diri sendiri yang berlandaskan pada Pancasila, kemudian
memimpin organisasi sekitar kita, serta memiliki 'a'asan dan prestasi yang
membanggakan, akan menjadi jaminan terbesar bagi masyarakat untuk percaya kepada
kita sebagai agent of change. Rakyat akan menaruh harapan besar kepada kita untuk
mampu melanjutkan tonggak kepemimpinan, dan memimpin bangsa ini menuju cita –
cita perjuangan dan proklamasi kemerdekaan &ndonesia.
8adi, persiapkanlah dirimu sebaik mungkin untuk menjadi pemimpin ideal bangsa
ini. #idak peduli siapa engkau, dan darimana engkau berasal. $arena ketika kita
berpedoman pada Pancasila dan (hinneka #unggal &ka, semua orang di bumi 4usantara
akan memiliki hak dan ke'ajiban yang sama tanpa memandang agama dan suku.
4amun, bila suatu saat engkau terjatuh, segeralah bangkit kembali. $arena orang yang
bisa berlari adalah orang yang pernah merangkak. (ahkan kupu – kupu pun pernah
jatuh dan melata ketika menjadi ulat, sebelum akhirnya ia mampu terbang tinggi.
(ersemangatlah 'ahai generasi muda bangsa &ndonesia
yang memimpin kementrian (?4, dan yang terakhir adalah 8oko'i yang menjabat
sebagai 2ubernur D$& 8akarta, diharapkan mampu menjadi momentum perbaikan citra
pemimpin dan pemerintah di mata rakyat. emang tidak mudah dan tidak secepat
mengerdipkan mata perubahan itu bisa terjadi, tetapi setidaknya rakyat bisa mengingat
bah'a pemerintahan sekarang adalah pioneer dan perintis perubahan menuju arah yang
positif. Dan apabila pemerintah mampu untuk memulai perubahan, maka generasi muda
seyogyanya akan gayung bersambut untuk meneruskan apa yang telah di mulai oleh
generasi sebelumnya.
 2enerasi muda, sebagai penerus tonggak kepemimpinan bangsa ini, sebagai
kaum intelektual dan agent of change harus segera sadar dan bangkit mengenai
permasalahan yang ada di negeri ini. Sebagai penerus tonggak kepemimpinan bangsa
harus kita mulai dengan memimpin diri kita sendiri. $ita harus mampu memimpin diri
untuk berdisiplin terhadap tugas dan ke'ajiban – ke'ajiban kita. $ita juga mampu
mempengaruhi diri untuk tetap menjaga moral, kejujuran, aspek sosial serta yang
terpenting tetap berpedoman pada Pancasila. Setelah kita mampu memimpin diri sendiri,
kemudian kita siap untuk memimpin orang lain dan organisasi yang ada dilingkungan
sehari – hari.
Dalam sudut sebagai kaum intelektual, tentu saja kita harus terus belajar dan
berprestasi, kemenangan dalam berbagai kejuaraan dan olimpiade hingga tingkat
&nternasional harus terus ditingkatkan. (egitu juga dengan ino!asi, dan inspirasi serta
ide – ide kreatif harus tetap di galakkan, dan tindakan – tindakan anarkisme yang
merebak belakangan ini, harus di hentikan, kaum intelektual adalah orang – orang yang
mengutamakan kegunaan otak dalam menyelesaikan masalah, bukan dengan otot dan
kekerasan yang sama sekali tidak mencerminkan identitas prilaku sebagai kaum
terpelajar.
ampu memimpin diri sendiri yang berlandaskan pada Pancasila, kemudian
memimpin organisasi sekitar kita, serta memiliki 'a'asan dan prestasi yang
membanggakan, akan menjadi jaminan terbesar bagi masyarakat untuk percaya kepada
kita sebagai agent of change. Rakyat akan menaruh harapan besar kepada kita untuk
mampu melanjutkan tonggak kepemimpinan, dan memimpin bangsa ini menuju cita –
cita perjuangan dan proklamasi kemerdekaan &ndonesia.
8adi, persiapkanlah dirimu sebaik mungkin untuk menjadi pemimpin ideal bangsa
ini. #idak peduli siapa engkau, dan darimana engkau berasal. $arena ketika kita
berpedoman pada Pancasila dan (hinneka #unggal &ka, semua orang di bumi 4usantara
akan memiliki hak dan ke'ajiban yang sama tanpa memandang agama dan suku.
4amun, bila suatu saat engkau terjatuh, segeralah bangkit kembali. $arena orang yang
bisa berlari adalah orang yang pernah merangkak. (ahkan kupu – kupu pun pernah
jatuh dan melata ketika menjadi ulat, sebelum akhirnya ia mampu terbang tinggi.
(ersemangatlah 'ahai generasi muda bangsa &ndonesia

Anda mungkin juga menyukai