Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN PRAKTIK PUBLIC RELATION DALAM


PANDANGAN ISLAM DI INDONESIA

(Disusun untuk memenuhi tugas)

Mata kuliah : Public Relation

Dosen pengampu : Surya Aymanda Nababan, M.Pd

Disusun Oleh:

Anisa Rambe (0603221001)


Radha Yasmin (0603221019)
Desi Ratna Sari (0603221015)
Roy Rayyan Manandha GTG (0603221002)

PRODI ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur atas rahmat


Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga makalah dengan
berjudul ‘Perkembangan Praktik Public Relation Dalam Pandangan Islam Di
Indonesia’ dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas dari Bapak Surya
Aymanda, M.Pd pada bidang mata kuliah Public Relation. Selain itu,
penyusunan makalahini bertujuan menambah wawasan kepada pembaca
tentang ‘Perkembangan Praktik Public Relation Dalam Pandangan Islam Di
Indonesia’.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Surya
Aymanda, M.Pd selaku dosen mata kuliah Public Relation. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf atas
kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini.
Kami juga mengharap adanya kritik serta saran dari pembaca apabila
menemukan kesalahan dalam makalah ini. Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Public relation merupakan ilmu pengetahuan yg telah terdapat sejak
zaman Nabi Muhammad SAW. Public relation (PR) yang dikenal dengan
istilah Humas adalah perkembangan praktik humas yang telah dikenal
semenjak dahulu, namun insan terlambat menyadari keberadaan PR tersebut.
PR mulai dikenal di abad ke-20, tetapi sebenarnya usia PR sama
menggunakan usia peradaban manusia, bahkan semenjak dahulu orang-orang
primitif sudah menerapkan serta mengetahui seberapa pentingnya PR.
Bertukar info, membujuk, serta mengintegrasikan masyarakat yang sudah
terjadi semenjak dahulu serta hal tersebutdapat kita lihat bagaimana
harmonisnya korelasi antar insan, antar gerombolan , maupun insan
menggunakan kelompok pada pada pergaulan mereka. Keharmonisan korelasi
tersebut terjadi sebab terciptanya konvensi antara ke 2 belah pihak yg saling
pengertian, saling menguntungkan, dimana keuntungan berupa kesenangan
antar kedua belah pihak.
Konsep Public Relations sebenarnya berkaitan dengan kegiatan
menciptakan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan tersebut
akan muncul dampak yang ada. Pembahasan ini akan membahas tentang
manajemen hubungan masyarakat dan bagaimana dalam perspektif Islam.
(Jaelani 2019)

B. Rumusan masalah
1. Sejarah public relation dalam islam ?
2. Praktik public relation dalam islam ?
3. Perkembangan public relation dalam islam ?

C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah tentang
public relation dalam islam, awal mula masuknya PR dalam islam,
pandangan-pandangan masyarakat dalam PR di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Sejarah Public Relation Dalam Islam


Public relation merupakan ilmu pengetahuan yg telah ada semenjak
zaman Nabi Muhammad SAW. Public relation (PR) yg dikenal menggunakan
kata Humas artinya perkembangan praktik humas yang telah dikenal sejak
dahulu, tetapi manusia terlambat menyadari keberadaan PR ini. PR mulai
dikenal di abad ke-20, perkembangan PR di global sama mirip perkembangan
peradaban manusia, bahkan sejak dahulu orang-orang primitif sudah
menerapkan serta mengetahui seberapa pentingnya PR. (Pendidikan, 1921).
Mirip info, membujuk, serta mengintegrasikan warga yg sudah terjadi sejak
dahulu dan hal tersebut bisa kita lihat bagaimana harmonisnya korelasi antar
insan, antar gerombolan , juga insan dengan grup pada dalam pergaulan
mereka. Keharmonisan korelasi tersebut terjadi karena terciptanya
kesepakatan antara kedua belah pihak yang saling pengertian, saling
menguntungkan, dimana laba berupa kesenangan antar ke 2 belah pihak.
Secara historis dalam sejarah Islam, PR terjadi waktu Rasul (Muhammad
SAW) mengutus Ja’far bin Abu Tholib, selaku koordinator delegasi umat
Islam pada Tahun 1 H, buat menyampaikan dakwah kepada Raja Najasyi di
Habsyah. terdapat beberapa peristiwa PR yg terjadi di penyambutan
kedatangan Nabi Sulaiman AS yg dirayakan secara meriah oleh Ratu Balqis
karena Nabi Sulaiman diistimewakan oleh Ratu Bilqis. program penyambutan
tadi menerapkan praktik PR dalam bidang protokoler, dimana susunan acara
disusun secara rapi. Seremonial program pula menerapkan kegiatan PR seperti
adanya penyambutan, adanya MC (Master of Ceremony), serta adanya
kepanitiaan yg dibentuk. program ini meremajakan Nabi Sulaiman, disertai
dengan tujuan agar Nabi Sulaiman merasa dihargai oleh Ratu Balqis. Ratu
Balqis-pun menjaga citranya menjadi seorang putri yang kaya raya dan penuh
tata krama.1 Praktik PR yg dilakukan sang Ratu Balqis merupakan salah satu
asal Praktik-praktik dalam aktivitas PR tidak hanya hingga pada langkah awal
pertemuan, yang mana Jika pihak ke 2 telah terkesan maka pekerjaan PR
sudah terselesaikan. tetapi, pada kenyataannya itu hanyalah langkah pertama
yg dilakukan supaya langkah-langkah selanjutnya mampu dilakukan. Praktek
PR tidak hanya terbatas pada penciptaan kesan pertama yang menyenangkan
atau yang lebih dikenal waktu ini adalah pencitraan, tetapi selanjutnya ialah
bagaimana keadaan yang menyenangkan tadi mampu terus berlanjut sinkron
menggunakan tujuan yg ingin dicapai contohnya pada suatu perusahaan
tentunya hal yang ingin dicapai adalah mencari laba. seperti yg dilakukan oleh
Gilda di zaman dahulu. (Sulvinajayanti 2018)

B. Praktik Public Relation Dalam Islam


Praktik pada aktivitas kehumasan tak hanya sampai di tahap awal
pertemuan, yang Jika pihak kedua terkesan, maka pekerjaan kehumasan
selesai. namun, pada kenyataannya hanya langkah pertama yang diambil agar
langkah selanjutnya bisa dilakukan. Praktik kehumasan tidak hanya sebatas
penciptaan kesan pertama yg menyenangkan atau yang lebih dikenal saat ini
adalah pencitraan, tetapi selanjutnya ialah bagaimana situasi yg
menyenangkan tadi dapat berlanjut sesuai menggunakan tujuan yang ingin
dicapai misalnya dalam suatu perusahaan tentunya hal yang ingin dicapai ialah
mencari laba. keliru satu kunci primer keberhasilan Humas Nabi artinya
membentuk dapat dipercaya atau kepercayaan . Hal ini terlihat dari riwayatnya
sebelum berdakwah. beliau terkenal sebagai orang yang sangat amanah pada
tengah-tengah masyarakat, sehingga diklaim al-amin (dapat dianggap).
Kompetensi Muhammad SAW dalam berdakwah juga tak perlu diragukan
lagi. Nabi akhir zaman ini memiliki segala kunci keberhasilan dakwah, baik
berasal segi metode, teknik komunikasi, dominasi materi, maupun
kemampuan tahu serta mendalami siapa yang dihadapinya. Nabi Muhammad
mempunyai keterampilan komunikasi yg efektif dan kemampuan buat
mengemas pesan yg ingin disampaikannya serta bisa menghipnotis versus
bicaranya. (Mubarok and Marhaeni K 2016)
Kajian mengenai PR dalam perspektif Islam masih belum banyak,
termasuk di Indonesia. Diperlukan dialog antara konsep-konsep PR yang
sudah ada (yang didominasi oleh pemahaman AS) dengan nilai-nilai ajaran
dalam Islam seperti yang sudah diungkapkan sebelumnya. Tujuan dari dialog
anta rkonsep tersebut bukanlah mencari formulasi mana yang lebih tepat, atau
saling mengkritisi satu sama lain, namun untuk mengkonstruksi sebuah
pemahaman baru yang akan memperkaya konsep PR. (Prastya 2012)

C. Bagaimana Public Relation Islam Di Indonesia


Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan aktivitas
penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, serta melalui kegiatankegiatan
tersebut akan timbul perubahanyang berdampak Demikian satu asal sekian
banyak definisinya, beberapa istilah yang dipergunakan Al-Quran
untukmenunjuk kepada warga atau gugusan manusia. antara lain : qawm,
ummah, syu'ub, serta qabail. Disamping itu, Al-Quran jugamemperkenalkan
warga menggunakan sifat-sifat eksklusif, sepertial-bencana', al-mustakbirun,
al-mustadh'afun, serta lain-lain. insan, di samping makhluk beragama, artinya
makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu hayati bermasyarakat serta
senantiasa membutuhkan peran serta pihak lain. artinya, berinteraksi sosial
atau hidup bermasyarakat artinya sesuatu yg tumbuh sesuai menggunakan
fitrah dan kebutuhan humanisme. Kemampuan bicara berarti kemampuan
berkomunikasi. Berkomunikasi artinya sesuatu yg dihajatkan di hampir setiap
kegiatan manusia. dalam sebuah penelitian telah dibuktikan, Hampir 75%
sejak bangun asal tidur insan berada pada aktivitas komunikasi. dengan
komunikasi kita bisa membentuk saling pengertian serta menumbuhkan
persahabatan, memelihara kasi.h-sayang, berbagi pengetahuan, dan
melestarikan peradaban. tapi, menggunakan komunikasi, jua kita dapat
menumbuh-suburkan perpecahan, menghidupkan permusuhan. (Mubarok and
Marhaeni K 2016)
Ada beberapa sifat Nabi Muhammad SAW. Yang dapat kita tanamkan
dan kita contoh dalam diri kita. Sifat ini menjadi panutan bagi seorang public
relation, yaitu :
1. Sifat Shiddiq (Jujur/Benar), adalah kesesuaian antara apa yang
diucapkan dengan apa yang diperbuat, serta adanya ucapan dan sikap
yang benar sekalipun dalam posisi yang sempit atau sulit.
2. Sifat Amanah (Dapat dipercaya), jika beliau menyuruh atau
menganjurkan umatnya untuk melakukan sesuatu, maka beliaulah yang
pertama mengerjakannya dan paling konsisten melaksanakan
ajarannya.
3. Sifat Tabligh (Komunikatif), Nabi Muhammad SAW terkenal karena
kemampuannya dalam menyampaikan pesan yang singkat, padat, dan
mudah dipahami, namun penuh makna.
4. Sifat Fathanah (Cerdas), Nabi Muhammad SAW dibekali kemampuan
berupa kecerdasan dalam berbagai hal. Beliau merupakan orang paling
cerdas, paling luas wawasannya, dan paling jelas juga paling fasih
bicaranya.
(Sumber: Iqra’ al-firdaus, 2013. Kiat hebat Public Relations ala Nabi
Muhammad SAW. Yogyakarta: Najah)
Keempat sifat tersebutlah yang menjadi pegangan Nabi kita Muhammad
SAW. Dalam menyiarkan public relation dalam islam. Hal itu pula patut kita
contoh untuk kita yang menjadi seorang public relation.
Dalam sebuah ungkapan Arab disebutkan: ‫( المتكلم صفة الكالم‬ucapan atau
perkataan menggambarkan si pembicara). Dari pernyataan ini dapat dipahami
bahwa perkataan/ucapan, atau dengan istilah lain, kemampuan berkomunikasi
akan mencerminkan apakah seseorang adalah terpelajar atau tidak. Dengan
demikian, berkomunikasi tidaklah identik dengan menyampaikan sebuah
informasi. Untuk itu, demi terciptanya suasana kehidupan yang harmonis
antaranggota masyarakat, maka harus dikembangkan bentuk-bentuk
komunikasi yang beradab, yang digambarkan oleh Jalaludin Rahmat, yaitu
sebuah bentuk komunikasi di mana sang komunikator akan menghargai apa
yang mereka hargai; ia berempati dan berusaha memahami realitas dari
perspektif mereka. Pengetahuannya tentang khalayak bukanlah untuk menipu,
tetapi untuk memahami mereka, dan bernegosiasi dengan mereka, serta
bersama-sama saling memuliakan kemanusiaan. (Michaelson and Stacks
2014)
Dalam proses komunikasi untuk memperoleh umpan balik, maka
mendengar adalah satu tahapn komunikasi yang harus memperoleh perhatian
khusus. Terlebih bagi PR, yang tugasnya adalah menjalin komunikasi timbal
balik dengan publik organisasi. Bagaimanapun publiklah yang menentukan
eksistensi organisasi di tengah masyarakat. Segala strategi dipakai untuk
memperoleh pengertian dan perhatian dari mereka. Oleh karena itu, organisasi
harus mendengar apa yang dikehendaki oleh mereka dari organisasi.
Sebagaimana Rasulullah Saw mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa
menjadi pendengar untuk mengetahui keinginan orang lain. Kisah kenabian
Rasulullah banyak mengungkap betapa Rasulullah adalah sebaik-baiknya
pendengar. Oleh karena itu, banyak ayat Allah yang turun setelah melalui
proses mendengar yang dilakukan oleh Rasulullah. (Trimanah and Wulandari
2018)
Ada pula beberapa perinsip yang bisa kita terapkan atau terkandung
dalam berkomunikasi sesuai AL QU’RAN :
a. Prinsip public relation dalam kaidah islam :
1. Di bahas adalah perintah menyeru, mengajak, serta membimbing
manusia secara bijaksana dan membantah sesuatu yg tidak sinkron
menggunakan syariat menggunakan cara yg baik, yakni menggunakan
cara musrawarah. intinya, istilah pesan tersirat sendiri mengandung
berbagai penafsiran makna dari para kalangan mufassir.Quraish Shihab
mengemukakan bahwa arti pesan tersirat artinya mengetahui yang
paling utama berasal segala sesuatu yg utama, baik persoalan
pengetahuan juga perbuatan. ia artinya ilmu amaliah serta amal ilmiah.
beliau artinya ilmu yg didukung sang amal, dan amal yg tepat dan
didukung sang ilmu. menjadikan seseorang tadi bisa beramal dan bisa
menempatkan sesuatu pada tempatnya. Buat itu dibutuhkanlah
pengetahuan atau ilmu, pemahaman, perkataan serta perbuatan sebagai
akibatnya menjadikan seorang tadi bisa menguasai hal itu.
2. Memakai perkataan/bahasa yang baik dan benar Komunikasi menjadi
dasar primer buat seluruh kegiatan dalam kehidupan sehari-hari
termasuk dalam kaitannya hubungan masyarakat atau yg disingkat
menggunakan humas. pada sebuah proses komunikasi, di dalam Islam
sendiri mempunyai prinsip, kaidah, dan etika komunikasi Islam
menggunakan sumber al-Qur’an yang artinya panduan pada melakukan
komunikasi di setiap kegiatan baik secara ekspresi maupun tulisan.
3. Menciptakan kerjasama pada pelaksanaan humas atau public relations
tidak bisa dilakukan secara personal, karena intinya seseorang praktisi
humas merupakan manusia yang tercipta sebagai makhluk sosial,
dimana satu sama lainnya saling membutuhkan. Maka berasal itu
diperlukanlah kerjasama baik secara internal, yaitu kerjasama antar
personal humas dalam sebuah organisasi atau institusi maupun secara
eksternal yakni antara antara organisasi dengan organisasi lain atau
antara institusi menggunakan institusi lain. dengan adanya keterbatasan
insan juga tidak mampu melakukan pekerjaannya tanpa bantuan serta
pertolongan orang lain. tak diragukan lagi bahwa di dalam organisasi
atau institusi pendidikan, terdapat kelebihan dan kekurangan, ada
orang-orang yang memiliki kemampuan lebih dan adapula yang
memiliki keterbatasan kemampuan sehingga diharapkan kerjasama buat
bisa saling membantu dan tolong menolong pada tercapainya sebuah
tujuan.
4. Musyawarah untuk mufakat Dewasa ini tidak dapat dipungkiri bahwa
manusia sebagai makhluk sosial didalam menjalani kehidupan tidak
terhindar dari masalah yang menuntut manusia untuk
menyelesaikannya. Pada sisi lain, adanya masalah dan kesulitan yang
dihadapinya dalam mengambil keputusan merupakan sesuatu hal yang
wajar bahkan bisa menimbulkan prokontra yang dapat menjadikan pola
pikir manusia lebih dewasa. Yang jelas masalah ini ada dalam setiap
kehidupan manusia, termasuk dalam Islam 25 dunia pendidikan
sekalipun berbasis Islam dan organisasi lain. Demikian juga yang
terjadi dalam sebuah organisasi yang berhubungan langsung dengan
masyarakat, seperti halnya humas dalam lembaga pendidikan Islam.
(Rizal 2019)
b. Prinsip-prinsip Komunikasi dalam al-Qur’an

Ada hal dijelaskan terkait dengan tema bahasan di atas :


1. Al-Qur’an tidak memberikan uraian secara spesifik tentang
komunikasi. Kata ‘komunikasi’ berasal dari bahasa Latin,
communicatio, dan bersumber dari kata cummunis yang berarti
sama, maksudnya sama makna. Artinya, suatu komunikasi
dikatakan komunikatif jika antara masing-masing pihak mengerti
bahasa yang digunakan, dan paham terhadap apa yang
dipercakapkan.
2. Meskipun al-Qur’an secara spesifik tidak membicarakan masalah
komunikasi, namun, jika diteliti ada banyak ayat yang memberikan
gambaran umum prinsip-prinsip komunikasi. Dalam hal ini,
penulis akan merujuk kepada termterm khusus yang diasumsikan
sebagai penjelasan dari prinsipprinsip komunikasi tersebut. Antara
lain, term qaulan balîghan, qaulan maisûran, qaulan karîman,
qaulan ma’rûfan, qaulan layyinan, qaulan sadîdan, juga termasuk
qaul al-zûr, dan lainlain. (Maros and Juniar 2016).
3. Seseorang sebagai pr harus memahami perkataan, yang diikuti oleh
prinsip dalam Al-qu’ran agar mengurangi kesalahan dalam
pengucapan dan mengikuti perbuatan Nabi kita, Nabi Muhammad
SAW.

Ada beberapa prinsip agar kita dapat berkomunikasi dengan baik, yaitu :
1. Perkataan yang benar (Qaulan Sadidan)
Dalam penyampaian kata baiknya sebagai seorang pr berkata yang
tepat dan benar dalam berargumentatif. Dalam arti bahwa setiap
perkataan yang menciptakan kemaslahatan kepada semua manusia dan
sebagai salah satu bentuk ketaatan kepada Allah Swt.
2. Perkataan yang baik (Qaulan Ma’rufan)
Ucapan yang baik adalah ucapan yang diterima sebagai sesuatu yang
baik dalam pandangan masyarakat lingkungan komunikator.
3. Perkataan yang efektif (Qaulan Balighan)
Kata Balighan merupakan bentuk masdar dari Balaga, yang memiliki
arti sampai atau sampainya sesuatu kepada sesuatu yang lain.
4. Perkataan yang mudah dan pantas (Qaulan Masyuran)
Kata Masyuran seakar dengan kata yusr yang artinya mudah, jadi
Qaulan Masyuran adalah perkataan atau komunikasi yang mudah
dipahami.
5. Perkataan yang lembut (Qaulan Layyinan)
Kata Layyinan adalah bentuk masdar dari kata lana, yang mempunyai
arti lunak, lemas, lemah lembut dan halus akhlaknya.
6. Perkataan yang mulia (Qaulan Kariman)
Kata Kariman adalah bentuk masdar dari kata karuma, yang memiliki
arti mulia.
7. Perkataan yang Adil (Qaulan Syawira)
Kata Syawira berasal dari kata Syara, yang bermakna mengambil
madu, minta nasihat, pendapat atau pertimbangan dan melakukan
musyawarah.
8. Perkataan yang Dilarang (Qaulan Az-Zur)
Kata Az-Zur mempunyai arti menyimpang, menyeleweng, kebohongan
dan kepalsuan. Sementara qaul Az-Zur bermakna berkata dusta atau
berbohong. (Kurniawati 2020)

D. Public Relation Dalam Bisnis Islam


Public Relations dalam Islam dapat dikatakan sebagai dakwah
pengenalan Islam. Dakwah ini berfungsi sebagai pengenalan Islam kepada
masyarakat. Seorang pendakwah atau orang yang mensosialisaikan Islam pada
masyarakat yang paling sukses adalah Nabi Muhammad saw. Rasulullah
Saw.mengajak manusia ke jalan Allah dengan lemah lembut dan kasih sayang,
sesuai dengan Firman Allah yang isinya: "Serulah (manusia) ke jalan
Tuhanmu dengan hikmah (kebijaksanaan) dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dijalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (An-
Nahl:125)
Lebih spesifik manajemen public relations pada bisnis Islam, tidak
memberikan pengertian yang berbeda, karena pada dasarnya konsep PR ini
sangat direkomendasikan dalam Islam. Bila dianalogikan makna public
relation sebagai tata cara berkomunikasi yang baik, benar dan efektif, maka
konsep slam telah jelas menerangkannya pada beberapa ayat dalam al-Quran.
Diantaranya: (70). Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah dan Katakanlah Perkataan yang benar,(71). Niscaya Allah memperbaiki
bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. dan
Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah
mendapat kemenangan yang besar. maka berkomunikasilah atau berbicara
kepada mereka harus tetap baik dan mengucapkan kalimat-kalimat yang
pantas/layak. Dalam hal bisnis, maka baik perusahaan ataupun pelanggan bila
mengahadapi suatu ketidaknyamanan dari aktivitas bisnis, maka komunikasi
yang baik harus senantiasa dilakukan. Dalam alquran dikatakan: (43). Pergilah
kamu berdua kepada Fir'aun, Sesungguhnya dia telah melampaui batas; (44).
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah
lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut". (yuke Rahmawati 2014).

erinsip – prinsip manusia hubungan dalam perspektif hadist sebagai


implementasi dari Al-Quran yaitu berupa tingkah laku, perbuatan, dan
kata kata mutiara Nabi Muhammad SAW.Ia telah buktikan bagaimana
manajemen kehumasan dalam mengislamkan masayarakat Mekkah dan
Madinah, itu menujukkan keberhasilalan yang sangat cemerlang dan tidak ada
bandingannyadi dalamsejarahdiduniainidansampaisekarangmasihteras
dampak dan keberhasilan beliau dalam disebarluaskanya Allah, yang
sekrang terkenal dengan istilah masyarakat madani. Masayarakat madani
Mencerminkan masyarakat yang damaimakmur, beradap, memjunjung nilai-
nilai demukarasi yang mengangakat menarik dalam keadilan serta
paesaman hak bagi seluruh masyarakat tidak muslim atau tidak n
Muslim.
Pada dasarnya hadis. Nabi bekerja untuk menjelaskan apa yang
terdapat dalam Al -Qur'an, praktek -praktek perbutan yang dilakukan oleh
Nabi saw adalahbentuk implementasi darifiman Allah SWT.praktek-praktek
tersebut merupakan penjelasan yang bertujuan agar perturan – peraturan
yang ditetapkan oleh Allah dapat terlaksana secara sempurna oleh uma
Perinsip – prinsip manusia hubungan dalam perspektif hadist sebagai
implementasi dari Al-Quran yaitu berupa tingkah laku, perbuatan, dan
kata kata mutiara Nabi Muhammad SAW.Ia telah buktikan bagaimana
manajemen kehumasan dalam mengislamkan masayarakat Mekkah dan
Madinah, itu menujukkan keberhasilalan yang sangat cemerlang dan tidak ada
bandingannyadi dalamsejarahdiduniainidansampaisekarangmasihteras
dampak dan keberhasilan beliau dalam disebarluaskanya Allah, yang
sekrang terkenal dengan istilah masyarakat madani. Masayarakat madani
Mencerminkan masyarakat yang damaimakmur, beradap, memjunjung nilai-
nilai demukarasi yang mengangakat menarik dalam keadilan serta
paesaman hak bagi seluruh masyarakat tidak muslim atau tidak n
Muslim.
Pada dasarnya hadis. Nabi bekerja untuk menjelaskan apa yang
terdapat dalam Al -Qur'an, praktek -praktek perbutan yang dilakukan oleh
Nabi saw adalahbentuk implementasi darifiman Allah SWT.praktek-praktek

tersebut merupakan
penjelasan yang bertujuan
agar perturan – peraturan
yang ditetapkan oleh Allah
dapat terlaksana secara
sempurna oleh um
E. Etika Dalam Public Relation Islam
Etika merupakan nilai-nilai serta tata cara-adat moral yang sebagai
pegangan dalam kehidupan seseorang atau suatu gerombolan yang
dipergunakan buat mengatur tingkah lakunya. kedua, Etika berarti gugusan
asas atau nilai moral.deretan asas atau nilai moral yang dimiliki oleh suatu
rakyat umumnya diaplikasikan pada bentuk kode etik.Tujuannya untuk
mempermudah masyarakat tadi mengaplikasikan pada kehidupan sehari-
hari.Ketiga, Etika mempunyai arti ilmu ihwal yg baik serta buruk .Etika baru
sebagai ilmu Bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas serta nilai-nilai
wacana yang dianggap baik serta jelek) yg begitu saja diterima pada suatu
masyarakat (Bertens dalam Darmastuti, 2007).
Keterkaitan antaretika dengan profesi PR juga dapat terlihat dari prinsip
PR islam yang harus dijalankan seorang PR dalam profesinya, yaitu :
1. Tanggung jawab
Dalam bagian ini seorang pr memiliki tanggung jawab atas apa yang di
kerjakannya, dilakukannya, dan fungsinya sebagai pr.
2. Kebebasan
Kebebasan dalam menjalankan profesinya tanpa rasa takut atau ragu-
ragu, tetapi memiliki komitmen dan tanggungjawab dalam batas-batas
atauran main yang telah ditentukan oleh kode etik sebagai standar
perilaku profesional.
3. Kejujuran
Jujur dan hormat dalam menjalani profesinya, tidak menyombongkan
diri sebagai pr dan mengakui kelemahan yang dimiliki.
4. Keadilan
Memiliki kewajiban dan tidak dibenarkan melakukan pelanggaran
terhadap hak atau menganggu milik orang lain, lembaga/organisasi
hingga mencemarkan  nama  baik  bangsa  dan   negara. 
5. Otonomi
Dalam prinsip ini, seorang profesional memiliki kebebasan secara
otonom untuk menjalankan profesinya sesuai dengan keahlian,
pengetahuan, dan kemampuannya. Kebebasan otonom merupakan hak
dan kewajiban yang dimiliki setiap  profesional.

F. Prinsip Public Relation Dalam Hadist


Public relation dalam perspektif hadist sebagai implemintasi dari Al-
Quran yaitu berupa tingkah laku, perbuatan, dan perkataan Nabi
Muhammad SAW. Ia telah membuktikan bagaimana manajemen
kehumasan dalam mengislamkan masayarakat Mekkah dan Madinah, itu
menujukkan keberhasilalan yang sangat cemerlang dan tidak ada
bandingannya di dalam sejarah didunia ini dan sampai sekarang masih terasa
dampak dan keberhasilan beliau dalam menyebarkan agama Allah, yang
sekrang terkenal dengan istilah masyarakat madani. Masayarakat madani
mencerminkan masyarakat yang damai makmur, berada dalam penerapannya.
Seorang yang mempunyai jabatan sebagai pr harus mampu menjalani tugas
dan ikhlas karena Allah SWT. Konsep Manajemen Kehumasan dalam
perspektif Islam yaitu mengambil contoh Nabi Muhamma SAW,
bagaimana tigkah laku beliau, ahlakh, kejujuran dalam perkataan, dan
komunikasinya dalam konruksi sebuah keberhasilan membagun kota
Mekkah dan Madinah sehinnga masuk keperadapan dunia.Keberhasilan nabi
dalam misi mentranpormasikan nilai-nila Al-Quran itu dilandasi sikap
yang beliau miliki yaitu sihddiq, tabling, amanah dan, fathonah.
Pada dasarnya hadist. Nabi berfungsi untuk menjelaskan apa yang
terdapat dalam Al-Qur’an, praktek-praktek perbutan yang dilakukan oleh
Nabi saw adalah bentuk implemintasi dari fiman Allah SWT. praktek-praktek
tersebut merupakan penjelasan yang bertujuan agar perturan –peraturan
yang ditetapkan oleh Allah dapat terlaksana secara sempurna oleh umat.
Keberhasilan Nabi Muhammad SAW dalam human relation dapat itu di
gambarkan dalam sifat-sifat beliau sebagai kholifah. (Doi 2018)
BAB 3
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan aktivitas
penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, serta melalui kegiatankegiatan
tersebut akan timbul perubahanyang berdampak Demikian satu asal sekian
banyak definisinya, beberapa istilah yang dipergunakan Al-Quran
untukmenunjuk kepada warga atau gugusan manusia. insan, di samping
makhluk beragama, artinya makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu hayati
bermasyarakat serta senantiasa membutuhkan peran serta pihak lain. artinya,
berinteraksi sosial atau hidup bermasyarakat artinya sesuatu yg tumbuh sesuai
menggunakan fitrah dan kebutuhan humanisme. dalam sebuah penelitian telah
dibuktikan, Hampir 75% sejak bangun asal tidur insan berada pada aktivitas
komunikasi. Yang dapat kita tanamkan dan kita contoh dalam diri kita.
Amanah, jika beliau menyuruh atau menganjurkan umatnya untuk melakukan
sesuatu, maka beliaulah yang pertama mengerjakannya dan paling konsisten
melaksanakan ajarannya. Tabligh, Nabi Muhammad SAW terkenal karena
kemampuannya dalam menyampaikan pesan yang singkat, padat, dan mudah
dipahami, namun penuh makna. Fathanah, Nabi Muhammad SAW dibekali
kemampuan berupa kecerdasan dalam berbagai hal.

Keempat sifat tersebutlah yang menjadi pegangan Nabi kita Muhammad


SAW. Dalam menyiarkan public relation dalam islam. Hal itu pula patut kita
contoh untuk kita yang menjadi seorang public relation. Dari pernyataan ini
dapat dipahami bahwa perkataan/ucapan, atau dengan istilah lain, kemampuan
berkomunikasi akan mencerminkan apakah seseorang adalah terpelajar atau
tidak. Dalam proses komunikasi untuk memperoleh umpan balik, maka
mendengar adalah satu tahapn komunikasi yang harus memperoleh perhatian
khusus. Terlebih bagi PR, yang tugasnya adalah menjalin komunikasi timbal
balik dengan publik organisasi. Bagaimanapun publiklah yang menentukan
eksistensi organisasi di tengah masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai