Disusun Oleh:
A. Latar belakang
Public relation merupakan ilmu pengetahuan yg telah terdapat sejak
zaman Nabi Muhammad SAW. Public relation (PR) yang dikenal dengan
istilah Humas adalah perkembangan praktik humas yang telah dikenal
semenjak dahulu, namun insan terlambat menyadari keberadaan PR tersebut.
PR mulai dikenal di abad ke-20, tetapi sebenarnya usia PR sama
menggunakan usia peradaban manusia, bahkan semenjak dahulu orang-orang
primitif sudah menerapkan serta mengetahui seberapa pentingnya PR.
Bertukar info, membujuk, serta mengintegrasikan masyarakat yang sudah
terjadi semenjak dahulu serta hal tersebutdapat kita lihat bagaimana
harmonisnya korelasi antar insan, antar gerombolan , maupun insan
menggunakan kelompok pada pada pergaulan mereka. Keharmonisan korelasi
tersebut terjadi sebab terciptanya konvensi antara ke 2 belah pihak yg saling
pengertian, saling menguntungkan, dimana keuntungan berupa kesenangan
antar kedua belah pihak.
Konsep Public Relations sebenarnya berkaitan dengan kegiatan
menciptakan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan tersebut
akan muncul dampak yang ada. Pembahasan ini akan membahas tentang
manajemen hubungan masyarakat dan bagaimana dalam perspektif Islam.
(Jaelani 2019)
B. Rumusan masalah
1. Sejarah public relation dalam islam ?
2. Praktik public relation dalam islam ?
3. Perkembangan public relation dalam islam ?
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui sejarah tentang
public relation dalam islam, awal mula masuknya PR dalam islam,
pandangan-pandangan masyarakat dalam PR di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
Ada beberapa prinsip agar kita dapat berkomunikasi dengan baik, yaitu :
1. Perkataan yang benar (Qaulan Sadidan)
Dalam penyampaian kata baiknya sebagai seorang pr berkata yang
tepat dan benar dalam berargumentatif. Dalam arti bahwa setiap
perkataan yang menciptakan kemaslahatan kepada semua manusia dan
sebagai salah satu bentuk ketaatan kepada Allah Swt.
2. Perkataan yang baik (Qaulan Ma’rufan)
Ucapan yang baik adalah ucapan yang diterima sebagai sesuatu yang
baik dalam pandangan masyarakat lingkungan komunikator.
3. Perkataan yang efektif (Qaulan Balighan)
Kata Balighan merupakan bentuk masdar dari Balaga, yang memiliki
arti sampai atau sampainya sesuatu kepada sesuatu yang lain.
4. Perkataan yang mudah dan pantas (Qaulan Masyuran)
Kata Masyuran seakar dengan kata yusr yang artinya mudah, jadi
Qaulan Masyuran adalah perkataan atau komunikasi yang mudah
dipahami.
5. Perkataan yang lembut (Qaulan Layyinan)
Kata Layyinan adalah bentuk masdar dari kata lana, yang mempunyai
arti lunak, lemas, lemah lembut dan halus akhlaknya.
6. Perkataan yang mulia (Qaulan Kariman)
Kata Kariman adalah bentuk masdar dari kata karuma, yang memiliki
arti mulia.
7. Perkataan yang Adil (Qaulan Syawira)
Kata Syawira berasal dari kata Syara, yang bermakna mengambil
madu, minta nasihat, pendapat atau pertimbangan dan melakukan
musyawarah.
8. Perkataan yang Dilarang (Qaulan Az-Zur)
Kata Az-Zur mempunyai arti menyimpang, menyeleweng, kebohongan
dan kepalsuan. Sementara qaul Az-Zur bermakna berkata dusta atau
berbohong. (Kurniawati 2020)
tersebut merupakan
penjelasan yang bertujuan
agar perturan – peraturan
yang ditetapkan oleh Allah
dapat terlaksana secara
sempurna oleh um
E. Etika Dalam Public Relation Islam
Etika merupakan nilai-nilai serta tata cara-adat moral yang sebagai
pegangan dalam kehidupan seseorang atau suatu gerombolan yang
dipergunakan buat mengatur tingkah lakunya. kedua, Etika berarti gugusan
asas atau nilai moral.deretan asas atau nilai moral yang dimiliki oleh suatu
rakyat umumnya diaplikasikan pada bentuk kode etik.Tujuannya untuk
mempermudah masyarakat tadi mengaplikasikan pada kehidupan sehari-
hari.Ketiga, Etika mempunyai arti ilmu ihwal yg baik serta buruk .Etika baru
sebagai ilmu Bila kemungkinan-kemungkinan etis (asas-asas serta nilai-nilai
wacana yang dianggap baik serta jelek) yg begitu saja diterima pada suatu
masyarakat (Bertens dalam Darmastuti, 2007).
Keterkaitan antaretika dengan profesi PR juga dapat terlihat dari prinsip
PR islam yang harus dijalankan seorang PR dalam profesinya, yaitu :
1. Tanggung jawab
Dalam bagian ini seorang pr memiliki tanggung jawab atas apa yang di
kerjakannya, dilakukannya, dan fungsinya sebagai pr.
2. Kebebasan
Kebebasan dalam menjalankan profesinya tanpa rasa takut atau ragu-
ragu, tetapi memiliki komitmen dan tanggungjawab dalam batas-batas
atauran main yang telah ditentukan oleh kode etik sebagai standar
perilaku profesional.
3. Kejujuran
Jujur dan hormat dalam menjalani profesinya, tidak menyombongkan
diri sebagai pr dan mengakui kelemahan yang dimiliki.
4. Keadilan
Memiliki kewajiban dan tidak dibenarkan melakukan pelanggaran
terhadap hak atau menganggu milik orang lain, lembaga/organisasi
hingga mencemarkan nama baik bangsa dan negara.
5. Otonomi
Dalam prinsip ini, seorang profesional memiliki kebebasan secara
otonom untuk menjalankan profesinya sesuai dengan keahlian,
pengetahuan, dan kemampuannya. Kebebasan otonom merupakan hak
dan kewajiban yang dimiliki setiap profesional.
A. Kesimpulan
Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan aktivitas
penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, serta melalui kegiatankegiatan
tersebut akan timbul perubahanyang berdampak Demikian satu asal sekian
banyak definisinya, beberapa istilah yang dipergunakan Al-Quran
untukmenunjuk kepada warga atau gugusan manusia. insan, di samping
makhluk beragama, artinya makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu hayati
bermasyarakat serta senantiasa membutuhkan peran serta pihak lain. artinya,
berinteraksi sosial atau hidup bermasyarakat artinya sesuatu yg tumbuh sesuai
menggunakan fitrah dan kebutuhan humanisme. dalam sebuah penelitian telah
dibuktikan, Hampir 75% sejak bangun asal tidur insan berada pada aktivitas
komunikasi. Yang dapat kita tanamkan dan kita contoh dalam diri kita.
Amanah, jika beliau menyuruh atau menganjurkan umatnya untuk melakukan
sesuatu, maka beliaulah yang pertama mengerjakannya dan paling konsisten
melaksanakan ajarannya. Tabligh, Nabi Muhammad SAW terkenal karena
kemampuannya dalam menyampaikan pesan yang singkat, padat, dan mudah
dipahami, namun penuh makna. Fathanah, Nabi Muhammad SAW dibekali
kemampuan berupa kecerdasan dalam berbagai hal.