Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“HAK DAN TANGGUNG JAWAB ANTARA MUSLIM”

Diajukan makalah ini digunakan untuk tugas Pendidikan Agama Islam

Dosen Pembimbing: A. MUTHALIB, S,Ag., MA

Disusun Oleh :

ADHA ADIANTO

FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN AGROTEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM INDRAGIRI

T.P 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena tuntunan,

rahmat, dan karunia-Nyalah kita dapat melanjutkan kehidupan kita terutama kita tetap

dapat menjalani aktivitas kita sehari-hari sebagai seorang mahasiswa dan oleh karena

perkenalannya pula penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bentuk tugas

mata kuliah “Pendidikan Agama Islam” yang berjudul “Hak dan Tanggung Jawab

Antara Muslim”

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pendengar dan pembaca dan dapat

menambah pengetahuan bagi yang menulis maupun yang mendengar.

Tembilahan, 02 Desember 2018

Penulis

i
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial yang selalu membutuhkan perhatian, teman
dan kasih sayang dari sesamanya. Tekadang kita terlepas pandang terhadap hak-
hak dan tanggung jawab saudara-saudara muslim kita dalam kehidupan sehari-
hari, Sedangkan tanggung jawab kita terhadap saudara-saudara itu juga
merupakan kewajipan dalam menjaga kesatuan umat islam.
Setiap diri terikat dengan berbagai bentuk ikatan dan hubungan kemanusiaan
lainnya, maka demi mencapai kebutuhan tersebut adalah fitrah untuk selalu
berusaha berbuat baik terhadap sesamanya. Islam sangat memahami hal tesebut,
oleh sebab itu hubungan persaudaraan harus dilaksanakan dengan baik.
Hubungan persaudaraan sesama muslim mempunyai hak dan tanggung
jawab untuk saling membantu, saling menghormati, menjenguk ketika sakit,
mengntarkan sampai ke kuburan ketika meninggal dunia, saling mendoakan dan
lain sebagainya.
Semangat persaudaraan diantara sesama muslim hendaknya didasari karena
Allah semata, karena ia akan menjadi barometer yang baik untuk mengukur baik
buruknya suatu hubungan.
Hubungan diantara cinta dan persaudaraan adalah hubungan yang sangat
kuat, maka setiap orang yang dipertalikan oleh Allah dengan hubungan
persaudaraan niscaya ia mendapat hak untuk saling mencintai karena Allah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja hak dan tanggung jawab sesama muslim
2. Bagaimana memahami kandungan makna dari hadits tentang hak dan
tanggung jawab sesama muslim

ii
PEMBAHASAN

A. HAK DAN TANGGUNG JAWAB SESAMA MUSLIM


Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri. sedangkan hak sesama muslim adalah hak untuk
menerima sesuatu yang diberikan oleh sesama muslim lainnya. Sedangkan
Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang dan harus
dilakukan dengan rasa tanggung jawab.
Kita orang islam adalah satu saudara. Saudara sejati, saudara seiman,
saudara sehidup semati, saudara didunia dan saudara di akhirat kelak. Namanya
saudara, berarti kita harus saling mengasihi, saling mencintai, Saling
memperhatikan, saling bertegur sapa, saling mengunjungi, saling membantu,
saling tolong menolong, dan seterusnya sama seperti kita bersikap pada saudara
sesama muslim.
Rosul pernah memberikan contoh, ketika beliau di sakiti oleh seorang
kafir Quraish, yaitu setiap beliau melewati sebuah rumah dalam perjalanan
menuju ke masjidil haram untuk malaksanakan shalat, dari dalam rumah itu
beliau selalu di sirami air kotor. Ketika di hari lain beliau lewat ternyata tidak
diperlakukan seperti biasanya. Maka iapun bertanya kepada istri beliau dan di
jawab bahwa si empunya rumah itu sedang sakit. Maka rosul datang
menjenguknya dengan membawa makanan, bukan untuk menuntut balas
misalnya agar untuk mencuci pakaian yang telah dikotorinya melainkan
mendoakan agar ia segera sembuh.
Rasululloh bersabda :
‫ ادا‬:‫ حق المسلم على المس>>م س>>ت‬:‫عن اءبي هر ير ة رضي هللا عنه قا ل رسو ل هللا صلى هللا عليه و سلم‬
‫ وادا م>رض‬,‫ وادا عطس فحم>د هللا فس>مته‬,‫ وادا استنصحك ف>ا نص>حه‬,‫ وادا دعا ك فاجبه‬,‫لقيته فسلم عليه‬
)‫ وادا ما ت فاتبعهز (رواه مسلم‬,‫فعده‬

1
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata.” Rasulullah S.A.W bersabda,”
Hak seorang muslim atas muslim yang lain ada enam: apabila engkau bertemu
dengannya hendaklah engkau memberikan salam kepadanya, apabila ia
mengundangmu hendaklah engkau penuhi undangannya, apabila ia meminta
nasihat kepadamu hendaklah engkau menasehatinya, apabila ia bersin lalu
mengucapkan alhamdulillah hendaklah engkau mendoakannya, apabila ia sakit
hendaklah engkau menjenguknya, dan apabila ia mati hendaklah engkau
mengiring jenazahnya.” (HR. Muslim)

1. Bila bertemu Mengucapkan Salam


Hak seorang muslim terhadap muslim lainnya yakni menerima salam
saat bertemu dan menjawabnya. Sebagai seorang muslim hendaknya
berusaha untuk mengucapkan salam terlebih dahulu. Hukum mengucapkan
salam adalah sunnah, sedangkan hukum menjawab salam adalah wajib. Di
dalam islam, di waktu apapun dan dimanapun di anjurkan untuk
mengucapkan salam yaitu :
“semoga kesejahtraan dibeerikan pada kalian, demikian anugrah allah
dan barokahnyaa.”i[3]
Ucapan salam yang dianjurkan oleh umat islam untuk senantiasa
diamalkan mengandung sebuah do’a yang demikian sempurna. Dimana
didalamnya terdapat tiga permohonan kepada allah untuk yang diberi
salam, yaitu mendoakan kesejahtraan, karunia dan berkahnya dari allah
SWT. Sedangkan yang diberi salam juga tidak boleh tinggal diam tanpa
memberi imbalan, melainkan juga wajib menjawab, minimal sepadan
dengan salam yang diterima. Maka dari itu, segera menjawab salam yang
diberikan saudara kita sesama muslim akan mendatangkan pahala. Berikut
adalah hadits shahih Abu daud dan Al-Tirmidzi :
َّ ‫ت اأْل ُولَى بِ>>أ َ َح‬
‫ق ِم ْن‬ ْ > ‫س فَ ْلي َُس >لِّ ْم فَ >إ ِ َذا أَ َرا َد أَ ْن يَقُ>>و َم فَ ْلي َُس >لِّ ْم فَلَي َْس‬
ِ ِ‫إِ َذا ا ْنتَهَى أَ َح> ُد ُك ْم ِإلَى ْال َمجْ ل‬
‫اآْل ِخ َر ِة‬

2
“Apabila salah seorang kalian sampai di suatu majlis hendaklah
memberikan salam. Dan apabila hendak keluar, hendaklah memberikan
salam. Dan tidaklah (salam) yang pertama lebih berhak daripada (salam)
yang kedua.” (HR. Abu Daud dan al-Tirmidzi)

2. Apabila ia mengundangmu, hendaklah engkau penuhi undangannya


Memenuhi undangan adalah sunnah mu’akkadah dan hal itu dapat
menarik hati orang yang mengundang serta mendatangkan rasa cinta dan
kasih sayang. Memenuhi undangan merupakan kewajiban sesama saudara
muslim. Selama tidak ada uzhur yang dibanarkan secara syar’i., kita wajib
mendatangi undangan. Misalnya undangan walimah nikah, walimah khitan
dan undangan lainnya.ii[4]
Berikut HR. Muslim :
‫ك ع َْن نَ>>>>>>>افِ ٍع ع َْن ا ْب ِن ُع َم>>>>>>> َر قَ>>>>>>>ا َل‬ ٍ >>>>>>>ِ‫ت َعلَى َمال‬ ُ ‫َح>>>>>>> َّدثَنَا يَحْ يَى بْنُ يَحْ يَى قَ>>>>>>>ا َل قَ>>>>>>> َر ْأ‬
َ ِ ‫َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِ َذا ُد ِع َي أَ َح ُد ُك ْم إِلَى ْال َولِي َم ِة فَ ْليَأْتِهَا قَا َل َرسُو ُل هَّللا‬
ُ ‫صلَّى هَّللا‬
Hadis riwayat Ibnu Umar ra, ia berkata:Rasulullah SAW bersabda: Apabila
seorang di antara kamu diundang untuk menghadiri pesta perkawinan,
maka hendaklah ia menghadirinya. (Hadits Shahih Muslim)

3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu, hendaklah engkau


menasehatinya.
Ketika sesorang meminta nasihat kepada kita dalam suatu masalah,
maka kita harus menasehatinya karena hal itu termasuk agama. Apabila
dalam dirinya terdapat bahaya atau perbuatan dosa yang akan dilakukan,
maka kita wajib untuk menasehatinya walaupun perbuatannya tidak
diarahkan kepadanya, karena hal itu dapat menghilangkan bahaya dan
kemunkaran dari kaum muslimin. Zhahir hadist menunjukkan bahwa pada
dasarnya memberikan nasehat hukumnya tidak wajib, kecuali jika diminta

3
dan apabila tidak diminta maka hukumnya sunnah. karena hal ini termasuk
dalam bab seorang yang menunjukkan sebuah kebaikan. Sesungguhnya
saling nasehat-menasehati juga merupakan tanggung jawab diantara
sesama manusia sebagai bentuk tanggung jawab moral. Diantara kita, kadar
keimanan mengalami pasang surut, dan kita tidak tahu persis darimana
sesungguhnya nasehat itu mengalami kristalisasi, tetapi dengan saling
menasehati minimal akan menjaga kadar keimanan diantara sesama
muslim.iii[5]
Berikut HR. Muslim, Abu Daud dan An-Nasai’I :
َ َ‫صي َحةُ قُ ْلنَا ِل َم ْن ق‬
‫ال هَّلِل ِ َولِ ِكتَابِ > ِه َولِ َر ُس >ولِ ِه‬ ِ َّ‫صلَّى هَّللا َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل الدِّينُ الن‬ َّ ِ‫اريِّ أَ َّن النَّب‬
َ ‫ي‬ ِ ‫ع َْن تَ ِم ٍيم ال َّد‬
‫وَأِل َئِ َّم ِة ْال ُم ْسلِ ِمينَ َوعَا َّمتِ ِه ْم‬
Artinya: Dari Tamim ad-dari bahwa Nabi SAW bersabda:” ad-Din adalah
nasihat”. Kami berkata untuk siapa? Rasul menjawab:” Untuk Allah,
kitab-Nya, rasul-Nya, untuk pemimpin Islam dan umatnya” (HR Muslim,
Abu Dawud dan an-Nasai’i)

4. Apabila ia bersin, henaklah engkau mendoakannya


Ketika ada orang bersin dan mengucapkan hamdalah, maka wajib
hukumnya bagi kita menjawabnya dengan kalimat Yarhamukallah,
kemudian menjawabnya lagi dengan kalimat yahdikumullah wa yuslih
balakum. Dan apabila seseorang bersin lebih dari tiga kali maka keempat
kalinya ucapkanlah Aafakallah (semoga Allah menyembuhkanmu) sebagai
ganti ucapan Yarhamukallah. Sama dengan ucapan salam, membalas yaitu
sesama saudara muslim saling mendoakan dan memohonkan keselamatan.
Berikut HR. Bukhari :

4
ِ‫س أَ َحدُك ْم ْفليَقُلْ الحم > ُد هلل‬
َ ‫َط‬ِ ‫ إِذاَ ع‬: ‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه عن النبي صلى هللا عليه وسلم قال‬
ْ ‫ك هللاُ فَ ْليَقُ>>لْ يَ ْه> ِد ْي ُك ُم هللاُ َوي‬
‫ُص>لِحْ بَ>>الَ ُك ْم (رواه‬ َ ْ‫وليَقُلْ أَ ُخوهُ أو‬
َ >‫صا ِحبهُ يرْ َح ُم>>كَ هللاُ ف>>إذا قَ>>ا َل ل>هُ يَرْ َح ُم‬
)‫البخاري‬.
Dari Abu Hurairah  dari Nabi, Beliau bersabda :  "Jika salah seorang dari
kamu bersin hendaklah mengucapkan" : Al-Hamdulillah Hendaklah
saudaranya atau temannya menjawab :Yarhamukallah (semoga Allah
mengasihimu), dan jika saudaranya mengucapkan Yarhamukallah maka
hendaklah ia mengucapkan : "Yahdikumullah wa yuslihu balakum,
(Semoga Allah menunjukimu dan memperbaiki kondisimu)".  (HR.
Bukhari)iv[6]

5. Apabila ia sakit hendaknya engkau menjenguknya


Ketika ada orang sakit maka, kewajiban saudara-saudaranya seiman
untuk menjenguknya. ini menunjukkan wajib hukumnya bagi seorang
muslim untuk mengunjungi seorang muslim yang sedang sakit, baik
dikenal maupun tidak dikenal, baik kerabat dekat maupun tidak, apalagi
jika yang sakit memiliki kekerabatan, teman dan tetangga maka
membesuknya sangat dianjurkan. Disunnahkan bagi yang membesuk orang
sakit untuk menanyakan keadaannya, mendoakannya serta menghiburnya
dan memberinya harapan karena hal tersebut merupakan sebab yang paling
besar mendatangkan kesembuhan dan kesehatan. Ini perintah yang sangat
luar biasa dari rasul. Betapa kita sesama muslim sangat kuat tali
persaudaraannya, terutana pada saat mengalami kesulian. Bukan hanya
pada saat berbahagia saja (misalnya walimah dan syukuran) kita
mengundang saudara seiman, pada saat mengalami musibah dan kesulitan
juga diwajibkan saling berempati.
Berikut HR. Al-Tirmidzi yang menjelaskan pentingnya menjenguk sesama
muslim yang sedang sakit :

5
ٍ >َ‫ص>لَّى َعلَيْ> ِه َس> ْبعُونَ أَ ْل>فَ َمل‬
‫ َوإِ ْن عَ>ا َدهُ ع َِش>يَّةً إِاَّل‬،‫ك َحتَّى يُ ْم ِس> َي‬ َ ‫َما ِم ْن ُم ْسلِ ٍم يَعُو ُد ُم ْسلِ ًما ُغ ْد َوةً إِاَّل‬
‫الجنَّ ِة‬َ ‫يف فِي‬ ٌ ‫ َو َكانَ لَهُ خَ ِر‬،‫ك َحتَّى يُصْ بِ َح‬ ٍ َ‫صلَّى َعلَ ْي ِه َس ْبعُونَ أَ ْلفَ َمل‬
َ
"Tidaklah seorang muslim yang menjenguk muslim lainnya di pagi hari
kecuali ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya hingga sore hari. Dan
jika menjenguknya di sore hari, ada 70 ribu malaikat yang mendoakannya
hingga pagi, dan baginya satu kebun di surga." (HR. al-Tirmidzi dan
dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahih al-Tirmidzi)v[7]

6. Apabila ia meninggal, antarkanlah jenazahnya


Mengantar jenazah merupakan hak seorang muslim atas saudaranya
yang didalamnya terdapat pahala. Rasulullah SAW menjanjikan pahala
yang besar bagi orang yang mengantarkan jenazah, baik yang
mengantarkannya dari rumahnya sampai dishalati maupun yang
mengantarkannya hingga selesai dia dikuburkan. Antarkan saudaramu ke
tempat peristirahatan terakhir sebagai bentuk penghormatan diantara
sesama manusia. Menghormati manusia adalah bagian dari menghargai
kamanusiaan. Menghargai manusia lain. Bahkan Rasul menghormati
jenazah semua manusia walaupun bukan muslim. Sesungguhnya orang
Islam adalah saudaranya kepada orang islam  yg lainnya, meskipun kita
tidak saling mengenali antara satu sama lain sebelumnya.
Apabila  kita masuk Islam, maka mereka semua adalah saudara se-Islam
kita, saudara sejati, saudara didunia maupun di akhirat nanti.
ini menunjukkan bahwa wajib hukumnya mengiringi jenazahnya muslim,
baik yang dikenal maupun yang tidak dikenalvi[8]
Berikut adalah HR. Bukhari dari Abu Hurairah yang menjelaskan balasan
bagi orang yang mengantarkan jenazah saudara sesama muslim :

6
‫ُص>لَّى َعلَ ْيهَ>ا َويُ ْف> َر َغ ِم ْن َد ْفنِهَ>ا فَإِنَّهُ يَرْ ِج> ُع‬
َ ‫من تَبِ َع َجنَ>>ا َزةَ ُم ْس>لِ ٍم إِ ْي َمانً>ا َواحْ تِ َس>ابًا َو َك>انَ َم َعهَ>ا َحتَّى ي‬
ْ
)‫(رواه البخارى‬ ‫بِقِ ْي َراطَ ْي ِن ُكلُّ قِ ْي َرا ٍط ِم ْث ُل َجبَ ِل أُ ُح ٍد‬
“Barangsiapa yang ikut mengantarkan jenazah seorang muslim karena
iman dan karena hendak mencari ganjaran, dan ia besertanya hingga
dishalatkan dan selesai dikubur, maka sesungguhnya ia kembali dengan
(membawa ganjaran) dua qirath, sedang setiap qirath seperti gunung
Uhud”. (HR. Bukhari, dari Abu Hurairah).

7
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada kita sendiri. sedangkan hak sesama muslim adalah hak untuk
menerima sesuatu yang diberikan oleh sesama muslim lainnya. Sedangkan
Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang dan harus
dilakukan dengan rasa tanggung jawab.
Hak dan tanggung jawab sesama muslim ada 6 yaitu (1) Bila bertemu
Mengucapkan Salam (2) Apabila ia mengundangmu, hendaklah engkau penuhi
undangannya (3) Apabila ia meminta nasehat kepadamu, hendaklah engkau
menasehatinya. (4) Apabila ia bersin, henaklah engkau mendoakannya (5)
Apabila ia sakit hendaknya engkau menjenguknya (6) Apabila ia meninggal,
antarkanlah jenazahnya.
Hubungan diantara cinta dan persaudaraan adalah hubungan yang sangat
kuat, maka setiap orang yang dipertalikan oleh Allah dengan hubungan
persaudaraan niscaya ia mendapat hak untuk saling mencintai karena Allah.

8
DAFTAR PUSTAKA

Nata, Abudin. Akhlak Tasawuf . Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.1997), hlm. 137
Ali al-Hasyimi,Muhammad. Muslim Ideal . Yogyakarta: Mitra Pustaka.2000.
Ismail,Muhammad. Subul as-sSalam Syarh Bulugh Al-maram. Jakarta: darus sunnah
press.2008.
Ahmad haqqi,Muadz. Syarah 40 Hadits tentang Akhlak. Jakarta: pustaka azzam.2003.
Hamid al-ghazali, Abu. Menjalin Persaudaraan. Bandung: al-bayan.1994

9
i

ii
*
iii

iv

vi

Anda mungkin juga menyukai