Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRODUKSI TANAMAN HIAS


TANAMAN BOUGENVILLE (Bougainvillea spectabilis)

Disusun oleh :

Cindya Reva Mardella E1J017083


Rizia Alprisika E1J017043

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Penulis mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan pembuatan
makalah sebagai tugas ujian mata kuliah Produksi Tanaman Hias dengan judul “Tanaman
Bougenville (Bougainvillea spectabilis)”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, supaya makalah ini nantinya dapat lebih
baik lagi. Penulis memohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru dosen
mata kuliah yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Penulis berharap
agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Bengkulu, 17 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
2.1 Morfologi Tanaman Bougenville.......................................................................3
2.2 Manfaat Tanaman Bougenville..........................................................................4
2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Bougenville...............................................................4
2.4 Perbanyakan Tanaman Bougenville...................................................................4
2.5 Keragaman Tanaman Bougenville ....................................................................7
2.6 Organisme Penganggu Tanaman Bougenville ..................................................9
BAB III PENUTUP.........................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang terletak di daerah tropis dengan luas lahan
pertanian yang cukup besar. Besarnya penduduk yang bekerja pada sektor pertanian
didukung oleh lahan pertanian yang luas, subur, dan faktor iklim yang mendukung.
Indonesia memiliki hortikultura tropika yang berlimpah karena keanekaragaman sumber
daya lahan, iklim, dan cuaca yang dimilikinya. Sumber daya tersebut dapat dijadikan
sebagai suatu kekuatan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam agribisnis
hortikultura dimasa depan. Produk agribisnis hortikultura tropika yang terdiri dari buah-
buahan, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias merupakan salah satu andalan Indonesia
baik di pasar domestik, regional, maupun internasional (Wibowo, 2000).
Indonesia sebagai negara agraris yang beriklim tropis memiliki kekayaan flora
yang beranekaragam. Kekayaan flora didukung oleh kondisi agroklimat yang
memungkinkan tanaman tumbuh dengan baik, salah satunya yaitu tanaman hias. Pada
umumnya.tanaman hias diartikan sebagai segala jenis tanaman yang memiliki nilai hias
(bunga, batang, daun, akar, aroma) yang menimbulkan kesan indah artistik atau kesan seni.
Berdasarkan laporan Terra (2010) tanaman hias adalah tanaman yang sering digunakan
untuk penghias pekarangan dan lain sebagainya.
Tanaman hias memiliki nilai ekonomi yang tinggi dan sangat prospektif
dibudidayakan sebagai sumber pendapatan, penyedia lapangan kerja dan penggerak
ekonomi (Rahman & Bukhari, 2010). Hal ini sesuai dengan pernyataan Acquahh (2002)
bahwa tanaman hias merupakan salah satu komoditas holtikultura yang prospeknya sangat
tepat untuk dijadikan bisnis atau peluang usaha yang menjanjikan.
Salah satu tanaman hias yang cukup populer di kalangan masyarakat adalah
tanaman bougenville (Bougainvillea spectabilis L.). Bunga bougenville atau biasa disebut
dengan bunga kertas dapat hidup di wilayah tropis. Tanaman ini seringkali dijumpai di
lahan pekarangan sebagai tanaman hias.
Bunga bougenville berasal dari daerah tropis sehingga dapat dijadikan alternatif
tanaman hias untuk dikembangkan di Indonesia. Jika dibudidayakan dengan benar, tanaman
tersebut sangat bermanfaat bagi manusia karena dapat menjadi sumber makanan, obat-
obatan, penyedia udara segar, menahan penguapan air atau mempercantik pekarangan
rumah. Dalam rangka pembudidayaan bunga kertas, masih diperlukan upaya perbaikan
karakter tanaman dalam pertumbuhannya sehingga memiliki nilai lebih jika digunakan
sebagai bunga potong atau bunga hias (Cahyaningrum & Sugiyarto, 2012).

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang diperoleh sebagai berikut:
1. Bagaimana morfologi tanaman Bougenville?
2. Apakah manfaat dari tanaman Bougenville?
3. Bagaimana syarat tumbuh Bougenville yang baik?
4. Bagaimana cara perbanyakan tanaman Bougenville?
5. Apa sajakah keragaman tanaman Bougenville?
6. Apa sajakah organisme penganggu tanaman Bougenville?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang diperoleh sebagai berikut:
1. Menjelaskan morfologi tanaman Bougenville
2. Menjelaskan manfaat Bougenville
3. Menjelaskan syarat tumbuh Bougenville
4. Menjelaskan perbanyakan Bougenville
5. Menjelaskan keragaman tanaman Bougenville
6. Menjelaskan organisme penganggu tanaman Bougenville
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Morfologi Tanaman Bougenville


Bougenville (Bougainvillea spectabilis) merupakan salah satu tanaman hias
primadona karena kecantikkan bunganya yang berwarna-warni dan cara merawatnya yang
mudah. Bougenvil termasuk tanaman yang digemari oleh berbagai kalangan, terutama
penggemar tanaman hias. Tanaman bugenvil termasuk dalam famili Nytaginaceae.

(Sumber : data primer/bidikan pribadi)


Gambar 1. Tanaman Bougenville

Tanaman bougenville termasuk tanaman perdu tegak dan memiliki tinggi tanaman
mencapai 2-4 meter. Sistem perakarannya adalah tunggang, dengan akar-akar cabang yang
melebar ke semua arah dengan kedalaman 40-80 cm. Batang memiliki cabang berkayu
bulat, beruas, dan memiliki diameter 5-8 mm, berwarna coklat dan majemuk. Bunga
bougenville termasuk bunga majemuk, payung 3-15 bunga.
Bunga bougenville beranekaragam ada yang berwarna kuning, merah, merah
jambu, ungu, putih dan sebagainya. Namun, menurut Ratnasari (2007) bahwa bunga yang
berbentuk seperti kertas dan berwarna cerah tersebut merupakan daun yang telah
mengalami modifikasi. Keanekaragaman warna pada tanaman hias bougenville
memberikan manfaat yang dapat membuat halaman menjadi lebih indah.
2.2 Manfaat Bougenville
Penanaman bugenvil makin marak ditata dalam kebun-kebun mini di sekitar
rumah, pengindah taman-taman di tengah kota dan jalan, koleksi tanaman pot, dan daerah-
daerah rekreasi. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan dan pelestarian tanaman
bougenvil makin penting artinya bagi upaya peningkatan kualitas hidup manusia. Bunga
bougenville berkhasiat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti mengobati bisul,
menghilangkan biang keringat dan gatal-gatal (pruritis), mengobati hepatitis dan
melancarkan haid tidak teratur.
Bougenville berfungsi sebagai stabilisator dan pemeliharaan lingkungan hidup dari
pencemaran karena berbagai kegiatan manusia. Keberadaan tanaman ini dapat menyaring
debu, meredam getaran suara, menyerap gas-gas beracun hasil pembakaran, dan
memelihara keadaan lingkungan seperti suhu, kelembaban dan angin dalam batas-batas
yang nyaman untuk didiami (Rukmana, 1995).

2.3 Syarat Tumbuh


Karakteristik unik dari bougenvil dalam hal pembungaan adalah bahwa pada tanah
yang subur dan musim penghujan tanaman ini kurang produktif berbunga. Sebaliknya pada
tanah yang kurang subur dan kering justru akan berbunga lebat, terutama di musim
kemarau. Tanaman bugenvil ini dapat tumbuh dangan baik di dataran rendah maupun
dataran tinggi, hingga ketinggian ± 1400m dpl (Atjung, 1988).
Menurut Ratnasari (2007) bahwa apabila tanaman bougenville terkena paparan
sinar matahari secara langsung, maka pertumbuhan bunga akan semakin cepat dan tanaman
akan berbunga lebat.

2.4 Perbanyakan
Perbanyakan tanaman bugenvil pada umumnya dilakukan secara vegetatif, yaitu
dengan stek batang/cabang, cangkok dan sambungan. Perbanyakan tanaman dengan stek
merupakan pembiakan tanaman yang sederhana, cepat dan tidak memerlukan teknik
tertentu (khusus). Dengan bahan tanaman yang sedikat dapat menghasilkan jumlah bibit
yang banyak. Disamping itu, bibit tanaman akan seragam dalam ukuran tinggi, umur dan
ketahanan terhadap penyakit (Rukmana, 1995).
Data penelitian Anam (2009) menunjukkan bahwa perlakuan dosis Rootone-F 5
gram/10 ml air dan bahan stek bagian tengah memberikan pengaruh terbaik terhadap
pertumbuhan stek tanaman bugenvil (Bougainvillea spectabilis L.).
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membudidayakan tanaman
bougenville :
Cangkokan Bougenville
1. Siapkan batang utama untuk bibit tanaman bunga Bougenvile. Pilih tangkai dengan
ukuran tepat dari induknya yaitu yang berusia tua atau matang. Indukan matang dapat
dilihat dari batangnya yang bersayat, berliuk dan memiliki bercak – bercak. Bersihkan
tangkai yang dipilih dari daun dan ranting yang terlalu rimbun.
2. Dalam membuat bibit bunga Bougenville, perhatikan bagian batang bawah. Kupas
tangkai sampai pada lapisan kambium secara melingkar dengan ukuran panjang 10 cm
untuk membuat bibit cangkokan. Lalu dibungkus dengan humus lembab dan bungkus
kembali dengan plastik. Diamkan selama kira–kira 3 minggu untuk memperoleh akar
muda baru pada cangkokan tersebut.
3. Untuk mempercepat pertumbuhan, gunakan pupuk ZPT. Hasil cangkokan dapat
ditanam pada media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1.
4. Tunggu sampai tangkai ini keluar tunas baru, kemudian jadikanlah tangkai ini sebagai
batang bawah utama dan cikal bakal tunas dan tangkai baru.
Stek Bougenville
1. Potong tangkai secara miring dan tajam. Siapkan media tanam berupa gabungan tanah
gembur dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Lalu masukkan ke dalam pot
yang berukuran kedalaman 30 cm.
2. Masukan batang stek sedalam kira – kira 10 cm ke dalam adonan tanah, dengan bagian
runcing menghadap ke dalam atau di bawah.
3. Pakailah pupuk ZPT untuk mengoptimalkan pertumbuhan.
4. Gunakan pagar bambu untuk menjaga posisi batang tetap tegak dan lindungi dari sinar
matahari di siang hari, namun pada pagi hari biarkan bibit baru ini mendapat pancaran
teduh dari sinar matahari pagi selama kurang lebih 2 jam. Pada hari ke 10 akan muncul
tunas dan akar muda.
Menyambung Tunas Bougenville
Tunas–tunas pada bibit bagian batang bawah dapat disambung dengan tangkai-
tangkai muda dari jenis Bougenville lain sehingga akan menghasilkan aneka bunga yang
berwarna–warni.
Cara menyambung tunas Bougenville sebagai berikut :
1. Memotong miring pucuk tunas muda dari salah satu pohon Bougenville aneka warna.
Lalu sambungkan dengan tunas muda pada batang bawah di atas, pastikan sambungan
cukup tepat dan tidak longgar.
2. Ikat dengan erat dan tutup dengan plastik basah atau sabut kulit kelapa. Gantilah
plastik setiap 4 hari sekitar 15 hari. Tunggu sampai sambungan ini menjadi kokoh dan
mengeras, barulah anda melepas plastik pada sambungan.
Perawatan Tunas Bougenville
1. Untuk perawatan pasca penyambungan, kurangi suplai air atau dihentikan sama sekali
suplai air selama beberapa hari agar daun–daun mudah mengering.
2. Daun mulai mengering dan rontok dalam waktu 3–4 hari. Sisa daun–daun rontok inilah
yang akan menjadi cikal bakal pembentukan bunga baru. Setelah daun rontok, siram
kembali pohon Bougenville. Fungsinya untuk mempercepat tumbuhnya bunga.
3. Bunga Bougenville membutuhkan suplai sinar matahari dengan intensitas cukup tinggi
untuk memudahkan proses fotosintesis. Sebaiknya letakkan tanaman ini di tempat
terbuka yang mudah terkena sinar matahari.
4. Menata tampilan rumpun bunga Bougenville dengan cara rutin memangkasnya sesuai
bentuk yang diinginkan. Pemangkasan secara berkala sangat baik untuk memunculkan
bunga yang rimbun secara optimal. Pemangkasan bertujuan untuk pembentukan tajuk
dan pembungaan. Pemangkasan dilakukan pada cabang yang bertumpuk, berhimpitan
atau bersilangan. Jika dibiarkan, cabang tersebut akan membuat bentuk tanaman
menjadi kurang indah dan dapat digunakan sebagai tempat serangga bersarang.
5. Pemupukan sebenarnya bukan hal penting, namun bunga Bougenville mudah tumbuh
merumpun jika memperoleh suplai pupuk yang cukup. Kecukupan pupuk dapat
membantu menutrisi tanaman sehingga mengaktifkan tanaman untuk segera berbunga
dengan lebat.

2.5 Keragaman Tanaman Bougenville


Tanaman bougenville terdiri dari beberapa jenis dengan warna bunga dan daun
yang berbeda-beda sehingga tanaman ini seringkali dijadikan sebagai tanaman hias dengan
membudidayakan berbagai macam jenis tanaman bougenville (Ratnasari, 2007).
Berikut adalah beberapa jenis tanaman bougenville :
1. Bougenville California Gold. Bunga ini menghasilakan bunga yang berubah dari emas
pucat sampai jingga perunggu, karena ketika bunga ini mekar tidak lama kemudian
menggugurkannya.
2. Bougenville Gold Rush. Bunga ini memiliki warna kuning keemasan yang mencolok
dan lebih terang dari varietas lain.
3. Bougenville After Glow. Bunga ini mekar berulang kali sepanjang tahun. Bunganya
bewarna orange, merah muda dan coral. Dedaunnya yang halus namun berstektur
berwarna hijau sepanjang tahun.
4. Bougenville Bambino Baby Allison. Bunga ini berwarna merah muda, mekar di akhir
musim semi, awal musim panas, pertengahan musim panas dan diawal musim gugur.
Dedaun bewarna hijau sepanjang tahun.
5. Bougenville Cherry Blossom. Bunga ini adalah bunga yang mekar berwarna merah
muda dan ada pula yang hampir putih. Mekar berulang kali di akhir musim semi, awal
musim panas, pertengahan musim panas dan diawal musim gugur menguning.
6. Bougainvillea spectabilis. Bunga yang berwarna merah cerah sebenarnya merupakan
helaian daun yang telah mengalami modifikasi. Bunganya berbentuk tabung dengan
panjang hingga 5 cm, berwarna putih, dan berada di tengah-tengah helaian daun yang
telah mengalami modifikasi.
7. Bougainvillea sp. variegata. Tanaman perdu ini tumbuh lebih lambat dibandingkan
dengan bougenville nonvariegata. Bunga yang berwarna ungu sebenarnya merupakan
helaian daun yang telah mengalami modifikasi. Bunga ini berbentuk tabung dengan
panjang hingga 5 cm, berwarna ungu, dan muncul dari sela-selanya.
8. Bougainvillea x Buttiana. Bunga yang berwarna merah keoranyean sebenarnya
merupakan helaian daun yang telah mengalami modifikasi. Bunga jenis ini berada di
sela-sela daun dan berbentuk tabung dengan panjang hingga 5 cm.
Berikut adalah gambar beberapa jenis tanaman Bougenville :

(Sumber : data primer)


Gambar 2. Keragaman bunga tanaman Bougenville

Selain memiliki keragaman warna, tanaman bougenville juga memiliki keragaman


pada organ daunnya. Hal ini dilihat dari warna, ukuran, dan motif yang terdapat pada daun
tanaman bougenville. Bougainvillea sp. variegata memiliki daun berwarna hijau sedikit tua
dengan corak putih kekuningan di pinggir daunnya. Sedangkan tanaman bougenville
nonvariegata memiliki warna daun hijau muda yang polos.
Berikut adalah gambar keragaman daun pada tanaman Bougenville

(a) (b)
(Sumber : data primer)
Gambar 3. (a) Daun bougenville variegata (b) Daun bougenville variegata
2.6 Organisme Penganggu Tanaman Bougenville
Dalam melakukan budidaya tanaman, seringkali dijumpai beberapa jenis hama dan
penyakit yang mengganggu tanaman hias. Gulma dan rumput liar di sekitar tanaman hias
harus segera dibuang karena dapat menjadi vector dan sarang hama atau penyakit. Jika
terjadi serangan hama atau penyakit, sebaiknya segera dilakukan tindakan pengobatan, baik
secara fisik maupun kimiawi. Oleh karena itu, perlu dipahami beberapa jenis organisme
pengganggu tanaman yang dapat merusak keindahan tanaman. Adapun beberapa jenis
hama dan penyakit yang menyerang tanaman Bougenville sebagai berikut :
1. Penyakit Layu Bakteri. Penyakit pada tanaman Bougenville disebabkan oleh 2 patogen,
yaitu cendawan dan bakteri. Jumlah cendawan yang menyebabkan penyakit pada
umumnya lebih banyak dibanding bakteri.
2. Ulat Kantong. Hama ini menyerang bagian daun, tanaman menjadi berlubang,
menggulung, dan daunnya keriting
3. Kutu Putih. Hama ini menyerang bagian daun. tanaman menjadi berlubang,
menggulung, dan daunnya keriting.
4. Layu Fusarium. Gejala serangan ditandai dengan tulang daun yang pucat berubah
warna menjadi coklat keabuan kemudian tangkainya membusuk. Penyebabnya adalah
media yang selalu basah sehingga media tanam ber-PH rendah. Kondisi tersebut
membuat Fusarium oxysporium cepat berkembang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut :
1. Tanaman bougenville termasuk tanaman perdu tegak dengan tinggi tanaman mencapai
2-4 meter. Sistem perakarannya adalah tunggang dengan akar-akar cabang yang
melebar ke semua arah dengan kedalaman 40-80 cm. Batang memiliki cabang berkayu
bulat, beruas dengan diameter 5-8 mm, berwarna coklat. Bunga bougenville termasuk
bunga majemuk, payung 3-15 bunga. Bunga bougenville beranekaragam ada yang
berwarna kuning, merah, merah jambu, ungu, putih dan sebagainya.
2. Tanaman bougenville bermanfaat untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti
mengobati bisul, menghilangkan biang keringat dan gatal-gatal (pruritis), mengobati
hepatitis dan melancarkan haid. Selain itu, tanaman bougenville juga dapat menyerap
gas-gas beracun dan dapat memelihara keadaan lingkungan.
3. Tanaman bugenvil dapat tumbuh dangan baik di dataran rendah maupun dataran tinggi,
hingga ketinggian ± 1400m dpl. Pada tanah yang subur dan musim penghujan tanaman
ini kurang produktif berbunga. Sebaliknya pada tanah yang kurang subur dan kering
justru akan berbunga lebat, terutama di musim kemarau. Tanaman bougenville sangat
menghendaki paparan sinar matahari langsung.
4. Perbanyakan tanaman bougenville dapat dilakukan dengan cara stek, cangkok,
sambung.
5. Keragaman bougenville antara lain Bougenville California Gold, Bougenville Gold
Rush, Bougenville After Glow, Bougenville Bambino Baby Allison, Bougenville
Cherry Blossom, Bougainvillea spectabilis, Bougainvillea sp. variegata, Bougainvillea
x Buttiana.
6. Organisme pengganggu tanaman bougenville antara lain ulat kantong, kutu putih dan
penyakit yang sering timbul adalah layu fusarium dan layu bakteri.
DAFTAR PUSTAKA

Acquaah, G., 2002. Horticulture – Principles and Practices. Second Edition. Prentice Hall.
Anam, C. (2009). PENGARUH DOSIS ROOTONE-F DAN BAHAN STEK TERHADAP
PERTUMBUHAN STEK BUGENVIL (Bougainvillea spectabilis L.). SAINTIS,
1(1), 21-30.
Atjung. 1988. Tanaman hias. Yasaguna: Jakarta. Cahyaningrum, P., & Sugiyarto, L.
(2012). Induksi keragaman somaklonal bunga kertas (Zinnia sp.) sebagai upaya
pengembangan bunga potong daerah tropis. Yogyakarta: Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Cahyaningrum, P., & Sugiyarto, L. (2012). Induksi keragaman somaklonal bunga kertas
(Zinnia sp.) sebagai upaya pengembangan bunga potong daerah tropis. Yogyakarta:
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Fadillah, Muhammad Romi, Beni Andika dan Darjat Saripurna. 2020. Sistem Pakar
Informatika dan Komputer) Vol.19. No.1, Februari 2020 , pp. 88~99 Mendiagnosa
Penyakit Dan Hama Penyerang Tanaman Bougenville DenganMetode Teorema
Bayes. Jurnal SAINTIKOM (Jurnal Sains Manajemen SAINTIS, 1(1), 21-30.
Rahman, A., & Bukhari. (2010). Profil agribisnis tanaman hias di kota Medan propinsi
Sumatera Utara. Warta Universitaria UMA, Edisi 25.
Ratnasari, J. (2007). Galeri Tanaman Hias Bunga. Niaga Swadaya.
Rukmana Rahmat. 1995. Bugenvil. Kanisius: Yogyakarta
Terra CH, Triwahyuni, Abdul Kadir. 2010. Pesona 500 Jenis Tanaman Hias Bunga.
Yogyakarta : Andi Offset
Wibowo R. 2000. Refleksi Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Nusantara. Jakarta.
Pustaka Sinar Harapan.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi survei tanaman Bougenville di Unib Permai

Anda mungkin juga menyukai