Anda di halaman 1dari 12

LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

(GRIME 250 mg TABLET)

Kajian TPP (Target Product Profiles)


Berisi parameter ataukarakteristik yang diharapkandariobat yang akandikembangkan
(misalkelarutan air dandisolusi, stabilitas, dll.), berkaitandenganmutuproduk
Kelarutan air: kelarutan lebih bagus daripada sediaan yg sudah ada
Disolusi : disolusiya sesuai dengan farmakope
Stabilitas : diharapkan stabil dalam jangka waktu yang lebih lama > 5 tahun

Kajian CPP (Critical Process Parameter)


Parameter proses krisis pada pembuatan tablet griseofulvin:
1. Pencampuran yang meliputi: lama pencampuran, kecepatan pengadukan, dan kapasitas
dalam 1 batch karena zat aktif harus terdistribusi secara merata.
2. Percetakan yang meliputi tekanan karena akan mempengarauhi kekerasan dan kerapuhan
dari tablet.
3. Kelembaban, dimana jika kadar kelembababn tinggi, maka tablek akan menjadi
lunak/lembek.

I. IDENTITAS OBAT (GRISEOFULVIN)


a. Struktur molekul :

b. Rumus molekul : C17H17ClO6


c. Bobot molekul : 352.767 g/mol
d. Pemerian : Griseofulvin berwarna putih atau putih krem, rasa pahit,
termostabil. Dalam perdagangan obat ini tersedia untuk penggunaan secara oral
sebagai Griseofulvin Microsize dan Griseofulvin Ultramicrosize.Griseofulvin
Microsize mengandung partikel berukuran diameter 4 μm dan Griseofulvin
Ultramicrosize mengandung partikel berukuran diameter < 1 μm
II. SIFAT FISIKOKIMIA OBAT
a. Titik lebur :220◦C
b. pKa :-4.44
c. Koefisien partisi :Log P2.18
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

a. Stabilitas :Disimpan pada suhu kurang dari 40◦C


a. Kelarutan :Larut dalam etanol, metanol, aseton, benzen, kloroform, etil
asetat dan asam asetat; Praktis tidak larut dalam air, petroleum eter.
:
III. URAIAN DAN DATA FARMAKOLOGI OBAT
a. Indikasi : mengobati infeksi jamur
b. Mekanisme kerja : menghambat mitosis jamur dengan berkaitan dengan
mikrotubulus dan menghambat polimerisasi tubulin menjadi mikrotubulus
c. Efek samping : Gangguan Fungsi Hati, ruam kulit, urtikaria, pusing,
diare,sakit kepala, mual muntah, insomnia, nyeri ulu hati
d. Kontraindikasi : Porfiria, kegagalan hepatoselule atau lupus eritematosus,
kehamilam
e. Interaksi :
- Griseofulvin dapat mengurangi efektiktivitas fenilbutazon dan obat
antikoagulan
- penyerapan griseofulvin dapat berkurang jika digunakan bersama dengan obat
antidepresan (alprazolam)
- efektifitas griseoulvin dapat berkurang jika digunakan dengan daclatasvir,
darunavir, gefinitib
- griseofulvin yang di konsumsi bersama pil kb bisa mengurangi efektivitas pil
kb serta bisa mengakibatkan

f. Data Toksisitas :
 Oral LD50 (tikus):> 10 gm / kg;
 LD50 intrapitoneal (tikus):> 5 gm / kg; LD50 (Mencit):> 50 gm / kg;
 LD50 intraperitoneum (tikus): 200 mg / kg;
 LD50 subkutan (mencit):> 12 gm / kg;

IV. PRODUK KOMPETITOR (SAINGAN) DENGAN ZAT AKTIF YANG SAMA


N Nama merek dan Bentuk Kekuatan Harga per unit
o pabrik sediaan sediaan
1. Griseofulvin tablet Tablet 125 mg Rp. 290-,/tablet
125 mg .
Nama pabrik: PT.
indo farma
2. Gricin125 mg. Tablet 125 mg Rp. 480-,/ tablet
Nama pabrik:
PT.Novapharin
3. Griseofuvin Tablet 125 mg Rp. 701-,/Tablet
Nama Pabrik:
PT.Sampharindo

V. SEDIAAN OBAT YANG DIRANCANG


a. Bentuk sediaan : Tablet
b. Alasan pemilihan bentuk sediaan : karna penggunaannya lebih mudah
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

c. Kekuatan sediaan : 500 mg


d. Rencana nama merek : Grimeme

VI. FORMULA
a. Formula
No Nama bahan Jumlah Total kebutuhan Spesifikasi Fungsi Produsen
bahan (@ 1 batch (1000 /distribut
tablet) tablet) or
1. Griseofulvin 250 mg
250 gram Serbuk putih sampai Zat aktif China
kuning gading
pucat; tidak berbau;
ukuran zarah
maksimum 5 nm,
boleh terdapat
beberapa zarah.
2. PVP (3%) 15 mg 15 gram Serbuk putih atau Pengikat India
putih kekuningan;
berbau lemah atau
tidak berbau;
higroskopik.
3. Pati Jagung (5%) 25 mg 25 gram Tidak berbau, tidak Penghan India
berasa, halus, cur
putih Kecoklatan
4. Tatrazin (0,25%) 1,25 mg 1,25 gram Tepung berwarna Pewarna India
kuning jingga,
serbuk
5. Desktrin (q.s) 157,5 mg 157,5 gram Serbuk amorf, Pengisi India
warna putih tidak
berbau dan tidak
berasa
6. Magnesium 1,25 mg 1,25 gram Serbuk halus; Lubrikan India
Stearat (0,25%) putih; licin dan
mudah melekat
pada kulit; bau
lemah khas
7. Talk (5%) 25 mg 25 gram Serbuk hablur; Glidant India
sangat halus licin, dan
mudah melekat antiadher
pada kulit, bebas en
dari butiran; warna
putih atau putih
kelabu
8. Pati Jagung (5%) 25 mg 25 gram Tidak berbau, tidak Penghan India
berasa, halus, cur luar
putih Kecoklatan
Total 500 mg 500 gram
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

Alasan pemilihan bahan (masing-masingbahandanspesifikasibahan) :


a. PVP (Pengikat)
PVP merupakan polimer sintetik yang berperan sebagai pengikat yang baik
pada granulasi basah dan granulasi kering. Bahan ini mampu meningkatkan
kekuatan antar granul, larut sempurna dalam air, dan dapat menghasilkan
granul dengan sifat alir yang baik.
b. Pati Jagung / stracth (Penghancur)
Pati jagung merupakan penghancur yang sering digunakan dan harganya
terjangkau. Bahan ini mampu meningkatkan segi, disintegrasi, dan kekerasan
tablet agar memperoleh sifat fisik tablet yang baik. Konsentrasi terbaik dari
stracth adalah 5%.
c. Dekstrin (Pengisi)
Dekstrin berfungsi sebagai bahan pengisi karena dapat meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan. Bahan ini larut air dingin dalam berbagai derajat
tergantung kekuatan hidrolisisnya.
d. Mg. Stearat (Lubrikan)
Mg. Stearat merupakan pelicin yang menjadi lapisan antara konstituen tablet
dengan dinding die dan mencegah melekatnya tablet pada punch atas dan
bawah. Bahan ini merupakan lubrikan yang sering digunakan karena memiliki
efektifitas yang tinggi serta dapat mempercepat aliran granul.
e. Talk (Glidan dan Antiadheren)
Talk memiliki sifat antiadheren dan glidan yang baik. Bahan ini dapat
meningkatkan daya alir granul pada corong pengisis, mencegah melekatnya
massa pada punch dan die, mengurangi gesekan antar butir granul, dan
mempermudah pengeluaran tablet dari die. Talk juga memiliki keunggulan
lain yaitu, bahan pengatur aliran, pelicir, dan bahan pemisah hasil cetakan.
f. Tartazin
Tartazin digunakan sebagai pewarna yang telah teruji keamanannya.
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

VII. DESAIN FASILITAS (Rancanganruangan, Kriteria ruangan)

VIII. METODE PEMBUATAN


Metode Granulasi Kering :
griseofulvin merupakan golongan antibiotik sedangkan golongan antibiotic termasuk
bahan yang tidak tahan panas.

Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Dibersihkan alat menggunakan alkohol 70%

Ditimbang fase dalam Griseofulvin, PVP, pati jagung (starch), Tartazin, Dekstrin
serta fase luar Mg Stearat, Talk, dan Pati jagung sesuai dengan penimbangan
yang telah terlampir untuk 1 batch tablet.
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

Dimasukan griseofulvin dan PVP ke dalam lumpang dan digerus hingga


homogen.

Dimasukan pati jagung ke dalam lumpang dan digerus hingga homogen.

Dimasukan tartazin dan juga dekstrin, digerus hungga homogen.

Ditambahkan setengah fase luar (Mg stearat dan talk)

Dibuat Slugg campuran menggunakan punch dengan diameter besar


dan tekanan tinggi

Digiling kasar slugg yang telah terbentuk dan diayak dengan ayakan
dengan ayakan nomor mesh 16.

Dilakukan evaluasi
granulasi

Dicampurkan sisa fase luar kedalam campuran granul

Dicetak dengan punch diameter 13 nm sesuai bobot yang diinginkan.

Dievaluasi tablet

Spesifikasi Alat :
1. Timbangan
Mesin : Industrial Scales and Load Cell System
Supplier : Mettler Toledo
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

Spesifikasi :
a. Kapasitas : 0,6-600 kg
b. Kegunaan : menimbang bahan

2. Alat Ukur Kekerasan Tablet :


Kisaran Kekerasan : 2 ~ 199.9N
Akurasi Kekerasan : ± 0,05%
Kegunaan : untuk mengetahui tingkat kekerasan tablet

3. Alat uji keregasan


jumlah silinder :2
silinder kedalaman : 39 mm
Tablet jatuh tinggi : 156 mm
rotasi kecepatan : (20-90) rpm
Kecepatan rotasi akurasi : ± 1 rpm
Kegunaan : untuk menentukan atau mengukur kekuatan fisik
sediaan tablet terhadap gesekan.
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

4. Alat Uji Waktu Hancur Tablet (Disintegration Test)


Deskripsi : P 50cm x L 35x T 38cm
220v,380,50 hz
body stainles 304
terdapat chamber becker 1000 ml
swit speed, heater, bak
Kegunaan : Untuk menentukan seberapa lama obat (tablet) bisa hancur didalam
tubuh atau saluran cerna .

5. Uji Keseragaman Ukuran


Kegunaan : untuk ketebalan berhubungan dengan kekerasan sediaan padat (tablet)
Alat : Jangka sorong.

6. Alat uji penetapan kadar


Alat : Spektofotometri uv-vis
Kegunaan : untuk menentukan penetapan kadar
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

IX. RANCANGAN WADAH PENGEMAS (Pemilihan bahan pengemas primer dan


sekunder)

A. Bahan pengemas primer

Isi bersih : 10 strip @ 10 tablet

GRIME® GRIME®
Griseofulvin tablet 250 mg Griseofulvin tablet

COMPOSITION: KOMPOSISI:
Each tablet contains Griseofulvin 250 mg Tiap tablet mengandung Griseofulvin 250 mg
INDICAION, CONTRAINDICATION,ADVERSE REACTION, INDIKASI, KONTRA INDIKASI, EFEK SAMPING, INTERAKSI OBAT,
DRUG INTERACTION, WARNING and PRE-CAUTION, DOSAGE PERINGATAN dan PERHATIAN, DOSIS dan CARA PEMBERIAN tertera
and ADMINISTRATION seen close leaflet. dalam brosur.

Isi bersih : 10 strip @ 10 tablet

GRIME®
GRIME®
Griseofulvin tablet
Griseofulvin
Tablet

No. Reg. DKL 95408986901 Batch No : K1283


LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

B. Bahan Pengemas sekunder

X. PENJAMINAN MUTU GRIMEDAN KUALITAS (Evaluasisediaanakhir)


®

GRISEOFULVIN Tablet 250 mg


a. Uji keseragaman bobotresep dokter
Harus dengan
Keseragaman bobot dapat ditetapkan sebagai berikut: ditimbang 20 tablet,
PT. Fifth Farma
Yogyakarta-Indonesia
lalu dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Kemudian timbang tablet satu persatu,
tidak boleh lebih dari 2 ®tablet bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih
GRIME
besar dari GRISEOFULVIN
yang ditetapkan Tablet pada
250 mg kolom A dan tidak boleh satu tablet pun bobotnya
menyimpang dari bobot ratarata lebih besar dari yang ditetapkan pada kolom B.
Harus dengan resep dokter
PT. Fifth Farma
Jika perlu gunakan 10 tablet yang lain dan tidak satu tablet yang bobotnya
Yogyakarta-Indonesia

menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang ditetapkan dalam kolom A
maupun kolom BGRIME (Dirjen®POM, 1995):
GRISEOFULVIN Tablet 250 mg
Harus dengan resep dokter
PT. Fifth Farma
Yogyakarta-Indonesia

GRIME ®
GRISEOFULVIN Tablet 250 mg
Harus dengan resep dokter
PT. Fifth Farma
Yogyakarta-Indonesia

GRIME ®
Tabel 1. HIDROKLOROTIAZID
Penyimpanan bobotTablet 50rata-rata
mg
b. Uji kekerasan
Kekerasan dinyatakan dalam satuan kg dari tenaga yang diperlukan untuk
memecahkan tablet. Alat yang digunakan untuk uji ini adalah hardness tester, alat
ini diharapkan dapat mengukur berat yang diperlukan untuk memecahkan tablet.
Persyaratan kekerasan tablet umumnya berkisar 4-8 kg, bobot tersebut dianggap
sebagai batas minimum untuk menghasilkan tablet yang memuaskan (Soekemi, A.
R., 1987).
c. Uji keregasan
Untuk menguji keregasan tablet digunakan alat roche friabilator. Sebelum
tablet dimasukkan kedalam alat friabilator, tablet ditimbang terlebih dahulu.
Kemudiann tablet dimasukkan kedalam alat, lalu alat dioperasikan selama 4 menit
atau 100 kali putaran. Tablet ditimbang kembali dan dibandingkan dengan berat
mula-mula. Selisih berat dihitung sebagai keregasan tablet. Persyaratan keregasan
harus lebih kecil dari 0,8% (Ansel, H.C., 1989).
d. Uji waktu hancur
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

Peralatan uji waktu hancur terdiri dari rak keranjang yang mempunyai
enam lubang yang terletak vertikal diatas ayakan mesh nomor 10. Tablet yang
akan diuji (sebanyak 6 tablet) dimasukkan dalam tiap tube, ditutup dengan
penutup dan dinaik-turunkan keranjang tersebut dalam medium air dengan suhu
37° C. Dalam monografi yang lain disebutkan mediumnya merupakan simulasi
larutan gastrik (gastric fluid). Waktu hancur dihitung berdasarkan tablet yang
paling terakhir hancur. Persyaratan waktu hancur untuk tablet tidak bersalut
adalah kurang dari 15 menit, untuk tablet salut gula dan salut nonenterik kurang
dari 30 menit, sementara untuk tablet salut enterik tidak boleh hancur dalam
waktu 60 menit dalam medium asam, dan harus segera hancur dalam medium
basa.
e. Uji penetapan kadar zat berkhasiat
Uji penetapan kadar zat berkhasiat dilakukan untuk mengetahui apakah
tablet tersebut memenuhi syarat sesuai dengan etiket. Bila kadar obat tersebut
tidak memenuhi syarat maka obat tersebut tidak memiliki efek terapi yang baik
dan tidak layak dikonsumsi. Uji penetapan kadar dilakukan dengan menggunakan
cara-cara yang sesuai pada masing-masing monografi antara lain di Farmakope
Indonesia (Dirjen POM, 1995).
Obat yang telah memenuhi persyaratan kekerasan, waktu hancur,
keregasan, keseragaman bobot, dan penetapan kadar, belum dapat menjamin
bahwa suatu obat memenuhi efek terapi, karena itu uji disolusi harus dilakukan
pada setiap produksi tablet. Disolusi adalah proses pemindahan molekul obat dari
bentuk padat kedalam larutan pada suatu medium (Dirjen POM, 1995
f. Uji Kerapuhan (Friabilitas) Tablet
Kerapuhan merupakan parameter yang digunakan untuk mengukur
ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu
pengemasan dan pengiriman. Kerapuhan diukur dengan friabilator. Prinsipnya
adalah menetapkan bobot yang hilang dari sejumlah tablet selama diputar dalam
friabilator selama waktu tertentu. Pada proses pengukuran kerapuhan, alat diputar
dengan kecepatan 25 putaran per menit dan waktu yang digunakan adalah 4
menit.Tablet yang akan diuji sebanyak 20 tablet, terlebih dahulu dibersihkan dari
debunya dan ditimbang dengan seksama. Tablet tersebut selanjutnya dimasukkan
ke dalam friabilator, dan diputar sebanyak 100 putaran selama 4 menit, jadi
kecepatan putarannya 25 putaran per menit. Setelah selesai, keluarkan tablet dari
alat, bersihkan dari debu dan timbang dengan seksama. Kemudian dihitung
persentase kehilangan bobot sebelum dan sesudah perlakuan. Tablet dianggap baik
bila kerapuhan tidak lebih dari 1% .
g. Uji Disolusi
Uji ini digunakan untuk menentukan kesesuaian dengan persyaratan
disolusi yang tertera dalam masing-masing monografi untuk sediaan tablet dan
kapsul, kecuali pada etiket dinyatakan bahwa tablet harus dikunyah. Ada dua jenis
alat yang dapat digunakan untuk uji disolusi, untuk uji disolusi tablet parasetamol
digunakan alat jenis 2 dengan kecepatan 50 rpm selama 30 menit. Uji kesesuaian
alat dilakukan pengujian masing-masing alat menggunakan 1 tablet Kalibrator
Disolusi FI jenis diintegrasi dan 1 tablet Kalibrator Disolusi FI jenis bukan
LembarKerjaMahasiswa Blok 4 PSPA

disintegrasi. Alat dianggap sesuai bila hasil yang diperoleh berada dalam rentang
yang diperbolehkan seperti yang tertera dalam sertifikat dari Kalibrator yang
bersangkutan. Untuk media disolusi digunakan 900 mL larutan dapar fosfat pH
5,8. Kemudian lakukan penetapan jumlah parasetamol yang terlarut dengan
mengukur serapan filtrat larutan uji dan larutan baku pembanding parasetamol
BPFI dalam media yang sama pada panjang gelombang maksimum. Dalam waktu
30 menit harus larut tidak kurang dari 80 % dari jumlah yang tertera pada etiket.

h. Keseragaman Ukuran
Dilakukan pengukuran terhadap 20 tablet : diameter dan tebal tablet
menggunakan jangka sorong, diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak
kurang dari 1 1/3 kali tebalnya tablet (Farmakope V).

DAFTAR PUSTAKA
Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. Diterjemahkan Oleh: Ibrahim
Farick. Jakarta: UI Press
Anwar, E. 2012. Excipient Dalam Sediaan Farmasi. Jakarta: Dian Rakyat
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Dirjen POM. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Rowe, dkk. 2009. Handbook Of Pharmaceutical Excipient Six Edition. London: Pharmaceutical
Press

Anda mungkin juga menyukai