1, 2006, 1 - 5
1
Feri Manoi : Pengaruh cara pengeringan terhadap mutu simplisia sambiloto
pengeringan yang sering dilakukan un- sambiloto tanpa akar, umur 3 bulan yang
tuk menghasilkan simplisia tanaman, diperoleh dari KP Cimanggu Bogor, air,
seperti pengeringan dengan diangin- etanol, dan lain lain. Sedangkan alat
anginkan, matahari, oven maupun kom- yang digunakan adalah blower, grinder,
binasi antara keduanya. Sampai saat ini tampah, pisau dan lain-lain. Penelitian ini
produksi tanaman obat khususnya sim- menggunakan Rancangan Acak Lengkap
plisia belum ditangani sebagaimana dengan 4 perlakuan dan diulang seba-
mestinya. Pembuatan simplisia pada nyak 3 kali. Perlakuan yang diuji adalah
umumnya diusahakan oleh petani kecil (1). Dikering anginkan (selama 5 hari),
dan baru sebagian kecil saja yang (2). Pengeringan dengan matahari (se-
diproduksi secara besar-besaran oleh lama 3 hari), (3). Pengeringan dengan
pengusaha jamu. Pada umumnya petani menggunakan blower (selama 6 jam
atau pengusaha jamu belum menerapkan pada suhu 450 C) dan (4). Pengeringan
penanganan pasca panen secara tepat, kombinasi matahari (selama 1 hari) dan
sehingga mutu simplisia yang diperoleh blower (selama 4 jam pada suhu 450 C).
belum memenuhi standar mutu yang Parameter mutu simplisia yang dianalisis
telah ditetapkan oleh pemerintah. meliputi kadar air, kadar abu, kadar abu
Kandungan bahan aktif yang ter- tak larut asam, kadar sari air dan kadar
dapat pada tanaman sangat di pengaruhi sari alkohol. Metode analisis mengguna-
oleh proses pengeringan. Setiap jenis kan metode grafimetri dengan meng-
tanaman mempunyai respon yang ber- gunakan alat oven dan untuk kadar abu
beda, ada beberapa tanaman yang peka dan abu tak larut asam dilanjutkan
terhadap penyinaran matahari langsung dengan menggunakan alat Muffel Fur-
serta suhu yang terlalu tinggi. Pengering- nase.
an yang tepat akan menghasilkan mutu
simplisia yang tahan disimpan lama dan HASIL DAN PEMBAHASAN
tidak terjadi perubahan bahan aktif yang Hasil analisa statistik terhadap
dikandungnya. Menurut Rusli dan Dar- parameter mutu simplisia sambiloto dari
mawan (1988) bahwa pengeringan suatu keempat perlakuan pengeringan yang di-
bahan terlalu lama dan suhunya yang coba menunjukkan adanya perbedaan
terlalu tinggi dapat menurunkan mutu yang nyata. Pengeringan dengan cara
karena dapat merusak komponen-kom- kombinasi matahari dan blower mem-
ponen yang terdapat di dalamnya. Ber- berikan hasil mutu simplisia yang terbaik
dasarkan hal tersebut dilakukanlah pene- dibandingkan dengan cara dikering
litian mengenai cara pengeringan simpli- anginkan, pengeringan matahari saja
sia sambiloto dengan tujuan untuk meng- atau dengan blower saja. Hal ini dapat
hasilkan simplisia yang bermutu. dilihat dari semua variabel yang diamati
(Tabel 1).
BAHAN DAN METODE Kadar air simplisia terendah 8,40
Penelitian dilaksanakan di Labo- % terdapat pada perlakuan pengeringan
ratorium Fisiologi Hasil, Balai Penelitian kombinasi matahari dan blower, berbeda
Tanaman Rempah dan Obat dari bulan nyata dengan perlakuan pengeringan
Januari sampai dengan Agustus 2004. matahari saja serta pengeringan kering
Bahan yang digunakan adalah tanaman angin tetapi tidak berbeda nyata dengan
2
Bul. Littro. Vol. XVII No. 1, 2006, 1 - 5
3
Feri Manoi : Pengaruh cara pengeringan terhadap mutu simplisia sambiloto
4
Bul. Littro. Vol. XVII No. 1, 2006, 1 - 5