Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311

p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

PENGARUH METODE PENGERINGAN TERHADAP KADAR


SENYAWA BIOAKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PADA HERBA
SURUHAN (Peperomia pellucida L.)

Dewi Puspita Apsari1*, Muhammad Nanda Aprilianto1, Ni Luh Desyani1,


Ni Putu Widayanti2
1
Program Studi Farmasi Klinis, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Bali
Internasional, Bali.
2
Program Studi Teknologi Laboratorium Medik, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan,
Universitas Bali Internasional, Bali.

*Email: dewipuspitaapsari@gmail.com

Artikel diterima: 18 Agustus 2021; Disetujui: 28 September 2021


DOI: https://doi.org/10.36387/jiis.v6i2.731

ABSTRAK
Herba suruhan (Peperomia pellucida L.) telah digunakan secara global
sebagai ramuan untuk tujuan medis dan terapeutik, sehingga banyak dibutuhkan
untuk menyelidiki fitonutriennya. Variasi metode pengeringan dapat
mempengaruhi kadar senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan, sehingga
diperlukan strategi pengeringan yang sesuai dalam menghasilkan simplisia yang
mengandung senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan yang tinggi. Atas dasar
pertimbangan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari
strategi variasi metode pengeringan (pengeringan sinar matahari langsung,
pengeringan oven dan pengeringan kering angin) terhadap senyawa bioaktif dan
aktivitas antioksidan dari herba suruhan. Ekstrak herba suruhan kemudian dianalisis
flavonoid total, fenol total, tanin total, dan aktivitas antioksidannya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa herba suruhan pengeringan oven menghasilkan potensi
aktivitas antioksidan tertinggi yaitu 94,67 µg/ml dengan flavonoid total 51,00
mgQE/g ekstrak, fenol total 63,36 mgGAE/g ekstrak, dan tanin total 41,89
mgTAE/g ekstrak. Dapat disimpulkan bahwa variasi metode pengeringan memiliki
dampak yang signifikan (p<0,05) terhadap kadar bioaktif dan aktivitas antioksidan
herba suruhan.

Kata kunci: Herba suruhan, Metode pengeringan, Kadar bioaktif, Aktivitas


antioksidan, IC50

ABSTRACT
Suruhan herb have been used globally as concoction for medical and
therapeutic purposes, so that it is much needed to investigate their phytonutrients.
The variations in drying methods can affect the levels of bioactive compounds and
antioxidant activity, so an appropriate drying strategy is needed to produce
simplicia that containing high bioactive compounds and antioxidant activity. Based
on the considerations above, this study aimed to determine the effect of various

Dewi Puspita Apsari, dkk | 302


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

drying methods strategies (direct sunlight, oven drying and wind drying) on the
bioactive compounds and antioxidant activity of the suruhan herb. The extract of
suruhan herb were subsequently analyzed for total flavonoids, total phenols, total
tannins, and their antioxidant activity. The results showed that oven-dried suruhan
herb produced the highest potential antioxidant activity, that was 94.67 ppm with
total flavonoids 51.00 mgQE/g extract, total phenol 63.36 mgGAE/g extract, and
total tannins 41.89 mgTAE/g extract. It can be concluded that the variety of drying
strategy has a significant impact (p<0.05) on the bioactive content and antioxidant
activity of the suruhan herb
Keywords: Suruhan herb, Drying method, Bioactive content, Antioxidant activity,
IC50

PENDAHULUAN (Medinilla speciose). Hasil riset


Herba suruhan dengan nama menyatakan bahwa metode
latin Peperomia pellucida (L.) Kunth pengeringan oven mempunyai
merupakan ramuan yang secara aktivitas antioksidan tertinggi dengan
tradisional telah digunakan untuk IC50 sebesar 33,75 µg/ml. Perbedaan
menyembuhkan penyakit seperti metode pengeringan akan
antimikroba, antiprotozoal, anti- mengakibatkan perbedaan kadar
inflamasi, analgesik, antiulcer, dan senyawa bioaktif dan aktivitas
antioksidan (Majumder dkk, 2011). antioksidannya. Hal ini perlu diteliti,
Herba suruhan telah terbukti karena hingga saat ini belum ada yang
mengandung senyawa flavonoid, fenol melaporkan tentang dampak dari
dan tanin yang berkontribusi terhadap variasi pengeringan pada kadar
aktivitas antioksidannya senyawa bioaktif dan aktivitas
(Amarathunga dan kankanamge, antioksidan herba suruhan.
2017). Variasi metode pengeringan
Kandungan senyawa bioaktif seperti pengeringan sinar matahari
pada suatu tanaman dapat dipengaruhi langsung, diangin-anginkan maupun
oleh metode pengeringan (Utomo dkk, menggunakan oven memiliki
2009). Pujiastuti dan Saputri (2019), kelebihan dan kekurangan yang dapat
melaporkan bahwa strategi mempengaruhi senyawa bioaktif dan
pengeringan menyebabkan perbedaan aktivitas antioksidan pada tanaman
yang bermakna terhadap aktivitas tertentu (Bernard dkk, 2014).
antioksidan pada buah parijoto Pengeringan menggunakan oven lebih

Dewi Puspita Apsari, dkk | 303


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

efektif karena akan terjadi penurunan Bahan Kimia dan Reagen


kadar air yang sangat besar pada Reagen Folin-Ciocalteu, standar
simplisia dalam waktu singkat. Namun asam galat, standar kuersetin, metanol,
pemakaian suhu tinggi dapat larutan Na2CO3, larutan AlCl3, 2,2-
menyebabkan peningkatan biaya difenil-1-picylhydrazyl (DPPH),
produksi (Winangsih dan Parman, reagen Folin-Denis, kalium asetat,
2013). Sementara pengeringan dengan larutan asam tanat, etanol 96%, dan
diangin-anginkan dianggap lebih aquabidestilata.
murah serta kestabilan senyawa Persiapan Sampel
fitokimia dalam tanaman tetap terjaga Sampel dibagi menjadi beberapa
namun tidak efisien dalam segi waktu bagian yang sama dan diperlakukan
(Winangsih dan Parman, 2013). dengan berbagai metode pengeringan
Pengeringan dengan sinar matahari seperti gambar 1.
langsung juga dapat menyebabkan
penurunan aktivitas antioksidan yang
disebabkan oleh sinar ultraviolet
a b
(Winangsih dan Parman, 2013). Oleh
karena itu dipelukannya strategi
metode pengeringan yang tepat
sehingga didapatkan simplisia yang
mempunyai kadar senyawa bioaktif c d

dan aktivitas antioksidan yang tinggi. Gambar 1. Variasi Metode


Pengeringan Herba Suruhan. (a) Herba
suruhan; (b) Metode sinar matahari
METODE PENELITIAN langsung; (c) Metode oven; (d)
Bahan Tanaman Metode diangin-anginkan.

Herba suruhan yang diperoleh Pengeringan matahari


dari Desa Angseri, Kecamatan langsung dilakukan selama 5 hari,
Baturiti, Tabanan. Bali, merupakan pengeringan oven pada suhu 40oC
tanaman yang digunakan dalam riset selama 8 jam dan pengeringan
ini. diangin-anginkan selama 20 hari.
Sampel kering yang didapat di

Dewi Puspita Apsari, dkk | 304


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

haluskan menjadi bubuk dengan aquadest 2,8 mL, kemudian diamkan


blender dan diayak menggunakan 30 menit. Serapannya ditentukan pada
ayakan 60 mesh, kemudian bubuk λmaks 431 nm dengan
herba suruhan dilakukan proses spektrofotometer UV-Vis. Serapan
ekstraksi. Masing-masing serbuk blanko diukur dengan prosedur yang
herba suruhan sebanyak 500 gram sama, tanpa ditambahkan larutan uji.
dilarutkan ke dalam pelarut etanol Sampel diukur sebanyak 3 kali
70% sebanyak 2,500 mL dengan rasio replikasi.
1:5 (b/v) dan didiamkan selama 3x24 Prosedur Penentuan Fenolik Total
jam, kemudian disaring sehingga Ekstrak herba suruhan ditimbang
didapatkan filtrat I. Kemudian 0,010 g, kemudian ditambahkan etanol
ditambahkan pelarut etanol 70% 96% sebanyak 10 mL, lalu aduk
kembali sebanyak 1.250 mL ke dalam sampai larut. Larutan diambil 500 µL,
toples kaca dan didiamkan selama ditambahkan dengan 5,0 mL Folin-
3x24 jam, kemudian disaring sehingga Ciocalteu (dalam 7,5 mL air), dikocok
didapatkan filtrat II. Filtrat I dan filtrat dan didiamkan selama 5-10 menit.
II digabung pada satu wadah, Kemudian ditambahkan NaOH 1% 4,0
kemudian filtrat dilakukan proses mL, dikocok dan didiamkan selama 1
pemekatan dengan rotating jam pada temperatur ruang. Kemudian
evaporator pada temperatur 40oC diukur serapannya pada λmaks 735
sampai mendapatkan ekstrak yang nm. Serapan blanko diukur dengan
kental. prosedur yang sama, tanpa
Penetapan Kadar Flavonoid Total penambahan larutan uji. Sampel
Ekstrak herba suruhan diukur sebanyak 3 kali replikasi.
ditimbang 0,020 g, kemudian Penetapan Kadar Tanin
ditambah 10 mL etanol 96%, lalu aduk Ekstrak herba suruhan
sampai larut. Larutan diambil 500 µL, ditimbang 0,020 g, kemudian
direaksikan dengan etanol 96% dilarutkan dengan etanol 96%
sebanyak 1,5 mL, aluminium klorida sebanyak 10 mL. Larutan diambil
10% sebanyak 100 µL, aluminium 1000 µL, ditambahkan Folin denis 500
asetat 1 M sebanyak 100 µL dan µL dan aquabidestilata sebanyak 7,5

Dewi Puspita Apsari, dkk | 305


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

mL, dikocok dan didiamkan selama 5 didapatkan persentase peredaman


menit, lalu tambahkan1 mL larutan menggunakan rumus:
Na2CO3 jenuh, selanjutnya di vortex %Inhibisi =
𝐴𝑏𝑠 𝐷𝑃𝑃𝐻−𝐴𝑏𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
dan didiamkan selama 15 menit. 𝑥 100%
𝐴𝑏𝑠 𝐷𝑃𝑃𝐻
Kemudian diukur serapannya pada Kemudian nilai yang diperoleh untuk
λmaks 652 nm. Sampel diukur setiap konsentrasi diplotkan untuk
sebanyak 3 kali replikasi. mendapatkan nilai IC50 ke dalam
Penentuan Aktivitas Peredaman persamaan y = bx + a, dimana x
Radikal DPPH merupakan konsentrasi dan y adalah
a. Pengukuran Aktivitas nilai redaman radikal (%).
Antioksidan dengan Analisis Statistik
Spektrofotometer UV-Vis. Semua analisis dilakukan dalam
Dipipet 2 mL sampel uji dengan tiga ulangan dan hasilnya dinyatakan
varian konsentrasi 20; 40; 60; 80; 100 sebagai rata-rata ± standar deviasi.
(µg/ml) dan 2 mL larutan stok (40 Analisis dilakukan menggunakan
µg/ml) DPPH. Kemudian masukkan perangkat lunak SPSS yang
dalam tabung reaksi. Selanjutnya didasarkan pada analisis varians (One
dibuat larutan blanko dengan memipet Way ANOVA) diikuti oleh Tukey HSD
2 mL larutan stok DPPH dan metanol (Honest Significant Difference) untuk
p.a. sebanyak 2 mL di vortex dan menentukan perbedaan yang nyata
diamkan selama 30 menit pada terhadap perlakuan. P<0.05 ditetapkan
temperatur ruang, lalu ukur sebagai tingkat signifikan statistik.
absorbansinya pada λmaks 516 nm
dengan spektrofotometer UV-Vis. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengukuran diulang sebanyak 3 kali Pengujian fenol, flavonoid dan
replikasi. tanin total dari ekstrak herba suruhan
b. Penentuan Nilai IC50 dan Potensi pada berbagai variasi metode
Antioksidan pengeringan memberikan perbedaan
Masing-masing konsentrasi yang signifikan (p=0,000)
yang telah diukur absorbansinya akan sebagaimana yang ditunjukkan pada
Tabel 1. Pada Tabel 1 terlihat metode

Dewi Puspita Apsari, dkk | 306


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

pengeringan oven memiliki kadar fenolik dan flavonoid terendah pada


fenol, flavonoid dan tanin total kayu manis diperoleh pada
tertinggi dengan angka 63,36 pengeringan sinar matahari langsung
mgGAE/g, 51,00 mgQE/g dan 41,89 yaitu sebesar 0,120 mgGAE/g dan
mgTAE/g secara berturut-turut. Hasil 5,657 mgQE/g ekstrak ekstrak secara
serupa seperti yang dilaporkan oleh berturut-turut. Berbeda dengan
Bernard dkk. (2014), dimana kadar penelitian yang dilakukan oleh
fenolik dan flavonoid tertinggi pada Widarta dan Wiadnyani (2019) bahwa
kayu manis diperoleh pada kadar tanin total terendah daun alpukat
pengeringan oven yaitu sebesar 0,238 diperoleh pada pengeringan diangin-
mgGAE/g dan 21,246 mgQE/g ekstrak anginkan yaitu sebesar 0,48 mgTAE/g
secara berturut-turut. Widarta dan ekstrak. Penurunan kadar fenol dan
Wiadnyani (2019) juga menambahkan tannin total disebabkan oleh
kadar tanin total tertinggi pada daun terdegradasinya senyawa fenol pada
alpukat diperoleh pada pengeringan simplisia, hal ini dikarenakan
oven yaitu sebesar 2,48 mgTAE/g penjemuran yang intensif dan lama
ekstrak. Hal ini dikarenakan (Bernard dkk, 2014). Selain itu juga
pengeringan oven memastikan penurunan kadar flavonoid pada
pengawetan senyawa bioaktif yang pengeringan sinar matahari terjadi
lebih baik (Samoticha dkk, 2010). karena adanya aktivasi enzim oksidatif
Metode pengeringan sinar yang menyebakan hilangnya
matahari langsung memiliki kadar kompleks senyawa flavonoid
fenol, flavonoid dan tanin total (Gumusay dkk, 2015).
terendah dengan angka 21,93 Kemampuan peredaman radikal
mgGAE/g, 27,03 mgQE/g dan 22,79 bebas DPPH yang diuji pada
mgQE/g secara berturut-turut. Sejalan konsentrasi yang berbeda,
dengan penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa masing-masing
Bernard dkk. (2014), dimana kadar konsentrasi mengalami

Dewi Puspita Apsari, dkk | 307


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Tabel 1. Pengaruh metode pengeringan terhadap perolehan kadar fenolik total,


flavonoid total, tanin todal, dan aktivitas antioksidan (IC 50) pada herba suruhan
Perlakuan Fenolik Total Flavonoid Tanin Total IC50 (µg/ml) P-
(mgGAE/g) Total (mgTAE/g) Value
(mgQE/g)
Pengeringan
63,36 ± 0,96a 51,00 ± 1,62a 41,89 ± 0,47a 94,67 ± 0,35a
oven
Pengeringan 37,32 ± 117,67 ±
59,37 ± 1,46b 42,39 ± 0,56b
kering angin 1,12b 1,41b 0,000
Pengeringan
140,97 ±
sinar matahari 21,93 ± 1,96c 27,03 ± 0,76c 22,79 ± 0,45c
0,61c
langsung
Keterangan: Rerata (± standar deviasi) dengan superscript yang berbeda pada setiap kolom berbeda
nyata menurut test uji Tukey HSD (P<0,05).

Perubahan nilai persentase µg/ml, sedangkan terendah diperoleh


peredaman seperti yang digambarkan pada pengeringan sinar matahari yaitu
oleh kurva hubungan antara sebesar 164,19 µg/ml. Hal ini
konsentrasi larutan uji pada Gambar 1. dikarenakan pengeringan oven dapat
Hasil pengujian aktivitas antioksidan menghasilkan berat kering konstan,
dari ekstrak herba suruhan pada variasi selain itu juga pengeringan oven
metode pengeringan memberikan membuat senyawa bioaktif yang lebih
perbedaan yang signifikan (p<0,05) baik dan akibatnya aktivitas
sebagaimana seperti yang ditunjukkan antioksidan yang lebih tinggi
pada Tabel 1. Dapat diketahui pada (Samoticha dkk, 2016).
Tabel 1 diatas bahwa metode 60
% Peredaman DPPH

pengeringan oven menghasilkan 40

aktivitas antioksidan tertinggi dengan 20

nilai IC50 sebesar 94,67 µg/ml, 0


20 40 60 80 100
sedangkan terendah diperoleh pada
Konsentrasi (ppm)
pengeringan sinar matahari langsung A B C
dengan nilai IC50 sebesar 140,97
Gambar 1. Aktivitas antioksidan
µg/ml. Hasil serupa seperti yang herba sirih cina diuji dengan metode
DPPH. Hasil dinyatakan sebagai
dilaporkan oleh Pujiastuti dan Saputri.
persentase (%) dari peredaman.
(2019) pada buah parijoto dimana nilai Keterangan: A = pengeringan oven, B =
pengeringan kering angin, C = pengeringan
IC50 tertinggi diperoleh pada sinar matahari langsung.
pengeringan oven yaitu sebesar 11,16

Dewi Puspita Apsari, dkk | 308


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Proses pengeringan diangin- sekunder pada simplisia seperti


anginkan dengan waktu yang relatif flavonoid dan fenol (Winangsih dan
lama pada temperatur ruang Parman, 2013). Seperti yang
mengakibatkan penurunan kualitas diungkapkan oleh Chan dkk (2009),
senyawa kimia pada simplisia. proses pengeringan sinar matahari
Hasil serupa dilaporkan oleh langsung menyebabkan penurunan
Purwanti dkk, (2018), bahwa aktivitas aktivitas antioksidan lebih besar.
antioksidan pada ekstrak daun pandan Selama proses pengeringan dengan
menurun seiring lamanya waktu sinar matahari langsung, terjadinya
pengeringan. Hal ini berkaitan dengan aktivasi enzim oksidatif seperti
aktivitas air, pengeringan dengan peroksidase dan polifenoloksidase
kering angin menghasilkan kadar air yang menyebabkan hilangnya
lebih tinggi dibandingkan kompleks fenol (Gumusay dkk, 2015).
menggunakan suhu panas (Samoticha
dkk, 2016). Menurut Garau dkk KESIMPULAN
(2007), pengeringan dengan cara Tampak bahwa variasi metode
kering angin menunjukkan bahwa pengeringan memiliki pengaruh yang
pada suhu ini tidak adanya signifikan pada kadar senyawa
peningkatan yang signifikan dalam bioaktif dan aktivitas antioksidan pada
laju pengeringan. Fenomena ini ekstrak herba suruhan. Diantara
dikenal sebagai efek case-hardening, metode pengeringan yang telah
yang dapat diartikan sebagai efek yang dilakukan, cara pengeringan oven
dapat menghalangi pelepasan air dan merupakan metode pengeringan
memperlambat laju pengeringan. terbaik untuk mengasilkan flavonoid
Pengeringan menggunakan sinar total, fenol total, tanin total dan
matahari langsung menghasilkan aktivitas antioksidan tertinggi.
aktivitas antioksidan terendah.
Penurunan nilai aktivitas antioksidan UCAPAN TERIMAKASIH
dengan sinar matahari langsung terjadi Terimakasih kepada seluruh
karena sinar ultraviolet dari matahari pihak yang telah berkontribusi dalam
dapat merusak senyawa metabolit penelitian ini, serta Program Studi

Dewi Puspita Apsari, dkk | 309


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

Farmasi Klinis Universitas Bali products. Food chemistry,


104(3), 1014-1024.
Internasional atas dukungan sarana
Gümüşay, Ö.A., Borazan, A.A., Ercal,
dan prasarana sehingga selama N. and Demirkol, O., 2015.
pelaksanaan penelitian ini berjalan Drying effects on the antioxidant
properties of tomatoes and
dengan baik. ginger. Food chemistry, 173,
156-162.
DAFTAR PUSTAKA Majumder, P., Abraham, P. and Satya,
V., 2011. Ethno-medicinal,
Amarathunga, A.A.M.D.D.N. and phytochemical and
Kankanamge, S.U., 2017. A pharmacological review of an
review on pharmacognostic, amazing medicinal herb
phytochemical and Peperomia pellucida (L.) HBK.
ethnopharmacological findings Res J Pharm Biol Chem Sci,
of Peperomia pellucida (L.) 2(4), 358-64.
Kunth: pepper elder. Int. Res. J.
Pharm, 8(11), 16-23. Pujiastuti, E. and Saputri, R.S., 2019.
Pengaruh metode pengeringan
Bernard, D., Kwabena, A.I., Osei, terhadap aktivitas antioksidan
O.D., Daniel, G.A., Elom, S.A., ekstrak etanol. Cendekia
Sandra, A. 2014. The effect of Journal of Pharmacy, 3(1), 44-
different drying methods on the 52.
phytochemicals and radical
scavenging activity of Ceylon Purwanti, N.U., Yuliana, S. and Sari,
Cinnamon (Cinnamomum N., 2018. Pengaruh Cara
zeylanicum) plant parts. Pengeringan Simplisia Daun
European Journal of Medicinal Pandan (Pandanus
Plants 4(11), 1324-1335. Amaryllifolius) Terhadap
Aktivitas Penangkal. Jurnal
Chan, E.W.C., Lim, Y.Y., Wong, S.K., Farmasi Medica/Pharmacy
Lim, K.K., Tan, S.P., Lianto, Medical Journal (PMJ), 1(2),
F.S. and Yong, M.Y., 2009. 63-72
Effects of different drying
methods on the antioxidant Samoticha, J., Wojdyło, A. and Lech,
properties of leaves and tea of K., 2016. The influence of
ginger species. Food chemistry, different the drying methods on
113(1), 166-172. chemical composition and
antioxidant activity in
Garau, M.C., Simal, S., Rossello, C. chokeberries. LWT-Food
and Femenia, A., 2007. Effect of Science and Technology, 66,
air-drying temperature on 484-489.
physico-chemical properties of
dietary fibre and antioxidant Utomo, A.D., Rahayu, W.S. and
capacity of orange (Citrus Dhiani, B.A., 2009. Pengaruh
aurantium v. Canoneta) by- beberapa metode pengeringan
terhadap kadar flavonoid total
herba sambiloto (Andrographis

Dewi Puspita Apsari, dkk | 310


Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 6(2), Oktober 2021, 302-311
p-ISSN: 2502-647X; e-ISSN: 2503-1902

paniculata). PHARMACY: Alpukat. Jurnal Aplikasi


Jurnal Farmasi Indonesia Teknologi Pangan, 8(3), 80-85.
(Pharmaceutical Journal of Winangsih, W. and Parman, S., 2013.
Indonesia), 6(01), 1693-3591 Pengaruh metode pengeringan
Widarta, I.W.R. and Wiadnyani, terhadap kualitas simplisia
A.A.I.S., 2019. Pengaruh lempuyang wangi (Zingiber
Metode Pengeringan terhadap aromaticum L.). Anatomi
Aktivitas Antioksidan Daun Fisiologi, 21(1), 19-25

Dewi Puspita Apsari, dkk | 311

Anda mungkin juga menyukai