R/ Kitosan 10%
Neomysin 0,5%
Na-CMC 5%
Gliserin 2 ml
Propilen Glikol 4 ml
Aquadest ad 30 ml
M.f Gell
s.u.e
B. PREFORMULASI
B.1. Pemerian
higroskopik.
Glyserin Cairan kental, jernih, tidak berwarna,tidak berbau,rasa agak manis,
higroskopik.
Aquadest Cairan jernih; tidak berwarna; tidak berbau; tidak mempunyai rasa.
B.2. Kelarutan
asam kloridan dan asam asetat. Larut pada larutan asam organik pada
dalam eter P.
Na-CMC Praktis tidak larut dalam aseton, etanol (95%), eter, dan toluen;
koloid jernih.
Propilen glikol Dapat campur dengan air, dengan etanol(95%)P dan kloroform P;
larut dalam 6 bagian eter P, Tidak dapat campur dengan eter minyak
B.4.Identifikasi
diatas tangas air selama 5 menit maka akan didapatkan warna violet
pada larutan.
Metil Paraben A. Didihkan 10 mg dengan 10 ml air, dinginkan, tambahkan 0,05
larut dalam 6 bagian eter P, Tidak dapat campur dengan eter minyak
biru.
Gliserin dikisatkan kkaca arloji, uji positif larutan menjadi lebih cair.
Aquadest -
B.5. Kinetika
B.6. Stabilitas
terhadap oksidasi udara. Stabil selama tidak kurang dari 3 tahun pada
jam
Metil Paraben Mudah terurai oleh cahaya
Na-CMC Stabil, meskipun higroskopis. Dalam kondis yang tingkat kelembaban
dalam wadah tertutup baik, di tempat yang sejuk dan kering. Tetapi
yang beracun. Gliserin akan mengkristal pada suhu rendah jadi perlu
B.7. Interaksi
kompleks polielektrolit
Neomycin Tidak dapat bercampur dengan zat anionik karena dapat
Novobioci
Metil Paraben Aktivitas antimikroba metil paraben dan paraben lainnya sangat
permanganat.
Glyserin Gliserin bisa meledak jika bercampur dengan oksidator kuat seperti
B.8. Dosis
B.9. pH
Nama Zat pH
Kitosan 4-10
Neomycin 5-7,5
Metil Paraben 2,2 - 2,5
Na-CMC 3-11
Propilen glikol 3-6
Glyserin Netral
Aquadest 7
B.10. pKa
B.11. Khasiat
B.13. Keterangan
4. Gliserin = 2 ml
5. Propilen Glikol = 4 ml
= 30 ml – (10,69 ml)
= 19,04 ml
D. CARA KERJA
1. Siapkan peralatan. Alat sudah dibersihkan dengan aqua typol 0,5%, etanol 75%
dan terakhir aqua kembali. Beri label “telah dibersihkan”. Set peralatan sesuai dengan
master formula untuk produk yang akan diproduksi. Beri label “siap digunakan”.
3. keringkan pot dalam oven double door dan seleksi pot dengan lampu sortir satu
4. Bahan baku diambil dari gudang bahan baku, kirim ke ruang penimbangan
melalui airlock.
5. Timbang sesuai dengan master formula, kirim keruang produksi melalui air
7. Campurkan Na-CMC dengan air panas di dalam mixing tank double jacket.
Na-CMC lalu aduk di dalam mixing tank double jacket hingga membentuk masa gel.
12. Apabila produk sudah lulus QC, masukkan sediaan gel kedalam pot dengan
15. Seleksi sediaan menggunakan lampu sortir kedua untuk memastikan label
sediaan terpasang dengan benar dan sesuai pada tempatnya serta lampu sortir ketiga
untuk menyeleksi isi pot dan memastikan seal kemasan sudah tertutup dengan benar.
18. Jika sediaan sudah siap didistribusikan,lakukan serah terima dari bagian
Kotak Obat
Etiket
F. DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Direktorat Jendral POM, Jakarta,
Indonesia.
DEPKES RI. 2010, Farmakope Indonesia Edisi IV, Direktorat Jendral POM, Jakarta,
Indonesia.