Anda di halaman 1dari 10

NIOSOM

KELOMPOK 3
Adinda Rachmadani
Rika Jufri
Ummu Apriani
Pengertian Niosom

Niosom adalah sistem vesikel yang mirip dengan


liposom yang dapat digunakan sebagai pembawa
obat hidrofobik. Niosom dibentuk dari campuran
surfaktan non ionik sebagai pengganti fosfolipid.
Pada niosom, cairan akan dilingkupi lapisan
bilayer yang tersusun dari surfaktan non ionik,
dengan atau tanpa kolesterol, dan bekerja
menyerupai liposom pada in vivo.
Gambar Strukrur Niosom
Keuntungan Niosom
1. Regenerasi dari sistem liposom dikarenakan
metode liposom menggunakan fosfolipid yang
harganya mahal dan pada niosom
menggunakan surfakatan non ionic yang
harganya lebih murah.
2. Stabilitas kimia pada metode niosom lebih baik
dibandingkan pada metode liposom.
3. Dibuat metode proniosom, untuk menghasilkan
ukuran partikel yang lebih seragam.
Kerugian Niosom
1. Berbagai metode untuk pembuatan niosom
telah diteliti, tetapi metode ini memiliki
beberapa kelemahan yaitu preparasi yang
rumit, waktu yang lama, dan alat-alat khusus.
2. Dalam larutan niosom dapat mengalami
degradasi oleh hidrolisis dan
oksidasi,sedimentasi, agregasi, dan fusi.
Metode Pembuatan Niosom
1. Metode Injeksi Eter
Campuran surfaktan (kolesterol, dilarutkan dalam dietil
eter lalu diinjeksikan perlahan-lahan ke fasa cair pada
suhu 60°C. Setelah eter diuapkan akan dihasilkan LUVs.
Kekurangan metode ini adalah masih tersisanya
sejumlah kecil eter dalam suspensi vesikel dan sangat
sulit dihilangkan.

2. Metode Handjani-Villa
Sejumlah ekuivalen lipida atau campuran lipida
dan larutan cair zat aktif dicampur untuk memperoleh
fase lamelar homogen. Homogenasi dilakukan pada
suhu terkendali dengan alat gojok atau ultrasentrifugasi.
1. Metode Film Tipis
Campuran surfaktan (kolesterol, dilarutkan
dalam dietil eter pada labu alas bulat lalu diuapkan
pada suhu kamar dengan tekanan rendah. Film
surfaktan kering dihidrasi dengan fasa cair pada
suhu 50-60°C sambil digoyang perlahan-lahan.
2. Metode Sonikasi
Fasa cair ditambahkan dalam surfaktan
(kolesterol pada gelas vial, lalu cairan disonikasi
dalam perioda waktu tertentu. Vesikel yang
dihasilkan adalah vesikel unilamelar yang kecil.
Dalam hal ini dihasilkan ukuran vesikel niosom yang
lebih besar daripada liposom dengan diameter >100
nm.
5. Metode Evaporasi Fase Balik
Surfaktan dilarutkan dalam dietileter atau
kloroform dan 1/4 volume dapar fosfat. Campuran
disonikasi dalam waktu tertentu hingga terbentuk emulsi
air dalam minyak yang stabil. Setelah itu, pelarut
diuapkan dengan vakum tekanan rendah hingga
terbentuk gel lalu dihidrasi. Penguapan dilarutkan
hingga proses hidrasi berlangsung sempurna.
Aplikasi Niosom
1. Pengiriman gen
2. Penargetan obat
3. Pengobatan antineoplastik
4. Pengobatan leishmaniasis
5. Pengiriman obat peptida
6. Mempelajari respon imun
7. Pembawa hemoglobin
8. Sistem pengiriman obat transdermal
9. Kosmetik.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai