Anda di halaman 1dari 27

NANOTEKNOLOGI DALAM

SEDIAAN HEBAL
Andiri Niza Syarifah 1906338479
Nahrul Hasan 1906338586
PENDAHULUAN

• Nanoteknologi adalah ilmu yang mempelajari dan merekayasa materi pada skala 1
hingga 100 nanometer dimana terjadi fenomena unik dan sifat baru
• multidisipiln yang membutuhkan ilmu sains dasar seperti fisika, kimia, dan biologi,
dsb untuk memahaminya
• pusat perhatian seluruh dunia dalam kaitan aplikasi dan penerapannya dalam dunia
industri  Persaingan global
• Efektif, efisien dan berdaya guna
SEJARAH NANOTEKNOLOGI

• Pertama kali  Richard Feynman pada sebuah pidato ilmiah yang diselenggarakan oleh American
Physical Society di Caltech (California Institute of Technology), 29 Desember 1959. dengan judul
“There’s Plenty of Room at the Bottom”.
• Richard Feynman adalah seorang ahli fisika dan pada tahun 1965 memenangkan hadiah Nobel
dalam bidang fisika.
• Istilah nanoteknologi diresmikan  Prof Norio Taniguchi dari Tokyo Science University ( 1974)
dalam makalahnya yang berjudul “On the Basic Concept of ‘Nano-Technology’,”

• Tahun1 980an definisi Nanoteknologi  Dr. Eric Drexler


“Engines of Creation: The coming Era of Nanotechnology”.
PENGEMBANGAN NANOTEKNOLOGI
NANOPARTIKEL ???

• Partikel yang berukuran 1 dan 100 nm


• Partikel ultrahalus  1 – 100 nm
• Partikel halus  100 – 2.500 nm
• Partikel kasar  2500 – 10.000 nm
• Keterangan1 nm = 10-9 m

• Satu nanometer berukuran sepermilyar meter, atau sepersejuta milimeter =


ukuran 1/50.000 kali diameter rambut manusia
ARAH DAN PERKEMBANGAN
NANOTEKNOLOGI
1.Nanomaterial
(Nanoporous, Nanoparticles/Nanocomposites, Dendrimers, Thin Film & Coatings)
2.Health and Medical Systems
(Encapsulation, Delivery & Targeting of Drug, Biomolecular Sensor, Medical lmaging)
3.Energy
Solar Cell, Thermoelectricity, Rechargeable Batteries and Supercapacitors, Heat
Insulation and Conductance

(EC and FP6, at NRM Conference Roma 2004)


APLIKASI NANOTEKNOLOGI
APLIKASI DI BIDANG MEDIS DAN FARMASI

• Medis  Nano medisin


• Farmasi  Sistem Penghantaran Obat
• Meningkatkan stabilitas dan kelarutan obat dalam saluran G.I
• Meningkatkan bioavailabilitas obat
• memperpanjang paruh
• Menargetkan obat ke sel, jaringan, dan organ tertentu
• Mengurangi toksisitas obat
• Kosmetik  Efektivitas lebih baik
NANOPARTIKEL

8Re F, Moresco R, Masserini M. Nanoparticles for neuroimaging. Journal of Physics D: Applied Physics. 2012;45(7):073001.
METODE NANOTEKNOLOGI
• TOP – DOWN APPROACH or CHOPPING METHOD

Metode mencacah telah membutuhkan multi-juta fasilitas fabrikasi untuk


membuat materi massal menjadi nanomaterial
• BOTTOM – UP APPROACH or SELF-ASSEMBLY METHOD
molecul aggrega Nano
atom particl
e te
e

Metode self-assembly kebutuhan material berpori dengan molekul


perakitan di nanoscales.
NANOTEKNOLOGI DALAM SEDIAAN HERBAL
• NE  sistem dispersi minyak dalam air (m/a) atau air
Nano dalam minyak (a/m) dengan ukuran globul sekitar 1-100
Emulsi
nm yang dibentuk melalui pemecahan globul

• Liposom  suatu vesikel artifisial yang dibuat dari


fosfolipid dan kolesterol. Liposom telah dilaporkan dapat
digunakan sebagai pembawa dari zat aktif dalam
pengobatan. Ukurannya nanometer hingga mikrometer

Proteome
… Liposom
yang umumnya dalam rentang 25 nm2,5 µm

• Fitosom  suatu sediaan yang terdiri dari bahan alam


sebagai zat aktif dan fosfolipid, di mana zat aktif
dikelilingi dan berikatan dengan fosfolipid.
(pembentukan kompleks antara senyawa-senyawa di
dalam ekstrak dengan fosfolipid)

Fitosom
NANO EMULSI
Keuntungan
Kelemahan
Ukuran globul yang kecil menurunkan
gaya gravitasi sehingga tidak terjadi 1. Pembuatan nanoemulsi memperlukan
creaming atau sedimentasi pada saat
teknik spesial seperti homogenizer
penyimpanan.
bertekanan tinggi secepat
2. Ukuran globul yang kecil juga
menghindari terjadi flokulasi. ultrasonik.

3. Nanoemulsi cocok untuk pemberiaan 2. Nanoemulsi memerlukan biaya


melalui kulit karena mempercepat produksi yang mahal karena perlu
penetrasi.
agen pengemulsi dengan kosentrasi
4. Bentuk sediaan yang transparan dan
tinggi.
tidak lengket, memberikan nilai
estetika dan kenyamanan
penggunaan.
5. Nanoemulsi dapat digunakan sebagai
pengganti liposom sebagai
kendaraan pembawa obat. Karena
lebih stabil.
METODE PEMBUATAN NANO EMULSI
High Pressure Homogenizer bertekanan tinggi untuk menghasilkan nanoemulsi dengan ukuran partikel
Homogenization yang benar-benar kecil (hingga 1 nm).

Microfluidization fase minyak dan air, dicampur dan diproses menjadi emulsi kasar  microfluidizer 
menjadi nanoemulsi.
(Microfluidizer)
Emulsi tersebut lalu disaring dengan penyaring menggunakan nitrogen untuk
menghilangkan partikel yang berukuran besar, sehingga dihasilkan nanoemulsi dengan
ukuran yang seragam
Phase Inversion antara ukuran droplet minimum dan solubilisasi fase minyak dalam mikroemulsi
Temperature
Technique (pit) air,minyak, surfaktan, dicampur  suhu ruang menghasilkan makroemulsi m/a dengan minyak
berlebih, dan monolayer surfaktan bermuatan positif  dipanaskan, surfaktan polietoksinya menjadi
lipofil dan mensolubilisasi fase minyak , sehingga emulsi m/a menjadi emulsi a/m, dengan
monolayernya bermuatan negatif.
Solvent fase minyak dilarutkan dalam pelarut organik yang dapat bercampur dengan air( aseton, etanol).
Fase organik lalu dituang ke fase air yang sudah mengandung surfaktan untuk membuat
Displacement nanoemulsi terbentuk secara spontan melalui difusi cepat pelarut organik.
Method
Nanoemulsi spontan
PERBEDAAN LIPOSOM DAN FITOSOM

Perbedaan Liposom Fitosom


Zat aktif Pada bagian dalam yang hidrofilik. Pada bagian “kepala” hidrofil.
Cara 1. Melarutkan zat aktif obat yang larut 1. Ekstrak herbal dilarutkan dalam
pembuatan air dengan air. Senyawa fosfolipid pelarut aprotik (metilen klorida atau
seperti fosfatidilkolin dilarutkan diklorometan, dioxan, dan etil asetat)
dalam pelarut organik bersamaan dengan senyawa
2. Campuran larutan organik fosfolipidnya
dipekatkan, ditambahkan campuran 2. Dilakukan solubilisasi dan pemekatan
larutan air. larutan.
3. Campuran larutan air dan lemak 3. Kompleks yang terbentuk memiliki
dihidrasi dan diagitasi hingga sifat lipofilik dan larut dalam pelarut
membentuk multilamelar vesikel polar dan aprotik, dimana kalau tidak
besar, yang kemudian dapat membentuk kompleks, senyawa-
disonikasi, diekstrusi, dan senyawa tersebut tidak dapat larut di
dihomogenisasi agar menjadi dalam pelarut itu.
unilamelar vesikel yang kecil
LIPOSOM

• partikel sferis yang mengenkapsulasi suatu fraksi pelarut, sehingga pelarut tersebut
dapat berdifusi ke bagian dalam
• Liposom terbentuk dari senyawa lemak polar yang dikarakterisasi dengan bagian
lipofilik dan hidrofilik pada molekul yang sama.
• Ketika berinteraksi dengan air, maka lipid polar berkumpul dan membentuk partikel
koloid.
• Liposom biasanya terbentuk dari suatu fosfolipid, yang umum digunakan untuk
mengubah profil farmakokinetik dari suatu obat, senyawa bahan alam, vitamin ataupun
enzim
• Karena sifatnya yang unik maka liposom dapat digunakan untuk meningkatkan performa
produk herbal dengan cara meningkatkan kelarutan, memperbaiki BA, meningkatkan
uptake intrasel, mengubah profil farmakokinetika dan biodistribusi
KEUNTUNGAN LIPOSOM
• Liposom sebagai NDDS dapat memperbaiki aktivitas terapetik dan keamanan obat,
khususnya dengan menghantarkan obat pada sisi aksi dan mengatur kadar obat
pada konsentrasi terapetik dalam jangka waktu yang diperpanjang.
• Keuntungan Liposom
• Dapat meningkatkan kelarutan
• Biokompatibilitas yang tinggi;
• Mudah dalam pembuatannya;
• Sifatnya yang fleksibel sehingga dapat digunakan sebagai pembawa bahan obat yang
bersifat hidrofilik, amfifilik, atau lipofilik;
• Modulasi yang sederhana dari karakteristik farmakokinetiknya hanya dengan mengganti
komposisi bilayer;
• Dapat digunakan untuk sistem penghantaran tertarget
FITOSOM
• suatu teknologi yang telah dikembangkan dalam formulasi obat dan produk nutrasetika
yang mengandung senyawa aktif bahan alam (herbal) yang bersifat hidrofilik dengan
membentuk kompleks senyawa aktif (phytoconstituent) di dalam fosfolipid
• Tujuan  Meningkatkan absorpsi obat sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas dan
efikasi obat
• Pengembangan sistem fito-fosfolipid kompleks atau yang dikenal dengan fitosom dimulai
pada tahun 1989 di Italia melalui suatu reaksi kimia antara ekstrak fenolik dengan
fosfolipid yang mengandung fosfatidilkolin.
• Fitosom memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 50 nm dan mencapai 500 µm. Ketika
berinteraksi dengan air, fitosom akan membentuk suatu misel dan merupakan
karakteristik yang serupa dengan liposom. Fitosom dapat terlarut dengan mudah di
dalam pelarut aprotik, dapat larut di dalam lemak dan air serta tidak stabil di dalam
alkohol
METODE PENELITIAN

Bahan yang digunakan


Daun Lippia alba (Mill.)
adalah daun Lippia alba
dikeringkan dengan Analisi menggunakan Dibuat sediaan nano-
(Mill.) yang dipilih
oven dan diekstraksi GC-MS untuk emulsi dan di uji
dalam 20 kelompok
menggunakan Teknik mengukur minyak atsiri larvasida
yang dipilih secara
hidrodestilasi
acak
METODE NANO EMULSI

Formulasi yang
digunakan adalah Surfaktan dan
90% (w/w) air, minyak
Nano-emulsi Ditambahkan air
5% (w/w) dicampurkan Sediaan disimpan Dihitung ukuran
minyak atsiri sedikit demi
L. alba volatile oil menggunakan pada wadah droplet dan
menggunakan sedikit dan di
dan 5% (w/w) of magnetic stirrer kedap cahaya polydispersity
metode titrasi campurkan
polysorbate 80 selama 30 menit dan suhu ruangan index
energi kecil selama 60 menit
dengan berat dengan kec.
akhir 800rpm
25 g.
HASIL PENELITIAN
• Distribusi ukuran tetesan
nanoemulsi minyak atsiri Lippia
alba (HLB 15).
• Hari 1: Ukuran - 117,0 ± 1,0 nm;
Pdi: 0,231 ± 0,004.
• Hari 7: Ukuran: 116,2 ± 0,3 nm;
Pdi: 0,205 ± 0,001.
PENERAPAN NANO TECHNOLOGY PADA
OBAT
PENERAPAN NANO TECHNOLOGY PADA
NUTRACEUTIKAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai