Liposom secara umum diklasifikasikan berdasarkan lapisan (Lamelaritas), ukuran , muatan dan
fungsinya. Secara khas lesitin murni yang disuspensikan dalam air membentuk liposom dengan
lingkaran bilayer (Lamelae) dimana setiap lapisan dipisahkan dari lapisan baerikutnya oleh fase
air yang kemudian disebut multilamellar vesicles (MLV). Jika vesikel kecil terperangkap di
dalam vesikel besar kompleks tersebut dinamakan multivesicular vesicles (MVV). Liposom yang
hanya terdiri dari satu lapis bilayer dinamakan unilamellar vesicles. Liposom unilamellar
vesicle dengan diameter 20 nm-100 nm dinamakan small unilamellar vesicles (SUV).
Unilamellar vesicles dengan ukuran 100-1000 nm dinamakan large unilamellar vesicles (LUV).
LUV dengan ukuran lebih dari 1000 nm dinamakan giant unilalellar vesicles (GUV). Macam
bentuk liposom dapat dilihat pada Gambar 2.
Konvensional liposom merupakan bentuk yang paling umum, yang terbuat dari fosfolipid dengan
muatan terenkapsulasi pada bagian internal berair. Liposom yang dilapis dengan beberapa
protein, atau polimer seperti polietilen glikol, biasa disebut sebagai liposom tersembunyi.
Liposom dengan muatan kationik pada permukaannya dinamakan kationik liposom. Unilamellar
liposome yang disusun dari fospsfolipid khusus seperti glycospingolipids yang merupakan bagian
dari ganglion (Atau modifikasi headgroups lainnya) yang digunakan untuk berikatan dengan sel
tertentu, jenis liposom yang demikian dinamakan liposom tertarget5.
(a) (b)
(c)
Tabel 2. Hubungan Bentuk Geometris Ampifil dengan Pembentukan Geometris Misel atau
Liposom5
Diantara sifat termodinamik lipid yang paling penting adalah suhu transisi fase, Tc, dan enthaplpi
yang terkait6. Lemak lapis ganda dan membran liposom menunjukkan orde yang baik atau fase
gel di bawah temperature transisi fase lemak (Tc) dan kelainan atau fase aliran atas Tc. Transisi
fase lemak diukur dan diekspresikan sebagai Tc, temperature pada mana proporsi yang seimbang
adanya dua fase. Pada temperature yang berhubungan dengan Tc, kebocoran liposom yang
maksimum diamati. Sifat fase membran liposom menentukan permeabilitas, agregasi, ikatan
protein dan untuk mengurangi derajat, fusi liposom. Karena berbagai Tc tergantung pada panjang
dan asal (jenuh atau tidak jenuh) rantai asam lemak (tabel 1), fluiditas lemak lapis ganda dapat
dikendalikan oleh seleksi dan kombinasi lemak. Misalnya penggabungan kolesterol pada
konsentrasi yang rendah ke dalam lapisan ganda menyebabkan meningkatnya permeabilitas trans
membran, dimana penggabungan jumlah yang banyak (> 30 mol%) kolesterol dapat
menghilangkan fase transisi dan menurunkan permeabilitas membran pada temperatur >
Tc2 (Gambar 3).
Gambar 3. Fase transisi dari fosfolipid vesikel (liposom)
5. PEMBUATAN LIPOSOM
Ada beberapa metode yang umum digunakan dalam produksi liposom, yaitu :
a. Metode Dispersi Mekanik
1 Lipid film hidration
Preparasi lipid untik dihidrasi
Ketika mempersiapkan liposom dengan mencampur lipid, lipid pertamakali harus dilarutkan dan
dicampur di dalam pelarut organic untuk menjamin homogenitas dari campuran lipid. Biasanya
proses ini dilakukan menggunakan kloroform atau campuran kloroform methanol. Hal ini
dimaksudkan untuk memperoleh larutan lipid yang jernih. Secara khas larutan lipid disiapkan
dengan konsentasi 10-20 mg lipid/ ml dalam pelarut organic atau konsentrasi bisa lebih jika
kelarutan lipid memungkinkan. Pertama larutan lipid yang pelarutnya di hilangkan atau di
uapkan sehingga menghasilkan lapisan film. Sisa pelarut harus di uapkan menggunakan nitrogen
kering atau uap argon. Film lipid yang sudah benar- benar kering di simpan di vial atau wadah
yang dilengkapi pompa vakum, dipompa semalam. Film lipid yang kering dapat diangkat dari
pompa vakum, wadah tempat film lipid ditutup rapat dan disimpan dalam pembeku hingga siap
untuk dihidrasi.
d. Detergen dialysis : menggunakan detergen yang cocok sepeti oktil glikosoda, untuk melarutkan
lipid kering kedalam larutan buffer diperlukan proses dialysis untuk menghilangkan deterjen5.