Disusun Oleh:
Kelompok 10
Kelas VII C
FAKULTAS KESEHATAN
BANJARMASIN
2021
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi – bagi
yang bebas dari mikroorganisme hidup. Pada prinsipnya, yang termasuk
sediaan ini antara lain sediaan parental preparat untuk mata dan preparat
irigasi (misalnya infus). Sediaan parental merupakan jenis sediaan yang unik
di antara bentuk sediaan obat terbagi – bagi, karena sediaan ini disuntikan
melalui kulit atau membran mukosa ke bagian tubuh yang paling efesien, yaitu
membran kulit dan mukosa, maka sediaan ini harus bebas dari kontaminasi
mikroba dan dari bahan – bahan toksis lainnya, serta harus memiliki tingkat
kemurnian yang tinggi. Semua bahan dan proses yang terlibat dalam
pembuatan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan
semua jenis kontaminasi, apakah kontaminasi fisik, kimia atau mikrobiologis
(Priyambodo, B.,2007).
Wadah berhubungan erat dengan produk. Tidak ada wadah yang tersedia
sekarang ini yang benar – benar tidak reaktif, terutama dengan larutan air.
Sifat fisika dan kimia mempengaruhi kestabilan produk tersebut, tetapi sifat
fisika diberikan pertimbangan utama dalam pemilihan wadah pelindung
(Lachman, 1994). Wadah terbuat dari berbagai macam bahan, wadah plastik,
wadah gelas, dan wadah dari karet. Wadah plastik, bahan utama dari plastik
yang digunakan untuk wadah adalah polimer termoplastik, unit struktural
organik dasar untuk masing – masing type yang biasa terdapat dalam bidang
medis. Sesuai dengan namanya, polimer termoplastik meleleh pada temperatur
yang meningkat.
B. Tujuan Praktikum
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori
Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam bentuk terbagi – bagi
yang bebas dari mikroorganisme hidup. Pada prinsipnya, yang termasuk
sediaan ini antara lain sediaan parental preparat untuk mata dan preparat
irigasi (misalnya infus). Sediaan parental merupakan jenis sediaan yang unik
di antara bentuk sediaan obat terbagi – bagi, karena sediaan ini disuntikan
melalui kulit atau membran mukosa ke bagian tubuh yang paling efesien, yaitu
membran kulit dan mukosa, maka sediaan ini harus bebas dari kontaminasi
mikroba dan dari bahan – bahan toksis lainnya, serta harus memiliki tingkat
kemurnian yang tinggi. Semua bahan dan proses yang terlibat dalam
pembuatan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan
semua jenis kontaminasi, apakah kontaminasi fisik, kimia atau mikrobiologis
(Priyambodo, B.,2007).
Produk steril yang banyak diproduksi di industri farmasi adalah dalam
bentuk larutan terbagi (ampul) dan bentuk serbuk padat siap untuk digunakan
dengan diencerkan terlebih dahulu dengan larutan pembawa (vial). Sediaan
parental, bisa diberikan dengan berbagai rute : intra vena (i.v), sub cutan (s.c),
intradermal, intramuskular (i.m), intra articular, dan intrathecal. Bentuk
sediaan sangat mempengaruhi cara (rute) pemberian. Sediaan bentuk suspensi,
misalnya tidak akan pernah diberikan secara intravena yang langsung masuk
ke dalam pembuluh darah karena adanya bahaya hambatan kapiler dari
partikel yang tidak larut, meskipun suspensi yang dibuat telah diberikan
dengan ukuran partikel dari fase dispersi yang dikontrol dengan hati – hati.
Wadah berhubungan erat dengan produk. Tidak ada wadah yang tersedia
sekarang ini yang benar – benar tidak reaktif, terutama dengan larutan air.
Sifat fisika dan kimia mempengaruhi kestabilan produk tersebut, tetapi sifat
fisika diberikan pertimbangan utama dalam pemilihan wadah pelindung
(Lachman, 1994). Wadah terbuat dari berbagai macam bahan, wadah plastik,
wadah gelas, dan wadah dari karet. Wadah plastik, bahan utama dari plastik
yang digunakan untuk wadah adalah polimer termoplastik, unit struktural
organik dasar untuk masing – masing type yang biasa terdapat dalam bidang
medis. Sesuai dengan namanya, polimer termoplastik meleleh pada temperatur
yang meningkat.
Talk mengandung sedikit alumunium silikat yang merupakan bahan alam
yang terkadang mengandung beberapa mikroba seperti Chlostridium welchii,
Chlostridium tetani, dan Bacillus antrachis. Menurut Martindale, talk steril
memiliki beberapa fungsi anatara lain sclerosant setelah terjadi drainase ganas
pada efusi pleura dan pneumotoraks spontan berulang. Mekanisme aksi
terapetik talk yang dimasukkan ke dalam rongga pleura diduga da
2
3
METODE PRAKTIKUM
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Vial g. Beker glass
b. Oven h. Gelas ukur
c. Autoklaf i. Pinset
d. Timbangan analitik j. Totop karet
e. Spatula k. Almunium foil
f. Kaca arloji l. Kertas minyak
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
a. Talkum
b. Larutan tepol 1%
c. Aquadest
B. Kajian Formulasi
Talk steril 10 g
C. Prosedur Kerja
1. Pencucian Karet
4
5
2. Cara Kerja
Bungkus vial dan alat lain menggunakan kertas minyak dengan dua
lapisan
Buka pembungkus luar vial dan alat lain yang delah disterilkan.
A. Hasil Pengamatan/Perhitungan
= 0,0003%
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kami melakukan formulasi serbuk talk steril yang
bertujuan diharapkan mampu melakukan formulasi dan evaluasi pembuatan
sediaan serbuk talcum steril. Sediaan steril adalah bentuk sediaan obat dalam
bentuk terbagi – bagi yang bebas dari mikroorganisme hidup (Priyambodo,
B.,2007). Talk steril biasanya digunakan sebagai pelumas dan diluents dalam
tablet dan kapsul,selain itu talk juga berfungsi sebagai agent pleurodosis
(martindale 36th edition,page 166). Talk Steril memiliki beberapa fungsi
antara lain sclerosant setelah terjadi drainase ganas pada efusi pleura dan
6
7
Talk steril ini merupakan produk yang disterilkan dalam wadah (vial).
Hal tersebut dikarenakan proses sterilisasi dilakukan setelah talk dimasukan ke
dalam wadah primernya. Sterilisasi dilakukan pada suhu 100°C hal ini
dilakukan karena botol vial yang digunakan bukan botol vial standar yang
dapat dipanaskan pada suhu tinggi untuk produksi dimana seharusnya
dilakukan sterilisasi panas – kering (oven) dengan suhu 180°C dan saat
8
INEOSTALC
TALKUM STERIL
Komposisi :
Talc...................................................10gram
Indikasi :
Efek Samping :
Kemasan :
Notte 10 gram
No.Reg : JSI123456
No. Batch : 1234568
Exp. Date : OCT 2023
Mf. Date : OCT 2021
BAB V
KESIMPULAN
10
DAFTAR PUSTAKA
Lachman, Lieberman, Kanig. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Jakarta:
Penerbit
11
JAWABAN PERTANYAAN
12
13
Dimulai sterilisasi pada alat dan bahan terlebih dahulu. Diantaranya 1 buah
vial dan tutup botol karet, vial disterilisasi pada autoklaf dengan suhu
121°C dengan waktu 30 menit namun terlebih dahulu dengan di bungkus 2
lapisan menggunakan kertas minyak setelah diautoklaf buka lapisan
pembungkuss pertama lalu semprotkan alkohol kemudian buka
pembungkus pertama dan untuk kaca arloji letakkan di atas timbangan
analitik selanjutnya timbang 10 gram talkum dengan spatula yang telah
disterilkan dan Timbang vial yang berisi talkum sebelum di oven
Kemudian sterilisasi sediaan dalam oven dengan suhu 180° C selama 120
menit. Setelah disterilisasi timbang kembali vial yang berisi talkum.
Kemudian tutup vial dengan karet yang sudah di sterilisasi.