Anda di halaman 1dari 2

Estimasi Porositas Patch

Sistem sel filtrasi terhubung dengan tabung gas N 2 dan penyimpanan larutan yang
dirancang untuk karakterisasi membrane fluks. System ini dilakukan dengan mengaliri
aquadest pada tekanan 500-200 kPa di suhu ruang. Laju alir diamati, volume air yang
diresap dan nilai fluks dihitung.
Penentuan Kandungan Trandermal Nikotin (NCT)
Patch NCT diekstraksi dalam 5 ml aquadest dengan sonikasi selama 30 menit,
disaring dan 0.5 ml larutan dikumpulkan dan diencerkan sampai 10 ml dengan aquadest.
Lalu diukur kadarnya menggunakan spektrofotometer.
Studi Permeasi Kulit secara In Vitro
Studi ini dilakukan dengan menggunakan kulit babi yang baru lahir dan untuk
area difusi yang efektif yaitu 1,77 cm2. Reseptor kompartemen menempel dengan kulit
bagian dermis yang diisi dengan 12 ml PBS pH 7,4 sambil terus diaduk kecepatan 600 rpm,
pada suhu ruang. Larutan reseptor diambil pada waktu 0,5, 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12 dan 24 jam
dengan volume yang sama. Lalu kadar dari Transdermal Nikotin ini dihitung dengan
metode HPLC.
Analisis Statistik
Semua hasil statistic dievaluasi menggunakan analisis varian satu arah yang
diikuti analisis post hoc dengan tingkat signifikasi p <0,05.
HASIL DAN DISKUSI
Jadi berdasarkan hasil, untuk mendapatkan formulasi patch transdermal nikotin
yang baik perlu ditambahkan polimer seperti MC, SCMC, atau PVA, gliserin sebagai
plasticizer. Polimer tersebut berguna untuk meningkatkan daya rekat dan elastisitas patch.
Patch yang berisi plasticizer akan lebih fleksibel karena plasticizer disisipkan diantara
rantai polimer. MC dan SCMC memiliki kekurangan yaitu masih banyak gelembung udara
yang sulit dihilangkan pada proses pembuatan film dan hanya PVA dengan GLY. Namun
MC dan SCMC memiliki kekurangan yaitu masih banyak gelembung udara yang sulit
dihilangkan pada proses pembuatan film. Hanya PVA dengan campuran gliserin atau DBP
yang mudah dibentuk dan ditambahkan ke dispersi DNRL tanpa menyebabkan adanya
gelembung udara.

Anda mungkin juga menyukai