DISUSUN OLEH :
KELAS 3B
KELOMPOK 2
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
“STERILISASI PANAS”.
sterilisasi panas, atau jenis sterilisasi, proses sterilisasi dan juga membahas
tentang STERILISASI PANAS. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
beserta sporanya agar tidak kembali hidup kedalam materi atau sampel, alat-alat,
dan waktu sterilisasi tergantung dari produk dan macam mikroorganisme yang
ada. Umumnya kita mengenal proses sterilisasi adalah suhu 121ºC selama 15
menit tanpa memperhatikan bahan dan jumlah yang disterilkan. Pada suhu 121ºC
dengan media air maka dibutuhkan adanya tekanan yang lebih tinggi dari tekanan
sporapun dapat dimatikan pada proses ini. Proses sterilisasi umumnya untuk
dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang
patogen maupun yang patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk
1
terhadap pencemaran oleh mikroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun
patogen atau kuman patogen beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau
kedokteran dengan cara merebus, stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan
kimia. Jenis sterilisasi antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering,
antaranya :
a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas
sterilisasi.
selesai.
Sterilisasi atau suci hama yaitu suatu proses dimana membunuh segala
bentuk kehidupan mikro organisme yang ada dalam sample atau contoh,alat-alat
2
mikroorganisme yang tidak mempunyai spora, misalnya kuman-kuman.
Desinfeksi biasanya dilakukan pada pakaian, alat-alat linen, tempat tidur, alat
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
kelemahannya tidak bisa diaplikasikan pada zat aktif yang tidak tahan panas/rusak
suatu siklus oven modern yang dilengkapi udara yang dipanaskan dan disaring.
Alat yang digunakan yaitu, oven. Oven yaitu lemari pengering dengan dinding
ganda, dilengkapi dengan termometer dan lubang tempat keluar masuknya udara
dipanaskan dari bawah dengan gas atau listrik. Suhu yang biasa digunakan pada
sterilisasi panas kering 160ºC paling cepat 1 jam, tapi lebih baik 2 jam. Suhu ini
digunakan secara khusus untuk sterilisasi minyak lemak atau cairan anhidrat
panas kering dan lain-lain, sebagai contoh : bahan-bahan gelas, dapat disterilkan
pada suhu 170ºC. dimana beberapa serbuk seperti sulfonilamid harus disterilkan
atau sekumpulan proses yang dilakukan dalam sebuah oven dengan temperatur
4
kering digunakan untuk sterilisasi/depirogenisasi alat-alat gelas yang akan
digunakan untuk proses produksi secara aseptik. Suhu yang digunakan ini, terlalu
tinggi untuk wadah-wadah plastik. Sama seperti sterilisasi uap air, prosesnya
dapat diprediksi dan hasilnya dapat dikontrol. Sterilisasi panas kering biasa
memiliki kemampuan bertahan pada suhu yang digunakan. Secara umum, validasi
untuk alur depirogenisasi untuk proses panas kering selalu termasuk proses
sterilisasinya.
pada suhu 160ºC tetapi lebih cepat pada temperatur yang tinggi. Panas kering ini
Beberapa bahan yang tidak dapat disterilkan dengan uap, paling baik
disterilkan dengan panas kering. Misalnya petrolatum jelly, minyak mineral, lilin,
wax, serbuk talk. Karena panas kering kurang efisien dibanding panas lembab,
pemaparan lama dan temperatur tinggi dibutuhkan. Range luas waktu inaktivasi
dalam temperatur bervariasi telah diterapkan berdasarkan tipe indikator steril yang
digunakan, kondisi kelembaban dan faktor lain. Jumlah air dalam sel mikroba
Umumnya, ini diterima bahwa sel mikroba dalam daerah yang betul-betul kering
5
perhatian harus diberi untuk mendisain siklus sterilisasi panas kering untuk
sterilisasi standar.
4. Waktu yang diperlukan lebih lama, antara 1 jam sampai 2 jam, kecuali
pemijaran.
5. Digunakan untuk sterilisasi bahan obat / alat yang tahan pemanasan tinggi.
6
2.1.2 Sterilisasi Panas Basah
a. Sterilisasi Uap
menit pada suhu 121º. Kecuali dinyatakan lain, berlangsung di suatu bejana
suhu dapat dengan mudah dikontrol dan monitoring dilakukan sekali dalam
satu siklus yang divalidasi. Secara umum, sterilisasi panas lembab dilakukan
pada suhu 121°C dibawah tekanan 15 psig. Pada suhu ini konsep letal
dilakukan dengan ºF yang juga dilakukan bila suhu sterilisasi berbeda dari
121°C. ºF dari proses ini tidak jauh pada 121°C dengan waktu yang
memuaskan dan efektif yang ada. Ini adalah metode yang diinginkan untuk
sterilisasi larutan yang ditujukan untuk infeksi pada tubuh, pembawa pada
alat kesehatan dan benda-benda karet. Kerugian yang paling prinsip dan
bahan sensitif terhadap panas dan kelembaban. Metode ini tidak dapat
digunakan untuk sterilisasi misalnya, produk yang dibuat dari basis minyak
7
dan serbuk. Uap jernih pada 120°C mampu membunuh secara cepat semua
bentuk vegetatif mikroorganisme hidup dalam waktu ½ menit. Uap jenuh ini
a. Suhu
dengan cara sterilisasi panas terhadap lembab berbeda dengan cara panas
Alat yang digunakan disebut dengan otoklaf, yaitu suatu panci logam
klep pengaman.
8
Cara bekerja :
5. Bila uap air mulai keluar dengan deras, tutuplah klep pengaman
kembali nol.
8. Bila alat pengukur tekanan telah menunjukkan angka nol dan suhu
9
b. Pemanasan Dengan Bakterisida
Ini menghadirkan aplikasi khusus dari pada uap panas pada 100ºC.
digunakan untuk larutan berair atau suspensi obat yang tidak stabil pada
bakterisida ini dipanaskan dalam wadah bersegel pada suhu 100ºC selama
20 menit dalam pensterilisasi uap atau penangas air. Bakterisida yang dapat
0.002% fenil merkuri nitrat saat larutan dosis tunggal lebih dari 15 ml
larutan obat untuk injeksi intratekal atau gastro intestinal sehingga tidak
c. Air Mendidih
dalam sterilisasi jarum spoit, penutup karet, penutup dan alat-alat bedah.
Bahan-bahan ini harus benar-benar tertutupi oleh air mendidih dan harus
d. Tyndalisasi / Pasteurisasi
Digunakan pada bahan obat yang tidak tahan pemanasan tinggi dan
10
Caranya :
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
dan lain-lain) dari mikroorganisme yang tidak diharapkan kehadirannya baik yang
patogen maupun yang patogen. Atau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk
Sterilisasi panas dibagi menjadi dua yaitu, sterilisasi panas kering dan
sterilisasi panas basah. Alat yang digunakan pada sterilisasi panas kering yaitu
oven, sedangkan alat yang digunakan pada sterilisasi panas basah yaitu otoklaf.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu kami sebagai penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari seluruh
pihak demi sempurnanya makalah ini dan sebagai perbaikan dalam pembuatan
makalah-makalah berikutnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://yasinaron1545.blogspot.com/2016/12/sterilisasi.html
https://rgmaisyah.wordpress.com/2009/03/15/metode-sterilisasi/
13