DODI AFLIAN
00121099
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian...................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................8
E. Ruang Lingkup......................................................................................................8
A. Landasan Teori....................................................................................................15
1. Konsep Nyeri.................................................................................................15
2. Konsep Appendiktomi...................................................................................30
3. Konsep Terapi Musik....................................................................................43
B. Kerangka Teoritik................................................................................................48
C. Kerangka Konseptual........................................................................................49
D. Hipotesis..............................................................................................................49
E. Definisi Operasional............................................................................................50
A. Rancangan Penelitian..........................................................................................52
B. Populasi dan Sampel............................................................................................53
C. Lokasi Waktu dan Tempat...................................................................................56
D. Alat Pengumpulan Data.......................................................................................57
E. Uji Validasi dan Reliabilitas................................................................................58
F. Analisi Data.........................................................................................................60
G. Etika Penelitian....................................................................................................62
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................65
ii
LEMBAR PERSETUJUAN MELAKSANAKAN PENELITIAN
NIM : 00121099
iii
No Nama Penguji Keterangan Tanda Tangan
1 Ns, M. Kep Penguji I
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
ini dengan judul “Pengaruh Terapi Musik Terhadap Nyeri Post op Apendiktomi
Pada kesempatan ini, peneliti hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
iv
pihak yang telah memberikan bantuan serta dukungan moril maupun materil sehingga
proposal penelitian ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini peneliti tujukan kepada :
1. Ibu Dr. Ennymay, SKP., M.Kes, Selaku Rektor Universitas Awal Bros.
2. Ns. Mira Agusthua, M. Kep Selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Awal Bros dan selaku Pembimbing I yang telah sabar, bersedia meluangkan
5. Seluruh staf dosen Universitas Awal Bros yang telah mendidik dan
6. Keluarga tercinta yang sudah memberikan motivasi dan dukungan yang sangat
pendidikan dan terus memberi semangat sampai saat ini juga bapak tersayang
beserta adik – adik dan seluruh keluarga besar terimakasih atas semangatnya
v
selama ini.
7. Kepala ruangan Oprasi yang sudah memberi kesempatan dengan tangan terbuka
kepada saya untuk melanjutkan pendidikan dan memberikan waktu serta jadwal
8. Sahabat dan teman seperjuangan yang telah membantu dan memotivasi dalam
penelitian ini.
Peneliti menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna oleh
karena itu, peneliti mengharapkan adanya kritik, saran, dan masukan dari semua
pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal penelitian yang disusu
Peneliti
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi pada usia antara 10-19 tahun, meskipun dapat menyerang pada usia
8,6% pada laki-laki. Penyakit ini dapat terjadi pada semua umur tetapi
umumnya terjadi pada dewasa dan remaja muda, yaitu pada umur 10-30 tahun
dan insiden tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun. Insiden pada laki-laki
umumnya lebih banyak dari perempuan terutama pada umur 20-30 tahun
Terdapat 259 juta kasus appendisitis pada laki-laki di seluruh dunia yang tidak
appendisitis dengan prevalensi 1,1 kasus tiap 1000 orang pertahun. Angka
kejadian appendisitis akut mengalami kenaikan dari 7,62 menjadi 9,38 per
10.000 dari tahun ke tahun. Appendisitis dapat ditemukan pada semua umur
1
hanya pada anak- anak ≤ 1 tahun jarang dilaporkan. Angka kejadian
Appendisitis akut tertinggi dengan prevalensi 24,9 kasus per 10.000 populasi.
prevalensi antara 20-30% dan meningkat 32-72% pada usia lebih dari 60
didaptakan di RSUD Raja Ahmad Tabib pada tahun 2022 jumlah penyakit
dipilih oleh ahli bedah dan setelah pembedahan pasca oprasi pasien
merasakan nyeri yang sangat hebat, sedang sampai ringan (Simamora et al.,
2021)
2
Nyeri merupakan sensasi yang rumit, unik, universal dan bersifat
individual, sehingga tidak ada dua individu yang mengalami nyeri yang sama
dan tidak ada dua kejadian nyeri yang sama menghasilkan respon atau
perasaan yang identik pada individu. Hal tersebut yang menjadi dasar bagi
nyeri akut pasca oprasi dan sekitar 75% diantaranya melaporkan tingkat
keparahan nyeri pasca oprasi dengan skala nyeri ringan, sedang dan berat
(Zuhair, 2021)
Transmisi nyeri terdiri dari tiga bagian, pada bagian pertama nyeri merambat
dari serabut saraf perifer ke medulla spinalis. Dua jenis serabut nosisseptor
3
Nyeri merupakan pengalaman sensori yang dibawa oleh stimulus
dapat tertunda dan hospitalisasi menjadi lama jika nyeri akut tidak bisa
dicontrol. Kemajuan fisik atau pisikologis tidak dapat terjadi selam nyeri akut
Dampak akibat jika nyeri tidak teratasi akan terjadi penurunan durasi
dalam kembalinya aktifitas sehari hari, peningkatan biaya untuk rawat inap.
(McAllister, M. 2019)
depresi pernapasan, mual, muntah, konstipasi, pruritus, dan efek toksik pada
4
menurunkan nyeri dan membuat relaksasi. Rangsangan musik meningkatkan
yang merupakan area perilaku kesadaran yang bekerja pada tingkat bawah
dan fungsi endokrin tubuh seperti halnya banyak aspek perilaku emosional,
menuju serat saraf otonom. Serat tersebut mempunyai dua sistem saraf,
Antoro, 2019).
5
efektivitas terapi musik dengan terapi relaksasi terhadap penurunan tingkat
nyeri dan kestabilan tanda-tanda vital (tensi, nadi, pernapasan dan suhu
Tabib pada Tanggal 8-9 juni 2023 hasil observasi yang dilakukan dari empat
pasien dengan rata-rata usia16-20 tahun yang menjalani operasi selama dua
tertarik menggambil terapi musik relaksasi sebagai salah satu tindakan non
Hasil yang didapakan dari terapi musik kllien merasakan penurunan skala
nyeri bertahap dan merasak rileks saat diberikan terapi musik dari beberapa
responden dua mengatakan dari skala nyeri 6 turun menjadi skala nyeri 5 dari
pasien yang lain mengatakan dari musik bisa mnegalihkan nyeri dan membuat
Tanjungpinang.
6
B. Rumusan Masalah
yaitu’’ Apakah ada : Pengaruh Terapi Musik Terhadap Nyeri Post op Apendiktomi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Musik Terhadap Nyeri Post op Apendiktomi pada Anak Remaja di RSUD Raja
2. Tujuan Khusus
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikasi
c. Bagi Peneliti
apendiktomi.
d. Bagi Akademik
8
E. Ruang Lingkup
mengungkapkan apakah ada pengaruh terapi musik terhadap nyeri pasien post op
9
10
2 Alfin Rulian Penerapan Kombinasi Jenis penelitian ini adalah Brisk walking exercise yang Hasil pengkajian yang didapat
Huda Terapi Nafas Dalan dan studi kasus.Dengan digunakan pada penelitian ini adalah adalah nyeri dibagian perut
2022 Musik Klasik Dalam metode observasi dan SOP (Standar Operasional Prosedur) post operasi appendicitis
Mengurangi Nyeri Akut wawancara langsung. dan alat pengukur tekanan darah Diagnosa keperawatan adalah
Post Operasi Appendict Asuhan keperawatan nyeri akut berhubungan dengan
yang dilakukan agen pencedera fisik. Intervensi
melibatkan dua orang yang diberikan kepada pasien
pasien remaja yang sesuai dengan prioritas masalah
terkena appendicitis pasien dengan diber ikan terapi
setelah dilakukan operasi nafas dalam dan musik klasik.
dengan memberikan Implementasi yang diberikan
intervensi terapi nafas berdasarkan intervensi yaitu
dalam dan musik klasik memberikan nafas dalam dan
dilakukan selama 6 hari. musik klasik. Setelah pemberian
terapi nafas dalam dan musikkl
asik nyeri post operasi
appendicitis kedua pasien menjadi
berkurang
12
3 M. Nur Pengaruh terapi musik Rancangan Penelitian ini Brisk walking exercise yang Hasil penelitian ini membuktikan
Rahman,Yuli untuk mengurangi menggunakan pendekatan digunakan pada penelitian ini adalah bahwa perasaan nyeri timbul
Widiyastuti intensitas nyeri saat one design prestest SOP (Standar Operasional Prosedur) dikeadaan seperti di rumah sakit,
2014 perawatan luka post op posttest only Dalam dan alat pengukur tekanan darah tidak berdaya dengan rasa sepi
laparotomy penelitian ini teknik yang terjadi dalam perawatan
pengambilan sampel yang kesehatan. Johan (2005) terapi
digunakan adalah teknik musik adalah penggunaan musik
accidental sampling yaitu sebagai peralatan terapi untuk
Responden yang memperbaiki, memelihara,
kebetulan ada atau mengembangkan mental, fisik
tersedia di suatu tempat dan kelekatan emosi.
sesuai dengan konteks Kemampuan non verbal,
penelitian, jumlah kreatifitas dan rasa alamiah dari
responden 25 orang. musik menjadi fasilitator untuk
Instrumen peneli tian hubungan ekspresi diri,
menggunakan kuesioner komunikasi, dan pertumbuhan.
NRS. Menggunakan
analisa bivariat dengan Terapi musik digunakan untuk
uji Willcoxon memperbaiki kesehatan fisik,
interaksi sosial yang positif,
mengembangkan emosi secara
alamiah, dan meningkatkan
kesadaran diri Hal yang terjadi
karena klien merasa kehilangan
control terhadap lingkungan atau
kehilangan control terhadap hasil
akhir dari peristiwa yang terjadi.
Perhatian yang meningkat
terhadap luka post operasi
dihubungkan dengan nyeri yang
meningkat, sedangkan upaya
pengalihan distraksi dihubungkan
dengan respon nyeri yang
menurun. Dengan pemberian
musik, responden akan dialihkan
perhatiannya dan menghilangkan
rasa sepi pada responden hingga
dapat menurunkan rasa nyeri
yang di rasakan responden.
13
4 Dera Penurunan skala nyeri pada Studi kasus ini Brisk walking exercise yang hasil studi didapatkan ada 2 anak
Alfiyanti anak post operasi menggunakan metode digunakan pada penelitian ini adalah post operasi laparatomi
2020 laparatomi menggunakan deskriptif. Responden SOP (Standar Operasional Prosedur) mengalami masalah keperawatan
terapi music mozart adalah 2 anak post dan alat pengukur tekanan darah yaitu nyeri akut akibat dari
operasi laparatomi hari ke prosedur invasive yaitu
1 dan dikelola selama 3 pembedahan. Pada saat dilakukan
hari dengan pemberian tindakan pembedahan, jaringan
tindakan keperawatan yang dilakukan operasi sangat
berupa terapi musik kecil karena menggunakan alat
mozart dengan frekuensi yang modern, pembiusan yang
1 kali/hari selama 15 dilakukan juga sangat
menit. Pengumpulan data berkembang, tidak perlu membius
menggunakan rekam pasien secara total, namun hanya
medik, wawancara, bagian tertentu yang dilakukan
observasi dan metode pembiusan (Srinayanti, 2017).
asuhan keperawatan Nyeri paska operasi memberikan
efek yang tidak baik pada tubuh
pasien, diantaranya adalah adanya
masalah pada organ jantung,
tekanan darah menjadi tinggi,
pada seorang dengan gula darah
tinggi membutuhkan banyak
insulin supaya gula darah tidak
menumpuk dan menyebabkan
gula darah semakin tinggi,
nausea, pernapasan juga
terganggu, gangguan proses
pencernaan zat makanan. Hal ini
mendasari perawat dalam
mengangkat masalah keperawatan
yaitu nyeri akut berhubungan
dengan agen injury (pembedahan)
pada anak. Nyeri merupakan
respon subjektif terhadap stresor
fisik dan psikologis. Setiap
individu akan merasakan nyeri
pada beberapa bagian selama
kehidupan mereka (Susi, W,
2017)
.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Konsep Nyeri
a. Defenisi Nyeri
pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang
b. Fisiologi Nyeri
bahkan tidak memiliki myelin yang tersebar pada kulit dan mukosa,
15
oksigenasi. Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik, atau
belakang oleh dua jenis serabut yang bermyelin rapat atau serabut A
melalui akar dorsal (dorsal root) serta sinaps pada dorsal horn. dorsal
horn terdiri atas beberapa lapisan atau laminae yang saling bertautan.
(Sulistyo, 2019)
reseptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari
thalamus yang melalui otak tengah dan medula ke tanduk dorsal dari
(Sulistyo, 2019)
16
Sistem supresif lebih mengaktifkan stumulasi nociceptor
c. Klasifikasi Nyeri
a) Nyeri Akut
dari beberapa detik hingga enam bulan. Fungsi nyeri akut ialah
akan datang.
17
b) Nyeri Kronik
2018)
2018)
18
d. Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Asal
1) Nyeri Nosiseptif
stimulus yang mengenai kulit, tulanh, sendi, otot, jaringan ikat, dan
lain-lain. Hal ini dapat terjadi pada nyeri Post Operatif dan nyeri
2) Nyeri Neuropatik
abnormal oleh sistem saraf perifer. Nyeri ini lebih sulit diobati.
19
e. Klasifikasi Nyeri Berdasarkan Lokasi
2) Viseral Dalam
berlangsung lebih lama dari pada nyeri superficial. Pada nyeri ini
20
dapat terasa di bagian tubuh yang terpisah dari sumber nyeri dan
4) Radiasi
2020)
21
reseptor opioid pada sel syaraf sehingga nyeri dapat diatasi.
22
setiap ujungnya. Pasien diminta untuk menunjuk titik pada garis
diletakkan sepanjang garis dan jarak yang dibuat pasien pada garis
(Mangera, 2022)
1) Usia
23
nyeri. Sebab, mereka belum dapat mengucapkan kata-kata untuk
2) Jenis Kelamin
3) Kebudayaan
4) Makna Nyeri
5) Perhatian Tingkat
24
pengalihan (distraksi) dihubungkan dengan respons nyeri yang
6) Ansietas
7) Keletihan
8) Pengalalaman sebelumnyaSebelumnya
25
h. Manajemen Penatalaksanaan Nyeri
1) Farmakologis
pernafasan.
26
2) Non Farmakologis
a) Manajemen Nyeri
b) Distraksi
27
ini efektif diterapkan pada pasien anak-anak terutama usia
c) Terapi Musik
d) Aromaterapi
28
kesehatan Mekanisme kerja perawatan aromaterapi dalam
e) Relaksasi Benson
29
teknik pernapasan yang biasa digunakan di rumah sakit pada
2. Konsep Appendiktomi
a. Defenisi
beberapa inci panjang yang melekat pada sektum (bagian pertama dari
adalah suatu proses obstruksi yang disebabkan oleh benda asing batu
feses kemudian terjadi proses infeksi dan disusul oleh peradangan dari
30
b. Anatomi Fisiologi
31
pathogenesis apendisitis.
tubuh.
menjadi sebab rendahnya insiden apendisitis pada usia itu. Pada 65%
32
sedangkan persarafan simpatis berasal dari nervus torakalis X. Oleh
Ihza, 2020)
c. Klasifikasi
menjadi 3 yaitu
adanya jaringan parut dan ulkus lama di mukosa, dan keluhan akan
33
Klasifikasi menurut (Nanda, 2020)dibagi menjadi 3 yaitu:
kanan bawah lebih dari dua minggu, radang kronik apendiks secara
parut dan ulkus lama dimukosa dan infiltrasii sel inflamasi kronik)
d. Etiologi
34
2) Adanya keganasan (karsinoma) pada apendiks..
seperti E.histolytica.
(Rokhman, 2022)
35
e. Manisfetasi Klinis
Tanda awal : nyeri mulai diepigastrium / region umbilikus disertai mual dan
anoreksia.
1) Nyeri berpindah ke kanan bawah (yang akan menetap dan diperberat bila
local titik Mc. Burney : nyeri tekan, nyeri lepas, defans muskuler.
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah saat kuadran kiri bawah ditekan
(rovsing sign).
enak sekitar umbilikus diikuti oleh anoreksia, nausea dan muntah, gejala ini
umumnya berlangsung lebih dari 1 atau 2 hari. Mc. Burney kemudian dapat
36
f. Patofisiologi
oleh hyperplasia folikel limfoid, fekalit, benda asing, struktur fikosis akibat
dan ulserasi mukosa pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang
hal tersebut akan menyebabkan abstruksi vena, edema bertambah dan bakteri
(Noviantoro, 2018)
37
g. Pemeriksaan Fisik
nyeri dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg
bila pemeri ksaan dubur dan atau alat kelamin menimbulkan rasa
nyeri.
6) Pada apendiks terletak pada retro sekal maka ujia psosa akan
38
h. Pemeriksaan Diagonestik
1) Laboratorium
a) Tes Darah
b) Urinalisis
c) Radiologi
d) MRI
39
perut lainnya. MRI yang digunakan untuk mendiagnosis
terkomputerisasi
e) CT scan perut
i. Penatalaksanaan Medik
1) Penanggulangan konservatif
40
operasi dilakukan penggantian cairan dan elektrolit, serta
2) Operasi
appendectomy.
3) Laparatomi
41
aktivitas fisik selama 10 hingga 14 hari pertama setelah laparotomi.
Fitrianti, 2020)
4) Laparaskopi Apendiktomi
j. Komplikasi
1) Perforasi apendiks
42
dengan gambaran klinis yang timbul lebih dari 36 jam sejak sakit,
panas lebih dari 38,50C, tampak toksik, nyeri tekan seluruh perut,
menyebabkan peritonitis.
2) Peritonitis
leukositosis.
43
3. Knonsep Terapi Musik
a. Definisi
Yunani memiliki arti para dewa yang menguasai bidang seni dan ilmu
(Ramdani, 2021)
b. Peran Musik
kita yang berakar dari irama, sebagai contoh: irama detak jantung,
44
psikologis dan perilaku individual yang menunggu perawatan ataupun
tidak dibatasi pula oleh fungsi intelektual. Maka dari itu musik sangat
c. Manfaat Musik
45
Mendengarkan, menghayati dan menikmati musik merupakan
1) Terapi musik aktif Metode terapi musik aktif ini mengajak pasien
kompeten.
46
Musik memiliki sifat terapeutik yang dapat menyembuhkan,
organ pendengaran dan kemudian diolah dalam sistem saraf tubuh dan
(Nurzallah, 2019)
(Nurzallah, 2019)
47
meningkat (Wardani & Nugroho, 2022). Pemberian terapi musik
Nugroho, 2022)
48
B. Karangka Teoritik
Apendik
Post Apendiktomi
Nyeri
\
Skala Nyeri
1. Tidak nyeri : 0
2. Nyeri ringan: 1-3
3. Nteri sedang: 4-6
4. Nyeri berat: 7-9
5. Nyeri tidak terkontrol
49
C. Karangka Konseptual
hubungan dan kaitanantara variabel yang satu dengan yang lainnya (Rahman
& Wiwin, 2018). Pada konsep penelitian ini yang menjadi variabel
D. Hipotesis
Pengaruh Terapi Musik Terhadap Nyeri Post op Apendiktomi pada Remaja di RSUD
50
E. Definisi Operasional
musik erhadap skala nyeri pada pasien post-op apendiktomi. itu konsisten
antara sumber data (responden) yang satu dengan responden yang lain.
metode pengukuran hasil ukur atau kategorinya, serta skala pengukuran yang
51
yang terus
menerus dan
pendeskripsi
verbal pada
setiap
ujungnya.
Skala ini
memberi pasien
kebebasan
penuh untuk
mengidentifika
si keparahan
nyer
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
digunakan untuk menjawab masalah penelitian yang berkaitan dengan data berupa
angka dan statistik. Jenis penelitian ini adalah penelitian pra eksperimental design.
Bentuk desain pra experiment yang digunakan yaitu one grup pretest-posttest desain
(Sugiyono, 2019). Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja,
pemberian terapi musik. Hal pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah
memberikan pretest (O1) pada subjek untuk mengetahui skala nyeri sebelum dilakukan
terapi musk. Selanjutnya diberikan terapi musik pada pasien post op apendiktomi.
Kemudian dilakukan posttest (O2) pada subjek untuk mengetahui penurunan skala nyeri
sesudah dilakukan terapi musik dengan Hasil dari O 1 dan O2 lalu di bandingkan untuk
Metode penelitian adalah metode atau cara yang akan digunakan dalam
yang akan dilaksanakan (Novitasari, 2019). Pada bagian ini akan diuraikan mengenai:
desain penelitian, rencana penelitian, waktu dan tempat penelitian, populasi, sampel
dan sampling, kerangka Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
Pengaruh Terapi Musik Terhadap Nyeri Post op Apendiktomi pada Remaja di RSUD
53
53
Desain atau rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam
menggunakan jenis penelitian One group Pre Test and Post Test. Rancangan ini
bermaksud untuk menguji coba suatu intervensi pada kelompok subjek tanpa
kelompok pembanding
Penelitian one group pre test post test peneliti melakukan observasi dan
pengukuran data dalam satu waktu, artinya peneliti hanya melakukan satu kali
O1 X O2
Keterangan :
1. Populasi
karena dapat melihat gambaran seluruh populasi sebagai unit dimana hasil
n= N
1 + Ne2
Keterangan:
N : Besar Sampel
n : Besar Populasi
n= N
<1+ (N x 0,05)>
40
40
= 1 + 2,1
= 20 Sampel
55
2. Sampel
a. Sampel
responden.
b. Teknik Sampling
Pratiwi, 2016).
penelitian.
56
1) Kriteria Inklusi:
musik
pemberian analgetik
2) Kriteria Ekslusi:
kesadaran
1. Waktu Penelitian
a. Tahap Persiapan
proposal.
b. Tahap Pelaksanaan
skala myeri dengan metode vas, peneliti akan melakukan terapi music
ujian skripsi.
2. Tempat Penelitian
Tabib Tanjungpinang .
1. Biodata Responden
dokumentasi.
2. Alat Pengukuran
VAS) adalah suatu garis lurus atau horizontal sepanjang 10cm, yang
mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada
1. Uji Validitas
merupakan syarat mutlak bagi suatu alat ukur dapat digunakan dalam
2. Uji Reliabilitas
dapat dipercayai atau dapat diandal. Uji relibilitas adalah uji yang
kositen keakuratan dan ketetapan dari suatu alat ukur dalam prosedur
pengukuran.
60
2. Meminta surat izin studi pendahuluan kepada prodi untuk meminta data
4. Meminta izin dengan kepala ruangan dengan tujuan untuk memberi tahu
apendiktomi
Inform Concent
post-op apendiktomi
post-op apendiktomi.
F. Analisa Data
lain:
a. Editing
b. Coding
c. Entery Data
lunak computer.
d. Scoring
e. Cleaning
data (Cleaning).
2. Analisa Data
perangkat lunak.
a. Uji Univariat
b. Uji Bivariat
G. Etika Penelitian
1. Informed Consent
calon responden.
2. Anonymity
cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode pada masing-masing
lembar tersebut.
3. Confidentiality
oleh peneliti
4. Justice
5. Confidentiality ( kerahasiaan)
65
lain dan data tersebut hanya digunakan untuk kepentingan penelitian saja,
BAB VI
66
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum
2. Kriteria Responden
Tabel 4.1
Diketahui umur jenis kelamin pekerjaan dan riwayat
penyakit sebelumnya (n=20)
Karakteristik f %
Jenis kelamin Laki-laki 14 50
perempuan 6 50
Total 20 100%
Usia 12-15 tahun 5 25
16-18 tahun 15 75
Total 20 100%
Pengalaman nyeri Ya 13 65
Tidak 7 35
total 20 100%
Sumber hasil penelitian 2023
Ditinjau dari segi usia sebagian besar usia remaja akhir 16-18 tahun
3. Hasil Penelitian
univariat tergantung dari uji setiap data (Nursalam 2017). Analisis univariat
yang terdiri dari jenis kelamin, usia dan pengalaman nyeri sebelumnya
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi nyeri sebelum dilakukan terapi musik
terhadap pasien post-op apendiktomi (n=20)
Skala Nyeri F %
Ringan (1-3) 10 50
Sedang (4-6) 10 50
Total 20 100
Sumber hasil penelitian 2023
Tabel 4.3
Diketahui distribusi frekuensi nyeri sesudah dilakukan
terapi musik terhadap skala nyeri pasien post-op
apendiktomi(n=20)
Skala Nyeri F %
Ringan (1-3) 17 85
Sedang (4-6) 3 15
Total 20 100
Sumber hasil penelitian 2023
Berdasarkan hasil tabel 4.3 dapat dilihat dari hasil post test
parametrik Wilcoxon.
Table 4.4
pengaruh sebelum dan sesudah dilakukan terapi musik
terhadap pasien post-op apendiktomi (n=20)
Skala Nyeri
Pre Post P Value
N % N % 0,001
Ringan 10 50 17 85
Sedang 10 50 3 15
Total 20 100 20 100
BAB V
PEMBAHASAAN
hipotesis yang dianjurkan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini secara
Suhu Tubuh Pasien Pasca Operasi Di Ruang Recovery Room di RSUD Raja
1. Analisa Univariat
a) Karakteristik Responden
1) Jenis kelamin
PCA daripada laki-laki pada hari pertama sampai hari ketiga pasca
bedah (P 0,05).
72
food merupakan.
2) Usia
usia remaja akhir 16-18 tahun (75%), dan dilihat dari pengalaman
menjadi lebih berat. Usia juga dipakai sebagai salah satu faktor
apendiksitis bisa terjadi pada semua usia namun jarang terjadi pada
pada usia remaja dan dewasa usia 20-30 tahun bisa dikategorikan
74
3) Pengalaman Sebelumnya
(Notoadmodjo, 2011).
sebelumnya.
biologis tubuh seperti emosi, dan memori. Ketukan yang tetap dan
menit. Musik yang memiliki tempo antara 60-80 ketukan per menit
yang signifikan antara hasil skala nyeri sebelum dan sesudah diberikan
Teori dan penelitian di atas sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana
ada perbedaan yang signifikan antara hasil skala nyeri sebelum dan
terapi musik klasik mozart. Karena, terapi musik klasik mozart akan
perubahan.
78
sebelum dan sesudah dengan nilai signifikan sebesar 0,001. Hal ini
penurunan nyeri.
suara yang datang dari arah spektral berbeda dibentuk oleh pinna
umpan balik dari otak. Signal yang berasal dari sel-sel rambut
dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme,
dan universal. Terapi musik adalah terapi yang universal dan bisa
diterima oleh semua orang karena kita tidak membutuhkan kerja otak
(Nikandish, 2017)
ini juga didukung penelitian dari Purwanto (2012) dengan hasil bahwa
efek musik dapat menurunkan intensitas nyeri dari nyeri berat ke nyeri
menurunkan tingkat nyeri pada pasien post operasi, hal ini dibuktikan
yaitu klasik, jazz, pop rata-rata memilili pengaruh pada tingkat nyeri
yang sama.
81
2. Analisa Bivariate
adanya nyeri pada perut kuadran kanan bawah, demam, mual muntah,
dan teori yang ada, pasien mengatakan adanya nyeri perut dibagian
spesifik keluhan nyeri dan tepat nyerinya. Secara teori bahwa pasien
fungsional dengan kurun waktu kurang dari 3 bulan (Tim Pokja SDKI
82
B. Keterbatasan Penelitian
diantaranya adalah jumlah pengunjung yang terlalu banyak dan ramai sehingga
hedsed agar lebih fokus dalam mendengarkan musik untuk mendapatkan hasil yang
lebih efektif.
83
84
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
berjenis kelamin laki–laki (50%). Dan perempuan (50%) Ditinjau dari segi
usia sebagian besar usia remaja akhir 16-18 tahun (75%), dan dilihat dari
2. Hasil pretest intensitas nyeri sebelum dilakukan terapi musik pada pasien
10 responden (50%).
3. Hasil post test intensitas nyeri sesudah dilakukan terapi musik pada
4. Hasil sebelum dilakuan terapi musik didapatkan skala nyeri sedang (4-6)
B. Saran
1. Bagi Responden
sehari-hari.
post op apendiktomi
DAFTAR PUSTAKA
Aini, N., Hariyanto, T., & Ardiyani, V. M. (2017). Perbedaan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Dilakukan Terapi Musik Klasik (Mozart) pada Lansia
86
Faradisi, F. (2012). Efektivitas terapi murotal dan terapi musik klasik terhadap
penurunan tingkat kecemasan pasien pra operasi di pekalongan. Jurnal Ilmiah
Fransisca, C., Gotra, I. M., & Mahastuti, N. M. (2019). Karakteristik pasien dengan
gambaran histopatologi apendisitis di RSUP Sanglah Denpasar tahun 2015-
87
Lampiran:
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
90
Terapi Musik
NO PROSEDUR
Pre interaksi
1 Cek catatan keperawatan atau catatan medis klien (jika ada)
2 Observasi vital sign dan skala nyeri pasien
3 Siapkan alat-alat
4 Identifikasi faktor atau kondisi yang dapat menyebabkan kontra indikasi
5 Cuci tangan
Tahap orientasi
6 Beri salam dan panggil klien dengan namanya
7 Jelaskan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada klien/keluarga
Tahap kerja
8 Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
9 Jaga privasi klien. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
10 Menetapkan perubahan pada perilaku dan/atau fisiologi yang diinginkan
yaitu relaksasi dan mengurangi rasa sakit.
11 Menetapkan ketertarikan klien terhadap musik.
12 Identifikasi pilihan musik klien.
13 Berdiskusi dengan klien dengan tujuan berbagi pengalaman dalam musik.
14 Pilih pilihan musik yang mewakili pilihan musik klien
15 Bantu klien untuk memilih posisi yang nyaman
16 Batasi stimulasi eksternal seperti cahaya, suara, pengunjung, panggilan
telepon selama mendengarkan musik.
Jika dalam satu runagan ramai maka gunakan hendset sehingga yang
terdengar hanya musik di telinga pasie sehingga pengalihan nyeri pasie
teralihkan oleh musik yang di dengar
17 Pastikan tape musik/CD/ handphone dan perlengkapan dalam kondisi baik.
18 Dukung dengan headphone dan earphone/ head set jika diperlukan.
19 Memberi Musik akan diberikan selama 15 menit setelah itu
musik akan dihentikan
20 Atur volume musik agar nyaman untuk pasien
21 Berikan Terapi musik selama 15 menit
Terminasi
22 Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan klien)
91
LEMBAR OBSERVASI
92
NAMA: :
ALAMAT :
PEKERJAAN :
UMUR :
RIWAYAT PENYAKIT :
93
Saya yang bertanda tangan dibawah ini, setelah membaca penjelasan tentang
penelitian ini menyatakan bersedia menjadi partisipan penelitian tentang “pemgaruh terapi
musik terhadap nyeri post op apendiktomi pada anak remaja di RSUD Raja Ahmad Tabib
Tanjungpinang ” yang dilakukan oleh saudari Dodi Alfian, Mahasiswa Program Studi Ilmu
Saya mengerti tujuan, manfaat, dan proses penelitian ini. Saya yakin bahwa
kerahasiaan atas identitas pribadi saya. Saya memahami bahwa penelitian ini tidak
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada
Mengetahui Peneliti
Identitas reponden :
No Responden :
Tanggal :
Nama :
Jenis kelamin :
No MT :
Tangal Oprasi :
Jam operasi :
Skala Nyeri
NO usia Kode Jenis kode Pengalaman kode pre kode post kode
responde kelamin sebelumnya
n
12-15 12 tahun 1 L 1 Tidak 2 3 1 2 1
16-18
2 18 tahun 2 P 2 Ya 1 3 1 2 1
3 16 tahun 2 L 1 Tidak 2 4 2 3 1
4 15 tahun 1 L 1 Ya 1 4 2 3 1
5 15 tahun 1 L 1 Tidak 2 3 1 2 1
6 15 tahun 1 L 1 Tidak 2 3 1 2 1
7 16 tahun 2 L 1 Ya 1 3 1 3 1
8 18 tahun 2 L 1 Ya 1 3 1 2 1
9 16 tahun 2 P 2 Ya 1 3 1 2 1
10 12 tahun 1 P 2 Tidak 2 4 2 3 1
11 18 tahun 2 P 2 Ya 1 4 2 2 1
12 18 tahun 2 P 2 Ya 1 5 2 4 2
13 16 tahun 2 P 2 Ya 1 5 2 3 1
14 17 tahun 2 L 1 Ya 1 3 1 2 1
15 17 tahun 2 L 1 Tidak 2 3 1 2 1
16 16 tahun 2 L 1 Ya 1 6 2 4 2
17 16 tahun 2 L 1 Ya 1 3 1 2 1
18 18 tahun 2 L 1 Ya 1 5 2 3 1
19 16 tahun 2 L 1 Ya 1 5 2 3 1
20 16 tahun 2 L 1 Tidak 2 6 2 5 2
96
97
Statistics
N Valid 20 20 20 20 20
Missing 0 0 0 0 0
USIA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
JENISKELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENGALAMANNYERI
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptives
Median 1.50
Variance .263
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 1
Median 1.00
Variance .134
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Ranks
Ties 1c
Total 20
Test Statisticsa
POSTETS
TERAPI MUSIK
- PRETEST
TERAPI MUSIK
Z -4.021b
Asymp. Sig. (2-tailed) .000