Anda di halaman 1dari 86

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN

PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN CKD DI RUANG

HEMODIALISA RSUD KABUPATEN NEGARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan

Oleh :

I Putu Eka Arya Kusumanegara

NIM. 21089144025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2023
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN

PEMBATASAN CAIRAN PADA PASIEN CKD DI RUANG

HEMODIALISA RSUD KABUPATEN NEGARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Keperawatan

Oleh :

I Putu Eka Arya Kusumanegara

NIM. 21089144025

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG

2023

ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga

Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien Ckd Di Ruang

Hemodialisa Rsud Kabupaten Negara” ini, sepenuhnya karya saya sendiri.

Tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan

saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika

keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya ini.

Singaraja, 14 April 2023

I Putu Eka Arya Kusumanegara

iii
PERSETUJUAN

Proposal ini telah disetujui untuk dipertahankan pada seminar Sripsi

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada

Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara

Pada tanggal 10 April 2023

I Putu Eka Arya Kusumanegara

21089144025

Program Studi Ilmu Keperawatan (S-1)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng

Pembimbing I Pembimbing II

(Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,M.Si) (Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,MSi.,M.Kes)

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan

Pada Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara”

Dibuat untuk melengkapi salah satu persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan

pada Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.

Skripsi ini telah diujikan pada sidang skripsi pada tanggal 14 April 2023 dan

dinyatakan memenuhi syarat/sah sebagai skripsi pada studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng.

Singaraja, 26 April 2023

Penguji 1 Penguji 2

(Ns. Qamariyah, S.Kep.,MSi) (Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,M.Si)

Penguji 3

(Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,M.Si.,M.Kes)

Mengetahui Mengetahui
Ketua Program Studi S1 Keperawatan Ketua STIKes Buleleng
STIKes Buleleng

(Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,M.Si.,M.Kes) (Dr. Ns. I Made Sundayana, S.Kep.,M.Si)

v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKes Buleleng, saya yang bertanda tangan dibawah

ini :

Nama :I Putu Eka Arya Kusumanegara

NPM : 21089144025

Program Studi : S1 Keperawatan

Jenis Karya : Proposal

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

sekolah tinggi ilmu kesehatan buleleng Hak Bebas Royaliti Nonekslusif (Non-

Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul : Hubungan

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD Di

Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara. Beserta perangkat yang ada (jika

diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalty Nonekslusif ini Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Buleleng berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola

dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas

akhir saya Selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis dan pemiliki

Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Singaraja, 14 April 2023

Yang menyatakan

(I Putu Eka Arya Kusumanegara)

vi
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha

Esa atas segala rahmat-NYA kepada penulis sehingga skripsi yang berjudul

“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada

Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara” ini dapat tersusun

hingga selesai tanpa adanya hambatan.

Tidak lupa juga, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan

dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi

maupun pikirannya dalam penyusunan skripsi ini, yakni kepada:

1. Dr. Ns. I Made Sundayana, S.Kep.,MSi, selaku Ketua STIKes Buleleng

atas segala fasilitas yang diberikan peneliti dalam menempuh perkuliahan.

2. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,MSi.,M.Kes, selaku Ketua Program

Studi Ilmu Keperawatan STIKes Buleleng.

3. Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,M.Si, selaku Pembimbing Utama yang

telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam menyusun skripsi ini

sehingga penulis dapat menyelesaikannya tepat waktu.

4. Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,MSi.,M.Kes, selaku Pembimbing

Pendamping yang telah memberikan arahan dan bimbingannya dalam

menyusun skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikannya tepat

waktu.

vii
5. Semua pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna dikarenakan keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun

dari pembaca demi menyempurnakan skripsi ini.

Singaraja, 14 April 2023

Penulis

viii
ABSTRAK

Kusumanegara, I Putu Eka Arya,. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan


Kepatuhan Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa
RSUD Kabupaten Negara. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Buleleng. Pembimbing (1) Ns. Kadek Yudi Aryawan,
S.Kep.,M.Si., Pembimbing (2) Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,M.Si.,M.Kes.

Pendahuluan:. Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang


bersifat irreversible dalam mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan
serta elektrolit. Pembatasan asupan cairan/air pada pasien penyakit ginjal kronik,
sangat perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya edema dan
komplikasi kardiovaskular Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien
CKD Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara. Metode: Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif korelasional dengan desain cross
sectional untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan
pembatasan cairan pada pasien CKD Hasil: Sig.(2-tailed) adalah 0,016, oleh
karena nilai Sig.(2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka artinya terdapat hubungan
yang berarti antara kedua variabel yaitu Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan
Pembatasan Cairan Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara
dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan, sehingga perlu usaha
untuk meningkatakan dukungan keluarga paa pasien penderita..

Kata kunci: dukungan keluarga, pembatasan cairan, hemodialisa

9
ABSTRACT

Kusumanegara, I Putu Eka Arya,. Relationship between family support and


compliance with fluid restrictions in CKD patients in the hemodialysis room at
the Negara District Hospital. Thesis, Nursing Science Study Program, Buleleng
College of Health Sciences. Advisor (1) Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep., M.Sc.,
Supervisor (2) Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,M.Sc.,M.Kes.

Introduction:. Chronic kidney failure is an irreversible kidney function disorder


in maintaining metabolism, fluid and electrolyte balance. Restriction of fluid /
water intake in patients with chronic kidney disease, really needs to be done. This
aims to prevent the occurrence of edema and cardiovascular complications.
Purpose: This study aims to determine the relationship between family support
and compliance with fluid restrictions in CKD patients in the Hemodialysis Room
at the Negara District Hospital. Methods: This study used a descriptive
correlational research method with a cross-sectional design to determine the
relationship between family support and adherence to fluid restriction in CKD
patients. Results: Sig.(2-tailed) is 0.016, because the Sig.(2-tailed) value is
smaller than 0.05 means that there is a significant relationship between the two
variables, namely Family Support for Fluid Restriction Compliance. Conclusion:
There is a significant relationship between family support and fluid restriction
adherence, so efforts are needed to increase family support for patients with it.

Keywords: family support, fluid restriction, hemodialysis

10
MOTTO

BERJUANG TERUS TANPA PUTUS ASA

11
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM.......................................................................................... ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME..................................................... iii

LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iv

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................. vi

KATA PENGANTAR...................................................................................... viii

ABSTRAK........................................................................................................ ix

ABSTRACT..................................................................................................... x

MOTTO............................................................................................................ xi

DAFTAR ISI.................................................................................................... xii

DAFTAR SKEMA........................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Perumusan masalah............................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian................................................................................ 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Kepatuhan................................................................................7

B. Diit Cairan Pada Pasien CKD...............................................................9

12
C. Konsep Dukunagan Keluarga...............................................................13

D. Kerangka Teori.....................................................................................18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep..................................................................................19

B. Hipotesis...............................................................................................20

C. Desain Penelitian..................................................................................20

D. Tempat dan Waktu Penelitian...............................................................20

E. Populasi dan Sampel.............................................................................21

F. Definisi Operasional.............................................................................23

G. Etika Penelitian.....................................................................................26

H. Prosedur Pengumpulan Data.................................................................27

I. Instrumen Penelitian.............................................................................28

J. Pengolahan Data...................................................................................29

K. Analisis Data.........................................................................................32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.....................................................................................36

B. Pembahasan..........................................................................................39

C. Keterbatasan Penelitian........................................................................47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan...............................................................................................48

B. Saran.....................................................................................................49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

13
DAFTAR SKEMA

Skema 1.2 Kerangka teori ..................................................................................18

Skema 1.3 Kerangka konsep ..............................................................................19

14
DAFTAR TABEL

Tabel 3 Definisi operasional .............................................................................23

Tabel 4.1 karakteristik responden......................................................................35

Tabel 4.2 tingkat dukungan keluarga................................................................37

table 4.3 tingkat kepatuhan pembatasan cairan.................................................37

Table 4.4 hubungan dukungan keluarga dan kepatuahan pembatasan cairan.. .38

15
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Jadwal Penelitian

Lampiran 2: Pernyataan Keaslian Tulisan

Lampiran 3: Lembar Kesediaan Menjadi Pembimbing

Lampiran 4: Permohonan Menjadi Partisipan

Lampiran 5: Lembar Persetujuan Menjadi Partisipan

Lampiran 6: Karakteristik Responden

Lampiran 7: Lembar Kuisioner Kepatuhan Pembatasan Cairan

Lampiran 8: Lembar Kuisioner Dukungan Keluarga

Lampiran 9: Surat Studi Pendahulun

Lampiran 10: Surat Izin Pengumpulan Data

Lampiran 11: Surat Etik Penelitian

Lampiran 12; Master Table

Lampiran 13: Output SPSS

16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang

bersifat irreversible dalam mempertahankan metabolisme, keseimbangan

cairan serta elektrolit, sehingga menyebabkan uremia (Haryono 2013).

Pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisa dapat menurunkan

resiko kerusakan organ-organ vital akibat akumulasi zat toksik dalam

sirkulasi, tetapi tindakan ini tidak menyembuhkan atau mengembalikan

fungsiginjal secara permanen

Penyakit gagal ginjal kronik atau yang sering disebut dengan CKD

(cronic kidney diases) merupakan gangguan fungsi renal yang progresif

dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme

keseimbangan cairan dan elektrolit dan dapat menyebabkan uremia.

Kerusakan ginjal ini mengakibatkan masalah pada kekuatan dan

kemampuan tubuh yang akan menyebabkan aktivitas sehari- hari menjadi

terganggu, tubuh akan menjadi mudah lelah dan lemas. Masalah ini

17
merupakan masalah kesehatan di berbagai negara dengan prevalensi yang

selalu meningkat. Penatalaksanaan yang utama pada pasien yang

mengalami CKD salah satunya adalah dengan rutin menjalani

hemodialisis. Bagi penderita GGK, hemodialisis akan mencegah kematian

(Brunner and Sudarth, 2012)

Penderita CKD menurut estimasi World Health Organization (WHO)

pada tahun 2019 mengemukakan bahwa angka kejadian CKD di seluruh

dunia mencapai 10% dari populasi, sementara itu pasien CKD yang

menjalani hemodialisis diperkirakan mencapai 1,5 juta orang di seluruh

dunia. Angka kejadinnya diperkirakan meningkat 8% setiap tahunnya.

CKD menempati penyakit kronis dengan angka kematian tertinggi ke-20

di dunia.Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018

menunjukan bahwa prevalensi penduduk Indonesia yang menderita gagal

ginjal kronik sebesar 3,8%, meningkat dari tahun 2013. Berdasarkan

Indonesian Renal Registry (IRR) tahun 2016, menyebutkan sebanyak 98%

penderita gagal ginjal menjalani terapi hemodialisis dan 2% menjalani

terapi Peritoneal Dialisis (PD). Pasien yang melakukan hemodialisa pada

penderita yang berusia ≥ 15 tahun yaitu sebesar 19, 3%.. Sampai dengan

tahun 2019, sebanyak 15.424 orang penduduk Indonesia mengalami

ketergantungan pada hemodialisa

Pada penderita yang menjalani terapi hemodialisa, intervensi diet

memegang peran penting, diet yang berimbang sangat mereka perlukan

untuk tetap fit ketika ginjal mereka sudah tidak lagi berfungsi pada

18
kapasitas yang penuh. Untuk mempertahankan kondisi yang lebih baik

dari penderita dialysis mereka perlu mengkonsumsi jenis dan jumlah

makanan yang tepat setiap hari. Untuk mencapai hasil dialisis yang baik,

penderita dialisis perlu mengontrol diet mereka sehingga mampu

mengontrol produk limbah dan cairan yang terakumulasi sebelum

dilakukannya tindakan dialisis berikutnya.(Fitriana and Herlina 2019)

Pembatasan asupan cairan/air pada pasien penyakit ginjal kronik,

sangat perlu dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya

edema dan komplikasi kardiovaskular.Air yang masuk kedalam tubuh

dibuat seimbang dengan air yang keluar, baik melalui urin maupun

insensible water loss. Dalam melakukan pembatasan asupan cairan, cairan

yang masuk bergantung pada haluaran urine. Berasal dari insensible water

loss ditambah dengan luaran urin per 24 jam yang diperbolehkan untuk

pasien dengan gagal ginjal kronik yang menjalani dialisis3. Penumpukan

cairan dalam tubuh menyebabkan fungsi kerja jantung dan paru-paru

semakin berat, yang berakibat pada respon fisik pasien yang cepat lelah

dan sesak, aktifitas fisik juga mengalami gangguan baik pada saat

beraktifitas ringan (Fitriana and Herlina 2019)

Pada pasien CKD apabila tidak melakukan pembatasan asupan

cairan dengan cara menghitung berat badan langsung, pasien akan

mengalami peningkatan berat badan yang cukup tajam, mencapai lebih

dari berat badan normal (0,5 kg / 24 jam) yang dianjurkan bagi pasien

19
gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa (Aini, Tamrin, and

Wiyatmoko 2017)

Pasien yang sedang menjalani hemodialisa sangat memerlukan

dukungan keluarga. Keluarga dapatmenjadi faktor yang berpengaruh dan

menentukan keyakinan, nilai kesehatan individu, dapat juga menentukan

tentang program pengobatan yang diterima. Dukungan keluarga

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ketidak patuhan.

Keluarga dapat membantu menghilangkan godaan pada ketidakpatuhan

dan keluarga seringkali dapat menjadi kelompok pendukung untuk

mencapai kapatuhan (Aini, Tamrin, and Wiyatmoko 2017)

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di ruang

hemodialisa Kabupaten Negara didapatkan hasil……

Menurut penelitian yang dialkukan oleh (Anggraini 2021) yang

melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan dukunagan keluarga

terhadap kepatuhan pembatasan cairain pada pasien CKD yang menjalani

hemodialisa. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD yang sedang menjalani

terapi hemodialisa. penelitian tersebut juga didukung oleh (Wijaya and

Padila 2019) dalam penelitian tersebut dikatakan dukungan keluarga

memiliki hubungan yang bermakna terhadap kepatuahan pembatasan

cairan pada pasien CKD yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian

tersebut juga sejalan dengan penelitaian yang dilakukan oleh (Rizani,

20
Marlinda, and Suryani 2019) dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa

terdapat hubungan antara dukungan keluarga terhadap kepatuhan pasien

dalam mebatasi cairan yang masuk sesuai anjuran tenaga kesehatan.

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Kabupaten

Negara ruang hemodialisa didapatkan hasil dari 10 orang responden

terdapat 4 orang kategori pembatasan cairan kurang patuh, 2 orang

kategori tidak patuh dan 4 orang kategori patuh. Pada dukungan keluarga

terdapat 5 orang kategori dukunagan keluarga sedang, 3 orang kategori

dukungan baik, dan 2 orang kategori dukungan buruk.

Dari fenomena tersebut maka peneliti tertarik melakukan penelitian

tentang Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan

Cairan Pada Pasien Ckd Di Ruang Hemodialisa Rsud Kabupaten Negara

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini “Adakah Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa RSUD

Kabupaten Negara”

C. Tujuan
1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan

kepatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD di ruang hemodialisa

RSUD Kabupaten Negara.

2. Tujuan Khusus

21
a) Untuk mengidentifikasi dukungan keluarga pada pasien CKD

yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Kabupaten Negara

b) Untuk mengidentifikasi tingkat kepatuhan pembatasan cairan

pada pasien CKD di ruang hemodialisa RSUD Kabupaten

Negara

c) Menganalisa hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan

pembatasan cairan pada pasein CKD di ruang hemodialisa

RSUD Kabupaten Negara

D. Manfaat

1. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan studi atau masalah yang dapat digunakan dalam

kegiatan pembelajaran agar mampu meningkatkan pemahaman dan

pengetahuan mengenai hubungan dukungan keluarga terhadap keptuhan

pembatasan cairan pada pasien CKD di ruang hemodialisa.

2. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan wawasan dan

informasi mengenai hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan

pembatasan cairan di ruang hemodialisa RSUD Kabupaten Negara.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan

untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai masalah dukungan

keluarga dan kapatuhan pembatasan cairan pada pasien CKD yang

menjalani terapi hemodialisa.

22
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep kepatuhan

1. Pengertian

Kepatuhan adalah perilaku ibu hamil dalam meminum tablet besi

yang diberikan oleh petugas kesehatan di Puskesmas. Menurut

Notoatmodjo, kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari

perilaku yang menaati perturan ke perilaku yang menaati peraturan.

Kepatuhan merupakan salah satu perilaku kesehatan atau perilaku terbuka.

Perilaku terbuka mudah diamati secara konkret dan langsung maupun

tidak langsung. Mengukur perilaku terbuka secara langsung yaitu melalui

observasi perilaku subjek yang diteliti (Notoatmojo 2014).

Kepatuhan pasien sebagai sejauh mana perilaku pasien sesuai

dengan ketentuan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Kepatuhan

pasien sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan sebuah terapi pada

pasien yang mengikuti ketentuanketentuan kesehatan profesional.

23
Kepatuhan secara umum didefinisikan sebagai tingkatan perilaku

seseorang yang mendapatkan pengobatan, mengikuti diet, dan atau

melaksanakan gaya hidup sesuai dengan rekomendasi pemberi pelayanan

kesehatan (Murali et al., 2019).

Kepatuhan adalah perilaku individu (misalnya: minum obat,

mematuhi diit, atau melakukan perubahan gaya hidup) sesuai anjuran

terapi dan kesehatan. Tingkat kepatuhan dapat dimulai dari tidak

mengindahkan setiap aspek anjuran hingga mematuhi rencana.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan

Menurut (Kozier,B.,Glenora Erb 2010) , faktor yang mempengaruhi

kepatuhan adalah sebagai berikut

a. Motivasi klien untuk sembuh

b. Tingkat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan

c. Persepsi keparahan masalah kesehatan

d. Nilai upaya mengurangi ancaman penyakit

e. . Kesulitan memahami dan melakukan perilaku khusus

f. Tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi

g. Keyakinan bahwa terapi yang diprogramkan akan membantu atau

tidak membantu

h. Kerumitan, efek samping yang diajukan

i. Warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit

dilakukan

24
j. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan

penyediaan layanan kesehatan

B. Diit Cairan Pada Pasien CKD

Diit adalah usaha seseorang dalam mengatur pola makan dan

mengurangi makan untuk mendapatkan berat badan yang ideal.

Tujuan terapi diit, Bagi pasien gagal ginjal kronik dalam

mengendalikan keseimbangan cairan dan mengeluarkan berbagai produk

limbah. Dalam diit ini harus dipertimbangkan kandungan protein, natrium,

kalium pada makanan. Jumlah unsur-unsur gizi tersebut dikurangi bila

eksresi terganggu dan ditingkatkan bila terjadi kehilangan yang abnormal

lewat urine.

Diit pada pasien hemodialisa: pasien hemodialisa harus mendapat

asupan makanan yang cukup agar tetap dalam gizi yang baik. Gizi kurang

merupakan prediktor yang penting untuk terjadinya kematian pada pasien

hemodialisis. Asupan protein diharapkan 1- 1,2 gr/kgBB/hari dengan 50 %

terdiri atas asupan protein dengan nilai biologis tinggi. Asupan kalium

diberikan 40- 70 meq/hari. Pembatasan kalium sangat diperlukan, karena

itu makanan tinggi kalium seperti buah-buahan dan umbi-umbian tidak

dianjurkan untuk dikonsumsi. Jumlah asupan cairan dibatasi sesuai dengan

jumlah urin yang ada ditambah insensible water loss. Asupan natrium

25
dibatasi 40 - 120 mEq per hari guna mengendalikan tekanan darah dan

edema. Asupan tinggi natrium akan menimbulkan rasa haus yang

selanjutnya mendorong pasien untuk minum. Bila asupan cairan

berlebihan maka selama periode di antara dialisis akan terjadi kenaikan

berat badan yang besar.

Prinsip diit nutrisi pada pasien hemodialisa: diit memegang peranan

penting dalam penatalaksanaan pasien yang menjalani hemodialisis. Diit

yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan secara

berkala diperlukan penyesuaian mengingat perjalanan penyakit yang

progresif (PERNEFRI, 2014):

a. Pertimbangan pasokan energi

Masukan energi yang memadai untuk mencegah terjadinya

pemecahan protein jaringan. Kebutuhan akan energi cukup, yaitu 35

kkal/kg BB/hari pada pasien HD (Almatsier, 2005)

b. Ekskresi

Pasien mungkin mengeksresikan atau mengeluarkan air, natrium dan

kalium dengan jumlah yang sanga banyak. Kehilangan ini harus diimbangi

dan masukannya harus berdasarkan pada pengeluarannya. Jika pasien

menderita hipertensi dan edema atau bengkak, jumlah garam mungkin

harus dibatasi. Sebagian pasien akan menahan kalium hingga taraf yang

tidak proporsional sehingga diperlukan pembatasan kalium. Masukan

kalium dapat diatur dengan mempelajari kandungan kalium pada berbagai

jenis makanan.

26
Apabila jumlah natrium harus dibatasi, makanan harus dimasak tanpa

penambahan garam dan juga makanan yang disajikan tidak boleh dibubuhi

garam. Makanan yang asin jelas harus dihindari. Pemakaian bahan

pengganti garam hanya diperbolehkan dengan seijin dokter karena bahan

tersebut mengandung kalium dalam jumlah yang tinggi.

c. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi yang baik. Jika Anda sedang

menjalani diit rendah protein, Anda dapat mengganti kalori protein dengan

buah – buah an, roti, biji -bijian dan sayuran. Makanan ini memberikan

energi, serta serat, mineral, dan vitamin. Terdapat juga daftar sumber

makanan lainnya seperti permen, gula, madu, dan jelly. Jika diperlukan,

bisa mengkonsumsi makanan penutup berkalori tinggi seperti kue, selama

tetap membatasi makanan penutup yang dibuat dari susu, coklat,

kacang,atau pisang.

d. Lemak

Lemak bisa menjadi sumber kalori yang baik. Lemak cukup, yaitu 20-

30% dari kebutuhan total energi. Pastikan untuk menggunakan

monounsaturated dan polyunsaturated lemak (minyak zaitun, minyak

canola, minyak safflower) untuk melindungi kesehatan jantung.

e. Protein

Masukan protein harus dikurangi sampai suatu taraf tertentu dan

pengurangan ini berdasarkan kepada kemampuan ginjal untuk

mengeksresikan atau mengeluarkan bahan nitrogen serta garam yang ada

27
hubungannya dengan metabolisme protein. Protein diharapkan 1-1,2

g/kgBB/hari dengan 50% terdiri atas protein dengan nilai biologis tinggi.

Kemungkinan pasien dapat mentolerir diit rendah protein yang

memberikan 40 gram protein sehari untuk permulaannya. Apabila keadaan

uremia berlanjut sampai tahap yang menyebabkan hilangnya selera

makan, nausea dan pasien menjadi lemah, harus mempertimbangkan diit

rendah protein dengan protein 20 gram/hari (Almatsier, 2004). Setelah

mulai dialisis, pasien perlu makan lebih banyak protein.

Diit tinggi protein dengan ikan, unggas, atau telur setiap kali makan,

akan membantu untuk mengganti otot dan jaringan lain yang hilang.

Pasien yang menjalani dialisis harus makan 10 ons makanan tinggi protein

setiap hari. Dokter, ahli diit atau perawat akan menyarankan untuk

menambahkan putih telur, telur bubuk putih, atau bubuk protein. Menurut

Giordano -Giovanetti, dalam sehari hanya 20 gram protein yang diberikan

kepada pasien lewat diit tersebut. Jumlah ini mencukupi untuk suatu

waktu yang terbatas asalkan semua asam amino esensial terdapat dalam

diit tersebut dan jumlah kalorinya juga mencukupi. Hilangnya protein

lewat urine harus diimbangi dengan peningkatan masukan protein yang

sesuai. Berbagai derajat pembatasan garam diperlukan. Sebagai contoh,

makanan yang dimasak dan disajikan tanpa penambahan garam, dan

menghindari makanan bergaram termasuk margarin atau mentega biasa,

tetapi menggunakan roti rendah protein yang mengandung natrium (dibuat

dengan soda kue), akan memberikan masukan natrium sampai kurang

28
lebih 36 mmol per hari. Selera makan pasien dengan gagal ginjal kronis

mengalami penurunan sehingga diperlukan berbagai upaya untuk

mempertahankan nilai kalori pada diit yang diberikan. Upaya ini

mencakup pemakaian bahan makanan tinggi kalori rendah protein seperti

gula, glukosa, mentega, margarin, minyak dan krim. Jumlah nasi yang

merupakan bahan makanan dengan kandungan protein rendah tetapi

mempunyai nilai kalori cukup tinggi dapat ditambah sesuai dengan

kemampuan makan pasien.

Makanan khusus, yang meliputi roti dan biskuit rendah protein, yang

dapat dibeli di toko - toko swalayan dan khusus diperuntukkan bagi jenis

diit ini. Diit tersebut juga membutuhkan suplemen vitamin B kompleks

dan vitamin C. Mengingat diit ini kaya akan hidratarang, vitamin yang

paling dibutuhkan adalah vitamin B1 . Zat besi juga terkadang diberikan

pada pasien - pasien tersebut.

Apabila pasien dapat mematuhi diit, maka kadar ureum darah akan

turun dan akan merasakan kesehatan yang lebih baik dan lebih nyaman

sehingga memotivasi untuk bertahan pada diit tersebut.

C. Dukungan Keluarga

1. Pengertian

Dukungan Keluarga merupakan suatu bentuk pemberian dukungan

terhadap anggota keluarga lainnya yang sedang mengalami

permasalahan dengan memberikan dukungan emosional maupun

29
instrumental sebagai suatu koping dalam keluarga yang sangat penting

dan diperlukan untuk mencapai kesejahteraan anggota keluarganya

(Friedman, Marily. M., 2010)&(Plores 2018)

2. Bentuk-Bentuk Dukungan Keluarga

Bentuk–bentuk dukungan keluarga menurut ( Susanti &

Sulistyarini,2013) dan ( Nuraisyah,Kusnanto & Rahayujati,2017)

1) Dukungan informasional yaitu keluarga sebagai pemberi informasi

tentang penyakitnya yang diderita pasien.keluarga akan

memberikan saran,informasi sebagai dukugan untuk menekan

stressor.

2) Dukungan penilaian yaitu keluarga akan memberikan umpan balik

terhadap masalah yang dihadapi anggota keluarganya,memberikan

support,penghargaan perhatian kepada pasien.

3) Dukungan instrumental yaitu ndukungan keluarga sebagai

pemenuhan kebutuhan makan dan minum,istirahat agar pasien

terhindarnya penderita dari kelelahan,

4) Dukungan emosional yaitu keluarga merupakan tempat yang aman

dan nyaman untuk beristirahat dan pemulihan pasien.

3. Faktor yang mempengaruhi efektifitas dukungan keluarga

Faktor–faktor yang mempengaruhi efektifitas dukungan keluarga

sebagai berikut:

30
a. Pemberian dukungan sosial, lebih efektif dari orang-orang terdekat

yang mempunyai arti dalam hidup individu. Orang terdekat antara

lain orangtua bagi anak,istri untuk suami,teman dekat,saudara,

tergantung tingkat kedekatan antara keduanya.

b. Jenis dukungan sosial: akan memiliki arti bila dukungan itu

bermanfaat dan sesuai dengan situasi yang ada.

c. Penerima dukungan sosial,perlu diperhatikan juga karakteristik

orang yang menerima bantuan,kepribadian dan peran sosial

penerima dukungan.

d. Jenis dukungan yang diberikan,sesuai dengan permasalahan yang

dihadapi.

e. Waktu pemberi dukungan,situasi yang tepat,hampir sama dengan

jenis dukungan,pemberi dukungan harus mempelajari waktu yang

tepat.

f. Lamanya pemberian dukungan, tergantung dari masalah yang

dihadapi,kadang bila kasusnya kronis,maka diperlukan kesabaran

dari pemberi dukungan, karena membutuhkan waktu yang cukup

lama, membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah

atau keluar dari masalah.

4. Bentuk dukungan keluarga

Menurut House dan Kahn (1985) dalam Friedman (2010) bentuk

dukungan keluarga yaitu:

a. Dukungan instrumental (konkrit)

31
Keluarga merupakan sumber pertolongan praktis dan konkrit,

diantaranya keteraturan menjalani terapi, kesehatan penderita dalam

hal kebutuhan makan dan minum, istirahat, dan terhindarnya

penderita dari kelelahan. Dukungan yang diberikan keluarga dalam

pemenuhan kebutuhan diit pasien PGK dengan program hemodialisa

berdasarkan kolaborasi dari ahli gizi diantaranya pemenuhan energi

yang cukup ( 35kkal/kg BB/ hari), tinggi protein, kandungan natrium

diberikan sesuai dengan jumlah urin yang keluar per 24 jam. Contoh

diit makan pagi hari: nasi, telur dadar, tumis sayuran, teh. Makan

siang/malam hari: nasi, daging/ayam goreng, cah sayuran, buah

(Atmaitsier, 2004).

b. Dukungan emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan

belajar serta membantu penguasaan terhadap emosi, diantaranya

menjaga hubungan emosional meliputi dukungan yang diwujudkan

dalam bentuk afeksi, adanya kepercayaan, perhatian dan

mendengarkan atau didengarkan saat mengeluarkan perasaanya.

Pada pasien PGK dengan program hemodialisa, dukungan emosional

memberikan perasaan nyaman pada pasien PGK, merasa dicintai saat

menjalankan program hemodialisa. Bantuan yang diberikan dalam

bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga pasien

PGK dengan program hemodialisa yang menerimanya merasa

berharga.

32
c. Dukungan informasional (saran)

Keluarga berfungsi sebagai kolektor dan diseminator informasi

munculnya suatu stressor karena informasi yang diberikan dapat

menyubangkan aksi sugesti yang khusus pada individu. Aspek-

aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, saran, petunjuk dan

pemberian informasi. Untuk pasien PGK dengan program

hemodialisa diberikan informasi oleh keluarganya tentang: penyakit

PGK yang menjalani program hemodialisa. Informasi yang

diberikan secara menyeluruh meliputi terapi, prgram hemodialisa,

diit yang diperolehkan dan diit yang yang dihindari.

d. Dukungan penghargaan (harga diri)

Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik,

membimbing dan menengahi pemecahan masalah. Terjadi lewat

ungkapan rasa hormat (penghargaan) serta sebagai sumber dan

validator identitas anggota keluarga, diantaranya adalah memberikan

penghargaan dan perhatian saat pasien menjalani program

hemodialisa. Pasien dengan diajak bicara tentang masalah yang

sedang dihadapi, akan meningkatkan koping positif .

5. Pengaruh Dukungan Keluarga

Pengaruh dukungan keluarga dengan kesehatan menurut Ratna

(2010) antara lain :

a. Jaringan sosial terkecil adalah keluarga, sehingga dukungan dari

keluarga adalah hal yang penting, bahkan dapat membantu

33
mempercepat proses penyembuhan,tetapi sebaliknya klien dengan

keadaan keluarga yang kurang mendukung akan mempersulit proses

penyembuhan. Pada dasarnya secara alami setiap manusia

mempunyai kemampuan beradaptasi dan mengelola maupun

menyelesaikan masalahnya

b. Dukungan yang diberikan tidak membuat seseorang menjadi

tergantung terhadap bantuan, tetapi harusnya menjadikan seseorang

menjadi lebih cepat mandiri karena yain akan kemampuannya, dan

mengerti akan keberadaannya

c. Teman asosiasi kerja, tetangga, jaringan kerja komunitas

(kelompok komunitas, pengajian), jaringan kerja profesional,

saudara,kelompok sosial.

d. Semakin banyak teman semakin sehat

D. KERANGKA TEORI

faktor yang mempengaruhi kepatuhan


1. Pendidikan
2. Modifiksi faktor lingkungan
3 .P erubahan model tetrapi
4. Usia
5. dukungan keluarga

Bentuk dukungan keluarga:


Dukungan instrumental
Dukungan emosional
Dukungan informasional
Dukungan penghargaan

34
Kepatuahan Pembatasan Cairan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep yang akan diteliti oleh peneliti adalah

sebagai berikut

Variabel Independen Variabel Dependen

DUKUNGAN KEPATUHAN
KELUARGA PEMBATASAN
CAIRAN

faktor yang mempengaruhi kepatuhan


1. Pendidikan
2. Modifiksi faktor lingkungan
3 .P erubahan model tetrapi
4.Usia

Keterangan:
: variabel yang diteliti
: variabel yang tidak diteliti

35
B. Hipotesis

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H1 : Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan

pembatasan cairan pada pasien CKD di ruang hemodialisa RSUD

Kabupaten Negara

H2: Tidak hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan

pembatasan cairan pada pasien CKD di ruang hemodialisa RSUD

Kabupaten Negara

C. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif

korelasional dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan

antara pengetahuan dengan mobilisasi dini. Metode deskriptif adalah

metode penelitian yang bertujuan untuk mempelajari situasi, kondisi atau

hal lain tersebut, yang hasilnya disajikan dalam bentuk laporan penelitian

(Arikuntos., 2010). Metode korelasional adalah metode penelitian yang

mencoba menghubungkan satu elemen/item dengan yang lain untuk

menciptakan bentuk atau bentuk baru yang berbeda dari yang sebelumnya

(Sugishirono, 2014).

D. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten

Negara pada bulan Januari sampai bulan Februari 2023

36
E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang terdaftar dan

terjadwal mengikuti terapi hemodialysis di ruang Hemodialisa

RSUD Kabupaten Negara adalah sebanyak 180 orang

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini yaitu semua pasien yang terdaftar dan

terjadwal mengikuti terapi hemodialysis di ruang Hemodialisa

RSUD Kabupaten Negara dengan pengambilan sampel berdasarkan

rumus Slovin:

180
n=
1+ N (e)2

180
n= 2
1+180 ( 0,05 )

180
n=
1+180(0,0025)

180
n=
1+0,45

180
n=
1,45

n = 124,13 = 125 responden

Keterangan:

N = ukuran populasi

n = ukuran sampel

37
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan

Jadi jumlah sampel pada penelitian ini adalah 125 orang responden.

Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pasien post operasi yang bersedia menjadi responden

b. Pasien dalam keadaan sadar (Compos mentis)

c. Pasien dengan umur diatas 15 tahun

Adapun kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Pasien yang tidak mengikuti penelitian sampai selesai

b. Pasien dengan kondisi medis yng tidak memungkinkan

c. Pasien tidak kooperatif

3. Sampling

Penelitian menggunakan teknik purposive sampling, dimana

dalam penelitian ini, sampling yang digunakan adalah pasien yang

terdaftar dan terjadwal mengikuti terapi hemodialysis di ruang

Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara

38
F. Definisi Operasional

Definisi
Variabel Alat Ukur Indikator Skala Kriteria dan Skor
Operasional
Karakteristik
Jenis biologis yang 1. Laki-laki
Kuisioner - Nominal
Kelamin dilihat dari 2. Perempuan
penampilan luar
Lama hidup 1. Remaja: 15-20 thn
responden dalam
Umur Kuisioner - Rasio 2. Dewasa: 21-40 thn
tahun dihitung
sejak lahir 3. Lansia: 41-65 thn

Jenjang 1. SD
Pendidikan 2. SMP
Pendidikan terakhir yang Kuisioner - Ordinal
ditempuh 3. SMA
responden 4. PT
Pekerjaan Kegiatan yanga Kuisioner - Ordinal 1. PNS
dilakukan
2. Swasta
responden untuk
mendaptkan upah 3. Pelajar
dan membiayai
kehidupannya 4. Pedagang

39
5. IRT
6. Tidak bekerja
Independen: Dukungan Kuisioner - Ordinal Skor penilaian
Dukunagan Keluarga dukungan
1 = Tidak Pernah
Keluarga merupakan suatu keluarga
bentuk pemberian 2 = Kadang-Kadang
dukungan
terhadap anggota 3= Sering
keluarga lainnya 4=Selalu
yang sedang
mengalami
permasalahan 1. Dukungan Buruk: <22
dengan 2. Dukungan Sedang 22-38
memberikan 3. Dukungan Baik >38
dukungan
emosional
maupun
instrumental
Dependen: Kuisioner Ordinal Skor Penilaian:
Diit adalah
kepatuhan usaha kepatuhan
1 = Tidak Pernah
pembatasan seseorang pembatasan
cairan dalam cairan 2 = Kadang-Kadang
mengatur
3= Sering
pola

40
4=Selalu
makan dan
menguran
gi makan
untuk 1. Tidak Patuh <21
mengendal 2. Kurang Patuh 21-43
ikan 3. Patuh >43
keseimban
gan cairan

41
G. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti harus memahami prinsip-

prinsip etika penelitian dalam pengumpulan data agar tidak melanggar

hak-hak yang dimiliki responden/partisipan. Prinsip – prinsip yang

diterapkan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif pada remaja ini

berdasarkan pedoman (Nursalam 2015) yang terbagi dalam 3 prinsip,

antara lain:

1. Prinsip Manfaat

Penelitian ini dilakukan tanpa menyebabkan penderitaan kepada

subjek dalam pemberian intervensi, tidak menyebabkan kerugian

kepada subjek penelitian (tidak adanya eksploitasi), serta dilakukan

secara hati-hati dengan mempertimbangkan resiko yang mungkin

terjadi. Dalam prinsip ini, peneliti memberikan penjelasan kepada

partisipan mengenai tujuan dan manfaat penelitian serta resiko dan

kebebasan menjadi partisipan.

2. Prinsip Menghargai HAM

Dalam penelitian ini partisipan memiliki hak untuk bersedia atau

tidak menjadi informan tanpa adanya sanksi serta diberikan

penjelasan secara rinci mengenai penelitian yang dimana peneliti

bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada partisipan.

Selain itu dilakukan persetujuan antara peneliti dengan partisipan

yang memuat secara lengkap tujuan dan prosedur penelitian yang

ditandatangani dalam lembar Informed consent.

42
3. Prinsip Keadilan

Partisipan diperlakukan secara adil tanpa diskriminasi baik

sebelum, selama dan sesudah partisipasinya dalam penelitian,

kemudian hasil penelitian yang diperoleh dari partisipan harus

dijaga kerahasiaannya (anonymity & confidentiality)

H. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ada beberapa prosedur yang

peneliti lakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Meminta surat izin studi pendahuluan dan penelitian dari STIKes

Buleleng

2. Meminta surat izin studi pendahuluan dan penelitian ke bagian

diklat RSUD Kabupaten Negara.

3. Surat rekomendasi dari diklat kemudian diserahkan kepada kepala

Ruang Hemodialisa untuk pengambilan sampel penelitian di

ruangan.

4. Melakukan penelitian langsung ke responden sesuai jumlah dan

kriteria yang sudah ditetapkan

5. Mengumpulkan dan menganalisis data yang sudah didapat dari

responden

6. Menyajikan hasil penelitian

43
I. Instrumen Penelitian

Secara umum, pengertian instrumen penelitian adalah sebuah alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi yang

bermanfaat untuk menjawab permasalahan penelitian. Alat ini harus

dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan dalam sebuah penelitian

(zaky, 2020). Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah:

1. Kuisioner Dukungan Keluarga

Pengukuran dukungan keluarga pada pasien hemodialisis

terhadap pembatasan asupan cairan pada penelitian ini menggunakan

kuesioner yang dikembangkan oleh (Kurniawati 2008) Kuesioner ini

mengukur dukungan keluarga berdasarkan 4 (empat) dimensi. Dimensi

yang terkait yaitu dukungan emosional, dukungan penghargaan,

dukungan instrumen dan dukungan informasi. Kuesioner ini digunakan

untuk mengukur dukungan keluarga tentang bantuan yang bisa

diberikan anggota keluarga dalam mendampingi pasien yang sedang

menjalani hemodilisis dalam mengontrol pembatasan asupan cairan.

Kuesioner ini terdiri dari 12 item dengan pertanyaan tertutup.

Pertanyaan favorable item diberi skor pada skala 4 poin (Skala Likert)

dengan kisaran dari 1 hingga 4. Skor selalu diberi nilai 4, sering diberi

nilai 3, kadang kadang diberi nilai 2 dan tidak pernah diberi nilai 1.

2. Kuisioner Kepatuhan Pembatasan Cairan

Dalam instrumen ini, peneliti mengumpulkan data secara formal

dari subjek untuk menjawab pernyataan secara tertulis. Jenis kuesioner

44
yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu yang sudah

disediakan jawabannya sehingga responden hanya tinggal

membutuhkan tanda check-list ( ) pada kolom yang tersedia.

Kuesioner ini terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data umum

(demografi) pasien gagal ginjal kronik, dan data khusus berupa

kuesioner pernyataan tentang kepatuhan pembatasan cairan dengan

menggunakan skala Likert. Kuesioner pembatasan cairan berisi 16

pernyataan yang terdiri dari pernyataan favorable berjumlah 7

pernyataan dan pernyataan unfavorable berjumlah 9 pernyataan. Untuk

menghitung pengukuran kepatuhan pembatasan cairan dimana pasien

menjawab selalu diberi skor “4”, sering diberi skor “3”, kadang-

kadang diberi skor “2”, jarang diberi skor “1”, dan tidak pernah diberi

skor “0”.

J. Pengolahan Data

Langkah-langkah dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah upaya memverifikasi kembali keakuratan data yang

diterima dan dikumpulkan untuk mengurangi kekeliruan. Editing

dapat dilakukan selama pengumpulan data atau setelah

pengumpulan data.

45
2. Scoring

Scoring adalah evaluasi data dengan menilai pertanyaan yang

berhubungan dengan pengetahuan responden. Scoring dalam

penelitian ini meliputi:

a. Variabel Dukungan Keluarga

Selalu :4

Sering :3

Kadang-Kadang :2

Tidak Pernah :1

Dukungan Buruk: <22

Dukungan Sedang 22-38

Dukungan Baik >38

b. Variabel Kepatuhan Pembatasan Cairan

Selalu :4

Sering :3

Kadang-Kadang :2

Jarang :1

Tidak Pernah :0

Tidak Patuh <21

Kurang Patuh 21-43

Patuh >43

46
3. Coding

Coding merupakan pemberian kode numerik (angka) terhadap data

dan mengklasifikasikan data yang merupakan usaha untuk

menggolongkan dan mengelompokkan dan memilah data

berdasarkan klasifikasi tertentu. Hal ini akan mempermudah dalam

pengujian hipotesis.

a. Jenis Kelamin

Laki-Laki :1

Perempuan :2

b. Pekerjaan

Tidak Bekerja :1

Petani :2

Buruh/Karyawan :3

PNS :4

Pelajar :5

c. Pendidikan

Tidak Sekolah :1

SD :2

SMP :3

SMA :4

Perguruan Tinngi :5

d. Dukungan Keluarga

Dukungan Buruk :1

47
Dukungan Sedang:2

Dukungan Baik :3

e. Kepatuhan Minum Obat

Tidak Patuh :1

Kurang Patuh :2

Patuh :3

4. Tabulating

Tabulating merupakan kegiatan yang mengelompokkan data dalam

bentuk tabel menurut sifat-sifat yang dimilikinya, sesuai dengan

tujuan penelitian agar selanjutnya mudah dianalisa.

K. Analisis Data

Pada penelitian ini menggunakan 2 analisis yaitu:

1. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan untuk menganalisis tiap variabel yang

digunakan dengan distribusi frekuensi untuk memperoleh

gambaran variabel bebas dan variabel terikat sesuai dengan definisi

operasional peneliti (Notoatmodjo 2012). Analisis Univariat dalam

penelitian ini berupa frekuensi jenis kelamin,usia, pendidikan dan

pekerjaan

2. Analisis Bivariat

48
Untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel apakah signifikan

atau tidak signifikan yaitu dengan menggunakan uji korelasional

dengan Software SPSS.. Kemudian peneliti menggunakan uji

korelasi Sperman Rank digunakan mencari hubungan atau untuk

menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel

yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar

variabel tidak harus sama

49
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Bab ini menguraikan hasil penelitian mengenai hubungan dukungan

keluarga terhadap kepatuhan pembatasan cairan pada pasien yang CKD yang

menjalani hemodialisa di RSUD Negara. Data yang dikumpulkan dalam

penelitian ini adalah data primer yang diambil secara langsung dari pasien yang

menjalani terapi hemodialisa, menggunakan kuesioner dukungan keluarga

untuk mengukur tinggkat dukungan keluarga dan kuesioner kepatuhan

pembatasan cairan untuk mengukur tingkat kepatuhan pembatasan cairan.

Adapun hasil peneliti yang diperoleh adalah sebagai berikut.

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

RSU Negara berada di Jl. Wijaya Kusuma No.17, Baler Bale

Agung, Kec. Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. RSU Negara merupakan

rumah sakit tertua dijembrana dengan total luasan kini mencapai 3 hektare.

Bangunan yg ada terdiri dari gedung IRD,gedung IRJ dan gedung IRNA

(rawat inap) Dari sisi pelayanan dan kapasitas SDM tenaga medis, RSU

Negara kini didukung tenaga dokter umum 25 orang, dan 30 dokter

spesialis. Kapasitasnya untuk rawat inap memiliki 15 tempat tidur VVIP

serta 40 tempat tidur VIP. Ruang Irna I, II dan III memiliki daya tampung

149 bed. Untuk Ruang Hemodialis sendiri ada didalam gedung IRJ, dengan

50
kapasitas 16 mesin hemodialisis dan 2 mesin khusus untuk pasien infeksius

Jumlah tenaga medis di ruang hemodialisis terdiri dari 17 perawat, 2 dokter

pelaksana dan 1 dokter penanggung jawab

2. Gambaran Subjek Penelitian

a. Gambaran Karakteristik Responden Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa

RSUD Kabupaten Negara

Tabel 4.1 Gambaran Karakteristik Responden Pasien CKD Di Ruang

Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara

Umur Frekuensi Presentase (%)


25-45 tahun 23 46%
46-65 tahun 27 54%

Tingkat Pendidikan Frekuensi Presentase (%)


SD 12 24%
SMP 10 20%
SMA 21 42%
Pendidikan Tinggi 7 14%
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
Laki-laki 29 58%
Perempuan 21 42%
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
Petani 10 20%
Buruh/Swasta 26 52%
PNS 6 12%
IRT 8 16%

51
Tabel 4.1 Pembahasan Karakteristik Responden diatas, akan dijelaskan sebagai

berikut.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar responden

berada pada kelompok usia 25-45 tahun sebanyak 23 responden (46%).

sedangkan pada rentang umur 46-65 tahun sebanyak 27 responden (54%)

b. Karakteristik Responden Berdsasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan sebagian besar

responden memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 21 responden

(42%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan sebagian

besar responden berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 29 responden (58%).

Dan responden perempuan adalah sebanyak 21 responden (42%)

52
3. Hasil Pengamatan Pada Responden

a. Identifikasi Tingkat dukungan keluarga pasien CKD di ruang

Hemodialisa RSUD Negara

Tabel 4.2 Tingkat dukungan keluarga pasien CKD di ruang Hemodialisa

RSUD Negara

Tingkat Frekuensi Presentase (%)


Dukungan
Keluarga
Dukuangn sedang 14 28 %
Dukuangan baik 36 72%
Total 50 100%

Tabel 4.2 di atas menunjukkan hasil pengukuran tingkat dukungn keluarga

dari 50 responden sebagian besar respoden memiliki tingkat dukungan

baik sebanyak 36 responden (72%). Dan dukungan sedang sebanyak 14

responden (28%)

b. Identifikasi tingkat kepatuhan pembatasan cairan pasien CKD di

ruang Hemodialisa RSUD Negara

Tabel 4.3 Tingkat kepatuhan pembatasan cairan pasien CKD di ruang

Hemodialisa RSUD Negara

Kepatuhan Frekuensi Presentase (%)


Pembatasan
Cairan
Tidak patuh 1 2%
Kurang patuh 18 36%
Patuh 31 62%

53
Total 50 100%

Tabel 4.3 di atas menunjukkan hasil pengukuran tingkat kepatuhan

pembatasan cairan dari 50 responden sebagian besar respoden dalam

kategori patuh sebanyak 31 responden (62%). Sebanyak 18 responden

(36%) dalam kategori kurang patuh. Dan 1 responden (2%) dalam kategori

tidak patuh.

c. Identifikasi Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuahan

Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD di ruang Hemodialisa

RSUD Negara

Tabel 4.4 Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuahan

Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD di ruang Hemodialisa RSUD

Negara

KELUARGA CAIRAN

Correlation Coefficient 1.000 .338*

KELUARGA Sig. (2-tailed) . .016

N 50 50
Spearman's rho
Correlation Coefficient .338* 1.000

CAIRAN Sig. (2-tailed) .016 .

N 50 50

Tabel 4.4 dari tabel di atas dapat dilihat hasil Sig.(2-tailed) adalah 0,016,

oleh karena nilai Sig.(2-tailed) lebih kecil dari 0,05 maka artinya terdapat

hubungan yang berarti antara kedua variabel yaitu Dukungan Keluarga terhadap

Kepatuhan Pembatasan Cairan. Dari hasil diatas juga diperoleh nilai correlation

coefficient adalah 0,338 yang artinya kekuatan hubungan kedua variabel berada

54
pada kategori cukup. Nilai correlation coefficient (0,338) yaitu bernilai positif

yang dapat diartikan kedua variabel berhubungan searah yang dapat disimpulkan

jika dukungan keluarga semakin ditingkatkan maka kepatuhan pembatasan cairan

juga akan meningkat.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Karakteristik responden berdasarkan umur sebagian besar responden

berada pada kelompok usia 25-45 tahun sebanyak 27 responden, sedangkan

pada rentang umur 46-65 tahun sebanyak 27 responden. Sebagian besar

responden berada pada rentang umur 46-65 tahun. Peneliti berasumsi

penurunan fungsi ginjal yang terjadi pada usia lebih dari 40 tahun

merupakan salah satu bentuk proses degeneratif yang dialami manusia.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Aini, Tamrin, and

Wiyatmoko 2017) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD dr.

H Soewondo Kendal tentang karakteristik umur responden yang menjalani

hemodialisa mayoritas berumur 41- 65 tahun sebanyak 37 orang (43,0%),

umur 26 - 40 tahun sebanyak 26 orang (30,2%) dan umur 66 – 75 tahun

sebanyak 23 orang (26,7%)..Penelitian lain yang sejalan adalah penelitian

yang dilakukan oleh (Siagian, Alit, and Suraidah 2021) Berdasarkan distribusi

frekuensi umur terlihat bahwa sebagian besar responden berusia rentang 56 – 65

tahun yaitu 13 orang (35,1%). Keadaan ini sesuai dengan gambaran umum

penderita PGK yang menjalani hemodialisis di Indonesia, seperti juga

dilaporkan IRR pada tahun 2011 mendapatkan sebanyak 89% penderita

55
PGK yang menjalani hemodialisis berumur 35-70 tahun dengan kelompok

umur terbanyak 45-54 tahun yaitu 27%.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan didapatkan

sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA sebanyak 21

responden. Dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa kemampuan kognitif

yang membentuk cara berfikir seseorang termasuk kemampuan untuk

memahami faktor– faktor yang berhubungan dengan penyakit dalam upaya

menjaga kesehatan dirinya

Berdasarkn penelitian yang dilakukan oleh (Sukma and Isnaini

2020) responden terbanyak yaitu berpendidikan SMA dengan frekuensi 21

pasien (43,8%), kemudian pendidikan SMP sebanyak 10 pasien (20,8%),

pendidikan SD sebanyak 12 pasien (25,0%) dan pendidikan perguruan

tinggi sebanyak 5 pasien (10,4%).

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didapatkan

sebagian besar responden berjenis kelamin Laki-laki sebanyak 29

responden (58%). Dan responden perempuan adalah sebanyak 21

responden (42%) Menurut Agustini (2010) mengatakan bahwa

bersadarkan pola gaya hidup laki - laki lebih beresiko terkena GGK.

Kebiasaan merokok dan minum alkoho dapat menyebaban ketegangan

pada ginjal sehingga memaksa ginjal bekerja keras. Asap yang

mengandung nikotin dan tembakau akan masuk ke dalam tubuh. Nikotin

56
bersama dengan bahan kimia berbahaya lainnya seperti karbon monoksida

dan alkohol menyebabkan perubahan denyut jantung, pernapasan sirkulasi

dan tekanan darah. Karsinogen alkohol yang disaring keluar dari tubuh

melalui ginjal juga mengubah sel DNA dan merusak sel - sel ginjal.

Perubahan ini empengaruhi fungsi ginjal dan memicu GGK.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Aini, Tamrin, and

Wiyatmoko 2017) diperoleh hasil bahwa yang menjalani hemodialisa

mayoritas berjenis kelamin laki - laki sebanyak 55 orang (64,0 %) dan

perempuansebanyak 31 orang (36,0 %). Penelitian lain yang sejalan adalah

penelitian yang dialkukan oleh (Wulan and Emaliyawati 2018) dalam

penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa sebagian besar pasien gagal

ginjal yang menjalani hemodialisa adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu

sebanyak 51 responden dan peremuan sebanyak 41 orang.

5. Identifikasi Tingkat dukungan keluarga pasien CKD di ruang

Hemodialisa RSUD Negara

Hasil indentifikasi tingkat dukunagn keluarga pasien CKD di ruang

hemodialisa didapatkan hasil, pengukuran tingkat dukungn keluarga dari

50 responden sebagian besar respoden memiliki tingkat dukungan baik

sebanyak 36 responden (72%). Dan dukungan sedang sebanyak 14

responden (28%). Dar hasil tersebut nampak bahwa keluarga responden

senagian besar sudah memberikan dukungan dalam menjalanni proses

penyakitnya. Dukungan yang melibatkan ekspresi dari empati, kepedulian,

dan perhatian kepada orang lain. Dukungan ini dapat memberikan

57
perasaan aman dan nyaman, perasaan dimiliki dan dicintai dalam situasi-

situasi stress yang dirasakan. Dukungan ini juga merupakan dukungan

yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu.

Individu mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah

mereka, terjadi melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada

individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan

seseorang dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain, misalnya

orang yang kurang mampu.

Hasil ini didukung oleh penelitaian yang dilakukan oleh (Fitriana

and Herlina 2019) Tujuan dilakukanya penelitian tersebut adalah untuk

mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan diit cairan

pada pasien yang melakukan terapi hemodialisa. dalam penelitian tersebut

didapatkan hasil penelitian dari 48 responden di RS Zahirah Jakarta, pada

variabel dukungan emosianal didapatkan bahwa responden yang tidak

didukung sebanyak 14 orang (29,2%) dan untuk responden yang didukung

sebanyak 34 orang (70,8%). Pada dukungan Penilaian responden yang

tidak didukung sebanyak 12 orang (25,0%) dan untuk responden yang

didukung sebanyak 36 orang (75,0%). Kesimpulan dari penelitian tersebut

adalah terdapat hubungan dukungan emosional. penilaian, informasi dan

instrumental dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien yang

menjalani hemodialisa.

58
6. Identifikasi Tingkat kepatuhan pembatasan cairan pasien CKD di

ruang Hemodialisa RSUD Negara

Hasil pengukuran tingkat kepatuhan pembatasan cairan dari 50

responden sebagian besar respoden dalam kategori patuh sebanyak 31

responden (62%). Sebanyak 18 responden (36%) dalam kategori kurang

patuh. Dan 1 responden (2%) dalam kategori tidak patuh.

Hasil tersebut didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh (Aini,

Tamrin, and Wiyatmoko 2017), dengan tujuan penelitian untuk

mengetahui hubungan antara dukungankeluarga dengan kepatuhan

pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yangmenjalani hemodialisa di

ruang hemodialisa RSUD dr. H Soewondo Kendal Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan di RSUD dr. H Soewondo Kendal tentang

kepatuhan pembatasan asupan cairan pada pasien yang menjalani

hemodialisa mayoritas berkategori patuh sebanyak 50 orang (58,1%) dan

tidak patuh sebanyak 36 orang (41,9%). Kesimpulan dalam penelitian ini

adalah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan

pembatasan asupan cairan pada pasien CKD yang menjalani hemodialisa

di ruang hemodialisa RSUD dr. H Soewondo Kendal dengan tingkat

keeratan hubungan kuat arah korelasi positif.

Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan

oleh (Wijaya and Padila 2019), dengan tujuan penelitian mengetahui

59
hubungan dukungan keluarga, tingkat pendidikan dan usia dengan kepatuhan

klien hemodialisa dalam melakukan pembatasan asupan cairan di Rumah

Sakit Umum Daerah Dr M Yunus. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan

bahwa kepatuhan dalam pembatasan asupan cairan pada klien end stage

renal disease dominan patuh terhadap pembatasan asupan cairan di mana

dari 108 klien yang patuh ada 96 (88.9 %) responden dan yang tidak patuh

ada 12 (11.1 %) responden. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah

terdapat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan dalam

pembatasan asupan cairan pada klien end stage renal disease yang

menjalani terapi hemodialisa di RSUD Dr M Yunus Bengkulu.

7. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuahan Pembatasan

Cairan Pada Pasien CKD di ruang Hemodialisa RSUD Negara

Uji statistic untuk menguji kedua variabel menunjukan hasil Sig.

(2-tailed) adalah 0,016, oleh karena nilai Sig.(2-tailed) lebih kecil dari 0,05

maka artinya terdapat hubungan yang berarti antara kedua variabel yaitu

Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Pembatasan Cairan. Dari hasil

diatas juga diperoleh nilai correlation coefficient adalah 0,338 yang

artinya kekuatan hubungan kedua variabel berada pada kategori cukup.

Nilai correlation coefficient (0,338) yaitu bernilai positif yang dapat

diartikan kedua variabel berhubungan searah yang dapat disimpulkan jika

dukungan keluarga semakin ditingkatkan maka kepatuhan pembatasan

cairan juga akan meningkat.

60
Dari uji statistik yng telah dilakukan diadapatkan bahwa ada

hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan

pada pasien CKD yang melakukan terapi hemodialisa. Peneliti berasumsi

dukungan keluarga merupakan hal yang sangat penting untuk menciptakan

perilaku yang patuh terhadap pembatasan asupan cairan karena

mendapatkan perhatian secara langsung dari keluarga, merasa selalu

dicintai, dihargai sehingga akan menumbuhkan keyakinan dan motivasi

untuk patuh terhadap proses penyembuhan dan perawatan yang sedang

dijalani oleh klien

Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk perhatian, dorongan

yang didapatkan klien dari orang lain melalui hubungan interpersonal yang

terdiri dari perhatian, emosional dan penilaian (Sumigar dkk, 2015).

Dukungan keluarga yang baik sangat berpengaruh dalam menentukan

keyakinan dan nilai kesehatan serta mempengaruhi proses penyembuhan

lewat pemberian perhatian, rasa dicintai, dihargai dapat menjadi motivasi

yang besar untuk patuh dalam menjalankan diet (Sumigar,dkk, 2015).

Dukungan keluarga adalah salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap kondisi pasien Gagal Ginjal Kronik dengan hemodialisa.

Dukungan keluarga dapat membantu, mengawasi, serta memotivasi pasien

untuh patuh terhadap serangkaian terapi pengobatan yang sedang dijalani

oleh pasien termasuk terapi diet. Sedangkan kepatuhan diet pasien

merupakan aspek penting yang dapat mempertahankan atau bahkan

meningkatkan kondisi pasien Gagal Ginjal Kronik dengan hemodialisa.

61
Semakin baik kepatuhan diet pasien maka semakin baik pula

perkembangan kondisi pasien Gagal Ginjal Kronik dengan hemodialisa

(Pravytasari and Adelina 2022) Keluarga berfungsi sebagai titik tolak

tingkah laku dan memberikan definisidefinisi dasar sehat dan sakit. Maka

keluarga juga berperan dalam mempengaruhi persepsi individu. Ketika

salah satu anggota keluarga yang sakit benar-benar sakit dan

membutuhkan pertolongan, keluarga mulai mencari informasi,

penyembuhan, nasihat dari keluarga lain, teman-teman, tetangga, tenaga

professional dan non professional lainnya. (Siagian, Alit, and Suraidah

2021)

Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian mengenai

hubungan dukungan keluarga, tingkat pendidikan dan usia dengan

kepatuhan klien hemodialisa dalam melakukan pembatasan asupan cairan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga,

tingkat pendidikan dan usia dengan kepatuhan klien hemodialisa dalam

melakukan pembatasan asupan cairan di Rumah Sakit Umum Daerah Dr M

Yunus Bengkulu. Hasil analisis terbukti adanya hubungan antara dukungan

keluarga dengan nilai (p value = 0, 000) terhadap kepatuhan klien hemodialisa

dalam melakukan pembatasan asupan cairan, sedangkan dua variabel lain tidak

memiliki hubungan dengan kepatuhan pembatasan cairan. (Wijaya and

Padila 2019)

Sementara penelitian lain yang sejalan adalah penelitian mengenai

hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada

62
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialysis. Jenis penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian

cross sectional menggunakan teknik non probability sampling yaitu total

sampling. Terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan dukungan

keluarga dengan kepatuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal

kronik yang menjalani hemodialisis dengan. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat berguna sebagai bahan masukan bagi keperawatan, keluarga,

khususnya klien dengan gagal ginjal kronik.(Fitriana and Herlina 2019)

Penelitian lain yang sejalan adalah penelitian mengenai pengetahuan dan

dukungan keluarga dalam kepatuhan pembatasanasupan cairan pasien

hemodialisa. Darihasil penelitian diketahui ada hubungan antara

pengetahuan (p=0,034), dan ukungan keluarga (p=0,027). Variabel yang

paling kuat adalah dukungan keluarga dengan nilai (POR=3,571). Ada

hubungan yang bermakna antara Pengetahuan dan dukungan keluarga

dalam pembatasan cairan sehingga sangat penting meningkatkan edukasi

dan konseling terkait dengan pembatasan cairan pada pasien Hemodialysis.

(Anggraini 2021)

C. Keterbatasan Peneliti

Pada saat penelitian dilakukan hambatan yang peneliti temukan di

lapangan yaitu responden dalam jumlah sedikit sehingga memiliki tingkat

bias penelitian yang tinggi. diharapkan kedepannya bisa dilakukan

peneliitian yang serupa dengan jumlah sampel yang lebih banyak

63
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil pembahasan penelitian ini, dapat disimpulkan yakni:

1. Sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki tingkat dukungan keluarga pada kategori baik. Dari 50

responden sebagian besar respoden memiliki tingkat dukungan baik

sebanyak 36 responden (72%). Dan dukungan sedang sebanyak 14

responden (28%)

2. Sebagian besar responden yang digunakan dalam penelitian ini

didapatkan hasil pengukuran tingkat kepatuhan pembatasan cairan

dari 50 responden sebagian besar respoden dalam kategori patuh

sebanyak 31 responden (62%). Sebanyak 18 responden (36%)

dalam kategori kurang patuh. Dan 1 responden (2%) dalam

kategori tidak patuh.

3. Dari hasil uji statistic yang dilakukan dapat dilihat hasil Sig.(2-

tailed) adalah 0,016, oleh karena nilai Sig.(2-tailed) lebih kecil dari

0,05 maka artinya terdapat hubungan yang berarti antara kedua

variabel yaitu Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Pembatasan

Cairan. Dari hasil diatas juga diperoleh nilai correlation coefficient

adalah 0,338 yang artinya kekuatan hubungan kedua variabel

64
berada pada kategori cukup. Nilai correlation coefficient (0,338)

yaitu bernilai positif yang dapat diartikan kedua variabel

berhubungan searah yang dapat disimpulkan jika dukungan

keluarga semakin ditingkatkan maka kepatuhan pembatasan cairan

juga akan meningkat.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan tambahan informasi mengenai hubungan dukungan

keluarga terhadap kepatuhan pembatasan cairan pada pasien gagal

ginjal kronik

2. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Sebagai masukan bagi institusi tempat penelitian agar memberikan

edukasi tambahan terkait hubungan dukungan keluarga terhadap

kepatuhan pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik

hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan pembatasan

cairan pada pasien gagal ginjal kronik

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan ataupun penelitian

lanjutan terkait hubungan dukungan keluarga terhadap kepatuhan

pembatasan cairan pada pasien gagal ginjal kronik

65
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Dwi Nur, Tamrin, and Nanang Wiyatmoko. 2017. “Hubungan Antara

Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pada

Pasien CKD Yang Menjalani Hemodialisa Di Ruang Hemodialisa RSUD Dr.

H SOEWONDO KENDAL.” Profesi 7(1): 1–12.

Anggraini, rima berti dan rezka nurvinanda. 2021. “Hubungan Pengetahuan Dan

Dukungan Keluarga Dalam Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pasien

Hemodialisa Di RSBT Pangkalpinang.” Jurnal kesehatan saelmakers

PERDANA 4(2): 357–66.

Brunner and Sudarth. 2012. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi

Volume 2. 2nd ed. Jakarta: EGC.

Fitriana, Erdila, and Santi Herlina. 2019. “Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Pembatasan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani

Hemodialisis.” Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat 11(2): 206–13.

Haryono, Rudi. 2013. Keperawatan Medikal Bedah : Sistem Perkemihan. Rapha

Publishing.

Kozier,B.,Glenora Erb, Audrey Berman dan Shirlee J.Snyder. 2010. Buku Ajar

Fundamental Keperawatan ( Alih Bahasa : Esty Wahyu Ningsih, Devi

Yulianti, Yuyun Yuningsih. Dan Ana Lusyana ). Jakarta: ECG.

Kurniawati. 2008. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Terinfeksi

66
HIV/AIDS. 2nd ed. Yogjakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. RINEKA CIPTA, jAKARTA Metodologi

Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmojo. 2014. Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam. 2015. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktis.

Plores, L. 2018. “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perawatan Kaki Pada

Pasien Diabetes Melitus Di Puskesmas Padang Bulan Medan.”

Pravytasari, Agnesya Indra, and Rany Adelina. 2022. “Diet Pasien Gagal Ginjal

Kronik Dengan Hemodialisa.” 14: 54–66.

Rizani, K, E Marlinda, and M Suryani. 2019. “Hubungan Dukungan Keluarga

Tentang Batasan Cairan Dengan Peningkatan Idwg Pada Pasien Ggk Yang

Menjalani Hemodialisis.” Jurnal Citra Keperawatan 7(1): 1–9.

http://www.ejurnal-citrakeperawatan.com/index.php/JCK/article/view/99.

Siagian, Yusnaini, Dian Ning Alit, and Suraidah. 2021. “Analisis Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kepatuhan Pembatasan Asupan Cairan Pasien

Hemodialisa.” Menara Medika 4(1): 71–80.

Sukma, Risang, and Nur Isnaini. 2020. “Hubungan Dukungan Keluarga Dan

Efikasi Diri Terhadap Kepatuhan Asupan Cairan Pada Pasien Gagal Ginjal

Kronik Diruang Hemodialisa RSI Purwokerto.” Jurnal Keperawatan

Muhammadiyah (September): 220–29.

67
Wijaya, Andri Kusuma, and Padila Padila. 2019. “Hubungan Dukungan Keluarga,

Tingkat Pendidikan Dan Usia Dengan Kepatuhan Dalam Pembatasan Asupan

Cairan Pada Klien ESRD Yang Menjalani Terapi Hemodialisa.” Jurnal

Keperawatan Silampari 3(1): 393–404.

Wulan, Senny Nur, and Etika Emaliyawati. 2018. “Kepatuhan Pembatasan Cairan

Dan Diet Rendah Garam (Natrium) Pada Pasien GGK Yang Menjalani

Hemodialisa.” Faletehan Health Journal 5(3): 99–106.

68
LAMPIRAN 1
JADWAL PENELITIAN

JADWAL KEGIATAN PENYUSUNAN PROPOSAL TAHUN 2022/2023

Singaraja, 19 Oktober 2022

I Putu Arya Kusumanegara

69
LAMPIRAN 2

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : I Putu Eka Arya Kusumanegara

NIM : 21089144025

Program studi :S1 Keperawatan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa proposal yang saya tulis benar-

benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan saya sendiri. Apabila

dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa skripsi ini adalah hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatannya tersebut.

Singaraja, 20 April 2023

Yang membuat pernyataan

I Putu Eka Arya Kusuma Negara

NIM. 21089144025

70
LAMPIRAN 3 : LEMBAR KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING

YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN SINGARAJA – BALI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
INSTITUSI TERAKREDITASI B
Program Studi : D3 Kebidanan, S1 Kebidanan, S1 Keperawatan, S1 Farmasi, Profesi Ners,dan Profesi Bidan
Office :Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp/Fax (0362) 3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng

FORMULIR KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING SKRIPSI

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES BULELENG

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,M.Si

Pangkat/Jabatan : Pembimbing Utama/Dosen

Dengan ini menyatakan kesediaan sebagai Pembimbing Utama Skripsi bagi

mahasiswa di bawah ini :

Nama : I Putu Eka Arya Kusumanegara

NIM : 21089144025

Semester : III (tiga)

Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Singaraja, 20 Oktober 2022


Pembimbing Proposal

(Ns. Kadek Yudi Aryawan, S.Kep.,M.Si)

71
LAMPIRAN 3 : LEMBAR KESEDIAAN MENJADI PEMBIMBING

YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN SINGARAJA – BALI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
INSTITUSI TERAKREDITASI B
Program Studi : D3 Kebidanan, S1 Kebidanan, S1 Keperawatan, S1 Farmasi, Profesi Ners,dan Profesi Bidan
Office :Jln. Raya Air Sanih Km. 11 BungkulanSingaraja – Bali Telp/Fax (0362) 3435033
Web : stikesbuleleng.ac.id email : stikesbuleleng

FORMULIR KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING SKRIPSI

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN STIKES BULELENG

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,MSi.,M.Kes

Pangkat/Jabatan : Pembimbing Pendamping/Dosen

Dengan ini menyatakan kesediaan sebagai Pembimbing Pendamping Skripsi bagi

mahasiswa di bawah ini :

Nama : I Putu Eka Arya Kusumanegara

NIM : 21089144025

Semester : III (tiga)

Jurusan : S1 Ilmu Keperawatan

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Singaraja, 20 Oktober 2022


Pembimbing Proposal

(Ns. Putu Indah Sintya Dewi, S.Kep.,MSi.,M.Kes)

72
LAMPIRAN 4

LEMBAR KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa program

studi S1 Keperawatan STIKes Buleleng

Nama : I Putun Eka Arya Kusumanegara

NIM : 21089144025

Akan melaksanakan penelitian yang berjudul: “Hubungan Dukungan

Keluarga Terhadap Kepatuahan Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD

Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara”. Responden yang

akan mengikuti penelitian ini adalah pasien yang sudah ditentukan di

ruang hemodialisa RSUD Kabupaten Negara. Penulis akan menjamin

kerahasiaan identitas, dan informasi yang telah penulis peroleh,

sehingga dengan ini penulis memohon kesediaan saudari untuk menjadi

responden dlam penelitian ini dan menandatangani lembar persetujuan.

Atas perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

Singaraja, Januari 2022

Penulis

73
LAMPIRAN 6

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama (inisial) :

Lokasi Posyandu :

Bersedia menjadi responden pada penelitian yang akan dilakukan oleh I

Putu Eka Arya Kusumanegara mahasiswa STIKes Buleleng prodi

keperawatan dengan judul Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap

Kepatuahan Pembatasan Cairan Pada Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa

RSUD Kabupaten Negara

Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Singaraja, Januari 2022

Responden

74
LAMPIRAN 6

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi kolom yang tersedia dengan memberi

tanda (√) pada kolom yang anda pilih:

1. Jenis Kelamin

 Pria

 Wanita

2. Usia: ………….. tahun

 15 – 20 tahun

 21 - `40 tahun

 `41 – 65 tahun

3. Pendidikan

 SD

 SMP

 SMA

 PT

4. Pekerjaan:

 PNS

 Swasta

 Pelajar

 Pedagang

 Ibu Rumah Tangga

75
LAMPIRAN 7

Kuisioner Kepatuham Pembatasan Cairan

NO PERTANYAAN Selalu Sering Kadang- Jarang Tidak


Kadang Pernah
1 Saya mengkonsumsi cairan sesuai
dengan ajuran petugas kesehatan
2 saya mengkonsumsi air dalam jumlah
banyak
3 saya mengkonsumsi cairan tidak lebih
dari 1000 cc per hari
4 saya menghitung asupan cairan per
hari
5 saya menghitung pruduksi air kencing
(urin) per hari
6 saya mengkonsumsi air sejumlah urin
(air kencing) dalam sehari ditambah
dengan 500cc air putih
7 sebelum cuci darah berat badan saya
bertambah dari berat badab
sebelumnya
8 pada saat kebutuhan cairan saya sudah
mencapai batas, maka saya biasanya
mengulum es batu atau sikat gigi dan
berkumur untuk menghilangkan haus
9 saya mengkonsumsi makanan instan
10 selain makanan yang dianjurkan saya
mengkonsumsi makanan berkuah
11 saya mengkonsumsi bayam, daun
singkong, daun pepaya, dan sayuran
lainnya
12 saya mengkonsumsi teur lebih dari 1
butir dalam sehari
13 saya mengkonsumsi lebih dari satu
potong tempe/tahu dalam sehari
14 pada saat ada jamuan pesta/acara yang
menyuguhkan minuman segar (es
jeruk, es teh dll), saya akan
meminumnya
15 saya mengikuti anjuran mengurangi
konsumsi buah-buahan dengan
kandunagan air tinggi (melon,
semangka, pepaya dan jeruk)
16 saatb tubuh terasa lelah saya minum
minuman penambah energi

76
LAMPIRAN 8

Kuisioner Dukungan Keluarga

Kadang- Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering
Kadang Pernah

1 Keluarga memaklumi bahwa sakit yang saya alami


adalah sebagai suatu cobaan.

2 Keluarga tetap mencintai dan memperhatikan


keadaan saya selama sakit.

3 Keluarga mendampingi saya dalam tindakan


hemodialisis dan pengontrolan jumlah cairan yang
saya konsumsi

4 Keluarga memberi pujian dan perhatian kepada saya


dalam pengontrolan cairan yang saya konsumsi
5 Keluarga bersedia membiayai pengobatan saya

6 Keluarga berusaha untuk mencarikan kekurangan


sarana dan peralatan yang saya perlukan
Keluarga menyediakan waktu dan fasilitas jika saya
7 memerlukan keperluan untuk pembatasan cairan
sehari

Keluarga berperan aktif dalam menyiapkan dan


8 mengingatkan jumlah cairan yang saya konsumsi
setiap hari.

Keluarga memberitahu tentang hasil pemeriksaan dan


9 pengobatan dari dokter yang merawat saya misalnya
hasil timbangan berat badan, hasil pemerikasaan
tekanan darah, hasil pemeriksaan laborat dan lainnya

10 Keluarga memberikan informasi dan mengingatkan


saya dalam mengontrol cairan.
Keluarga mengingatkan saya tentang komplikasi
11 yang dapat terjadi bila saya tidak bisa mengontrol
cairan
Keluarga menjelaskan kepada saya setiap saya
bertanya hal hal yang tidak jelas tentang cara
12 pengontrolan cairan

77
LAMPIRAN 9

YAYASAN KESEJAHTERAAN WARGA KESEHATAN SINGARAJA – BALI


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BULELENG
INSTITUSI TERAKREDITASI B
Program Studi : D3 Kebidanan, S 1 Kebidanan, S1 Keperawatan, S 1 Farmasi, Profesi Ners dan Profesi Bidan Office :
Kampus I Jln. Raya Air Sanih Km. 11, Bungkulan Singaraja – Bali

Kampus II Jln. Raya Air Sanih Km. 3, Kubutambahan, Sinagaraja - Bali

Hp : 081939227102 ( WA ) Web : stikesbuleleng.ac.id Email : stikesbuleleng@gmail.com

Nomor : 944/BAAK/SK-SB/V.c/XI/2022
Lamp. : 1 gabung
Prihal : Permohonan ijin tempat studi pendahuluan

Kepada.
Yth. Direktur RSUD Kabupaten Negara
di Negara
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyelesaian pendidikan di STIKes Buleleng, institusi mewajibkan setiap
mahasiswa untuk menyusun satu proposal Skripsi. Berkenaan dengan hal tersebut, maka kami
memohon ijin tempat studi pendahuluan dan pengumpulan data untuk mahasiswa di bawah ini :
Nama : I Putu Eka Arya Kusumanegara
NIM : 21089144025
Judul Skripsi : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pembatasan Cairan
Pada Pasien CKD Di Ruang Hemodialisa RSUD Kabupaten Negara
Tempat Penelitian : RSUD Kabupaten Negara

Sekiranya diperkenankan mengadakan studi pendahuluan dan pengumpulan data yang


berhubungan dengan judul proposal Skripsi tersebut pada instansi yang berada di bawah
pengawasan Bapak/Ibu pimpin.
Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan
banyak terimakasih.

Bungkulan, 01 November 2022


A.n. Ketua STIKes Buleleng
Wakil Ketua III

Ni Made Karlina Sumiari Tangkas,S.ST.,MH


NIK. 2010.1101.032

Tembusan disampaikan kepada, Yth :


1. Arsip
78
LAMPIRAN 10

79
LAMPIRAN 11

80
LAMPIRAN 11

81
LAMPIRAN 12
KEPATUHAN KATEGORI
KODE JENIS DUKUNGAN
PEKERJAAN PENDIDIKAN UMUR PEMBATSAN KATEGORI DUKUNGAN
RESPONDEN KELAMN KELUARGA
CAIRAN PEMBATASAN CAIRAN KELUARGA
1 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SMP 43 39 31 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
2 PEREMPUAN IRT SMA 45 53 40 PATUH DUKUNGAN BAIK
3 LAKI-LAKI PNS SMA 25 14 40 TIDAK PATUH DUKUNGAN BAIK
4 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SD 30 46 25 PATUH DUKUNGAN SEDANG
5 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SMP 42 51 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
6 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 50 25 34 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
7 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SD 30 25 36 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
8 PEREMPUAN PNS PT 41 44 37 PATUH DUKUNGAN SEDANG
9 PEREMPUAN IRT SD 45 53 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
10 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SD 45 48 34 PATUH DUKUNGAN SEDANG
11 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 50 42 34 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
12 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SMA 30 38 38 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
13 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMP 48 34 41 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
14 PEREMPUAN IRT SMA 49 41 47 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
15 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 30 43 46 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
16 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 53 57 39 PATUH DUKUNGAN BAIK
17 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SD 61 41 39 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
18 PEREMPUAN IRT SMP 43 40 41 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
19 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 35 50 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
20 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 60 49 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
21 PEREMPUAN IRT SMA 44 29 25 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
22 PEREMPUAN PETANI SMP 45 43 30 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
23 LAKI-LAKI PETANI SD 48 55 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
24 LAKI-LAKI PNS PT 49 49 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
25 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 49 42 48 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
26 PEREMPUAN PNS PT 45 54 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
27 PEREMPUAN IRT SMA 54 41 39 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
28 PEREMPUAN PETANI SD 50 55 40 PATUH DUKUNGAN BAIK

82
LAMPIRAN 12
29 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA PT 45 55 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
30 LAKI-LAKI PETANI SMA 50 53 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
31 PEREMPUAN IRT SD 45 57 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
32 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SMA 30 50 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
33 PEREMPUAN IRT SMP 55 35 25 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
34 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMP 45 57 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
35 LAKI-LAKI PETANI SD 50 58 40 PATUH DUKUNGAN BAIK
36 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 46 43 33 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG
37 LAKI-LAKI PNS PT 39 50 46 PATUH DUKUNGAN BAIK
38 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SMA 45 52 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
39 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 48 30 44 KURANG PATUH DUKUNGAN BAIK
40 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA PT 31 54 39 PATUH DUKUNGAN BAIK
41 LAKI-LAKI PETANI SMP 52 51 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
42 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SD 60 55 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
43 LAKI-LAKI PETANI SMA 50 58 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
44 PEREMPUAN BURUH/SWASTA SMP 65 52 42 PATUH DUKUNGAN BAIK
45 LAKI-LAKI PETANI SD 50 53 39 PATUH DUKUNGAN BAIK
46 LAKI-LAKI PNS PT 30 56 43 PATUH DUKUNGAN BAIK
47 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMA 45 57 41 PATUH DUKUNGAN BAIK
48 LAKI-LAKI PETANI SD 36 56 38 PATUH DUKUNGAN SEDANG
49 LAKI-LAKI PETANI SMA 60 53 39 PATUH DUKUNGAN BAIK
50 LAKI-LAKI BURUH/SWASTA SMP 30 38 25 KURANG PATUH DUKUNGAN SEDANG

83
LAMPIRAN 13

UMUR

Frequency Statistics Valid Percent


Percent Cumulative
JENIS PEKERJAAN PENDIDIKAN UMUR Percent
KATEGORI1 KATEGORI2
KELAMIN
25 1 2.0 2.0 2.0
JK
Valid 50 7 50 Percent 50 Valid14.0
30 14.0 50 50
16.0 50
Frequency Percent Cumulative
N
Missing 31 0 1 0 2.0 0 2.0 0 18.00
Percent 0
Mean 35 1.42 3.40
1 3.46
2.0 58.0 44.92
2.0 2.72 58.0
20.0 2.60
LAKI-LAKI 29 58.0
Std. Error of Mean .071 .181 .143 1.324 .064 .076
Valid 36
PEREMPUAN 1 21 2.0 42.0 2.0 42.0 22.0 100.0
Median 1.00 3.00 4.00 45.00 3.00 3.00
39
Total 1 50 2.0 100.0 2.0 100.0 24.0
Mode 1 3 4 45 3 3
41 1 2.0 2.0 26.0
Std. Deviation .499 1.278 1.014 9.365 .454 .535
42 1 2.0 2.0 28.0
Range 1 4 3 40 1 2
Minimum 43 1 2 2 4.0 4.0 25 32.02
PEKERJAAN 2 1
Maximum 44 2 1 6 2.0 2.0 65 34.03
Percent5 3
Frequency Valid Percent Cumulative
Sum 45 71 170
10 20.0 173 2246
20.0 136
54.0 130
Percent
ValidPETANI
46 1 10 2.0 20.0 2.0 20.0 56.0 20.0
48
BURUH/SWASTA 3 26 6.0 52.0 6.0 52.0 62.0 72.0

Valid PNS49 3 6 6.0 12.0 6.0 12.0 68.0 84.0

IRT 50 7 8 14.0 16.0 14.0 16.0 82.0 100.0

Total52 1 50 2.0 100.0 2.0 100.0 84.0

53 1 2.0 2.0 86.0

54 1 2.0 2.0 88.0

55 1 2.0 2.0 90.0

60 3 6.0 6.0 96.0

61 1 2.0 2.0 98.0

65 1 2.0 2.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Frequency Percent Valid Percent Cumulative


Percent

SD 12 24.0 24.0 24.0

SMP 10 20.0 20.0 44.0

Valid SMA KATEGORI1 21 42.0 42.0 86.0


Frequency
PT Percent
7 Valid
14.0Percent Cumulative
14.0 100.0

Total 50 100.0 Percent


100.0
Valid DUKUNGAN SEDANG 14 28.0 28.0 28.0

DUKUNGAN BAIK 36 72.0 72.0 100.0


84
LAMPIRAN 13
Total 50 100.0 100.0

Correlations

KELUARGA CAIRAN

Correlation Coefficient 1.000 .338*

KELUARGA Sig. (2-tailed) . .016

N 50 50
Spearman's rho
Correlation Coefficient .338* 1.000

CAIRAN Sig. (2-tailed) .016 .

N 50 50

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

85
86

Anda mungkin juga menyukai