Disusun Oleh:
20101440119036
NIM : 20101440119036
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan
pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Mengetahui,
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Dian Puspita Sari NIM 20101440119036
Pembimbing
NIDN : 0624118603
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Dian Puspita Sari NIM 20101440119036 denga
Maret 2022
Dewan Penguji
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul “Penerapan Senam Kaki Untuk
Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Klien Dengan Diabetes Melitus (DM) Tipe
diselesaikan berkat bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk
yang telah membantu dan menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
1. Letnan Kolonel CKM (K) Indah Setyawati., S.K.M., M.M. selaku Ketua
melakukan penelitian.
2. Ns. Novita Wulan Sari M. Kep selaku pembimbing dalam penyusunan yang
3. Ns. Margiyati M. Kep selaku penguji yang telah meluangkan waktu dan
tenaga untuk menguji proposal dan memberikan masukan agar Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini menjadi sebuah Proposal Karya Tulis yang baik.
v
4. Bapak dan ibu dosen serta staff Stikes Kesdam IV/Diponegoro Semarang yang
5. Orang tua saya bapak Damidjan, ibu Yati dan kakak saya Siti Suwarni serta
6. Saudara sepupu dan sahabat yang selalu membantu memberi semangat dan
Tulis Ilmiah.
semua dan semoga Proposal Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siapa
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini sangat jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak guna
vi
“PENERAPAN SENAM KAKI UNTUK MENINGKATKAN
SENSITIVITAS KAKI PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELITUS
(DM) TIPE 2 DI KELUARGA WILAYAH PUSKESMAS SRONDOL
SEMARANG”
“APPLICATION OF FOOT EXERCISE TO INCREASE FEET
SENSITIVITY IN CLIENTS WITH DIABETES MELLITUS (DM) TYPE 2
IN THE FAMILY OF THE SRONDOL PUSKESMAS AREA,
SEMARANG”
Dian Puspita Sari, Novita Wulan Sari
ABSTRAK
DM merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan
peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan pada sekresi
insulin, kerja insulin, atau bisa dari keduanya. Komplikasi yang paling sering
dialami penderita diabetes adalah neuropati. Neuropati menimbulkan gejala
berupa penurunan sensitivitas terhadap sentuhan ringan terutama pada kaki.
Penanganan DM secara non-farmakologi dengan mencegah terjadinya neuropati
salah satunya adalah dengan senam kaki. Jenis penelitian ini adalah deskriptif
dengan metode pendekatan studi kasus. Studi kasus ini melibatkan dua subjek
dengan kriteria umur 40-75 tahun. Instrumen yang digunakan adalah kapas, sikat
dan jarum. Pengolahan data menggunakan analisa deskriptif. Hasil studi kasus
menunjukkan peningkatan sensitivitas kaki setelah dilakukan terapi senam kaki
selama 6 hari berturut-turut selama 15 menit dengan peningkatan senisitivitas kaki
sebanyak 2 pada kaki kanan dan 1 pada kaki kiri pada subjek I, sedangkan pada
subjek II mengalami peningkatan senisitivitas kaki sebanyak 1 pada kaki kanan
dan 1 pada kaki kiri. Terapi senam kaki dapat meningkatkan sensitivitas kaki
dengan Diabetus Melitus (DM) setelah 6 hari pelaksanaan. Terapi senam kaki
direkomendasikan sebagai intervensi keperawatan dalam meningkatkan
sensitivitas kaki dengan Diabetus Melitus (DM), karena mudah untuk diterapkan
dalam keluarga dirumah dan hasilnya signifikan.
ABSTRACT
DM is a group of metabolic disorders characterized by increased blood glucose
levels (hyperglycemia) due to defects in insulin secretion, insulin action, or both.
The most common complication experienced by diabetics is neuropathy.
Neuropathy causes symptoms in the form of decreased sensitivity to light touch,
especially on the feet. One of the non-pharmacological management of DM by
preventing the occurrence of neuropathy is by foot exercise. This type of research
is descriptive with a case study approach. This case study involved two subjects
with age criteria 40-75 years. The instruments used are cotton, brush and needle.
Data processing using descriptive analysis. The results of the case study showed
vii
an increase in foot sensitivity after foot exercise therapy for 6 consecutive days
for 15 minutes with an increase in foot sensitivity by 2 on the right foot and 1 on
the left foot in subject I, while in subject II there was an increase in foot
sensitivity by 1 in the foot. right foot and 1 on the left. Foot exercise therapy can
increase the sensitivity of the feet with Diabetes Mellitus (DM) after 6 days of
implementation. Foot exercise therapy is recommended as a nursing intervention
in increasing foot sensitivity with Diabetes Mellitus (DM), because it is easy to
apply in the family at home and the results are significant.
Keywords: Foot Exercise, Foot Sensitivity, Diabetes Mellitus (DM)
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...............................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................v
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................x
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................14
A. LATAR BELAKANG.............................................................................14
B. Rumusan Masalah...................................................................................18
C. Tujuan......................................................................................................18
D. Manfaat....................................................................................................19
BAB II TINJAUAN PUATAKA...........................................................................20
A. Konsep Keluarga.....................................................................................20
B. Konsep DM Tipe 2..................................................................................27
C. Konsep Sensitivitas.................................................................................43
D. Konsep Senam Kaki................................................................................47
BAB III METODE STUDI KASUS......................................................................54
A. Rencana Studi Kasus...............................................................................54
B. Obyek Studi Kasus..................................................................................54
C. Fokus Studi..............................................................................................55
D. Definisi Operasional Studi Kasus............................................................55
E. Instrument Studi Kasus...........................................................................57
F. Metode Pengumpulan Data.........................................................................57
G. Lokasi dan Waktu Studi Kasus...............................................................58
H. Analisa Dan Penyajian Data....................................................................58
I. Etika Studi Kasus........................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................81
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Hasil Evaluasi Sensitivitas Kaki Kanan Subjek I
Diagram 4.2 Hasil Evaluasi Sensitivitas Kaki Kiri Subjek I
Diagram 4.3 Hasil Evaluasi Sensitivitas Kaki Kanan Subjek II
Diagram 4.4 Hasil Evaluasi Sensitivitas Kaki Kiri Subjek II
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari
kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan
14
seseorang dengan gangguan sistem endokrin khususnya diabetes mellitus
(DM). (2)(2)
dengan hiperglikemi kronis akibat efek pada sekresi insulin, aksi insulin,
menempati posisi tertinggi sebesar 6,3%, disusul usia 65-74 tahun sebesar
negara dengan diabetes melitus tertinggi yaitu 10, 7 juta. Jumlah 3 tersebut
akan terus meningkat hingga tahun 2030 yaitu 13, 7 juta. Jumlah serangan
tipe 2 di Dinas Kesehatan Kota Semarang pada tahun 2020 adalah dengan
Timur pada tahun 2020 adalah sebesar dengan jumlah 53 kasus. (6)(6)
15
kebutaan, amputasi sampai kematian. Dimana terjadi peningkatan jumlah
tipe 2. (3)(3)
penyakit ginjal kronik, luka sukar sembuh sampai amputasi, dan penyakit
tingginya agresi sel darah merah sehingga sirkulasi darah menjadi lambat
sensitivitas kaki adalah kapas, jarum dan sikat. (7)(7) Kerusakam pada saraf
16
berfungsi sebagai sensasi protektif. Kehilangan sensasi protektif
dilakukan dengan cara menggerakkan otot dan sendi kaki. Tujuan dari
kecil, otot paha dan betis, mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki, serta
tinggi pada pembuluh darah dapat digunakan oleh otot sebagai energi.
sorbitol, dan fruktosa pada sel saraf. Senam kaki dapat meningkatkan
aliran darah dan memperlancar sirkulasi darah yang dapat membuat lebih
yang tersedia dan aktif sehingga peredaran darah bagian kaki lancar, hal
17
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Paojah dan Imas Yoyoh
sebesar 2,66. Penelitian dari Candra Nur, dkk 2021 menyatakan sebelum
mellitus tipe II. sehingga dapat disimpulkan bahwa melakukan senam kaki
tipe 2. (9)(9)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka rumusan
18
C. Tujuan
Menggambarkan penerapan senam kaki terhadap sensitivitas kaki
D. Manfaat
Karya Tulis Ilmiah ini, diharapkan memberikan manfaat bagi:
1. Bagi Masyarakat
lebih lanjut.
3. Bagi Penulis
19
BAB II
TINJAUAN PUATAKA
A. Konsep Keluarga
1. Pengertian Keluarga
keluarga (10)(10)(11)(11):
20
anggota keluarga dan akan mempengaruhi pula keluarga- keluarga
2. Tipe Keluarga
orang tua dan anak yang masih menjadi tanggung jawab dan
dari satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti
yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang satu sama
lain.
c. Single parent family. Tipe ini terdiri dari satu keluarga yang
d. Nuclear dyed. Tipe ini terdiri dari sepasang suami istri tanpa
generasi, yaitu kakek, nenek, bapak, ibu, dan anak dalam satu
rumah.
21
g. Three generation family, Single adult living alone, Middle age
3. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
afektif adalah:
haknya.
22
3. Ikatan dan identifikasi, ikatan ini muncul mulai sejak
mempunyai anak.
b. Fungsi sosialisasi
c. Fungsi reproduksi
terkontrol.
d. Fungsi ekonomi
23
keuangan titik fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga di bawah
garis kemiskinan.
(11):
bagi keluarga
24
keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang
terlalu muda.
Kelima tugas kesehatan tersebut saling terkait dan perlu dilakukan oleh
keluarga.
beberapa peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain (11):
25
a. Pengenalan kesehatan (health monitor), Perawat membantu
jalan pemecahannya.
26
6. Tingkat Kemandirian Keluarga (24)(24)
dianjurkan
aktif
B. Konsep DM Tipe 2
1. Pengertian
27
insulin sama sekali, atau penderita mampu menghasilkan insulin yang
cukup namun sel tidak dapat menerima insulin tersebut karena reseptor
Kadar gula dalam darah apabila lebih dari 200 mg/dl pada pemeriksaan
gula darah sewaktu maupun kadar gula darah 2 jam setelah pembebanan
glukosa / gula, atau kadar gula darah puasa (GDP) lebih dari 126 mg/dl
melitus. (13)(13)
28
Diabetes tipe 1 atau disebut dengan insulin dependent
glukosa yang masuk ke dalam sel dan jaringan menjadi sedikit dan
29
c. Diabetes Melitus Gestational
3. Etiologi DM Tipe 2
antara lain:
a. Usia
30
b. Obesitas / Kegemukan
yang dibawa oleh insulin tetap tidak dapat masuk ke dalam sel,
c. Riwayat Keluarga
31
kemungkinan untuk mendapat penyakit itu adalah 15 %. Apabila
d. Gaya Hidup
e. Pekerjaan / Profesi
f. Jenis Kelamin
32
g. Tingkat Pendidikan
h. Tingkat Ekonomi
i. Stress
4. Manifestasi Klinis
tanda khas dan tidak khas. Tanda- tanda tersebut diantaranya: (13)(13)
33
Poliuri (banyak kencing), merupakan gejala umum pada
ini terjadi karena di malam hari kadar gula darah relatif lebih
tinggi.
34
sebagai sumber tenaga dalam sel sehingga membuat tubuh
2. Pandangan Kabur
35
Tingginya kadar gula darah akan menyebabkan meningkatnya
3. Disfungsi Ereksi
5. Patofisiologi
tidak aktif karena dianggap kadarnya masih tinggi dalam darah) akan
36
sekresi insulin lain sehingga sel beta pankreas akan mengalami
6. Komplikasi DM Tipe 2
melitus: (13)
1. Hipoglikemia
37
konsentrasi menurun, dan penurunan tingkat kesadaran.
2. Ketoasidosis diabeteik
38
hiperglikemi disebabkan karena penderita diabetes melitus
hiperglikemi.
1. Jantung coroner
pada jantung.
2. Stroke
39
darah kental serta tingginya tekanan darah ke otak karena
3. Hipertensi
hipertensi.
5. Retinopati
40
6. Ulkus Diabetes Melitus
tepi yang berada pada bagian kaki. Gangguan saraf tepi pada
41
Penatalaksanaan pasien diabetes mellitus dikenal 4 pilar penting dalam
a. Edukasi
b. Terapi Nutrisi
keluarganya. (15)(15)
perbaikan kadar glukosa dan lemak darah pada pasien yang gemuk
42
Orang yang kegemukan dan menderita diabetes militus mempunyai
resiko yang lebih besar dari pada mereka yang hanya kegemukan.
c. Aktifitas Fisik
d. Farmakologi
C. Konsep Sensitivitas
1. Pengertian Sensitivitas
43
Sensitivitas kaki adalah rangsangan di daerah telapak kaki yang
a. Usia
c. Diit makanan
d. Stress
e. Olahraga
f. Obesitas
44
3. Cara Pengukuran Sensitivitas Kaki
memberikan sensasi atau rangsang pada ujung jari kaki dengan cara
nilai 3 dan penilaian selesai; jika tidak ada rangsang maka diteruskan
rangsang maka nilai 2 dan penilaian selesai; jika tidak ada rangsang
rangsang maka nilai 1, jika tidak ada respon yaitu tidak didapatkan
45
Variabel Definisi Alat dan cara Hasil Skala
operasional ukur ukur
Sensitivitas Kepekaan Alat :
daerah kaki dari Kapas , sikat 0-3 Rasio
rangsangan dan jarum
pada a. Nilai 0 tidak
ekstremitas ada respon
bawah sensitivitas
(ujung jari b. Nilai 1
kaki). sensitivitas
Sebelum dan dinilai
sesudah menggunak
pelaksanaan an jarum
senam kaki ada respon
selama 5-10 c. Nilai 2
menit. sensitivitas
dengan cara di nilai
mengoleskan menggunak
kapas, sikat an sikat ada
dan jarum ke respon
telapak kaki. d. Nilai 3
sensitivitas
di nilai
menggunak
an kapas
ada respon
46
10% dari Neuropati Diabetik. Diabetisi dengan PDN akan merasa
a. Kesemutan.
d. Kram.
f. Bila kerusakan ini terjadi pada banyak urat saraf yang disebut
47
Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
dapat meningkatkan kekuatan otot betis, otot paha, dan juga mengatasi
teratur (3-4 kali seminggu lebih 30 menit) merupakan salah satu pilar
48
b. Memperkuat otot-otot
Indikasi dari senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita
pencegahan dini. Senam kaki ini juga dikontraindikasi pada klien yang
Selain itu kaji keadaan umum dan keadaaan pasien apakah layak untuk
respiratori (adakah Dispnea atau nyeri dada), kaji status emosi pasien
1. Persiapan
49
3. Sarung tangan
b. Persiapan Klien :
2. Prosedur
Gambar 2.1
50
dibengkokkan kembali ke bawah seperti cakar ayam
sebanyak 10 kali.
Gambar 2.2
diluruska ke atas
jari dan tumit kaki secara bergantian antara kaki kiri dan
Gambar 2.3
dangkat
51
e. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat
Gambar 2.4
Gambar 2.5
52
g. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada
Gambar 2.6
53
Gambar 2.7
bola
54
BAB III
METODE STUDI KASUS
rinci atau membedakannya dengan fenomena yang lain. (25)(25) Studi kasus
1. Kriteria inklusi
secara verbal
apapun
DM Tipe 2
55
2. Kriteria eksklusi subjek
C. Fokus Studi
Penerapan senam kaki untuk meningkatkan sensitivitas kaki pada
keluarga.
56
berbagai macam komplikasi seperti hipertensi, jantung koroner, strok
dan sebagainya.
nilai 2 dan penilaian selesai. Jika tidak ada rangsang maka diteruskan
maka nilai 1, jika tidak ada respon yaitu tidak didapatkan adanya
57
gerakan kaki atau ditanya mengatakan tidak terasa ada rangsang maka
d. Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien
gula darah glukometer merk Easy Touch, kertas koran, kursi, kapas, sikat,
peneliti.
penelitian.
58
3. Menjelaskan cara senam kaki diabetes melitus
senam kaki.
objek.
59
H. Analisa Dan Penyajian Data
Analisa data studi kasus menggunakan analisa deskriptif. Analisa
1. Informed Consent
kepada subjek yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi, bila
2. Anonymity
60
Untuk menjaga keberhasilan subjek, penulis tidak mencantumkan
nama subjek pada lembar observasi hanya ditulis dengan nama inisial
3. Confidentiality
yang di berikan. Semua catatan dan dan data subjek di simpan sebagai
4. Non maleficiency
5. Justice
relevan. Prinsip terbuka adil dan jujur dan kehati-hatian. Setiap subjek
kasus.
61
BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil studi kasus beserta pembahasanya yang meliputi
penjabaran data umum dan data khusus serta analisa mengenai peningkatan
sensitivitas kaki sebelum dan sesudah dilakukan terapi senam kaki pada penderita
Semarang yang terletak di jalan Setia Budi No.209 Srondol Kulon Kecamatan
Srondol memiliki batas wilayah kerja yaitu sebelah utara wilayah kerja
pemeriksaan gigi dan mulut, ruang KIA, KB dan Imunisasi, ruang gizi, ruang
TBC, farmasi, laboratorium dan ruang rawat inap untuk ibu bersalin.
62
Puskesmas Srondol juga mempunyai program Kesehatan seperti prolanis
yang di ikuti oleh lansia yang memiliki berbagai penyakit, biasanya program
Kondisi rumah subyek I memiliki teras rumah yang cukup luas, pencahayaan
yang cukup, ventilasi cukup, bersih, terdapat 3 kamar, ruang tamu, kamar
mandi dan jemuran didepan teras rumah. Subjek II memiliki 3 orang anak
dan yang tinggal serumah dengan subyek anak yang nomer 3, untuk anak
yang lainnya sudah menikah dan tinggal di kota lain. Keadaan rumah subyek
II terletak di pinggir jalan, teras rumah yang cukup kecil, lingkungan bersih,
terdapat 3 kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu, kamar mandi, garasi dan
Studi kasus ini dipilih 2 orang yang berusia diatas 40 tahun sebagai subjek
A. Subjek I
63
melitus tipe 2 sejak 5 tahun yang lalu. Hasil pemeriksaan kadar gula
darah sewaktu pada pengkajian pertama yaitu 230 mg/dL. Subjek I tidak
jari kaki dengan cara menggoreskan kapas pada ujung jari kaki sebelum
dilakukan terapi senam kaki pada subjek I didapatkan hasil nilai 1 pada
kaki kanan dan nilai 2 pada kaki kiri. Dalam kehidupan sehari-hari klien
klien pada sibuk bekerja semua sehingga untuk mengontrol pola makan
64
rebusan daun sirsak ketida gula darah naik. Subjek I mengatakan
gejalanya dari diabetes melitus itu iyalah mengeluh lemas, nafsu makan
meningkat 4-5 kali per hari, dan banyak buang air kecil lebih dari 8 kali
per hari, serta kesemutan pada kaki. Subjek I tidak pernah memeriksakan
badan 155 cm dan berat badan 60 kg dengan hasil IMT sebesar 25,
B. Subyek II
dan cucunya.
juni 2022 pukul 10.30 WIB adalah 210 mg/dL. Berdasarkan hasil
pada ujung jari kaki dengan cara menggoreskan kapas pada ujung
65
jari kaki sebelum dilakukan terapi senam kaki pada subjek I
didapatkan hasil nilai 2 pada kaki kanan dan kaki kiri. Dalam
glukosa, klien rutin jalan kaki setiap pagi. keluarga klien pada sibuk
terlalu diperhatikan.
gejalanya dari diabetes melitus itu iyalah merasakan sering lapar dan
66
3. Pemaparan Fokus Studi
tanggal 16-21 Juni 2022 dan dilakukan evaluasi setiap hari sebelum
67
dan sesudah diberikan intervensi untuk mengetahui peningkatan
Intervensi Keperawatan
68
Hasil evaluasi sensitivitas kaki kanan
subjek 1
3.5
3 3 3
3
2.5
2 2 2 2 2 2
2
1.5
1 1 1
1
0.5
0
kari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6
Sebelum sesudah
2.5
2 2 2 2 2 2 2
2
1.5
0.5
0
hari 1 hari 2 hari 3 hari 4 hari 5 hari 6
sebelum sesudah
69
Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa sesudah dilakukan
70
Hasil evaluasi sensitivitas kaki kanan subjek II
3.5
3 3 3 3 3 3 3
3
2.5
2 2 2 2 2
2
1.5
0.5
0
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6
sebelum sebelum2
2.5
2 2 2 2 2 2 2
2
1.5
0.5
0
Hari 1 Hari2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6
Sebelum Sesudah
71
Berdasarkan hasil studi, diketahui bahwa sesudah dilakukan
c. Pembahasan
dikatakan muda lagi, dan usia kedua subjek sudah masuk dalam
beta. (32)(32)
72
Selain usia Faktor lain penyebab diabetes melitus adalah riwayat
dari pada keturunan dari orang yang tidak diabetes. Statistik tentang
(6)
faktor keturunan: (6) Apabila salah satu orang tua mengidap
73
(31)
melitus tipe 2. (31) Pekerjaan atau profesi seseorang juga dapat
darah.(34)(34)
74
pendidikan subjek I dan subjek II adalah sekolah dasar. Tingkat
kesehatan. (33)(33)
makan meningkat 4-5 kali per hari, dan banyak buang air kecil lebih
dari 8 kali per hari, serta kesemutan pada kaki. Subjek II tidak
Manifestasi klinis atau tanda dan gejala pada diabetes melitus adalah
kabur, kesemutan pada kaki dan priuritas, serta disfungsi ereksi. (31)
(31)
75
sebelum dilakukan intervensi senam kaki diabetes melitus
subjek I pada kaki kanan 1 (sedang) dan kaki kiri 2 (ringan) dan
subjek II pada kaki kanan 2 (ringan) dan kaki kiri 2 (ringan). Tingkat
bertambahnya usia.
insulin akibatnya insulin dapat dipergunakan lebih baik oleh sel- sel
sensitivitas kaki pada kedua subjek yaitu subjek I pada kaki kanan 3
76
kaki kanan dan 1 pada kaki kiri. subjek II pada kaki kanan 3
naiknya kadar gula darah sebagai akibat dari makanan yang tinggi
77
latihan, berat latihan. Saat senam kaki tubuh memerlukan energi,
sehingga pada otot yang tadinya tidak aktif menjadi aktif, karena
sesuai urutan, tidak ada langkah yang hilang, sehingga waktu yang
keluarga inti karena berada pada satu atap yang terdiri dari suami,
(23)
istri, dan anak. (23) Hubungan dalam keluarga terjalin baik jika
78
benar dan sesuai dengan urutan agar keluarga dapat melakukanya
(27)
sendiri setiap saat. (27)(29) (29) Keluarga subjek I belum bisa
proses intervensi cara melakukan senam kaki yang benar dan sesuai
79
fasilitas kesehatan secara aktif sehingga keluarga subjek II termasuk
akhir.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
80
Berdasarkan pembahasan tentang peningkatan sensitivitas kaki pada
subjek I Pada kaki kanan kategori 1 (sedang) dan kaki kiri kategori 2
(ringan). subjek II Pada kaki kanan kategori 2 (ringan) dan kaki kiri
kategori 2 (ringan)
subjek I Pada kaki kanan kategori 3 (normal) dan kaki kiri kategori 3
(normal). subjek II Pada kaki kanan kategori 3 (normal) dan kaki kiri
kategori 3 (normal)
kaki dari kategori 1 (sedang) ke kategori 3 (normal) pada kaki kanan dan
dari kategori 2 (ringan) ke kategori 3 (normal) pada kaki kiri. dan subjek
B. Saran
1. Bagi Masyarakat :
menerapkan terapi senam kaki dirumah serta tetap menjaga gaya hidup
81
yang tinggi karbohidrat dan tinggi glukosa agar dapat dirasakan
melitus.
dan ekslusi.
DAFTAR PUSTAKA
82
(1)(1)
Kertika Lia & Rantung Jeanny. Keperawatan Keluarga. Jakarta: Yayasan Kita Menulis. 2020
Damhari. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Keluarga Tn.S Dengan Kasus Diabetes Mellitus
(2)(2)
Yunianti Ratnasari Nita. Upaya Pemberian Penyuluhan Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus
(3)(3)
Dan Senam Kaki Diabetik Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Masyarakat Desa
Kedungringin Wonogiri. 2019 volume 1 No 1. Indonesian Journal Of Community Services
(4)(4)
Decroli, Eva. Diabetes melitus Tipe 2. Padang: Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas. 2019
Dunia. 2021
(6)(6)
Anggota IKAPI. Upaya Pencegahan Diabetes Tipe 2 (Pengetahuan Yang Diperlukan Semua
Orang Agar Sehat Dan Terhindar Dari Penyakit Diabetes Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif Diabetes
Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif lain). Pertama. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015
Yunianti Ratnasari Nita. Upaya Pemberian Penyuluhan Kesehatan Tentang Diabetes Mellitus
(3)(3)
Dan Senam Kaki Diabetik Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan Masyarakat Desa
Kedungringin Wonogiri. 2019 volume 1 No 1. Indonesian Journal Of Community Services
(6)(6)
Anggota IKAPI. Upaya Pencegahan Diabetes Tipe 2 (Pengetahuan Yang Diperlukan Semua
Orang Agar Sehat Dan Terhindar Dari Penyakit Diabetes Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif Diabetes
Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif lain). Pertama. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015
(7)(7)
SIRANDU. Dinas Kesehatan Kota Semarang Sistem Pelaporan Terpadu Simpus. 2020
(7)(7)
SIRANDU. Dinas Kesehatan Kota Semarang Sistem Pelaporan Terpadu Simpus. 2020
(8)(8)
Wahyu, Tijayanti Leni. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada
Lansia Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Posyandu Mawar Desa Balerejo Kecamtan Kebonsari
Kabupaten Madiun. 2019
(8)(8)
Wahyu, Tijayanti Leni. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Perubahan Kadar Gula Darah Pada
Lansia Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Posyandu Mawar Desa Balerejo Kecamtan Kebonsari
Kabupaten Madiun. 2019
(9)(9)
Harnilawati. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan. Puataka As Salam.
2013
(10)(10)
Paojoh & Imas Yoyoh. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSU Kabupaten Tangerang. 2019 volume 4 No 1 Universitas
Muhammadiyah Tangerang
(11)(11)
Padila. Buku Ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika. 2012
(10)(10)
Paojoh & Imas Yoyoh. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSU Kabupaten Tangerang. 2019 volume 4 No 1 Universitas
Muhammadiyah Tangerang
(10)(10)
Paojoh & Imas Yoyoh. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSU Kabupaten Tangerang. 2019 volume 4 No 1 Universitas
Muhammadiyah Tangerang
(11)(11)
Padila. Buku Ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika. 2012
(24)(24)
Angga Apriliana, Adilah. Efektifitas Senam Kaaki Diabetes Mellitus Terhadap Sensitivitas
Kaki Pada Penderita Diabetes Melitus Di Puskesmas Tawangrejo Kota Madiun. 2018
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
(14)(14)
Satriya Pranata DUK. Merawat Penderita Diabetes Melitus. Pertama. Yogyakarta: Pustaka.
2017
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Penata Laksana Diabetes Melitus Terpadu (Panduan
(15)(15)
Penatalaksanaan Diabetes Melites Bagi Dokter Dan Edukator). Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015
(16)(16)
Soelistijo SA, dkk. Pedoman Pengelolaan Dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 Dewasa Di
Indonesia. 2019
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Penata Laksana Diabetes Melitus Terpadu (Panduan
(15)(15)
Penatalaksanaan Diabetes Melites Bagi Dokter Dan Edukator). Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
(17)(17)
Rimah, Awaludin Mahyudin. Efektifitas Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya.
Keperawatan Abdurrab. 2020, 4 (1): 2-6
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
Rimah, Awaludin Mahyudin. Efektifitas Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Glukosa
(17)(17)
Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya.
Keperawatan Abdurrab. 2020, 4 (1): 2-6
Anggota IKAPI. Upaya Pencegahan Diabetes Tipe 2 (Pengetahuan Yang Diperlukan Semua
(6)(6)
Orang Agar Sehat Dan Terhindar Dari Penyakit Diabetes Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif Diabetes
Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif lain). Pertama. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
(18)(18)
Simatupang R. Pedoman Diet Penderita Biabetes Melitus. Rahman A, editor. Banten: Yayasan
Pendidikan dan Sosial. 2020
(19)(19)
Isnaini N & Ratnasari R. Faktor Resiko Mempengaruhi Kejadian Diabetes Mellitus Tipe Dua.
Journal Kebidanan dan Keperawatan Aisyiyah. 2018, 14 (1): 59-68
Isabela V, dkk. Kapantow BTR Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Dan Riwayat Keluarga
(20)(20)
Menderita DM Dengan Kejadian DM Tipe 2 Pada Pasien Rawat Jalan DI Poliklinik Penyakit
Dalam BLU RSUP Prof. Dr. P. Kandou Manado. 2014
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
(13)(13)
Zaidin Ali. Penganntar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. 2010
Trijayanti LW. Pengaruh Senam Kaki Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Posyandu
(22)(22)
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Penata Laksana Diabetes Melitus Terpadu (Panduan
(15)(15)
Penatalaksanaan Diabetes Melites Bagi Dokter Dan Edukator). Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015
(23)(23)
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
2015
(23)(23)
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
2015
Harnilawati. Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan. Puataka As Salam.
(9)(9)
2013
Paojoh & Imas Yoyoh. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sensitivitas Kaki Pada Pasien Diabetes
(10)(10)
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
(23)(23)
2015
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
(23)(23)
2015
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
(23)(23)
2015
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
(23)(23)
2015
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
(23)(23)
2015
I Wayan A.P KN. Empat Pilar Penastalaksanaan Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Majority.
(23)(23)
2015
(25)(25)
Siyuto, Sandu & Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian: Literasi Media Publishing. 2015
(26)(26)
Agung Utomo Jefri. Pengaruh Senam Kaki Terhadap Sirkulasi Darah Pada Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 Di Praktik Klinik dr. Siti Fatma, Sp.PD. Madiun. 2017
(35) (35)
Infodatin. Situasi Lanjut Usia (LANSIA) di Indonesia. Drug Ther Bull. 2016;10(16):63–4
Simatupang R. Pedoman Diet Penderita Diabetes Melitus. Rahman A, editor. Banten: Yayasan
(32)(32)
Simatupang R. Pedoman Diet Penderita Diabetes Melitus. Rahman A, editor. Banten: Yayasan
(32)(32)
Anggota IKAPI. Upaya Pencegahan Diabetes Tipe 2 (Pengetahuan Yang Diperlukan Semua
(6)(6)
Orang Agar Sehat Dan Terhindar Dari Penyakit Diabetes Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif Diabetes
Tipe 2 dan Penyakit Degeneratif lain). Pertama. Jakarta: Balai Penerbit FKUI. 2015
Satriya Pranata DUK. Merawat Penderita Diabetes Melitus. Pertama. Yoyakarta: Pustaka
(31)(31)
Satriya Pranata DUK. Merawat Penderita Diabetes Melitus. Pertama. Yoyakarta: Pustaka
(31)(31)
Nuraeni IPDA. Pengarh Senam Kaki Pengaruh Senam Kaki Diabet Terhadap Penurunan Kadar
(28)(28)
(35)(35)
Faizal Y. Kadar Gula Darah. 2017;
Satriya Pranata DUK. Merawat Penderita Diabetes Melitus. Pertama. Yoyakarta: Pustaka
(31)(31)
Nuraeni IPDA. Pengarh Senam Kaki Pengaruh Senam Kaki Diabet Terhadap Penurunan Kadar
(28)(28)
(23)(23)
Zaidin Ali. Pengantar Keperawatan Keluarga. Fruriolina Ariani, editor. Jakarta: EGC; 2010.
Harnilawati. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam;
(27)(27)
2013.
(29) (29)
Padila. Buku ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
Irma Suswati, Febri Endra Budi Setiawan, Yoyok Bekti Prasetyo AT. Interprofessional
(30)(30)
Education (IPE) Panduan Tutorial dan Homevisit Kesehatan Keluarga. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang; 2018.
(23)(23)
Zaidin Ali. Pengantar Keperawatan Keluarga. Fruriolina Ariani, editor. Jakarta: EGC; 2010.
Harnilawati. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi Selatan: Pustaka As Salam;
(27)(27)
2013.
(29)(29)
Padila. Buku ajar: Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika; 2012.
Irma Suswati, Febri Endra Budi Setiawan, Yoyok Bekti Prasetyo AT. Interprofessional
(30)(30)
Education (IPE) Panduan Tutorial dan Homevisit Kesehatan Keluarga. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang; 2018.
Lampiran 1
JADWAL KEGIATAN
Nama : Dian Puspita Sari
NIM : 20101440119036
Judul Penelitian : Penerapan Senam Kaki Untuk Sensitivitas Kaki Pada Keluarga Dengan
Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Srondol Semarang
Dosen Pembimbing : Ns.Novita Wulan Sari , M.Kep
Kegiatan Tanggal
Lampiran 2
1. Kami adalah Peneliti berasal dari Stikes Kesdam IV/Diponerogo Program Studi DIII Keperawat
an Semarang, dengan ini meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam penelitian b
erjudul “Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Klien Dengan
Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 Di Keluarga Wilayah Puskesmas Srondol Semarang”
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini yaitu untuk menerapkan intervensi keperawatan dengan te
rapi senam kaki pada klien dengan diabetes melitus tipe 2 untuk meningkatkan sensitivitas kaki.
Penelitian ini berlangsung selama 1 minggu.
3. Prosedur pengambilan bahan data dengan wawancara terpimpin menggunakan pedoman wawan
cara yang akan berlangsung selama 15 menit. Melakukan terapi 6 kali pertemuan berturut-turut
selama 15 menit setiap pertemuan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini adalah anda turut te
rlibat aktif dalam perkembangan / tindakan yang diberikan.
5. Nama dan identitas anda beserta seluruh informasi yang anda sampaikan akan tetap terjaga kera
hasiannya.
Jika saudara membutuhkan informasi sesungguhnya dengan penelitian ini silahkan menghubungi pe
neliti pada nomor HP 0895416078647
Lampiran 3
INFORMED CONCENT
Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan penjelasan
secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh Dian Puspita Sari
dengan judul “PENERAPAN SENAM KAKI UNTUK MENINGKATKAN SENSITIVITAS
KAKI PADA KLIEN DENGAN DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2 DI KELUARGA
WILAYAH PUSKESMAS SRONDOL SEMARANG “
Saya memutuskan untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa paksaan. Bila
selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan
sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Semarang,……2022
(………….) (……………….)
Peneliti
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN SENSITIVITAS KAKI
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Klien Dengan Diabetes
Melitus (DM) Tipe 2 Di Keluarga Wilayah Puskesmas Srondol Semarang
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN SENSITIVITAS KAKI
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Klien Dengan Diabetes
Melitus (DM) Tipe 2 Di Keluarga Wilayah Puskesmas Srondol Semarang
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN SENSITIVITAS KAKI
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Klien Dengan Diabetes
Melitus (DM) Tipe 2 Di Keluarga Wilayah Puskesmas Srondol Semarang
LEMBAR OBSERVASI
PENILAIAN SENSITIVITAS KAKI
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Sensitivitas Kaki Pada Klien Dengan Diabetes
Melitus (DM) Tipe 2 Di Keluarga Wilayah Puskesmas Srondol Semarang
Lampiran 5
LEMBAR OBSERVASI
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :2
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :3
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :4
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :5
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :6
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :1
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :2
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :3
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :4
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :5
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Penerapan Senam Kaki Untuk Meningkatkan Tingkat Sensitivitas kaki Pada Penderita Diabetes
MELITUS:
Tambahkan pada keterangan apabila langkah-langkah dilakukan tidak sesuai urutan Skor ditulis
oleh peneliti
Hari ke :6
Urutan Langkah-langkah Dilakukan
Ya Tidak
1 pasien duduk tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh
lantai
Pengertian Senam Kaki Diabetik Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang
dilakukan oleh pasien diabetes mellitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu
memperlancar peredaran darah bagian kaki
Tujuan Senam Kaki Diabetik 1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
Indikasi dan Kontra Indikasi 1. Indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh
penderita diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2.
Namun sebaiknya diberikan sejak pasien
didiagnosa menderita diabetes mellitus
sebagai tindakan pencegahan dini.
2. Kontra Indikasi
a. Klien mengalami perubahan fungsi
fisiologis seperti dispnue dan nyeri dada
b. Orang yang depresi, khawatir atau cemas
Prosedur 5. Persiapan alat : Kertas Koran 2 lembar,
kursi (jika tindakan dilakukan dalam posisi
duduk).
6. Persiapan klien : Kontrak topik, waktu,
tempat, dan tujuan dilaksanakan senam
kaki.
7. Persiapan lingkungan : Ciptakan
lingkungan yang nyaman bagi pasien, jaga
privacy pasien.
8. Senam kaki ini dilakukan 6 hari berturut-
turut selama 15 menit.
Pelaksanaan
Lampiran 8
LEMBAR KONSULTASI
Hari 1
Hari 2
Hari 3
Hari 4
Hari 5
Hari 6