Diajukan Oleh:
Diajukan Oleh:
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar mnerupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil
alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran
saya sendiri.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
iii
MOTTO
“Perubahan besar berawal dari perubahan kecil dan perubahan kecil terjadi
ketika kita berusaha, berusahalah untuk mencapai perubahan besar pada diri kita
sendiri, ingat Tuhan tidak akan merubah mereka yang tidak ingin berubah”
iv
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh I Putu Gede Ari Puspa Astika, NIM 16E11536
dengan judul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Dengan Diagnosa Keperawatan Risiko Ketidaksetabilan Kadar Glukosa Darah
Di Ruang Oleg RSD Mangusada” telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
(Ns. Ni Made Candra Citra Sari, S.Kep) (Ns. Ni Wayan Karmi, S. Kep)
Nir. 19133 NIP.197108111994032004
v
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah oleh I Putu Gede Ari Puspa Astika, NIM: 16E11536 dengan judul
“Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Risiko
Ketidaksetabilan Kadar Glukosa Darah Di Ruang Oleg RSD Mangusada ” telah
dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 20 Mei 2019
Mengetahui
Ketua STIKES Bali
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa /
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-Nyalah Karya Tulis Ilmiah dengan
judul : “ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS
TIPE 2 DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN RISIKO
KETIDAKSETABILAN KADAR GLUKOSA DARAH DI RUANG OLEG RSD
MANGUSADA” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan pada Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan ( STIKES ) Bali.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapat masukan
dan bimbingan baik materi maupun teknik penulisan dari berbagai pihak, untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp.,M.Ng.,Ph. D., selaku ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Bali yang telah memberikan izin dan petunjuk kepada
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah .
2. Bapak dr. I Nyoman Gunarta, MPH., selaku direktur utama RSD Mangusada
beserta staf yang telah memberikan izin dan kesempatan pada penulis untuk
mengambil data dalam rangka penyusunan karya tulis Ilmiah ini.
3. Bapak I Gede Satria Astawa, S.Kep. M. Kes, selaku ketua program studi DIII
keperawatan STIKes Bali beserta staf yang telah memberikan berbagai ilmu
pengetahuan dan ketrampilan kepada penulis khususnya yang terkait dengan
karya tulis lmiah ini.
vii
4. Ibu IGA Puja Astuti Dewi,S.Kp.,M.Kep, selaku dosen penguji dalam karya tulis
ilmiah ini yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberi masukan
kepada penulis.
5. Ibu Ns. Ni Made Candra Citra Sari,S.Kep. selaku dosen pembimbing dalam
penyusunan karya tulis ilmiah ini yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
memberikan bimbingan, petunjuk, teori, dan motivasi kepada penulis.
6. Ibu Ns. Ni Wayan Karmi, S.Kep., selaku pembimbing ruangan yang telah banyak
membantu dan mengarahkan penulis dalam penyusunan karya tulis Ilmiah ini.
7. Bapak, ibu, adik, serta keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan dan
semangat kepada penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa laporan Karya Tulis Ilmiah ini belum sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk
kesempurnaan selanjutnya, dan semoga laporan proposal ini bermanfaat bagi kita
semua
Penulis
viii
KARYA TULIS ILMIAH
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELITUS
(DM)TIPE 2 DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
RISIKO KETIDAKSETABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
DI RUANG OLEG RSD MANGUSADA
Abstrak
Latar belakang : Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit kronis progresif yang
ditandai dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein, mengarah ke hiperglikemia (kadar glukosa darah tinggi) (Black &
Hawks, 2014). Diabetes melitus menjadi masalah kesehatan masyarakat utama
karena komplikasinya bersifat jangka pendek dan jangka panjang, menurut
International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2015 mencatat 415 juta
pengidap diabetes melitus di dunia dan Indonesia menduduki peringkat ketujuh di
dunia dengan jumlah penderita diabetes 10,0 juta atau sebesar 6,2 %, menurut
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia di provinsi Bali pada tahun 2013 terdapat
sekitar 46.021 atau 1,5% penderita Diabetes Melitus pada orang dewasa. Tujuan :
Memberikan asuhan keperawatan pada pasien diabetes melitus tipe 2 dengan
diagnosa keperawatan risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah di Ruang Oleg
RSD Mangusada Badung dan diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan pada Program Studi DIII Keperawatan STIKES Bali.
Metode : Studi kasus yang dilakukan pada dua pasien yang berbeda dengan dengan
diagnosa yang sama yaitu pasien yang mengalami Diabetes Melitus Tipe 2 dengan
diagnosa keperawatan Risiko Ketidaksetabilan Kadar Glukosa Darah. Hasil :
Asuhan keperawatan pada pasien Tn. IB dan Tn. KS dengan Diabetes Melitus (DM)
tipe 2 dengan diagnosa keperawatan Risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
dimana pada Tn. IB mengluh mual setelah makan sedangkan pada TN. KS tidak ada
mengeluh mual setelah makan. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x24
jam didapatkan kondisi pasien membaik. Kesimpulan : Terdapat beberapa masalah
keperawatan baik Tn. IB dan Tn. KS dengan Diabetes Melitus Tipe 2.
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN ............................................................................ i
HALAMAN SAMPUL DALAM .......................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................. iii
MOTTO.................................................................................................................. iv
LAMPIRAN PERSETUJUAN .............................................................................. v
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii
ABSTRAK ............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
x
d. Komplikasi .......................................................................................... 13
e. Pemeriksaan Diagnostik ...................................................................... 15
f. Penatalaksanaan .................................................................................. 14
3. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan
Diagnosa Keperawatan Reisiko Ketidaksetabilan Kadar Glukosa Darah
a. Pengkajian ........................................................................................... 19
b. Diagnosa Keperawatan ........................................................................ 21
c. Perencanaan ......................................................................................... 21
d. Implementasi ....................................................................................... 24
e. Evaluasi ............................................................................................... 24
4. Pemenuhan NutrisiDan Penelolaan Insulin Pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2 Dengan Diagnosa Keperawatan Risiko Ketidaksetabilan Kadar
Glukosa Darah
a. Pengertian Nutrisi Dan Insulin ............................................................ 25
b. Gangguan Pemenuhan ......................................................................... 25
c. Pengaturan Pemenuhan Nutrisi Dan Insulin ....................................... 26
d. Edukasi Pemenuhan Nutrisi Dan Insulin ............................................ 27
e. Kebutuhan Kalori Rata-Rata Orang Indonesia.................................... 28
f. Jadwal Makan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 .......................... 29
5. WOC.......................................................................................................... 31
xi
H. Etika Studi Kasus ............................................................................................. 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil ................................................................................................................. 36
1. Gambar Lokasi Pengambilan Data ............................................................ 36
2. Karakteristik Partisipan ............................................................................. 37
3. Pengkajian ................................................................................................. 38
4. Identitas Pasien .......................................................................................... 38
5. Riwayat Penyakit....................................................................................... 38
6. Perubahan Pola Kebiasaan ........................................................................ 41
7. Pemeriksaan Fisik ..................................................................................... 45
8. Pemeriksaan Diagnostik ............................................................................ 48
9. Analisa Data Keperawatan ........................................................................ 51
10. Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 53
11. Rencanaan Keperawatan ........................................................................... 56
12. Implementasi Keperawatan ....................................................................... 59
13. Evaluasi Keperawatan ............................................................................... 75
B. Pembahasan ...................................................................................................... 78
1. Pengkajian Keperawatan ........................................................................... 78
2. Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 82
3. Rencana Keperawatan ............................................................................... 83
4. Tindakan Keperawatan .............................................................................. 85
5. Evaluasi Keperawatan ............................................................................... 86
C. Keterbatasan ..................................................................................................... 87
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................... 88
B. Saran ................................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kebutuhan Kalori Rata-Rata Orang Indonesia ............................................ 28
Tabel 2.2 Jadwal Makan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 ................................... 29
Tabel 4.1 Identitas Pasien ............................................................................................ 38
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit ......................................................................................... 38
Tabel 4.3 Perubahan Pola Kebiasaan ........................................................................... 41
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik ........................................................................................ 45
Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik ............................................................................... 48
Tabel 4.6 Analisa Data Keperawatan ........................................................................... 51
Tabel 4.7 Diagnosa Keperawatan ................................................................................ 53
Tabel 4.8 Rencana Keperawatan .................................................................................. 56
Tabel 4.9 Pelaksanaan Keperawatan ........................................................................... 59
Tabel 4.10 Evaluasi Keperawatan ................................................................................ 75
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Pankreas .................................................................................... 6
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari insulin menyebabkan ketoasidosis dan koma yang diikuti dengan kematian,
demikian, kondisi tersebut tetap merupakan masalah yang serius pada penderita
mencatat bahwa dari prediksi 415 juta pengidap diabetes melitus dewasa berusia
20-79 tahun di seluruh dunia, terdapat 193 juta (hampir 50%) di antaranya tidak
tahu bahwa mereka terkena diabetes. Bahkan, diperkirakan ada 318 juta orang
penduduk di Indonesia dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi 642 juta
1
2
Berdasarkan data dari IDF Diabetes Atlas (2015), dalam Tandra (2018)
juta atau sebesar 6,2 % dan diperkirakan akan menjadi peringkat keenam pada
tahun 2040 dengan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 16, 2 juta jiwa.
tahun 2013 terdapat sekitar 46.021 atau (1,5%) penderita diabetes melitus pada
orang dewasa yang ber umur 15 tahun ke atas dengan jumlah orang dewasa
ruang Oleg dari bulan September 2018 sampai dengan bulan Januari 2019
Komplikasi akut dapat terjadi jika kadar glukosa darah seseorang meningkat
atau menurun tajam dalam waktu relative singkat. Kadar glukosa darah bisa
menurun drastis jika penderita menjalani diet yang terlalu ketat. Perubahan yang
besar dan mendadak dapat mengakibatkan hipoglikemia atau kadar gula darah
non ketotik atau KHNK dan koma lakto asidosis atau keadaan tubuh dengan
komplikasi yang ditimbulkan DM. Caranya yaitu menjaga kadar glukosa dalam
batas normal tanpa terjadi hipoglikemia serta memelihara kualitas hidup yang
baik. Ada lima komponen dalam penatalaksanaan diabetes tipe 2, yaitu terapi
darah.
B. Rumusan Masalah
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Keperawatan.
insulin.
3. Penulis
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Anatomi Fisiologi
II. Pankreas terdiri dari tiga bagian: caput (menempel pada duodenum),
6
7
Insulin merupakan protein kecil terdiri dari dua rantai asam amino, satu
kecuali otak, tubulus ginjal, mukosa mucus halus, dan sel darah merah.
sintesis lipid.
a. Definisi
yang khas, yakni urin berasa manis dalam jumlah yang besar (Bilous &
Donelly, 2015).
kadarnya tinggi. Hal ini terjadi karena tubuh tidak dapat melepaskan
b. Klasifikasi DM
mungkin sebagai akibat dari defek genetik fungsi sel beta, penyakit
c. Patofisiologi
1). Etiologi
genetik
pankreas dan produknya. ICA dan anti bodi insulin secara progresif
bahkan sampai dengan kadar glukosa darah tinggi. Hal ini bersama
insulin perifer tidak jelas: namun, ini tampak terjadi setelah insulin
2014).
batas ginjal dan sesuai dengan sifat glukosa yang menarik air
12
tadi.
d. Komplikasi Diabetes
dam mikrovaskular.
terjadi stroke.
c). Infeksi
diabetik.
15
b). Nefropati
yang tidak terkontrol, hal ini dapat terjadi ketika gula darah
c). Neuropati
Hawks, 2014).
e. Pemeriksaan diagnostik
b). Gula darah 2 jam setelah makan (normalnya: < 140 mg/dl).
glukosa ini tidak dapat dipisahkan, oleh karena itu lebih tinggi
tinggi.
f. Penatalaksanaan
Ada lima pilar penatalaksanaan pada pasien DM, yaitu terapi nutrisi,
b). Insulin
Lama kerja dari insulin ini adalah 4-8 jam, insulin jenis ini
a. Pengkajian
oral).
perubuhan ortostatik).
monofilament.
b. Diagnosa
(Nursalam, 2013).
c. Perencanaan
Rencana Keperawatan:
Kriteria hasil:
Intervensi:
mengurangi stress.
d. Implementasi
e. Evaluasi
(Nursalam, 2013).
25
Darah.
khusus meliputi:
DM tipe 1).
b. Gangguan pemenuhan
1). Secara umum pola makan penderita diabetes yang harus diingat
a). Jumlah
fisik.
b). Jadwal
c). Jenis
(Indriasari, 2013).
Lama kerja dari insulin ini adalah 4-8 jam, insulin jenis ini
Lama kerja daridari insulin ini adalah 12-24 jam, insulin jenis
Donelly, 2015).
secukupnya.
kentang, ketela, sereal, susu, buah atau sayuran. Saat gula darah rendah,
28
nasi atau roti adalah pilihan karbohidrat yang baik karena karena tinggi
karbohidrat yang kaya serat dan rendah kalori. Lengkapi menu dengan
protein yang bisa memberikan rasa kenyang yang lebih lama (Tandra,
2014).
Selain itu perlu disampaikan kepada pasien tentang bahaya yang dapat
Jadwal makan satu hari pada pasien diabetes melitus tipe 2 menurut
Novitasari (2012).
(09.30)
Keterangan:
Sayuran A : Bayam, buncis, kacang panjang, jagung muda, labu siam, wortel,
Sayuran B: Kembang kol, jamur, seledri, tauge, mentimun, gambas, cabai hijau,
Resistensi
DM tipe 1 Risiko ketidak stabilan kadar glukosa
insulin
darah
Definisi
insulin
Amputasi Kerusakan
Risiko ketidak seimbangan
integritas kulit
nutrisi kurang dari kebutuhan
Gangguan citra
tubuh
METODOLOGI PENULISAN
Studi kasus ini mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada dua pasien
Dalam studi kasus ini yang dilakukan pada dua orang pasien diabetes melitus
darah.
D. Definisi Operasional
yang khas, yakni urin berasa manis dalam jumlah yang besar (Bilous. R. &
Donelly, 2015).
sel terhadap insulin. Kadar insulin mungkin sedikit menurun atau berada
dalam rentang normal. Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta
33
34
variasi kadar glukosa atau gula darah dari rentan normal, yang dapat
kasus DM tipe 2 ini lokasi yang digunakan yaitu di Ruang Oleg RSD
perawatan .
F. Pengumpulan Data
G. Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan table, gambar, bagan maupun teks
naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas dari
1. Information sheet berisi informasi tentang proses dari studi kasus yang
adalah agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian dan mengetahui
dampaknya.
A. HASIL
tahun 1998 yang masih berbentuk klinik dengan nama klinik Dharma
poliklinik yang terdri dari : klinik anak, klinik anastesi, klnik bedah
digestif, klinik bedah plastic, klinik bedah saraf, klinik bedah, klinik
fisioterapi, klinik gigi dan mulut, klinik penyakit dalam, klinik jantung,
kelamin, klinik mata, klinik PMTCT, klinik filter, klinik saraf, klinik
THT, klinik urologi, klinik VCT, klonik adiksi, dan klinik TB dots,
biasa, ruang perawatan intensif (ICU, ICCU, HCU, NICU) dan ruang
terdiri dari kelas 2 (6 tempat tidur), kelas 3 (53 tempat tidur), Oleg
terdiri dari kelas 2 (6 tempat tidur), kelas 3 (49 tempat tidur) dan non
tempat tidur), Kecak kelas 3 (29 tempat tidur), ICCU non kelas (4
36
37
tempat tidur), HCU non kelas (4 tempat tidur), Pendet non kelas (15
tidur) dan Pavilium Mangusada terdiri dar VIP (32 tempat tidur), VVIP
center dan tim disaster, adapun fasilitas lainnya yaitu laundry, Central
jenazah.
Lokasi pengambilan data yaitu di ruang Oleg yang terdiri dari kelas
2 (6 tempat tidur) dan kelas 3 (49 tempat tidur), dan non kelas (4 tempat
tidur) ruang Oleg dibagi menjadi 2 yaitu Oleg timur terdiri dari Oleg 1,
Oleg 2, Oleg 3, Oleg 4 dan Oleg 5 sedangkan Oleg barat terdiri dari
Oleg 9, Oleg 10, Oleg 11 dan Oleg 12. Oleg 10 merupakan ruang isolasi
yang terdiri dari 4 tempat tidur. Ruang Oleg merupakan ruangan yang
2. Karakteristik Partisipan
alamatBr. Denkayu Baleran dan pasien yang kedua adalah Tn. K S, umur
38
Pererenan.
3. Pengkajian
Wita pada pasien 1, dan tanggal 03 April 2019pada Pukul 14.00 Wita
4. Identitas
Tabel4.1 Identitas Pasien
5. Riwayat Penyakit
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit
Keluhan Utama
a. Saat MRS Pasien mengeluh mual Pasienmengeluh lemas
Genogram
Keterangan: Keterangan:
: Laki-laki : Laki-laki
: Perempuan : Perempuan
: Pasien : Pasien
: Keturunan
: Keturunan
: Pernikahan
: Pernikahan
: Tinggal serumah
: Tinggal serumah
: Meninggal
: Meninggal
c. Data Sosial
1) Sosial Hubungan pasien Hubungan pasien
dengan keluarga, dengan keluarga,
perawat dan pasien yang perawat dan pasien
lain baik, pasien yang lain baik, pasien
kooperatif dalam kooperatif dalam
memberikan informasi memberikan informasi
data dan kooperatif data dan kooperatif
dalam menerima setiap dalam menerima setiap
tindakan yang diberikan. tindakan yang
diberikan, tapi pasien
berhenti bekerja
semenjak kakinya
terluka, kurang lebih 2
minggu yang lalu ( 05
Maret 2019)
44
7. Pemeriksaan fisik
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik
b. Gejala Kardinal
1) Suhu 36,7ºC 36,5ºC
2) Nadi 88 x/menit 80x/menit
3) Respirasi 20 x/menit 20x/menit
4) Tekanan darah 120/80 mmHg 120/70 mmHg
c. Ukuran Lain
1) BB sebelum 60 kg 60kg
sakit
2) BB saat 55 kg 60 kg
pengkajian
3) Tinggi badan 170cm 165 cm
d. Keadaan Fisik
1) Kepala Inspeksi : bentuk simetris, Inspeksi : bentuk simetris,
lesi tidak ada, benjolan tidak lesi tidak ada, benjolan
ada, penyebaran rambut tidak ada, penyebaran
merata, rambut tidak rontok, rambut merata, rambut
warna rambut hitam tidak rontok, warna rambut
keputihan, dan kepala bersih. hitam keputihan, dan
Palpasi : nyeri tekan tidak kepala bersih.
ada. Palpasi : nyeri tekan tidak
ada.
2) Wajah Inspeksi : bentuk oval, lesi Inspeksi : bentuk oval, lesi
tidak ada, oedem tidak ada, tidak ada, oedem tidak
benjolan tidak ada. ada, benjolan tidak ada.
Palpasi : nyeri tekan tidak Palpasi : nyeri tekan tidak
ada. ada.
3) Mata Inspeksi : bentuk simetris, Inspeksi : bentuk simetris,
pergerakan bola mata pergerakan bola mata
terkoordinasi, refleks pupil terkoordinasi, refleks pupil
baik, pupil isokor, baik, pupil isokor,
46
e) Ekstremitas
(1). Atas Edematidak ada, sianosis Edematidak ada, sianosis
pada ujung kuku tidak ada, pada ujung kuku tidak ada,
lesitidak ada, pergerakan lesitidak ada, pergerakan
pada tangan kanan dan kiri pada tangan kanan dan kiri
terkoordinasi, CRT<2 detik, terkoordinasi, CRT<2
terpasang infus di tangan detik, terpasang infus di
kanan pasien. tangan kanan pasien.
(2). Bawah Edema tidak ada, kuku Edema tidak ada, kuku
pendek dan bersih, CRT<2 pendek dan bersih, CRT<2
detik, pasien mengatakan detik , pasien mengatakan
tidak terasa apa-apa pada tidak terasa apa-apa pada
kedua kakinya, terdapat luka kedua kakinya, pasien
pada ibu jari kaki kananya, mengatakan terdapat luka
luas luka ± 3cm, pada tumit kaki bagian
kedalamanya ± 0,5 cm, tidak kiri, luas luka ± 5 cm,
terdapat jaringan nekrotik, kedalaman luka ± 1 cm,
terdapat pus pada luka, tidak terdapat jaringan nekrotik
terdapat edema pada kaki, berwarna putih, terdapat
pasien mengatakan tidak pus pada luka, tidak
terasa nyeri pada luka. terdapat edema pada kaki,
Kekuatan otot : pasien tidak merasakan
555 555 nyeri pada luka.
555 555 Kekuatan otot :
555 555
Keterangan : 555 555
0 : tidak ada kontraksi
1 : hanya terdapat kontraksi
otot Keterangan :
2 : ada pergerakan tetapi 0 : tidak ada kontraksi
tidak mampu melawan 1 : hanya terdapat
gravitasi kontraksi otot
3 : ada pergerakan, tetapi 2 : ada pergerakan tetapi
hanya dapat mengatasi gaya tidak mampu melawan
gravitasi gravitasi
48
8. Pemeriksaan Diagnostik
Hasil pemeriksaan Kimia Darah tanggal 18 Hasil pemeriksaan Kimia Darah tanggal 2 April
Maret 2019, pukul 14.59WITA 2019, pukul 12.46WITA
Pemeriksaan Hasil Satuan Pemeriksaan Hasil Satuan
Glukosa darah 213 Mg/Dl Glukosa darah 212 Mg/Dl
sewaktu sewaktu
Gula darah 261 Mg/Dl Gula darah 151 Mg/Dl
puasa puasa
Tabel 4.6
ANALISA DATA KEPERAWATAN
PADA PASIENDIABETES MELITUS (DM) TIPE 2
DENGAN RISIKO KETIDAKSETABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
DI RUANG OLEG RSD MANGUSADA
PASIEN 1
PASIEN 2
Tabel 4.8
RENCANA KEPERAWATAN PADA PASIEN
DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2
DENGAN RISIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
DIRUANG OLEG RSD MANGUSADA
11. Perencanaan
PASIEN 1
glukosa darah
puasa 261 mg/dL, 7. Konsultaskan dengan dokter jika
kadar glukosa tanda gejala hiperglikemia dan
darah sewaktu hipoglikemia menetap atau menurun.
213 mg/dL, Rasional: memberikan penanganan
HbA1C 9,1 %, yang tepat selanjutnya
glukosa urine 3+
mg/dL, berat 8. Kelaborasi dengan ahligizi dalam
badan pasien pemberian diet.
turun 5 Kg dari Rasional: memperbaiki status nutrisi
berat badan awal pasien
60 Kg, IMT 19,
pasien selalu
menanyakan cara
mengontrol gula
darahnya.
PASIEN 2
Tabel 4.9
12. Implementasi
1 2 3 4 5
Rabu, 20 1 Mengobservasi DS : - pasien mengatakan lemas Ari
Maret keadaan umum pasien DO :- pasien terlihat lemas, TD: 110/80
2019 dan TTV. mmHg, N: 80 x/menit, S;
Pkl. 07.30 36,5oC, RR: 20 x/menit.
Wita
1 2 3 4 5
Pk. 08. 20 1 Memberikan HE DS : Ari
Wita tentang pennyakit yang - Pasien mengatakan sudah
diderita pasien saat ini, mengerti
tanda gejala DO :
hiperglikemia,
hipoglikemia dan cara - Pasien terlihat sudah paham
penanggulangnnya dengan penjelasan perawat
dan pasien mampu mengulang
penjelasan yang diberikan
DO :
1 2 3 4 5
DO : - Obat sudah masuk 6 unit
DO:
1 2 3 4 5
Melakukan tindakan DS : - Perawat
delegatif dalam
pemberian obat: DO :
- Ceftriaxone 1
Pk. 21.30 gr melalui - Obat sudah masuk dan tidak
1 IV/set ada tanda-tanda alergi
Wita
- Levemir 1x10
unit melalui
SC
1 2 3 4 5
tinggi badan pasien 170 cm
DO:
DO :
- Pasien tampak mengerti dan
mampu mengulangi
penjelasan yang diberikan
64
1 2 3 4 5
Pk. 16.30 1 Mengobservasi DS : - Pasien mengatakan masih Ari
Wita keadaan umum pasien lemas
dan tanda-tanda vital
pasien
DO: - Pasien tampak lemas, TD:
110/80 mmHg, N: 80x/
menit, S: 36,5oC, RR:
20x/menit
Pk. 17.40 1 Mengecek kadar gula DS : - Ari
Wita darah sewaktu
DO : - Gula daras sewaktu pasien
214 mg/dL
Pk. 17.50 1 Memantau tanda-tanda DS : - Pasien mengatakan Ari
Wita hiperglikemia dan badanya terasa lemas
hipoglikemia DO : - Pasien mengalami tanda
gejala hiperglikemia yaitu
badan terasa lemas
Pk. 18.30 1 Memastikan pasien DS : - Pasien mengatakan sudah Ari
wita sudah makan dan makan 1 porsi dan merasa
melakukan tindakan mual setelah makan
delegatif dalam
pemberian insulin DO : - Obat sudah masuk dan
Novorapid 1x6 unit tidak ada tanda-tanda alergi
(SC) dan
Ondancentron 4 mg
(IV/set)
Melakukan tindakan DS : - Perawat
delegatif dalam
pemberian obat: DO :
- Ceftriaxone 1
Pk. 21.30 gr melalui - Obat sudah masuk dan tidak
1 IV/set ada tanda-tanda alergi
Wita
- Levemir 1x10
unit melalui
SC
1 2 3 4 5
x/menit, S: 37oC, RR: 20
x/menit
DO :
1 2 3 4 5
Pk. 14.20 1 Melakukan tindakan DS : - Perawat
Wita delegatif dalam
pemberian obat : DO :
- Ondancentron 4 - Obat sudah diberikan tidak
mg melalui IV/set ada tanda – tanda alergi.
DO:
1 2 3 4 5
Pk.21.20 1 Mengkaji ulang HE DS : - Pasien mengatakan masih Ari
Wita yang diberikan ingat dengan penjelasan yang
sebelumnya diberikan sebelumnya
PASIEN 2
DO :
- Pasien tampak mengingat
HE yang diberikan
sebelumnya dan mampu
mengulangi penjelasan
yang diberikan
DO :
- Pasien tampak mengingat
HE sebelumnya dan
mampu mengulangi
penjelasan yang diberikan
Tabel 4.10
EVALUASI KEPERAWATAN
PADA PASIEN DIABETES MELITUS (DM) TIPE 2
DENGAN RISIKO KETIDAKSTABILAN KADAR GLUKOSA DARAH
DI RUANG OLEG RSD MANGUSADA
13. Evaluasi
P: P: P:
lanjutkan renpra no 1, lanjutkan renpra no 1, lanjutkan renpra no 1
2, 3, 4 dan 5 . 2, 3, 4 dan 5.
PASIEN 2
A: A: A:
tujuan 5 tercapai, tujuan 5 tercapai, tujuan 1, 2, 3, 4 dan 5
tujuan 1, 2, 3, dan 4 tujuan 1, 2, 3, dan 4 tercapai, masalah risiko
belum tercapai, belum tercapai, ketidakstabilan kadar
masalah Risiko masalah Risiko gluksa darah teratasi.
ketidakstabilan kadar ketidakstabilan kadar
glukosa darah belum glukosa darah belum P:
teratasi. teratasi. lanjutkan pemberian
HE perawatan di rumah
P: P:
lanjutkan renpra no 1, lanjutkan renpra no 1,
2, 3, dan 4. 2, 3, dan 4.
78
B. PEMBAHASAN
menbandingkan asuhan keperawatan pada dua pasien yaitu pada Tn. IB dengan
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 dan Tn.KS dengan Diabetes Melitus (DM) tipe 2
1. Pengkajian
2013).
pada pasien Diabetes Melitus (DM) terdapat tanda dan gejala: pasien
banyak buang air kecil (poliuria), pasien banyak minum (polidipsi), pasien
banyak makan (polipahgia), berat badan turun, cepat lelah, dan gatal di
daerah kemaluan.
pengkajian pada tanggal 19 Maret 2019 didapatkan hasil data yaitu pasien
pasien mengatakan makanya habis stengah porsi setiap kali makan, pasien
pada kaki kanannya, pasien terlihat lemas, kadar glukosa darah puasa 261
mg/dL, kadar glukosa darah sewaktu 213 mg/dL, HbA1C 9,1 %, glukosa
urin 3+ mg/dL, berat badan pasien turun 5 Kg dari berat badan awal 60 Kg,
IMT 19 Kg/ m2, pasien selalu menanyakan cara mengontrol gula darahnya,
diet yang diberikan, penyakit yang dialami, tanda gejala, pemberian insuin
dan lokasi penyuntikan insulin, dan tampak terdapat luka pada ibu jari kaki
kanan pasien, luas luka ± 3 cm, kedalaman luka ± 0,5 cm, terdapat pus, dan
mengatakan terdapat luka pada kaki kirinya, pasien terlihat lemas, kadar
glukosa darah puasa 151 mg/dL, kadar glukosa darah sewaktu 212 mg/dL,
gula darahnya dan diet yang diberikan, dan tampak terdapat luka pada tumit
kaki kiri pasien, luas luka ± 5 cm, kedalaman luka ± 1 cm, terdapat pus,
Pada pasien Tn. IB dan Tn. KS tidak mengalami tanda gejala poliuria,
Tn. IB dan Tn. KS saat dikaji tidak ada mengeluh tanda gejala poliuria,
80
Diabetes Melitus (DM) tipe 2 tidak selalu mengalami tanda gejala poliuria,
2014).
Pada Tn. IB mengalami mual setelah makan dan penurunan berat badan
penurunan berat badan, jika dilihat dari data tersebut keadaan Tn.IB dan Tn.
tipe 2 yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lebih dari 12 tahun,
perhitungan IMT, Tn. IB dan Tn. KS memiliki berat badan yang normal,
pada setiap individu, karena berat dan tinggi badan seseorang berbeda-beda
Pada Tn. IB pada tanggal 18 Maret 2019 didapatkan hasil gula darah
puasa 261 Mg/dL dan gula darah sewaktu 213 Mg/dL sedangkan pada Tn.
81
KS pada tanggal 2 April 2019 didapatkan hasil gula darah puasa 151 Mg/dL
dan gula darah sewaktu 212 Mg/dL, perbedaan data gula darah tersebut
dan minuman, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel terhadap insulin,
mandiri di rumh, hali ini yang menyebabkan erbedaan hasil gula darah pada
insulin dan lokasi penyuntikan insulin namun Tn. KS tidak mengetahui cara
mengontrol gula darahnya, hal ini dikarenakan Tn. IB tidak mau kontrol ke
mandiri di rumah dan dilihat dari latar belakang pendidikan dimana Tn. IB
Tn.KS tidak dilakukan pemeriksaan urin lengkap, hal ini dikarenakan pada
Tn. IB gula darah puasanya 261 mg/dL sedangkan pada Tn. KS gula darah
puasanya 151 mg/dL, semua klien dengan pasien Diabetes Melitus (DM)
wajib dilakukan ketika gula darah > 240 mg/dL dan ketika hamil (Black &
Hawks, 2014).
Pada Tn. IB terdapat luka pada ibu jari kaki kanannya, luas luka ± 3
cm, kedalaman luk ± 0,5 cm, terdapat pus, tidak ada jaringan nekrotik dan
tidak terasa nyeri pada luka, sedangkan pada Tn. KS terdapat luka pada
tumit kaki kirinya, luas luka ± 5 cm, kedalaman luka ± 1 cm, terdapat pus
dan jaringan nekrotik, tidak terasa nyeri pada luka, dari karakteristik luka
pada Tn. IB dan Tn. KS terdapat perbedaan yang dimana luka pada Tn. KS
lebih serius dibandingkan pada Tn. IB, hal ini dikarenakan pada Tn. KS
sudah mengalami luka 2 minggu yang lalu (5 Maret 2019) karena tertusuk
kesehatan, sedangkan pada Tn. IB mengalami luka sejak 4 hari yang lalu
(15 Maret 2019) karena terkena batu tajam, diama dari lamanya luka yang
tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan infeksi dan luka menjadi
semakin parah, sehingga luka Tn. KS lebih parah dibandingkan luka Tn. IB
2. Diagnosa
respon manusia (status kesehatan atau resiko perubahan pola) dari individu
2018).
3. Perencanaan
,2013).
pantau kadar glukosa darah, pantau keton urine, pantau berat badan, pantau
kadar glukosa darah > 250 mg/dL, rawat kebersihan mulut, dorong
kondisi kesehatan saat ini, berikan HE tentang diet dan aktivitas, klaborasi
84
dalam pemberian obat, konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala
jam dan sudah disusun rencana tindakan sesuai dengan teori yaitu: pantau
pemberian diet.
teori yaitu: pantau tanda-tanda vital pasien, observasi kadar glukosa darah,
rawat luka pasien, timbang berat badan pasien, berikan HE tentang penyakit
dengan teoritis namu ada beberapa yang tidak di susun sesuai dengan
teoritis seperti rawat kebersihan mulut pada Tn IB dan Tn KS, karena hal
ini sudah dilakukan oleh pasien dan dibantu oleh keluarga pasien dan pada
Tn. KS tidak dilakukan pemantauan keton urin karen pada Tn. KS gula
darah puasanya tidak melebihi 240 mg/dL sehingga tidak perlu dilakukan
4. Tindakan Keperawatan
dan ditunjukan pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan
rawat luka karena Tn. IB dan Tn. KS sama-sama terdapat luka pada
86
semakin parah.
5. Evaluasi
kadar glukosa darah berhubungan dengan faktor risiko asupan diet yang
belum tercapai, evaluasi formatif hari kedua pada tanggal 22 Maret 2019
darah berhubungan dengan faktor risiko asupan diet yang kurang tepat
darah berhubungan dengan faktor risiko asupan diet yang kurang tepat
tercapai.
kadar glukosa darah berhubungan dengan faktor risiko asupan diet yang
belum tercapai, evaluasi formatif hari kedua pada tanggal 05 April 2019
darah berhubungan dengan faktor risiko asupan diet yang kurang tepat
evaluasi sumatif hari ketiga pada tanggal 06 April 2019 didapatkan hasil
berhubungan dengan faktor risiko asupan diet yang kurang tepat teratasi
Pada Tn. IB tujuan 1 belum tercapai, diama tujuan 1 yaitu kadar gula
darah pasien dalam rentang normal, sedangkan pada Tn. KS semua tujuan
tercapai, hal ini terjadi karena Tn. IB memiliki riwayat Diabetes Melitus
(DM) tipe 2 sejak 15 tahun yang lalu dan tidak pernah kontrol dan
C. KETERBATASAN
Dalam pembuatan studi kasus ini tidak terdapat keterbatasan baik dari
dengan tenaga kesehatan yang lain di ruang Oleg RSD Mangusada tidak
yang telah disusun sehingga studi kasus ini telah selesai tepat waktu.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
gejala poliuria, polidifsi, polipagia, dan gatal di daerah kemaluan pada Tn. IB
dan Tn. KS, selain itu Tn. IB mengalami mual setelah makan dan Tn. KS
gejala pada pasien, pada Tn. IB dan Tn. KS disusun rencana keperawatan
yaitu observasi TTV, observasi kadar glukosa darah, observasi luka pasien,
88
89
pada Tn. KS dimula pada tanggal 03 April 2019 dan tindakan yang
B. SARAN
Adapun saran dari penulis yang ditujukan pada peneliti selanjutnya, Tn. IB
saran dari tenaga kesehatan untuk rajin kontrol ke poliklinik interne atau
Nuha Medika.
Bilous & Donelly. (2015). Buku Pegangan Diabetes. Jakarta. Bumi Medika.
Black. & Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis Untuk
Indriasari. (2013). 100% Sembuh Tanpa Dokter A-Z Deteksi, Obati, Dan Cegah
Pustaka Baru.
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-
diabetes.pdf
Medika.
Tandra. (2018). Dari Diabetes Menuju Jantung Dan Stroke. Jakarta. PT Gramedia
Pustaka Utama.
Lampiran 1
(PSP)
1. Kami adalah peneliti berasal dari institusi /jurusan program studi Diploma III
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah mampu melaksanakan dan
diabetes melitus (DM) tipe 2 dimana penelitian ini akan berlangsung selama
35 hari.
pelayanan keperawatan.
4. Keuntungan yang anda peroleh dalam keikutsertaan anda pada penelitian ini
adalah anda turut terlibat aktif perkembangan asuhan atau tindakan yang
diberikan.
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
Partisipan Peneliti
(pasien)
NIM. 16E11536
Saksi
……………………………………….
Lampiran 1
(PSP)
1. Kami adalah peneliti berasal dari institusi /jurusan program studi Diploma III
2. Tujuan dari penelitian studi kasus ini adalah mampu melaksanakan dan
diabetes melitus (DM) tipe 2 dimana penelitian ini akan berlangsung selama
35 hari.
pelayanan keperawatan.
jgerdhfk
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
(persetujuan menjadi partisipasi)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah menndapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan
oleh I Putu Gede Ari Puspa Astika dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN DEFISIEN
DIAGNOSA KEPERAWATAN RISIKO KETIDAKSETABILAN KADAR
GLUKOSA DARAH DI RUANG OLEG RSD MANGUSADA”. Saya
memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa
paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri makan
saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Denpasar,…………………………….2019
……………………… …………………………………..
Denpasar, ………………………2019
Peneliti
NIM. 16E11536
Lampiran 2
INFORMED CONSENT
(persetujuan menjadi partisipasi)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah menndapat
penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan
oleh I Putu Gede Ari Puspa Astika dengan judul “ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN DEFISIEN
DIAGNOSA KEPERAWATAN RISIKO KETIDAKSETABILAN KADAR
GLUKOSA DARAH DI RUANG OLEG RSD MANGUSADA”. Saya
memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada penelitian ini secara sukarela tanpa
paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan mengundurkan diri makan
saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Denpasar,…………………………….2019
……………………… …………………………………..
Denpasar, ………………………2019
Peneliti
NIM. 16E11536
Lampiran 3
DAFTAR SINGKATAN
DM : Diabetes Melitus
Sel A : SelAlpa
GDS : GulaDarahSewaktu
GDP : GulaDarahPuasa
HbA1c : HemoglobilnGlikosilase
HE : Health Education
IMT : IndekMasaTubuh
SC : Sub Cutan
IV : Intra Vena
Tn : Tuan
MRS : MasukRumahSakit
TD : TekananDarah
S : Suhu
N : Nadi
RR : Respirasi
BB : BeratBadan
TB : TinggiBadan
Kg : Kilogram
Cm : Centimeter
Mg : Miligram
± : Kurang lebih
Lampiran 4
Lampiran 4
Lampiran 5
A.PENGANTAR
Materi : Penyakit Diabetes Melitus
Pokok Bahasan : Perawatan dan Pencegahan Diabetes Melitus
Hari/tanggal : Rabu 19 Maret 2019 & Kamis 04 April 2019
Waktu pertemuan : 35 menit
Tempat : Ruang Oleg RSD Mangusada
Sasaran : Tn, IB & Tn. KS
B.TUJUAN
1.Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan pasien Tn. IB & Tn. KS dapat
melakukan perawatan pada penyakit DM
2.Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 3 x 35 menit, Tn. IB dan Tn.
KS dapat menjelaskan kembali tentang :
a. Pengertian DM
b. Penyebab DM
c. Klasifikasi DM
d. Tanda dan gejala DM
e. Pengelolaan DM
f. Pemeriksaan penunjang
g. Makanan yang di pantang dan juga yang diperbolehkan.
C.MATERI
(Terlampir)
D.MEDIA
1. Materi SAP
2. Brosur
E.METODE
1.Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Kegiatan Penyuluhan Respon klien Waktu
1 Pembukaan Menjawab salam 5 Menit
Memberi salam
Memberi pertanyaan apersepsi Memberi salam
Menjelaskan tujuan penyuluhan
Menyebutkan materi/pokok Menyimak
bahasan
yang akan disampaikan
4 Penutup 5 Menit
Menyimpulkan materi penyuluhan Menyimak dan
yang telah disimpulkan mendengarkan
Menyampaikan terimakasih atas
perhatian dan waktu yang telah Menjawab
diberikan kepada peserta
Mengucapkan salam
Menjawab salam
G.REFERENSI
1. Soeparman dkk, 2009, Ilmu Penyakit dalam, Jilid 1, edisi 2. UI Press, Jakarta.
2. http://us.geocities.com/mauzurahm., Penyakit Kencing Manis, Oleh : Mohamed
Yosri Mohamed Yong
3. http://www.interna.fk.ui.ac.id/referensi/pedoman/001PD.htm# ,2010, Konsensus
Pengelolaan Diabete Melitus Di Indonesia. Universitas Indonesia, Jakarta.
Lampiran Materi
LAMPIRAN MATERI
DIABETES MELITUS
A. PENGERTIAN
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa di
dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan
insulin secara efektif.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pancreas, yang
bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal.
Insulin memasukkan gula kedalam sel sehingga bias menghasilkan energy
atau disimpan sebagai cadangan energi.
B. PENYEBAB
1. Keturunan
2. Usia
3. Kegemukan
4. Kurang gerak
5. Kehilangan insulin
6. Alkoholisme
7. Obat-obatan
D. PENGELOLAAN DM
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan
dan perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan :
1. Minum obat secara teratur sesuai program
2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi
Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada
penderita DM :
1. Hindari terlalu sering merendam kaki
2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan
kalus
4. hindari kaos kaki / sepatu yang terlalu sempit
5. Hindari Rokok