Anda di halaman 1dari 11

TEPID SPONGING PADA ANAK

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM:


Setelah menyelesaikan mata kulliah keperawatan anak, mahasiswa Program Studi Ners
STIKes Flora Medan akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang sehat
dan sakit.

TJUN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti proses pembelajaran dilaboratorium selama 3 x 50 menit mahasiswa
diharapakan mampu:
1. Menjelaskan pengertian tepid sponging
2. Menjelaskna tujuan tepid sponging
3. Menyiapkan alat-alat untuk melakukan tindakan tepid sponging
4. Menjelaskan urutan prosedur kerja tindakan tepid sponging
5. Mendemonstrasikan tindakan tepid sponging
6. Mendokumentasikan hasil tindakan tepid sponging

DEFENISI
Tepid dponging adalah melakukan kompres dengan air hangat untuk menurunkan
demam. Tepid sponging merupakan bentuk umum untuk mandi terapeutik. Tepid sponging
dilakukan bila anak mengalami demam tinggi. Prosedur ini meningkatkan kontrol kehilangan
panas tubuh melalui proses evaporasi dan konduksi. Karena proses pendinginan terjadi dengan
lambat dan flukstuasi dapt dihindari. Penggunaan air hangat mencegah menggigil pada anak
yang dapat menyebabkan kenaikan suhu tubuh akibat menggigilnya otot. Orang tua yang
mempunyai anak kecil harus belajar bagaimana melakukan tepid sponging yang aman dirumah.
Anak-anak kecil beresiko mengalami kejang bila terjadi demam tinggi. Pada perawata
dilingkungan perawatan kesehatan dapat melakukan tepid sponging sambil memintak instruksi
tamabahan untuk kontrol suhu

TUJUAN
Menurunkan demam

PERSIAPAN ALAT-ALAT
1. Baskom mandi
2. Air bersuhu normal (27 derajat celcius)
3. Selimut mandi
4. Thermometer
5. Washlap
6. Bantalan tahan air/ perlak
7. Sarung tangan disposibel

PROSEDUR
1. Cuci tangan dan kenakan sarung tangan bila perlu
Rational: mengurangi transmisi mikroorganisme
2. Jelaskan pada anak bahwa tujuan tepid sponging adalah untuk mendinginkan tubuh
dengan berlahan. Uraikan dengan singkat langkah-langkah prosedur
Rational: prosedur dapat menimbulkan ketidak nyamanan karena penguunanaan air
dingin. Ansietas terhdap prosedur dapat meningkatkan suhu tubuh.
3. Tutup tirai atau pintu ruangan
Rational: mempertahankan privasi klien
4. Ukur suhu dan nadi klien
Rational: memberikan dasar untuk mengukur pengaruh spongng
5. Letakkan bantal tahan air dibawah anak dan lepaskan pakaian.
Rational: bantalan mencegah membasahi linen tempat tidur. Melepaskan pakaina untuk
memberikan kemudahan pada semua permukaan kulit.
6. Pertahankan selimut mandi diats bagian tubuh yang tidak dikompres. Tutup jendela dan
pintu untuk mencegah aliran udara kedalam ruangan
Rational: selimut mecegah menggigil
7. Periksa suhu air
Rational : air nbormal mencegah menggigil
8. Celupkan washlap dalam air dan letakkan washlap yang sudah basah dibawah masing-
masing aksila dan lipatan paha. Bila menggunakan bak mandi rendam anak selama 2
sampai 3 menit.
Rational : aksila dan lipat paha adalah area yang mengandung pembuluh darah super
vicial. Penggunaan kompres membantu penurunan suhu inti tubuh melalui proses
konduksi. Perendaman memungkinkan pelepasan panas lebih efektif.
9. Dengan perlahan kompres ekstemitas selama 5 menit. Periksa respon klien.
Rational: mencegan penurunan suhu tubuh tiba-tiba dan meminimalkan resiko terjadinya
menggigil
10. Keringkan ekstremitas dan kaji ulang nadi dan suhu tubuh anak. Observasi respon klien
terhadap terapi
Rational: respon klien terhapa terapi dimonitor untuk mencegah perubahan suhu tiba-
tiba
11. Lanjutkan mengkompres ekstremitas lain, punggung dan bokong setiap 5 menit. Kaji
ulang suhu dan nadi tiap 15 menit.
Rational: pajankan semua bagian tubuh untuk kompres membantu penurunan suhu
tubuh.
12. Ganti air dan lakukan kembali kompres pada aksila dan lipatan paha sesuai kebutuhan/
Rational: suhu air meningkat sebagai akibat pemajanan pada permukaan tubuh anak
yang hangat
13. Bila suhu tubuh turun sedikit diatas normal (38 derajat celcius ) hentikan prosedur
Rational: ini mecegah perubahan suhu ketingkat sub normal
14. Keringkan ekstrimitas dan bagian tubuh secara menyeluruh. Selimuti anak denfgan
selimut mandi.
Rational: mengeringkan dan menyelimuti anak mencegah menggigil.
15. Rapikan kembali peralatan dan ganti linen tempat tidur bila basah
Rational:mengontrol transmisi infeksi
16. Ukur suhu tubuh anak
Rational : mengindikasikan respon terhadap terapi
17. Catat pada catatan perawat bahwa prosedur telah dialakukan dan dihentikan, perubahan
vital sain, seperti adanya menggigil.
Rational: mengkomunikasikan perawatan yang telah diberikan dalam bentuk akurat dan
tepat waktu.

KEWASPADAAN PERAWAT
Bila anak menggil, hentikan prosedur. Menggil penyebab kenaikan suhu tubuh .

PENYULUHAN KLIEN
Anjurkan orang tua melakukan mandi mandi kompres di rumah. Suhu yang di atas 39
derajat celcius umumnya menandakan kebutuhan untuk kompres. Penambahan alkohol pada air
harus boleh dilakukan bila telah mendapatkan intruksi dari dokter anak. Penambahan alkohol
pada air meningkatkan resiko keracunan alkohol melalui inhalasi.

PERTIMBANGAN PEDIATRIC
Suhu anak dapat meningkat secara tiba –tiba karena mekanisme pengaturan suhunya
belum matang. Seringkali satu-satunya tanda penting adalah kulit teraba hangat. Mungkin akan
lebih mudah untuk merendamkan bayi atau anak kecil ke dalam bak mandi berisi air normal
ketimbang melakukan tepid sponging. Pemajaman semua bagian tubuh secara bersamaan
meningkatkan kehilangan panas. Perendaman juga mengurangi kecenderungan anak untuk
menagis, yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Kepala dan bahu anak harus selalu di sokong
dengan kuat selama perendaman.
Format Evaluasi Tepid Sponging pada Anak

Nama Mahasiswa :
Nim :
Hari/ Tanggal :

B N
N Aspek Penilaian O I
O yang dinilai Kriteria B L Ket
O A
T I
1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persiapan  Baskom mandi 15
Alat  Air bersuhu normal (27 derajat celcius)
 Selimut mandi
 Thermometer
 Washlap
 Bantalan tahan air/ perlak
 Sarung tangan disposibe
2 Persiapan  Perawat memperkenalkan diri 10
pasien  Perawat menjelaskan tujuan
 Perawat menyiapkan posisi anak yang nyaman
3 Prosedur  Cuci tangan dan kenakan sarung tangan bila 50
Kerja perlu
 Jelaskan pada anak bahwa tujuan tepid
sponging adalah untuk mendinginkan tubuh
dengan berlahan. Uraikan dengan singkat
langkah-langkah prosedur
 Tutup tirai atau pintu ruangan
 Ukur suhu dan nadi klien
 Letakkan bantal tahan air dibawah anak dan
lepaskan pakaian.
 Pertahankan selimut mandi diats bagian tubuh
yang tidak dikompres. Tutup jendela dan pintu
untuk mencegah aliran udara kedalam ruangan
 Periksa suhu air
 Celupkan washlap dalam air dan letakkan
washlap yang sudah basah dibawah masing-
masing aksila dan lipatan paha. Bila
menggunakan bak mandi rendam anak selama
2 sampai 3 menit.
 Dengan perlahan kompres ekstemitas selama
5 menit. Periksa respon klien.
 Keringkan ekstremitas dan kaji ulang nadi dan
suhu tubuh anak. Observasi respon klien
terhadap terapi
 Lanjutkan mengkompres ekstremitas lain,
punggung dan bokong setiap 5 menit. Kaji
ulang suhu dan nadi tiap 15 menit.
 Ganti air dan lakukan kembali kompres pada
aksila dan lipatan paha sesuai kebutuhan/
 Bila suhu tubuh turun sedikit diatas normal (38
derajat celcius ) hentikan prosedur
 Keringkan ekstrimitas dan bagian tubuh secara
menyeluruh. Selimuti anak denfgan selimut
mandi.
 Rapikan kembali peralatan dan ganti linen
tempat tidur bila basah
 Ukur suhu tubuh anak
 Catat pada catatan perawat bahwa prosedur
telah dialakukan dan dihentikan, perubahan
vital sain, seperti adanya menggigil.
4 Kriteria 1. Cara kerja Sistematis 25
Hasil 2. Kerja tanpa bantuan
3. Tepat dan lengkap
4. Komunikasi yang baik antara perawatan dan
klien
5. Pasien merasa nyaman
TOTAL NILAI

Keterangan :
1: dilakukan tapi tidak sempurna
2: dilakukan dengan bantuan (penguji, teman)
3: dilakukan mendekati sempurna
4: dilakukan dengan sempurna

Jumla h score
Nilai=
Jumla h bobot

Catatan :
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

Medan,............................

Yang Menilai Yang Dinilai

( ) ( )

MENOLONG PASIEN BAYI / ANAK DENGAN KEADAAN KEJANG

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah menyelesaikan mata kuliah keperawatan anak, mahasiswa Program Studi Ners
STIKes Flora Medan akan dapat melaksanakan asuhan keperawatan anak dalam rentang
sehat-sakit.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS:


Setelah mengikuti proses pembelajaran di laboratorium selama 3 x 50 menit mahasiswa
mampu:
1. Menyebutkan pengerian menolong pasien bayi / anak dengan keadaan kejang kejang
2. Menyebutkan tujuan menolong pasien bayi / anak dengan keadaan kejang kejang
3. Menyiapkan alat menolong pasien bayi / anak dengan keadaan kejang kejang
4. Menyebutkan urutan prosedur kerja menolong pasien bayi / anak dengan keadaan
kejang kejang
5. Mendemonstrasikan menolong pasien bayi / anak dengan keadaan kejang kejang
6. Mendokumentasikan hasil menolong pasien bayi / anak dengan keadaan kejang kejang
DEFENISI
Menolong pasien bayi / anak dalam keadaan kejang kejang adalah: memberikan
pertolongan kepada pasien yang sedang mendapat serangan kejang.
TUJUAN
1. Membantu mencegah dan mengurangi komplikasi akibat dari kejang, meliputi:
a. Lidah tergigit
b. Anoxia
c. Pasien jatuh
d. Lidah jatuh kedalam menutupi jalan napas
2. Mencegah timbulnya serangan kejang ulang
DILAKUKAN KEPADA
Setiap pasien yang mengalami kejang, seperti:
a. Meningitis
b. Encepalitis
c. Epilepsi
PERSIAPAN ALAT
1. Pembuka mulut
2. Spatel lidah / gudel
3. Penghisap lendir siap pakai
4. Peralatan pemberian oksigen lengkap, siap pakai
5. Perangkat untuk melakukan kompres
6. Termometer dan tensimeter
7. Senter
8. Persiapan alat suntik dan spuit gliserin
9. Obat – obat anti kejang (obat suntik dan obat melalui anus)
10. Mangkok kecil, tissue, vaselin
11. Alat pelindung diri (masker, hand scoen)
12. Pinset
13. Pakaian bersih dan alat tenun lainnya
14. Selimut atau bantalan lunak
15. Kapas cebok
16. Nierbeken
17. Kain kasa
PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan banyak sirkulasi udara secara tidak panas
2. Libatkan keluarga dalam tindakan keperawatan
3. Lindungi klien selama kejang ; jangan gunakan restrain / paksaan pada klien (kecuali klien
dalam bahaya). Bila anak berdiri atau duduk di kursi roda pada awal episode, bantu anak
untuk mencapai lantai/ tempat baring. Jangan membuat anak teragitasi, bicara dengan
suara lembut dan sikap tenang. Jangan mengharapkan anak untuk mengikuti instruksi,
karena adanya kerusakan kesadaran.
4. Baringkan pasien dengan posisi horizontal, kepala dimiringkan dan ekstensi
5. Tempatkan selimut kecil yang lunak atau tangan perawat sendiri di bawah kepala anak.
6. Jangan masukkan benda apapun di mulut anak, keluarkan sisa makanan yang tertinggal di
mulut.
7. Lepaskan kacamata atau gigi palsu bila ada
8. Longgarkan pakaian anak
9. Cegah anak dari membenturkan kepala pada objek keras, singkirkan benda-benda
(perabotan) yang dapat menimbulkan bahaya atau cedera Peralatan didekatkan
10. Beri bantalan lunak disekitar tempat tidur / kursi ( pertahankan kondisi ini tetap terpasang
ketika anak sedang tidur,istirahat atau mengalami kejang)
11. Bila mungkin posisikan anak pada garis tengah, hiperektensi, untuk meningkatkan ventilasi
yang adekuatPasang spatel lidah, yang telah dibungkus kain kasa
12. Bila anak mulai muntah, miringkan dengan hati hati (pertimbangkan posisi dekubitus lateral
bila anak mulai muntah dan pengisapan tidak cukup untuk mengontrol saluran nafas).
Dekatkan bengkok / wadah muntah di sisi dekat mulut anak
13. Bebaskan jalan napas dari segala hambatan dengan jalan menghisap lendir
14. Berikan oksigen
15. Ukur suhu badan, nadi, pernafasan
16. Bila suhu badan tinggi (diatas normal), berikan kompres air
17. Bila perlu, berikan obat anti kejang sesuai program pengobatan
18. Perhatikan keadaan kejangnya: sifat dan lambatnya
19. Observasi keadaan umum dan reaksi selanjutnya
20. Lindungi anak pada periode pasca kejang : Pertahankan posisi miring; tetaplah bersama
anak dan tenangkan anak sampai ia sadar ( karena anak mungkin bingung dan takut)
21. Bila anak sudah sadar, berikan minum air hangat yang manis bila pakaian basah diganti
22. Tanyakan perasaan anak dan keluarga setelah tindakan
23. Ajarkan orang tua dan anak cara mengantipasi kejang dan beradaptasi terhadap situasi
pencetus kejang secara tepat.
24. Akhiri interaksi dengan mengucapkan salam
25. Bereskan semua peralatan, kembalikan ke tempat semula.
26. Cuci tangan
27. Dokumentasikan hasil tindakan, termasuk reaksi/ repon klien saat dilakukan tindakan dan
sesudahnya.
Format Evaluasi Menolong Pasien Bayi / Anak Dengan Keadaan Kejang

Nama Mahasiswa :
Nim :
Hari/ Tanggal :
B N
N Aspek Penilaian O I
O yang dinilai Kriteria B L Ket
O A
T I
1 2 3 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Persiapan  Pembuka mulut 15
Alat  Spatel lidah / gudel
 Penghisap lendir siap pakai
 Peralatan pemberian oksigen lengkap, siap
pakai
 Perangkat untuk melakukan kompres
 Termometer dan tensimeter
 Senter
 Persiapan alat suntik dan spuit gliserin
 Obat – obat anti kejang (obat suntik dan obat
melalui anus)
 Mangkok kecil, tissue, vaselin
 Alat pelindung diri (masker, hand scoen)
 Pinset
 Pakaian bersih dan alat tenun lainnya
 Selimut atau bantalan lunak
 Kapas cebok
 Nierbeken
 Kain kasa
2 Persiapan  Perawat memperkenalkan diri
pasien  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan dan 10
tujuannya Pada orang tua
 Perawat cuci tangan Perawat

3 Prosedur  tindakan keperawatan 50


Kerja  Lindungi klien selama kejang ; jangan
gunakan restrain / paksaan pada klien (kecuali
klien dalam bahaya). Bila anak berdiri atau
duduk di kursi roda pada awal episode, bantu
anak untuk mencapai lantai/ tempat baring.
Jangan membuat anak teragitasi, bicara
dengan suara lembut dan sikap tenang.
Jangan mengharapkan anak untuk mengikuti
instruksi, karena adanya kerusakan
kesadaran.
 Baringkan pasien dengan posisi horizontal,
kepala dimiringkan dan ekstensi
 Tempatkan selimut kecil yang lunak atau
tangan perawat sendiri di bawah kepala anak.
 Jangan masukkan benda apapun di mulut
anak, keluarkan sisa makanan yang tertinggal
di mulut.
 Lepaskan kacamata atau gigi palsu bila ada
 Longgarkan pakaian anak
 Cegah anak dari membenturkan kepala pada
objek keras, singkirkan benda-benda
(perabotan) yang dapat menimbulkan bahaya
atau cedera Peralatan didekatkan
 Beri bantalan lunak disekitar tempat tidur /
kursi ( pertahankan kondisi ini tetap terpasang
ketika anak sedang tidur,istirahat atau
mengalami kejang)
 Bila mungkin posisikan anak pada garis
tengah, hiperektensi, untuk meningkatkan
ventilasi yang adekuatPasang spatel lidah,
yang telah dibungkus kain kasa
 Bila anak mulai muntah, miringkan dengan
hati hati (pertimbangkan posisi dekubitus
lateral bila anak mulai muntah dan
pengisapan tidak cukup untuk mengontrol
saluran nafas). Dekatkan bengkok / wadah
muntah di sisi dekat mulut anak
 Bebaskan jalan napas dari segala hambatan
dengan jalan menghisap lendir
 Berikan oksigen
 Ukur suhu badan, nadi, pernafasan
 Bila suhu badan tinggi (diatas normal), berikan
kompres air
 Bila perlu, berikan obat anti kejang sesuai
program pengobatan
 Perhatikan keadaan kejangnya: sifat dan
lambatnya
 Observasi keadaan umum dan reaksi
selanjutnya
 Lindungi anak pada periode pasca kejang :
Pertahankan posisi miring; tetaplah bersama
anak dan tenangkan anak sampai ia sadar
( karena anak mungkin bingung dan takut)
 Bila anak sudah sadar, berikan minum air
hangat yang manis bila pakaian basah diganti
 Tanyakan perasaan anak dan keluarga
setelah tindakan
 Ajarkan orang tua dan anak cara
mengantipasi kejang dan beradaptasi
terhadap situasi pencetus kejang secara
tepat.
 Akhiri interaksi dengan mengucapkan salam
 Bereskan semua peralatan, kembalikan ke
tempat semula.
 Cuci tangan
 Dokumentasikan hasil tindakan, termasuk
reaksi/ repon klien saat dilakukan tindakan
dan sesudahnya.

4 Kriteria  Sistematis 25
Hasil  Kerja tanpa bantuan
 Tepat dan lengkap Sabar dan hati-hati
 Komunikasi yang baik antara perawatan dan
klien
 Pasien merasa nyaman
TOTAL NILAI

Keterangan :
1: dilakukan tapi tidak sempurna
2: dilakukan dengan bantuan (penguji, teman)
3: dilakukan mendekati sempurna
4: dilakukan dengan sempurna

Jumla h score
Nilai=
Jumla h bobot

Catatan :
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................

Medan,............................

Yang Menilai Yang Dinilai

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai