*) mariaangelina85@gmail.com
Abstrak
Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh virus, bakteri, atipikal
(mikroplasma), atau substansi asing, yang melibatkan bagian saluran pernafasan dan sering dialami olen balita.
Prevalensi ISPA pada Balita menurut Riskesdas 2018 berdasarkan diagnosis gejala yang pernah dialami dijelaskan
bahwa Kota Bandung termasuk dalam 10 terbesar dari 27 Kota/Kabupaten di Jawa Barat. Peran orang tua dalam
pencegahan ISPA pada balita termasuk dalam peran orang tua dalam perawatan anak. Peran aktif orang tua dalam
pencegahan ISPA sangat diperlukan karena yang terkena dampak ISPA adalah usia balita dan anak-anak yang rentan
terkena infeksi. Tujuan penelitian menganalisis peran dan tindakan orangtua dengan kejadian ISPA. Desain
penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian balita dengan penentuan sampel
sebanyak 92 balita. Analisa data univariat penelitian menggunakan distribusi frekuensi dan median pada variabel
peran , tindakan dan kejadian ISPA pada Balita sedangkan analisis bivariat menggunakan analisis chi square.
Analisis bivariat didapatkan p value=0,000 artinya ada hubungan antara peran orangtua dalam pencegahan ISPA
dengan Kejadian ISPA dan adanya hubungan antara tindakan pencegahan ISPA dengan kejadian ISPA. Diharapkan
kader kesehatan sebagai perpanjangan tangan puskesmas untuk dilatih dalam deteksi tanda gejala ISPA dan
melaporkan kejadian ISPA secara terintegrasi sebagai data dasar ke posyandu dan puskesmas.
Abstract
Acute Respiratory Infection is an inflammatory process caused by viruses, bacteria, atypical (microplasma), or
foreign substances, which involve the respiratory tract and is often experienced by toddlers. The prevalence of ARI
in Toddlers according to Riskesdas 2018 based on the diagnosis of symptoms that have been experienced explained
that the City of Bandung is included in the 10 largest out of 27 Cities/Regencies in West Java. The role of parents in
preventing ARI in toddlers is included in the role of parents in child care. The active role of parents in preventing
ARI is very necessary because those affected by ARI are toddlers and children who are susceptible to infection. The
purpose of the study was to analyze the role and actions of parents with the incidence of ARI. The design of this
research is quantitative with a cross sectional design. The research population was toddlers with a sample of 92
toddlers. The univariate data analysis used the frequency distribution and median on the role variables, actions and
incidence of ARI in children under five, while the bivariate analysis used chi square analysis. Bivariate analysis
obtained p value = 0.000 which means that there is a relationship between the role of parents in preventing ARI
with the incidence of ARI and there is a relationship between ARI prevention measures with the incidence of ARI. It
is hoped that health cadres as extensions of the puskesmas will be trained in detecting signs of ARI symptoms and
reporting the incidence of ARI in an integrated manner as basic data to posyandu and puskesmas.
1
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November 2022 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502
2
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
rumah, ventilasi rumah dan kepadatan hunian. desa sehat dan lingkunga sehat. Perilaku hidup
Faktor individu anak meliputi : umur, berat bersih dan sehat merupakan semua perilaku
badan lahir, status gizi, Vitamin A dan status kesehatn yang dilakukan atas kesadaran,
imunisasi. Faktor perilaku meliputu : sehingga anggota keluarga dapat menolong
pencegahan dan penanggulangan ISPA pada dirinya sendiri dibidang kesehatn dan dapat
bayi atau peran aktif keluarga / masyarakat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan di
dalam menangani penyakit ISPA (Maryunani, masyarakat (Proverawati & Rahmawati, 2012).
2013). Beberapa wilayah dengan cakupan
Orang Tua adalah bagian dari sebuah Pneumonia tertinggi berada di Kecamatan,
keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan Cinambo (172,94 %), Bandung Kidul (104,09
orang tua memiliki tanggung jawab untuk %) dan Bandung Kulon (96,05 %), sedangkan
mendididik, mengasuh, merawat, membimbing cakupan terkecil berada di Kecamatan
dan memantau pertumbuhan
dan Batununggal (8,09 %), Buahbatu (11,10 %)
perkembangan perkembangan anak- anaknya Bandung Wetan (15,95 %) (Profil Kesehatan
untuk mencapai tahapan tertentu yang Kota Bandung,2020). Salah satu kecamatan di
mengantar anak untk siap dalam kehidupam Kota Bandung adalah Kecamatan Bojongloa
bermasyarakat (Syifudin, 2014). Orang tua Kaler, terdiri dari Kelurahan Kopo, Babakan
harus mengerti tentang dampak negatif dari Tarogong, Jamika, Babakan Asih, Jumlah
penyakit ISPA seperti ISPA ringan bisa Kelurahan Babakan Asih adalah jumlah
menjadi Pneumonia yang kronologisnya dapat penduduk terbanyak dari pada kelurahan
mengakibatkan kematian, jika tidak segera lainnya di kecamatan bojongloa kaler.
ditangani. Pencegahan kejadian ISPA ini tidak Berdasarkan Riskesdas 2018, ISPA ditanyakan
terlepas dari peran orang tua yang harus pada semua responden semua umur dalam
mengetahui cara-cara pencegahan ISPA kurun waktu 1 bulan sebelum enumerasi.
(Andarmoyo, 2012). Prevalensi ISPA menurut riwayat diagnosis
Perilaku hidup bersih dan
sehat diukur melalui pertanyaan: “Dalam 1 bulan
merupakan modal utama bagi pencegahan terakhir, apakah responden pernah didiagnosis
penyakit ISPA, sebaliknya perilaku yang tidak ISPA oleh tenaga kesehatan(dokter/ perawat/
mencerminkan hidup sehat akan menimbulkan bidan)?” Jika menjawab tidak maka ditanyakan
berbagai penyakit. Perilaku ini dapat dilakukan riwayatmengalami gejala ISPA melalui
melalui upaya memperhatikan rumah sehat, pertanyaan yang menanyakan demam,
116
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
batukkurang dari 2 minggu, pilek/ hidung menganalisis hubungan peran dan tindakan
tersumbat dan sakit tenggorokan. Jika orangtua dalam pencegahan ISPA dengan
responden menjawab pernah mengalami gejala kejadian ISPA Balita di Kelurahan Babakan
demam, batuk kurang dari 2 minggu, pilek/ Asih Kota Bandung.
hidung tersumbat dan atau sakit tenggorokan,
maka responden dianggap mengalami ISPA. Metode
Prevalensi ISPA pada Balita menurut Penelitian ini menggunakan disain cross
dijelaskan bahwa Kota Bandung termasuk Pengambilan data dilakukan sejak bulan Juni
dalam 10 terbesar dari 27 Kota/Kabupaten di sampai Juli 2022. Populasi dalam penelitian ini
Jawa Barat. adalah orangtua yang memiliki balita
Wawancara singkat yang dilakukan pada diruamhnya di Kelurahan Babakan Asih Kota
beberapa orang tua tentang kejadian batuk Bandung. Sampel dalam penelitian berjumlah
pilek di masa pandemi sejak 2020 hampir 92 orangtua yang memiliki balita dipilih secara
setiap bulan anaknya mengeluh batuk pilek purposive kriteria inklusi dalam penelitian (1)
dengan disertai gejala Adapun orangtua yang mempunyai balita (2) bersedia
lainnya.
informasi tentang upaya orangtua pencegahan menjadi responden (3) mampu berkomunikasi
ISPA pada balita diketahui hasil wawancara aktif. Variabel penelitian ini terdiri dari 1).
orang tua yang mempunyai balita anaknya Peran orangtua 2). Tindakan orangtua 3).
seperti anaknya tidak di berikan ASI eksklusif, Kejadian ISPA pada balita. Teknik analisis
imunisasi lengkap, makanan yang bergizi, dan data untuk analisis hubungan menggunakan
tidak menjaga kebersihan di dalam rumah dan chisquare yang bertujuan untuk menguji
lingkungan, serta ada juga orang tua yang apakah variabel peran dan tindakan
merokok di dalam rumah dan tidak mengindari berhubungan dengan kejadian ISPA pada
balita dari asap rokok, dan juga untuk ventilasi balita. Etika penelitian sudah mendapatkan
rumah juga sering tertutup tidak pernah di persetujuan lolos etik dari KEPK STIKes
buka, dan pencahayaan dalam rumah kurang. Immanuel Bandung. Adapun lolos etik sesuai
Tujuan Penelitian ini adalah untuk dengan 7 standar WHO 2011, pedoman
116
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
116
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
Tindakan Orangtua
Variabel Tindakan orangtua dengan item Menurut Utami (2014) banyak faktor yang
pernyataan sebanyak 11 pernyataan didapatkan berperan terhadap terjadinya ISPA, baik faktor
dari responden dengan distribusi frekuensi. intrinsik maupun faktor ekstrinsik. Tindakan
Tabel 2 dibawah ini menunjukkan bahwa adalah salah satu perilaku pada aspek faktor
hampir seluruh dari responden yaitu sebanyak ekstrinsik terhadap terjadinya ISPA. Perilaku
81 orang (88 %) memiliki Tindakan yang seseorang atau masyarakat tentang Kesehatan
mendukung dalam pencegahan ISPA, ditentukan oleh pengetahuan, sikap,
sedangkan Sebagian kecil responden sebanyak kepercayaan, tradisi, dan sebagian dari orang
11 orang (12%) memiliki tindakan yang tidak tua masyarakat bersangkutan. Perilaku sehat
mendukung pencegahan ISPA pada balita. adalah pengetahuan, sikap, tindakan, proaktif
Menurut Notoatmodjo (2007), tindakan untuk memelihara dan mencegah risiko
memiliki beberapa tingkatan yaitu persepsi, terjadinya penyakit. Perilaku kesehatan yaitu
respon terpimpin, mekanisme, adopsi. Sesuai hal yang berkaitan dengan tindakan seseorang
dengan teori Green (1980, dalam Notoatmodjo, dalam memelihara dan meningkatkan
2007) yang menyatakan faktor predisposisi kesehatannya, termasuk tindakan untuk
untuk berperilaku yang baik atau positif mencegah penyakit, memilih makanan,
meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan sanitasi.
yang positif.
116
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tindakan Orangtua (n=92)
Tindakan Frekuensi (f) Persentase (%)
Mendukung 81 88
Tidak mendukung 11 12
Total 92 100
116
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
116
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
116
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
117
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
117
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 6 No 3, Hal 1161-1172, November e-ISSN2 548-
2022 7051
117