Anda di halaman 1dari 4

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN Nn. Z PADA KASUS DEMAM BERDARAH

DENGUE DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA

DI RST dr. SOEPRAOEN MALANG

Disusun oleh:

DIAH NUR AIDA SAPUTRI

NIM. 191001

PROGAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN

MALANG

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.


Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam
jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun
1968 hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara
Indonesia sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue. Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes Spp,
nyamuk yang paling cepat berkembang di dunia ini telah menyebabkan hampir
390 juta orang terinfeksi setiap tahunya. DBD memiliki gejala serupa dengan
Demam Dengue, namun DBD memiliki gejala lain berupa sakit atau nyeri pada
ulu hati, perdarahan pada hidung, mulut, gusi, atau memar pada kulit (Infodatin
Kemenkes RI, 2017). Pada kasus DBD ini masalah keperawatan yang paling
sering muncul adalah hipertermia. Definisi dari hipertermia ialah Suhu tubuh
meningkat di atas rentang normal tubuh (SDKI, 2017). Menurut WHO, Normal
suhu tubuh manusia berkisaran antara 36,5 °C sampai 37,5°C.

Menurut WHO (2011), Memperkirakan setiap tahunnya terdapat sekitar 50-100


juta kasus DBD dengan 500.000 diantaranya memerlukan perawatan di rumah
sakit dan diketahui bahwa DBD merupakan penyebab utama kesekitan dan
kematian di Asia Tengggara dengan 57% dari total kasus DBD di Asia tenggara
terjadi di Indonesia. Menurut Kemenkes RI (2020), Direktur Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dr. Siti Nadia Tarmizi, M. Epid
mengatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia hingga juli
mencapai 71.633. Ia menyebut 10 provinsi yang melaporkan jumlah kasus
terbanyak ada di Jawa Barat 10.772 kasus, Bali 8.930 kasus, Jawa Timur 5.948
kasus, NTT 5.539 kasus, Lampung 5.135 kasus, DKI Jakarta 4.227 kasus, NTB
3.796 kasus, Jawa Tengah 2.846 kasus, Yogyakarta 2.720 kasus, dan Riau
2.255 kasus.
Penularan DBD tidak hanya ditularkan oleh nyamuk terhadap manusia tetapi
juga bisa manusia menularkan DBD ke nyamuk Jika nyamuk betina yang
menggigit orang yang terinfeksi, nyamuk tersebut dapat tertular. Orang yang
terinfeksi oleh nyamuk dengue memiliki gejala demam, nyeri pada sendi, ruam
kemerah pada kulit seperti terkena cacar. Pada penyakit DBD ada beberapa
fase yaitu fase demam tinggi(hari ke 1 - 3), fase kritis (hari ke 4-5), dan fase
pemulihan (hari ke 6-7).

Dari angka kejadian yang cukup tinggi, penulis ingin melakukan penelitian pada
kasus DBD dengan masalah keperawatan berfokus pada Hipertermia. Penelitian
ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan pasien DBD dalam
penanganan hipertermia di Puskesmas Poncokusumo. Jenis penelitihan ini
adalah deskriptif dengan metode studi kasus. Peran perawat dalam kasus DBD
ini diharapkan mampu melakukan asuhan keperawatan secara teori (pengkajian,
diagnosa, implementasi, dan evaluasi), tinjauan kasus dan pembahasan kasus.

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Memberikan penatalaksaan pada asuhan keperawatan yang


komprehensif pada anak pada kasus DBD di daerah Puskemas
Poncokusumo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang.

1.2.2. Tujuan Khusus

- Menjelaskan ruang lingkup pada anak terkait masalah DBD di wilayah


Puskemas Poncokusumo
- Menjelaskan diagnosa keperawatan pada anak terkait masalah DBD di
wilayah Puskemas Poncokusumo
- Menjelaskan intervensi keperawatan pada anak terkait masalah DBD di
wilayah Puskemas Poncokusumo
- Menjelaskan implementasi keperawatan pada anak terkait masalah
DBD di wilayah Puskemas Poncokusumo
- Menjelaskan evaluasi keperawatan pada anak terkait masalah DBD di
wilayah Puskemas Poncokusumo
1.3. Manfaat Penelitian

1.3.1 Bagi Mahasiswa

Sebagai pengembangan kemampuan mahasiswa dalam hal perawatan


komprehensif dan menambah pengalaman mahasiswa dalam merawat
anak pada kasus DBD

1.3.2. Bagi Institusi Pendidikan

- Memberikan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan,


khususnya disiplin ilmu keperawatan mengenai perawatan komprehensif
pada anak dengan kasus DBD.
- Hasil laporan ilmiah ini dapat menjadi bahan referensi bagi mahasiswa
yang ingin meneliti pada kasus DBD.

1.3.3. Bagi Puskemas

Memberikan masukan dari informasi bagi Puskesmas dengan membuat


suatu pembuatan kebijakan standar asuhan keperawatan terhadap anak
pada kasus DBD.

Anda mungkin juga menyukai