Anda di halaman 1dari 51

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Ns.Ulum Mab’ruroh, S.Kep., M.Kep


ANALISA DATA
Data dari wawancara, pemfis, observasi,
1 pemeriksaan penunjang

Etiologi dituliskan kemungkinan penyebab yang


2 bersumber dari lima tugas kesehatan keluarga
(lihat kembali materi fungsi keluarga

3 kolom masalah, dituliskan masalah keperawatan


yang dapat disimpulkan berdasarkan data yang
tertulis pada pengelompokan data

4 Masalah keperawatan yang dituliskan diberikan


inisial klien

3
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif:
• Ibu P menderita kencing manis sejak pertengahan tahun
Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
Risiko perubahan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
2006 menderita diabetes mellitus tubuh pada Ibu P
• Keluarga tidak mengetahui tentang pengertian, keluarga Bp. J
penyebab, tanda-tanda dan perawatan penderita kencing
manis
• Keluarga tidak pernah mendapat informasi tentang
kencing manis
• Ibu P tidak menjalankan diet DM
• Keluarga mengatakan belum tahu tentang diet DM
• Menurut informasi yang didapat keluarga dari dokter
yang memeriksa, Ibu P harus mengurangi konsumsi gula
dan makanan yang manis-manis
• Menurut pendapat Ibu P berat badannya turun terus
untuk beberapa bulan ini.
Data objektif:
BB: 54 kg
BBR : 101% (normal)
Kebutuhan kalori seharusnya :1620 kal Nadi: 80 X/menit.
Pernafasan : 16 x/menit.
Gula darah : 226 mg/dl

4
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinik tentang


semua respon individu, keluarga dan masyarakat tentang
masalah kesehatan aktual atau potensial, sebagai dasar
seleksi intervensi keperawatan untuk mencapai tujuan
asuhan keperawatan sesuai dengan kewenangan perawat.
• Perumusan diagnosa keperawatan keluarga hanya problem
saja tanpa Etiologi dan Symtom

5
KATEGORI DX KEP.KLG
Diagnosis
keperawatan
aktual Diagnosis
keperawatan
promosi
kesehatan
Diagnosis
keperawatan
risiko Diagnosis
keperawatan
sejahtera

6
1. Diagnosis keperawatan aktual
• Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan yang benar nyata
pada individu, keluarga, dan komunitas
• Masalah keperawatan sudah terjadi pada keluarga.
• Tanda dan gejala dari masalah keperawatan sudah
dapat ditemukan oleh perawat berdasarkan hasil
pengkajian keperawatan.
• Contoh:
Bp. X memiliki anak yang mengalami diare sejak
semalam yaitu An. F berumur 6 tahun. Berak cair
sudah 5 kali dan muntah 2 kali, badan lemah.
Diagnosis keperawatan yang dapat dirumuskan pada
keluarga Bp. X ini adalah gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit pada An. F keluarga Bp. X.
Diagnosis keperawatan keluarga tipe aktual yang dapat
dirumuskan dari kasus di atas sebagai berikut:
• Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
• Gangguan pola napas.
• Gangguan pola tidur.
• Disfungsi proses keluarga.
• Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga.
2. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
• Diangkat ketika kondisi klien dan keluarga sudah baik dan
mengarah pada kemajuan.
• Meskipun masih ditemukan data yang maladaptif, tetapi
klien dan keluarga sudah mempunyai motivasi untuk
memperbaiki kondisinya, maka diagnosis keperawatan
promosi kesehatan ini sudah bisa diangkat.
• Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan
frase: “Kesiagaan meningkatkan”…… (Nanda, 2010)
Contoh:
Keluarga Bp. M dengan diabetes mellitus, saat pengkajian
keperawatan dilakukan identifikasi data. Data yang
ditemukan adalah gula darah acak (GDA) 120 mg/dl, Bp. M
melaksanakan diet DM, tetapi Bp. M jarang berolah raga.
Bp. M kurang memahami pentingnya olah raga, meskipun
sudah pernah dilakukan penyuluhan kesehatan.
Tipe diagnosis keperawatan keluarga promosi kesehatan yang dapat
dirumuskan dari kasus di atas adalah kesiagaan meningkatkan:
a. nutrisi;
b. komunikasi;
c. pembuatan keputusan;
d. pengetahuan;
e. religiusitas.
3. Diagnosis keperawatan risiko
• menggambarkan respon manusia terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan yang mungkin
berkembang dalam kerentanan individu, keluarga, dan
komunitas.
• Hal ini didukung oleh faktor-faktor risiko yang
berkontribusi pada peningkatan kerentanan. Setiap label
dari diagnosis risiko diawali dengan frase: “risiko”
(Nanda, 2011).
Contoh:
Risiko kekurangan volume cairan, Risiko
terjadinya infeksi, Risiko intoleran aktivitas,
Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua,
Risiko distres spiritual.
4. Diagnosis keperawatan sejahtera
• menggambarkan respon manusia terhadap level
kesejahteraan individu, keluarga, dan komunitas,
yang telah memiliki kesiapan meningkatkan
status kesehatan mereka.
• diagnosis sejahtera diawali dengan frase:
“Kesiagaan Meningkatkan”…..(Nanda, 2011).
Contoh
Contoh:
Kesiagaan meningkatkan pengetahuan,
Kesiagaan meningkatkan koping, Kesiagaan
meningkatkan koping keluarga, Kesiapan
meningkatkan koping komunitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI SDKI

Kesiapan peningkatan koping D.0090 D.0099 Perilaku kesehatan cenderung


keluarga beresiko

Ketidakmampuan koping D.0093 D.0106 Gangguan tumbuh kembang


keluarga

Penurunan koping keluarga D.0097 D.0107 Resiko gangguan


perkembangan

17
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI SDKI

Resiko g3 pertumbuhan D.0108 D.0114 Ketidakpatuhan

Defisit pengetahuan tentang D.0111 D.0117 Pemeliharaan kesehatan tidak


(...) efekttif

Manajemen kesehatan D.0115 D.0120 G3 proses keluarga


keluarga tidak efektif

18
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI SDKI

Kesiapan peningkatan menjadi D.0122 D.0126 Pencapaian peran menjadi


orangtua orangtua

Kesiapan peningkatan proses D.0123 D.0127 Resiko g3 perlekatan


keluarga

Ketegangan peran pemberi D.0124 D.0128 Resiko proses pengasuhan


asuhan tidak efektif

19
Rencana
keperawatan
keluarga
20
PRIORITAS MASALAH

1. Kriteria
2. Bobot

21
KRITERIA

1. Sifat masalah (Wellness/Sejahtera:3; Aktual (Defisit


kesehatan) : 3; Risiko (Ancaman kesehatan): 2
Krisis mendatang: 1)
2. Modifikasi kondisi/masalah (Mudah dimodifikasi :2;
modifikasi sebagian : 1; tidak dapat dimodifikasi : 0)
3. Potensial untuk dicegah (Tinggi:3; Cukup:2; rendah:1)
4. Ciri khas ( Masalah membutuhkan perhatian segera :2;
Masalah tidak membutuhkan perhatian segera :1;
Tidak dianggap kondisi yang membutuhkan perubahan:
0)

22
KRITERIA

1. Sifat dari kondisi atau masalah yang disajikan-


dikategorikan ke dalam kondisi sejahtera/ potensi
kesehatan, ancaman kesehatan, defisit kesehatan,
dan krisis mendatang.

2. Modifikasi dari kondisi atau masalah-mengacu pada


probabilitas keberhasilan dalam meningkatkan
keadaan kesehatan, meningkatkan kondisi,
meminimalkan, mengurangi atau sama sekali
memberantas masalah melalui intervensi.

23
KRITERIA

3. Pencegahan potensi-mengacu pada sifat dan besarnya


atau masalah di masa depan yang dapat meminimalkan
atau benar-benar dicegah jika intervensi dilakukan pada
kondisi atau masalah yang sedang dipertimbangkan.

4. Arti-penting-mengacu pada persepsi keluarga dan


evaluasi kondisi atau masalah dalam hal keseriusan
dan urgensi perhatian diperlukan kesiapan keluarga.

24
Faktor Penentu Prioritas

• Sifat masalah: sesuai Dx Kep. Klg


• Modifikasi kondisi/masalah : pengetahuan saat ini; sumber daya
keluarga (Fisik, finansial, SDM); sumber daya perawat (pengetahuan,
keterampilan, waktu); sumber daya komunitas (Fasilitas, dan
pengorganisasian di komunitas atau dukungan masyarakat).
• Potensi dicegah: keparahan masalah, lamanya masalah, tindakan
sedang dilakukan saat ini, paparan terhadap kelompok risiko.
• Ciri khas : persepsi keluarga melihat masalah

25
CARA PERHITUNGAN

1. Skor/angka tertinggi x bobot


01
2. Jumlahkan skor
02

3. Skor tertinggi artinya prioritas


03

26
No. KRITERIA NILAI BOBOT
1. Sifat Masalah : 1
Skala : Aktual 3
Resiko 2
Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2
Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah : 1
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah : 1
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Contoh skoring prioritas masalah pada penderita
diabetes mellitus (DM).
• Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada Ibu P yang merupakan keluarga
Bapak J, berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita diabetes mellitus. Hal tersebut dapat
kita lihat pada matriks di bawah ini.
Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran

a. Sifat masalah: Risiko 2 1 2/3x1=2/3 Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh memang
belum terjadi, tapi pada Ibu P rata-rata asupan kalori
kurang dari kebutuhan tubuh, yaitu 920 kalori.

b. Kemungkinan masalah dapat 1 2 1/2x2= 1 Ibu P merasa makanan yang telah dikonsumsi sudah
diubah: sebagian cukup untuk dirinya, meskipun Ibu P mempunyai
keinginan untuk sembuh dan ada perawat yang
memberikan informasi tentang diet untuk penyakit
kencing manis.

c. Potensial masalah untuk dicegah: 3 1 3/3x1=1 Masalah lebih lanjut belum terjadi, adanya keinginan Ibu
tinggi P untuk sembuh serta adanya dukungan dari keluarga

d. Menonjolnya masalah: Masalah 0 1 0/2x1=0 Keluarga tidak merasakan sebagai masalah


tidak dirasakan

Total skor 2 2/3


• Berdasarkan matriks di atas, skor yang didapat
adalah 2 2/3. Skoring dilakukan untuk semua
diagnosis keperawatan keluarga.
Perumusan
tujuan

31
Tujuan
 Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan tujuan keluarga:

 Tujuan harus berorientasi pada keluarga (keluarga diarahkan untuk mencapai


suatu hasil)
 Kriteria hasil atau standar hasil pencapaian tujuan harus benar-benar bisa
diukur dan dapat dicapai oleh keluarga
 Tujuan menggambarkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat
dipilih oleh keluarga
 Tujuan harus bersifat spesifik atau sesuai dengan konteks diagnosis
keperawatan keluarga dan faktor-faktor yang berhubungan
 Tujuan harus menggambarkan kemampuan dan tanggung jawab keluarga
dalam pemecahan masalah. Penyusunan tujuan harus bersama-sama dengan
keluarga.
Contoh:
• Tujuan jangka panjang. Setelah dilakukan tindakan keperawatan
dalam waktu 4 minggu, jalan nafas anak S dari keluarga Bapak
X, efektif kembali.
• Tujuan jangka pendek dibuat berdasarkan tugas keluarga yang
bermasalah. Setelah pertemuan 3 x 45 menit, keluarga dapat
mengenal masalah pneumonia dengan menjelaskan kembali
pengertian ISPA, penyebab, dan tanda serta gejalanya
Rencana
tindakan

34
Perencanaan Keperawatan Keluarga
Perencanaan 
 Proses penyusunan strategi atau intervensi keperawatan yang
dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi
masalah kesehatan klien yang telah diidentifikasi dan
divalidasi pada tahap perumusan diagnosis keperawatan.
 Perencanaan disusun dengan penekanan pada partisipasi
klien, keluarga, dan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
 Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah,
tujuan, dan rencana tindakan.
• Menyusun alternatif-alternatif &
mengidentifikasi sumber-sumber kekuatan dr
klg (kemampuan perawatan mandiri, sbr
pendukung/bantuan yg bisa dimanfaatkan)
utk menyeleseikan masalah dalam klg
METODE SEDERHANA

Dx Keperawatan Rencana Asuhan Keperawatan

Masalah (P) Digunakan utk merumuskan tuj. Umum-khusus

Penyebab (E) Utk merumuskan kriteria/standar hasil yg


diharapkan sbg tolok ukur keberhasilan

Tanda (S) Utk merumuskan rencana tindakan/intervensi


kep klg
Rencana Tindakan Keperawatan Klg bertujuan :
1. Menstimulais kesadaran atau penerimaan klg
mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan
dg cara :
• Memberi informasi yg tepat
• Mengidentifikasi kebutuhan & harapan klg ttg
kesehatan
• Mendorong sikap emosi yg mendukung upaya
kesehatan
2. Menstimulasi klg utk memutuskan cara
perawatan yg tepat, dg cara :
• Mengidentifikasi konsekuensi bila t’
melakukan tindakan
• Mengidentifikasi sumber-sumber yg dimiliki
• Mendiskusikan ttg konsekuensi tipe tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri selama
merawat anggota klg yg sakit dg cara :
• Mendemonstrasikan cara perawatan
• Menggunakan alat & fasilitas yg ada di rumah
• Mengawasi klg melakukan perawatan
4. Membantu klg utk memelihara (memodifikasi
lingkungan) yg dpt meningkatkan kesehatan
klg dg cara :
• Menemukan sumber-2 yg dpt digunakan klg
• Melakukan perubahan lingkungan bersama klg
seoptimal mungkin
5. Memotivasi klg utk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yg ada disekitarnya g cara :
• Menggunakan fasilitas kesehatan
• Membantu klg menggunakan fasilitas
kesehatan yg ada
TAHAPAN TINDAKAN KEPERAWATAN KLG
Meliputi :
1. Menstimulasi kesadaran/penerimaan klg mengenai
masalah kesehatan dg :
• Memberi informasi
• Mengidentifikasi kebutuhan & harapan ttg
kesehatan
• Mendorong sikap emosi yg sehat
2. Menstimulasi klg utk memutuskan cara
perawatan yg tepat dg :
• Mengidentifikasi konsekuensi t’ melakukan
tindakan
• Sumber-sumber yg dimiliki klg
• Mendiskusikan ttg konsekuensi tiap tindakan
3. Memberikan kepercayaan diri utk merawat
anggota klg yg sakit dg :
• Mendemonstrasikan cara perawatan
• Menggunakn alat & fasilitas yg ada dirumah
• Mengawasi klg melakukan perawatan
4. Membantu klg utk menemukan cara bagaiman
membuat lingkungan mjd sehat dg :
• Menemukan sumber-2 yg dpt digunakan
• Melakukan perubahan lingkungan seoptimal
mungkin
5. Memotivasi klg utk memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada
PARTISIPASI KELUARGA
• Hak & tanggung jawab klg
• Partisipasi aktif klg adalah
- Suatu pendekatan esensial yg dimasukkan dlm
setiap strategi intervensi keperawatan klg,
keterlibatan klg dlm implementasi
keperawatan
• Keikitsertaan klg dlm sei konseling/supportif
pendidikan yg terencana sgt membantu
• Dalam merawat anggota klg dirumah/di RS jika
sakitnya membahayakan kehidupan -
merupakan stress klg
IMPLEMENTASI
PROMOTIF

PREVENTIF

KURATIF

REHABILITATI
F

49
EVALUASI
• Merupakan kegiatan membandingkan antara
hasil implementasi dg kriteria yg telah
ditetapkan utk melihat keberhasilannya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai