3
ANALISA DATA
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1 Data Subjektif:
• Ibu P menderita kencing manis sejak pertengahan tahun
Ketidakmampuan keluarga dalam
merawat anggota keluarga yang
Risiko perubahan nutrisi:
kurang dari kebutuhan
2006 menderita diabetes mellitus tubuh pada Ibu P
• Keluarga tidak mengetahui tentang pengertian, keluarga Bp. J
penyebab, tanda-tanda dan perawatan penderita kencing
manis
• Keluarga tidak pernah mendapat informasi tentang
kencing manis
• Ibu P tidak menjalankan diet DM
• Keluarga mengatakan belum tahu tentang diet DM
• Menurut informasi yang didapat keluarga dari dokter
yang memeriksa, Ibu P harus mengurangi konsumsi gula
dan makanan yang manis-manis
• Menurut pendapat Ibu P berat badannya turun terus
untuk beberapa bulan ini.
Data objektif:
BB: 54 kg
BBR : 101% (normal)
Kebutuhan kalori seharusnya :1620 kal Nadi: 80 X/menit.
Pernafasan : 16 x/menit.
Gula darah : 226 mg/dl
4
DIAGNOSA KEPERAWATAN
5
KATEGORI DX KEP.KLG
Diagnosis
keperawatan
aktual Diagnosis
keperawatan
promosi
kesehatan
Diagnosis
keperawatan
risiko Diagnosis
keperawatan
sejahtera
6
1. Diagnosis keperawatan aktual
• Menggambarkan respon manusia terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan yang benar nyata
pada individu, keluarga, dan komunitas
• Masalah keperawatan sudah terjadi pada keluarga.
• Tanda dan gejala dari masalah keperawatan sudah
dapat ditemukan oleh perawat berdasarkan hasil
pengkajian keperawatan.
• Contoh:
Bp. X memiliki anak yang mengalami diare sejak
semalam yaitu An. F berumur 6 tahun. Berak cair
sudah 5 kali dan muntah 2 kali, badan lemah.
Diagnosis keperawatan yang dapat dirumuskan pada
keluarga Bp. X ini adalah gangguan keseimbangan
cairan dan elektrolit pada An. F keluarga Bp. X.
Diagnosis keperawatan keluarga tipe aktual yang dapat
dirumuskan dari kasus di atas sebagai berikut:
• Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
• Gangguan pola napas.
• Gangguan pola tidur.
• Disfungsi proses keluarga.
• Ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik keluarga.
2. Diagnosis keperawatan promosi kesehatan
• Diangkat ketika kondisi klien dan keluarga sudah baik dan
mengarah pada kemajuan.
• Meskipun masih ditemukan data yang maladaptif, tetapi
klien dan keluarga sudah mempunyai motivasi untuk
memperbaiki kondisinya, maka diagnosis keperawatan
promosi kesehatan ini sudah bisa diangkat.
• Setiap label diagnosis promosi kesehatan diawali dengan
frase: “Kesiagaan meningkatkan”…… (Nanda, 2010)
Contoh:
Keluarga Bp. M dengan diabetes mellitus, saat pengkajian
keperawatan dilakukan identifikasi data. Data yang
ditemukan adalah gula darah acak (GDA) 120 mg/dl, Bp. M
melaksanakan diet DM, tetapi Bp. M jarang berolah raga.
Bp. M kurang memahami pentingnya olah raga, meskipun
sudah pernah dilakukan penyuluhan kesehatan.
Tipe diagnosis keperawatan keluarga promosi kesehatan yang dapat
dirumuskan dari kasus di atas adalah kesiagaan meningkatkan:
a. nutrisi;
b. komunikasi;
c. pembuatan keputusan;
d. pengetahuan;
e. religiusitas.
3. Diagnosis keperawatan risiko
• menggambarkan respon manusia terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupan yang mungkin
berkembang dalam kerentanan individu, keluarga, dan
komunitas.
• Hal ini didukung oleh faktor-faktor risiko yang
berkontribusi pada peningkatan kerentanan. Setiap label
dari diagnosis risiko diawali dengan frase: “risiko”
(Nanda, 2011).
Contoh:
Risiko kekurangan volume cairan, Risiko
terjadinya infeksi, Risiko intoleran aktivitas,
Risiko ketidakmampuan menjadi orang tua,
Risiko distres spiritual.
4. Diagnosis keperawatan sejahtera
• menggambarkan respon manusia terhadap level
kesejahteraan individu, keluarga, dan komunitas,
yang telah memiliki kesiapan meningkatkan
status kesehatan mereka.
• diagnosis sejahtera diawali dengan frase:
“Kesiagaan Meningkatkan”…..(Nanda, 2011).
Contoh
Contoh:
Kesiagaan meningkatkan pengetahuan,
Kesiagaan meningkatkan koping, Kesiagaan
meningkatkan koping keluarga, Kesiapan
meningkatkan koping komunitas
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI SDKI
17
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI SDKI
18
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA SESUAI SDKI
19
Rencana
keperawatan
keluarga
20
PRIORITAS MASALAH
1. Kriteria
2. Bobot
21
KRITERIA
22
KRITERIA
23
KRITERIA
24
Faktor Penentu Prioritas
25
CARA PERHITUNGAN
26
No. KRITERIA NILAI BOBOT
1. Sifat Masalah : 1
Skala : Aktual 3
Resiko 2
Keadaan sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat diubah : 2
Skala : Mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0
3. Potensi masalah untuk dicegah : 1
Skala : Tinggi 3
Cukup 2
Rendah 1
4. Menonjolnya masalah : 1
Skala :
Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah tapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0
Contoh skoring prioritas masalah pada penderita
diabetes mellitus (DM).
• Risiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada Ibu P yang merupakan keluarga
Bapak J, berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
menderita diabetes mellitus. Hal tersebut dapat
kita lihat pada matriks di bawah ini.
Kriteria Skor Bobot Skoring Pembenaran
a. Sifat masalah: Risiko 2 1 2/3x1=2/3 Masalah nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh memang
belum terjadi, tapi pada Ibu P rata-rata asupan kalori
kurang dari kebutuhan tubuh, yaitu 920 kalori.
b. Kemungkinan masalah dapat 1 2 1/2x2= 1 Ibu P merasa makanan yang telah dikonsumsi sudah
diubah: sebagian cukup untuk dirinya, meskipun Ibu P mempunyai
keinginan untuk sembuh dan ada perawat yang
memberikan informasi tentang diet untuk penyakit
kencing manis.
c. Potensial masalah untuk dicegah: 3 1 3/3x1=1 Masalah lebih lanjut belum terjadi, adanya keinginan Ibu
tinggi P untuk sembuh serta adanya dukungan dari keluarga
31
Tujuan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan tujuan keluarga:
34
Perencanaan Keperawatan Keluarga
Perencanaan
Proses penyusunan strategi atau intervensi keperawatan yang
dibutuhkan untuk mencegah, mengurangi atau mengatasi
masalah kesehatan klien yang telah diidentifikasi dan
divalidasi pada tahap perumusan diagnosis keperawatan.
Perencanaan disusun dengan penekanan pada partisipasi
klien, keluarga, dan koordinasi dengan tim kesehatan lain.
Perencanaan mencakup penentuan prioritas masalah,
tujuan, dan rencana tindakan.
• Menyusun alternatif-alternatif &
mengidentifikasi sumber-sumber kekuatan dr
klg (kemampuan perawatan mandiri, sbr
pendukung/bantuan yg bisa dimanfaatkan)
utk menyeleseikan masalah dalam klg
METODE SEDERHANA
PREVENTIF
KURATIF
REHABILITATI
F
49
EVALUASI
• Merupakan kegiatan membandingkan antara
hasil implementasi dg kriteria yg telah
ditetapkan utk melihat keberhasilannya
TERIMAKASIH